Share

Bab 245

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-17 04:50:19

Setelah Andika membuka pintu, seorang gadis tengah bersandar di dinding, bau alkohol yang menyengat membuat Andika sedikit jengkel, apakah kliennya mengirim gadis mabuk ke kamarnya? Namun setelah diamati, gadis itu sungguh cantik, maka Andika membawanya ke tempat tidur. Permainan malam itu masih diingat dengan jelas oleh Andika, walaupun itu sudah tujuh tahun yang lalu. Gadis itu berteriak kesakitan ketika Andika melakukan penyatuan, mata lelaki itu membulat merasa surprise bahwa gadis yang mereka kirim ternyata masih perawan.

"Tampan, pelan-pelan ... Sakit, ini pertama kali untukku, jadi kumohon pelan-pelan ...."

Andika bahkan masih ingat betul bagaimana wanita itu memohon agar dia tidak main kasar. Melihat gadis polos itu, Andika merasa bersalah, wajah gadis yang sangat cantik ini, membuatnya sedikit luluh. Nanti ketika gadis ini sadar, dia tidak akan merelakan gadis ini menjajakan tubuhnya pada siapapun, hanya untuknya saja, dia bisa memberikan apapun yang gadis ini mau.

Ketika
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Wahid Ummualifah
huffttt... sudah kuduga bagaiman harapan Dave.... oh kasihannya Andika.... Dan Arsen tentunya...
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
kok jadi baper gini,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 246

    Seorang pria dengan tubuh porposional berdiri menghadap laut lepas, stelan jas berwarna abu-abu metalik membuat aura-nya semakin elegan, kaca mata hitam yang bertengger di atas hidung mancungnya menambah macho penampilannya. Dermaga ini menjadi saksi pertemuan rahasia yang selalu dia lakukan, burung-burung camar yang beterbangan menambah suana alam nampak begitu menghanyutkan.Beberapa jam yang lalu dia sudah menelpon klien tetapnya yang selama ini dia bantu atasi semua problematika yang sering melanda hidupnya, kini ... Problematika itu sendiri telah mengacaukan kehidupan keduanya."Black ... Aku tunggu di dermaga tiga jam lagi," ujarnya ketika menelpon tadi.Biasanya dia selalu yang ditelpon duluan, tetapi kali ini dia justru yang menelpon orang tua itu duluan."Ada apa, Jack?""Datanglah ... Aku mohon, aku menunggumu di sana."Kini lelaki itu menunggu dengan gelisah, di raihnya sebuah amplop dari saku jasnya, amplop yang sama persis seperti yang pernah lelaki itu berikan pada oran

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-18
  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 247

    Enam bulan kemudian .... Aina menyeka keringat di dahinya, rasanya pinggangnya mau patah, capek Tek terkira. Padahal dulu aktivitas seperti itu tidak ada seberapa buat dia, apa karena dia kini sudah menjadi anak orang kaya, sehingga tubuhnya menyesuaikan, kerja sedikit saja sudah capek, masak sih? Rasanya nggak deh, masak sampai segitunya. Wanita muda itu menggeleng, menghalau semua pemikirannya yang absurb itu. Tiga hari lagi Steven dan Melanie akan menikah di rumah keluarga Harrison di Dago, dua bulan yang lalu pernikahan Haris dan Anisa yang di adakan di rumah orang tua Anisa, walaupun di kampung, acaranya sangat meriah, semua biaya pesta ditanggung oleh pak Burhan selaku orang tua Haris. Belum rasanya hilang capeknya pesta Haris dan Anisa, Aina dan Hasan harus menghadiri pernikahan Abang mereka Steven. Melanie yang baru melahirkan bayi berusia tiga bulan ini memang tidak ingin acara pernikahan mewah, cukup sederhana saja yang penting sakral. Steven juga tidak ingin Melanie yan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-18
  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 248

