Share

Bab 152

pagi yang cerah membuat Rendi dan Ica terbaru setelah melihat kesilauan terik matahari dibalik celah-celah jendela kamar. Rendi dan Ica saling bertatapan dengan mata yang masih begitu lengket.

"Sayang, kamu sudah bangun??" Tanya Rendi.

"Iya sayang, aku udah bangun. Apa kita akan pergi??" Tanya Ica.

"Kita mau kemana? Apakah kamu tidak lelah?" Tanya Rendi.

"Aku sangat lelah baby, kau selalu berstamina sekali membuat aku selalu dimabuk kepayang, dan rasanya tubuhku benar-benar kelelahan!" Ucap Ica manja yang masih memeluk erat tubuh Rendi.

Rendi tersenyum.

"Apakah kamu puas???" Tanya Rendi.

"Tentu baby!!" Jawab Ica.

"Emuach!" Rendi mengecup kening Ica.

---

Sementara Hana yang terbangun dari tidurnya tiba-tiba saja, Hana terfikir oleh Ica yang kemarin sempat Hana lihat, Ica bersama pria lain. Bukan bersama Danang.

"Sebenarnya, apa yang terjadi dengan rumah tangga mantan suamiku!" Lirih Hana tiba-tiba terfikir.

"Apa mungkin mas Danang belum mengetahui hal ini!" Ucap Hana.

"Atau jangan-jang
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status