Share

Kelaparan

"Hallo,"

"Woi, Lu dimana sih?" Suara Aryo dari balik telpon.

"Gue disini, diklinik."

"Klinik-klinik, dimana? Gue nyari nggak ketemu." Suara agak riuh terdengar di sambungan telepon.

"Eh, rame amat. Lu dimana?"

"Korea. Nonton konser. Dah tau gue juga diklinik. Gue diruangan Citra."

"Oh."

"Eh, cepetan Lu kesini! Abah, Roby sama siapa itu, dah ada disini. Elu kemana sih? Untung aja tadi Ambu nyamperin gue, kalo enggak gue kaya orang nggak guna di ruang tunggu."

"Hahahaha. Sory deh, gue tadi ada urusan penting."

"Ngeles Lu."

"Eh, sepatu gue dibawain nggak sama Roby?"

"Iya, dibawain kok. Cepetan Lu kesini! Gue tunggu."

Tut. Tut. Tut. Panggilan terputus.

Danu segera menuju ruang perawatan Citra.

"Assalamu'alaikum," sapa Danu membuka pintu ruang rawat Citra.

"Wa'alaikum salam."

Danu disambut hangat oleh seluruh keluarga Abah Hasan. Roby dan Aryo juga ada disana.

"Darimana Mas?" tanya Abah Hasan.

"Ada urusan sedikit, Bah." Danu tersenyum ia berdiri di dekat ranjang rawat Cit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status