    Fendi sudah berada di belakang kemudi, di sampingnya seorang pemuda yang baru saja dijemputnya dari bandara tak henti-henti bertanya tentang Ayuni. "Apa Ayuni sudah datang?" "Belum, baru Hasan dan Haris yang datang bersama istri-istri mereka." "Kapan Ayuni datang?" "Mungkin hari ini atau besok, dia akan datang bersama kedua orang tuanya dan bag Syarif." "Syukurlah Ayuni jadi datang, aku sudah kangen banget." Fendi mencengkeram kemudi dengan kuat, bahkan dia menginjak pedal gas dengan kuat ketika mendengar perkataan lelaki muda ini. Entah kenapa perasaannya menjadi kacau balau, bahkan dadanya bergejolak, apa dia bilang? Kangen sama Ayuni? Sudah hampir satu tahun Fendi terpisah jarak dengan Ayuni, tak sekalipun Fendi menghubungi gadis itu duluan, tetapi Ayuni datang ketik liburan kenaikan kelas lima bulan yang lalu, dia cukup sabar mengantar gadis itu kemanapun dia mau untuk liburan. Setiap interaksi yang terjadi siantara mereka selalu Ayuni yang memulai, gadis itu bertambah c

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-18
  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 249

    Setelah meminum air dingin di dapur, Fendi segera menuju kamarnya di lantai atas, belum lagi dia melangkah di anak tangga terkahir, telinganya mendengar percakapan seseorang. "Ayuni, aku kangen berat sama kamu." "Oh ya?" "Iya, serius ... Sudah hampir setahun kita tidak bertemu, apa kamu gak kangen sama aku?" "Hmmm!" Fendi yang sudah berada di dekat mereka, berdehem dengan kuat. Spontan kedua muda-mudi itu menoleh ke arahnya. Mereka tengah duduk di sofa, Daren bahkan sengaja duduk begitu dekat dengan Ayuni. "Kapan kau datang, Yun?" tanya Fendi basa-basi. Padahal dia sudah tahu kapan gadis itu datang dari Syarif, Fendi mendekati mereka. "Baru juga__" Ayuni belum selesai mengatakan sesuatu, namun tangannya langsung ditarik oleh Fendi, membuat gadis itu langsung terlonjak dari duduknya. "Sini dulu, Abang ada sesuatu untukmu!" Tanpa persetujuan, Fendi langsung menarik gadis itu mengikutinya, Daren yang tengah asyik bersama Ayuni jelas tidak terima cewek yang ditaksirnya ditikun

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-20
  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 250

    Arsen yang mendengar ucapan keras ibunya tergugu, Laura tidak pernah berkata keras apalagi membentak selama ini, sehingga membuat anak itu terkejut. Perasaan Arsen sangat terluka mendengar perkataan ibunya yang mengatakan Andika bukan lelaki yang baik. "Mommy, mungkin terjadi sesuatu pada Daddy Andika, makanya dia tidak bisa ditelpon. Mommy ... Mintalah sama Grandpa Dave untuk mencari Daddy Andika," ujar Arsen dengan suara lirih dan memohon. "Arsen! Mommy bilang stop membahas lelaki itu!" Laura akhirnya hilang kesabaran. Setelah membentak Arsen, wanita itu pergi dari hadapan anaknya dan membanting pintu menandakan jika dia tengah marah, tidak dihiraukan tangisan anaknya yang terdengar pilu, ketika ada acara seperti ini di rumah mereka, malah anak itu berulah. Sangat menyebalkan! Tak terasa air mata luruh di kedua netra Laura, membuat pandangannya kabur, dia masih berdiri di balkon, terdengar gelak tawa para kerabatnya yang mulai berdatangan, namun kenapa hatinya menjadi nelangsa

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-20
  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 251

