"Hay, Hana!!"Hana menoleh ke arah laki laki yang menyapanya saat ini."Kamu!" Jawab Hana.Rangga tersenyum manis menatap Hana."Kamu nggak jawab sapaan aku!!" Rangga mencoba menggoda Hana."Hmm!" Jawab Hana dengan singkat."Singkat banget!"Lalu Hana menoleh kearah Rangga. Rangga tersenyum manis menantap Hana."Please, tolong jangan ganggu aku, tuan Rangga!!" Lirih Hana."Aku nggak ganggu kamu kok sayang!"Mata Hana melotot kearah Rangga. Lalu Rangga tersenyum dan merapatkan bibirnya."Jangan kurang ajar, nanti didenger kariawan ku, dikira aku sudah punya pengganti!" Jawab lirih Hana."Iya, iya aku faham. Maaf ya!" Jawab Rangga dengan tersenyum."Iya. Kamu kesini ada apa??"Lalu Rangga gegas duduk disamping Hana, mata Hana membulat sempurna saat Rangga duduk disampingnya saat ini."Kamu kenapa??" Tanya Rangga."Ng-nggak, nggak apa-apa!" Jawab Hana masih memperhatikan tingkah Rangga."Oh, ya udah kalau gitu!" Jawab Rangga seperti tak ada dosa. Polos tanpa beban."Bisa ng-nggak, kamu,
"Maksih ya, kamu udah mau temenin aku jalan-jalan!"Ucap Ica mendekap mesra Rendi sang selingkuhannya itu."Iya sayang, sama-sama. Apapun akan aku lakukan asalkan kamu senang!""Argh yang bener.""Iya sayang, masa kamu nggak percaya sama aku!!" Ucap Rendi."Hmm, gimana ya??"Lalu Rendi menantap Ica dengan tatapan mata yang dalam."Jangan tatap begitu!" Ucap ica."Kenapa??" Ucap Rendi dengan tersenyum."Kamu jadi risih atau salting??" Goda Rendi pada Ica."Iya cintaku jadi semakin bergejolak, kalau kamu terus pandangi aku!""Itu bagus dong, itu tandanya kamu cinta sama aku.""Iya aku cinta sama kamu, beda sama suamiku yang selalu membuat aku kesal!""Suamimu kenapa lagi sayang, apa yang dia lakukan ke kamu??""Nggak ada sih, cuma entah kenapa rasanya aku tak ingin bertemu dia, kemarin sudah aku usir dia dari rumah ku!""Yang bener sayang!!" Ucap Rendi seakan tak mempercayainya ucapan Ica."Iya srius. Aku mengusirnya, aku benar-benar muak dengan sifat dia, dia nggak bisa memuaskan aku b
"Kenapa tiba tiba aku rindu ya, dengan Hana." Ucap Rangga tiba tiba saja terfikirkan oleh Hana ditengah ia sedang bekerja. Lalu Rangga tersenyum manis ketika ia membayangkan wajah Hana."Kenapa kamu begitu sangat manis Hana. Aku benar-benar tak bisa melupakan wajah ayumu!" Lirih Rangga dengan tersenyum sendirian.Tok.... Tok...Tiba-tiba saja lamunan Rangga terbuyar oleh suara ketukan pintu kantornya."Masuk!!" Ucap Rangga.Krekkk...Suara pintu terbuka dan sekretaris Rangga masuk."Maaf pak, ini berkas yang bapak minta!""Iya, trimkasih!" Jawab Rangga."Baik pak, saya permisi!""Hmm." Jawab Rangga dengan singkat.Didalam kantornya Rangga adalah sosok atasan yang ditakuti oleh semua kariawan. Bahkan Rangga adalah sifat orang yang tegas dan juga berwibawa. Bahkan tak ada satupun yang berani menentang keputusan Rangga ketika ia memberikan printah. Namun ketika dihadapkan Hana, Rangga bisa menjadi sosok laki-laki yang usil, menyebalkan dan juga romantis.---"Aku nggak nyangka kamu berma
"Pak, bapak sekarang istirahat aja ya, jangan banyak fikiran. Hana ada disini untuk bapak.""Iya, nak. Trimkasih ya, kamu sudah sempatkan pulang untuk menjenguk bapak.""Bapak nggak usah berterimakasih dengan Hana, pak. Ini semua sudah menjadi kewajiban Hana sebagai anak. Lagi pula selama Hana menikah dengan mas Danang, setiap kali ibu dan bapak meminta Hana untuk pulang, orang tua mas Danang nggak pernah ngebolehin Hana untuk pulang, pak Bu.""Apa Hana!!""Jadi selama ini, yang membuat kamu tidak pulang itu karena mertuamu yang tak pernah memperbolehkan kamu untuk pulang menjenguk orang tuamu ini, Hana!" Sambung ibu Hana."Iya Bu, tapi sudahlah nggak usah dibahas. Lagi pula Hana dan mas Danang itu...." Tiba-tiba ucapan Hana terjeda, ia baru tersadar jika ayahnya kini sedang sakit dan tak seharusnya Hana membawa berita tak enak untuk didengar oleh ayah dan ibunya."Kamu dan Danang kenapa Hana??""Kenapa tidak dilanjutkan!!" Imbuh ibu Hana."Nggak apa-apa kok Bu, Hana dan mas Danang ti
saat Hana kembali kedalam kamar sang ayah, dilihatnya ayah yang terjatuh dilantai. Membuat Hana segera menolongnya dan membantu untuk segera kembali keatas ranjang kasur, dan berbaring disana."Ya'allah bapak, kenapa bisa begini pak??" Hana membantu sang ayah."Maafkan bapak Hana, sudah merepotkan kamu!!""Nggak ada yang direpotkan pak, bapak kenapa bisa sampai jatuh. Mana yang sakit pak, biar Hana segera obati bapak!!" Ucap Hana yang cemas atas keadaan sang ayah."Nggak ada nak, bapak baik-baik saja. Hanya saja bapak haus nak, bapak ingin minum. Tadi hendak mengambil gelas tapi bapak jatuh. Maafkan bapak, nak!!""Astaghfirullah pak, maafkan Hana. Karena Hana sudah teledor menjaga bapak, maafkan Hana!!" Ucap Hana meneteskan air mata karena merasa menyesal telah meninggalkan sang ayah sendirian didalam kamar."Tidak apa-apa nak, ini semua bukan salah kamu. Ini salah bapak yang kurang hati-hati!!" Jawab pak Harun."Pak, besok kita kekota saja ya. Bapak dirawat dirumah sakit dikota saja.