    Pagi hari menjelang pernikahan Steven jam sepuluh, kesibukan di rumah keluarga Harrison sangat meriah. Kedua orang tua Melanie sudah datang, nyonya Susilawati begitu bahagia mengendong cucunya, sepanjang acara, Susilawati dan Evi bergantian menggendong kharisa, cucunya. Kondisi Arsen sudah lumayan, panas tubuhnya sudah mulai menurun. Sepanjang acara anak itu dipangku oleh Duke."Bagaimana kabarnya bocah tampan? Apakah masih sakit?" tanya Aina sambil membelai wajah anak itu."Tante cantik ... Your boyfriend is sick, you know?" Aina tertawa mendengar perkataan anak ini, sakit-sakit juga masih bisa bucin seperti ini. Duke yang mendengar perkataan cucunya juga ikut tertawa."Apakah Om Steven sudah selesai menikah?" tanya Arsen dengan mata sayu."Dimulai saja belum akad nikahnya. Apakah kau tidak enak badan?" tanya Duke."Iya, Pa ... Arsen ingin berbaring, kepala Arsen pusing," ujar bocah itu."Ha? Kau masih sakit? Bagaimana kalau Arsen berbaring di kamar ditemani Tante?" tanya Aina."I

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-20
  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 252

    Hasan kembali linglung mencari istrinya, sedangkan Fendi yang dimintai tolong untuk mencarinya malah ikutan menghilang. Waduh, kalau begini harus bertanya satu persatu pada semua orang. "Nis, kau melihat Aina?" "Tidak, Bang." "Memang ke mana Aina?" tanya Haris. "Gak tau nih, dari tadi menghilang." "Ya sudah, cepetan bantu cari!" Haris dan Anisa tidak bisa menolak permintaan abangnya, lelaki itu suka sadis kalau memarahi adik-adiknya, lebih baik turuti saja apa maunya. "Kau mencari Aina?" tanya Duke yang melihat Hasan dari tadi mondar-mandir tidak karuan. "Ah, iya, Kak. Apa Kak Duke tahu di mana dia?" "Oh, dia sedang di kamar lantai dua menemani Arsen." Hasan segera berlari ke lantai dua dengan mengumpat tidak henti-hentinya. "Dasar kau Arsen! Kecil-kecil sudah membuatku geram kau ya? Berani-beraninya kau mengajak tidur istri orang! Dasar bocah gak punya akhlak!" Sesampainya di kamar tersebut, Hasan membelalakan matanya melihat adegan tersebut, Aina dengan lelap tidur di seb

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-21
  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 253

    Tujuh bulan kemudian .... Hasan buru-buru membawa Aina ke rumah sakit, dari pagi istrinya ini sudah mengeluh sakit pinggang, semakin ke sini semakin terasa sakitnya, bahkan perutnya mulai terasa sakit dan mules. Hari ini Hasan memang sengaja tidak masuk kerja, dia terima menemani istrinya takut ada apa-apa, karena Minggu ini memang HPL Aina, kata bidan yang memeriksa dahulu kalau gak maju seminggu bisa terlambat seminggu. Sebagai suami, Hasan bukan saja suami siaga, tetapi suami yang sangat protektif terhadap istrinya. Aina tidak begitu mengalami kesulitan saat menjalani kehamilan, ada suaminya yang siap menjaganya, jika Aina merasa lelah, Hasan siap memijit kakinya atau bahu wanita itu. Hasan juga yang setiap hari membuatkan susu ibu hamil untuk istrinya, rasa cintanya kepada istri dan calon buah hatinya lelaki itu tunjukkan dengan sempurna, membuat istrinya begitu bahagia menjalani kehamilan ini. "Sudah pembukaan delapan, Pak. Siap-siap ya, sebentar lagi," ujar dokter wanita yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-22

Bab terbaru

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 263

    "Abang, apakah ibu kandung Abang sudah menghubungi?" tanya Ayuni Mereka akan segera kembali ke Jambi untuk melangsungkan pernikahan satu Minggu lagi. "Tidak, kau lihat ... Wanita itu hanya akan menuruti perkataan suaminya, mana mungkin dia mau membelaku, dari dulu seperti itu, dia bucin banget sama suaminya itu, sampai-sampai menelantarkan anak kandungnya sendiri." Fendi menatap langit dengan wajah datar dari jendela apartemennya, dia juga malas sebenarnya menemui wanita yang sudah melahirkannya itu, kalau bukan uwaknya yang menyuruh menemui ibu kandungnya, dia tidak akan pernah pergi ke sana, ke tempat yang selalu membuatnya traumatis tersebut. "Bagaimana dengan ayah kandung Abang? Apakah dia akan datang ke pernikahan kita?" "Lelaki itu tidak bisa diharapkan, apalagi kondisinya sekarang sedang dipenjara. Cukup saja dari pihakku keluarga uwakku dan keluarga Aina." Yah, sudah tiga tahun yang lalu Sardan ditangkap polisi karena mengedarkan narkoba, hukumannya juga tidak main-main,

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 262

    Kurang dari dua puluh menit, kedua suami istri itu pulang dari sawah, bajunya sudah kotor terkena lumpur sawah. Melihat mobil bagus di halaman rumah mereka, Aminah begitu gugup dan panik."Siapa to lek, tamunya?""Ya, nggak tahu, Min. Dua orang laki-laki sama perempuan muda. Sepertinya mereka suami istri, atau pasangan kekasih, yang perempuan ayu banget, yang laki-laki juga bagus banget. Cepat temui mereka.""Badanku masih kotor Lek, aku mau besihkan badan dulu di belakang," ujar Mardi suami Minah.Mereka buru-buru membersihkan tubuh mereka, mengganti pakaiannya dengan pakaian yang menurut mereka layak.Dengan gugup, suami istri itu datang ke ruang tamu, mereka mendapati sepasang anak muda dengan gaya anak kota yang begitu klimis dan rapi yang sangat asing dipandangan mereka."Eh, ada tamu ... Monggo-monggo, maaf ini tamu dari mana ya?" ujar Mardi dengan gugup.Lelaki paruh baya itu mengulurkan tangan pada Fendi yang dibalas Fendi dengan tatapan dingin. Tangan lelaki itu begitu kasar,

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 261

    Lima tahun kemudian ....Aina bergegas keluar dari aula gedung Balairung kampus, wajahnya sangat sumringah, dia segera mencari keberadaan keluarganya. Di lihat kedua anaknya yang sangat imut itu berlari ke arahnya."Bunda ...."Aina menangkap dan memeluk kedua anak kembarnya dengan bahagia "Bunda ... Bunda tampak hebat dengan baju ini," kata Amira sambil memainkan rumbai yang menjuntai di bajunya."Ini namanya baju toga, bunda kita sudah jadi sarjana," ujar Ammar kepada adik kembarnya."Jadi ini yang dinamakan baju toga? Topinya sangat bagus," cicit Amira."Anak-anak ... Minggir dulu, ayah belum kebagian pelukan bunda kalian."Kedua anaknya melepaskan pelukan pada ibunya dengan cemberut, ayahnya memang begitu, selalu saja mendominasi bundanya dengan arogan."Ayah! Aku mau sama Bunda!" pekik Ammar."Iya, baru sebentar sama bunda," keluh Amira."Sudah, sana ikut nenek ... Itu nenek mau beli es krim loh," bujuk lelaki itu yang sukses membuat kedua anaknya berlari menghampiri neneknya."

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 260

    Laura mendesah dengan kuat, menarik napas kuat-kuat. Kenangan berhubungan badan delapan tahun yang lalu masih menggema di telinganya, walaupun pandangannya kabur kala itu, tetapi telinganya masih nangkap suara desahan dan ceracauan dari bibir lelaki itu. "Hmmm, kamu tidak mandi?" Suara itu menyentak Laura, menyadarkannya dari lamunan yang tengah bermain dipikirannya. Lelaki itu sudah selesai mandi, memakai kaos oblong hitam dan celana training. Rambutnya yang basah tengah dikeringkan dengan handuk. Laura tergagap, dia begitu gugup karena mendapati lelaki asing tengah sekamar dengannya. "I ... Iya, saya mau mandi," sambarnya langsung menuju kamar mandi. "Saya mau keluar dulu, sebaiknya kau buka pakaianmu itu di sini, kebaya itu membuatmu ribet kayaknya, setengah jam lagi saya akan kembali," ujar Andika. Lelaki itu langsung keluar kamar, Laura yang tengah mematung memandang kepergian lelaki itu dibalik pintu bergegas membuka pakaian kebayanya dan buru-buru masuk kamar mandi, seten