Ica yang sedang bermesraan dicafe menikmati indahnya pemandangan dan juga saling suap menyuap satu sama lainnya."Sayang kamu semakin hari kenapa sih semakin tampan!!" Puji ica pada Rendi.Rendi tersenyum saat mendapatkan pujian dari sang pujaan hati."Sayang, aku boleh nggak tanya sesuatu dengan kamu!!""Apa itu!!" Ucap Rendi."Apa kamu mencintaiku??""Tentu dong sayang, aku teramat mencintaimu!!""Kalau begitu, kamu kapan melamar aku!!""Tapi kamukan belum resmi bercerai dengan Danang!!""Soal itu gampang sayang, aku bisa menghubungi pengacara dan semuanya akan beres!!" Jawab ica."Sayang, aku pengen kita menuju kejenjang yang lebih serius. Aku pengen kita menikah dan membangun rumah tangga, aku rasa kita berdua ini sudah mengenal satu sama lainnya!!" Imbuh Ica."Kalau aku nggak masalah. Lebih cepat lebih baik, tapi aku mau kamu bercerai dulu dengan Danang. Aku nggak mau jika nantinya kita menikah, tiba-tiba saja Danang datang dan menuntut aku!!""Danang nggak akan melakukan hal gil
pagi ini Hana hendak pergi kerumah sakit untuk menemui sang ayah disana. Hana pulang karena hendak mandi, namun siapa sangka saat Hana baru saja hendak masuk kedalam rumah, seruanpun tiba-tiba terdengar disana, membuat Hana sontak berhenti dan menoleh kearah suara yang sedang memanggilnya."HANA....!!!" suara itu terdengar dengan jelas.Hana menoleh kearah suara itu dan terdiam."Hana!!" Dengan nafas ngos-ngosan orang yang menghampiri Hana saat ini."Iya Bu, ada apa??" Jawab Hana dengan santai dan ramah."Hana, kam-kamu mau kemana??" Ucap Bu Lastri yang masih mengatur nafasnya."Bu, kita masuk kedalam saja dulu ya, nampaknya ibu sangat lelah. Mari Bu!!" Ajak Hana kepada Bu Lastri.Bu Lastri tanpa membantah langsung menurut ikut masuk kedalam rumah."Pak, nanti ya. Tutup saja dulu pintu mobil!!" Titah Hana pada sopir."Mari Bu, masuk. Jangan sungkan!!"Bu Hana langsung berdiri didepan pintu rumah Hana yang megah dan mewah."Bu, kok berdiri disitu. Mari masuk!!" Ajak Hana kepada Bu Last
saat Rangga hendak menemui Hana direstonya, langkah kaki Rangga terhenti saat melihat Hana dan seorang laki-laki yang sedang bersama Hana. Hati Rangga begitu teramat sakit saat melihat kejadian itu didepan matanya."Ternyata, selama kamu menghilang itu benar-benar kamu sudah memiliki kekasih!!" Ucap Rangga dengan lirih dengan menatap kearah Hana.Rangga yang melihat kejadian itupun langsung membalikkan badan dan hendak pergi, namun siapa sangka jika Hana melihat kedatangan Rangga diwaktu itu."Rangga!!" Ucap Hana saat melihat lelaki yang hendak pergi.Hana mengejarnya dan memanggil-manggil Rangga."Rangga....!!!" Seru Hana kepada rangga, Rangga yang mendengarnya pun menjeda langkahnya dan kemudian perlahan menoleh kearah Hana.Dengan senyuman manis Rangga menantap Hana dan berkata."Selamat ya, semoga kamu selalu bahagia." Ucap Rangga dengan tersenyum lalu kembali membalikkan badan dan langsung hendak melangkah pergi. Namun tiba-tiba Hana memanggilnya dan kemudian memeluk erat tubuh R