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 259

    Laura tidak bisa berkata-kata lagi, dia hanya memandang wajah anaknya dengan tatapan rumit, namun Arsen menatapnya dengan tatapan tajam, dengan mulut kecilnya anak itu menangih janji kepada ibunya dengan tegas seperti rentenir menangih hutang. "Mommy, penuhi Janjimu. Kata guru Arsen, seseorang itu yang dipegang omongannya, berani berjanji, harus bisa memenuhi." Semua orang terkesima mendengar perkataan Arsen, Andika sendiri berdiri dengan takjub, putranya ini ... Benar-benar cerdas dan bijaksana. Laura bingung mendengar permintaan anaknya yang tiba-tiba dan dikatakan di depan umum, dia melihay Dave meminta pembelaan, namun Dave malah mendukung Arsen. Situasi yang begitu canggung tidak bisa dihindari. Karena semua itu juga disaksikan oleh semua orang yang berada di sana. "Laura ... maukah kau menikah denganku? Demi Arsen, dia sangat membutuhkan seorang ayah," ujar Andika mendekati Laura. Laura hanya terdiam, dia tidak tahu harus menjawab apa, ini terlalu mendadak. Dia menatap Dav

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 258

    "Boy ... Perlu teman untuk bermain?" Arsen menghentikan kakinya yang akan menendang bola, beberapa saat dia terpaku menatap lelaki yang ada di hadapannya. Ouh? Is it a dream? Laura yang tengah menenggak minuman spontan tersedak, dia segera menyemburkan minuman yang berada di mulutnya. "DADDY !!" Setelah menyadari siapa yang berada di dekatnya, Arsen berteriak sekencangnya bahkan berlari sekencangnya menghampiri sosok lelaki yang kini tengah berlutut dengan satu kaki, ta ranselnya masih bersandar di bahunya. Keluarga Laras dan keluarga Dodi telah selesai pertemuannya, mereka mengantar orang tua Dodi ke halaman. Ketika mendengar jeritan Arsen yang begitu kencang, semua orang menoleh ke halaman samping di mana ada lapangan futsal. Dave terkejut melihat pemandangan tersebut, seorang lelaki yang telah membuatnya kuatir selama ini tengah memeluk cicitnya, bahkan bocah lelaki itu menangis tersedu-sedu dipelukan lelaki itu. Tanpa pikir panjang, Dave langsung menghampiri ayah dan ana

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 257

    Kejutan demi kejutan membuat hidup Hasan dan Aina bertambah tambah rasanya, baru saja Dodi Rosadi, teman akrab Hasan ketika SMA dulu mengungkapkan lamaran kepada ibu dan pakdenya Laras di depan keluarga besar, hal itu tentu saja membuat Hasan memeluk temannya itu dengan erat. "Akhirnya kita sodaraan juga, Bro." "Ingat, tambah lagi satu kakaknya Aina, biarpun kakak sepupu, jadi jangan macam-macam kau ya?" ancam Dodi membuat semua orang tertawa. "Sayang, Fendi gak ada di momen indah seperti ini, harusnya kita punya formasi yang lengkap," ujar Syarif. "Iya, ini ayah. Member tugas kakak Aina kok begitu amat," Jawab Steven. "Aish, gak usah kuatir. Nanti Fendi kupanggil ke sini, dijamin besok pagi sudah ada di sini," jawab Dave sambil mencebikkan bibirnya Ayuni yang mendengar itu wajahnya langsung tersenyum sumringah, Duh ... Jadi ingat waktu momen pernikahan Steven dulu, saat itu ciuman pertamanya bersama kekasihnya itu. "Besok pernikahan akan digelar di mana?" tanya Nur kepada Lar

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 256

    Lelaki itu buru-buru keluar dari pesawat yang membawanya hingga ke daerah ini, tempat yang dia tandangi hampir dua puluh tahun yang lalu, namun dia tidak akan lupa di mana alamat kakak kandungnya itu berada walau sang kakak kini sudah tiada. Dia sengaja mencari penerbangan paling pagi dari Singapura ke Jakarta, dilanjutkan dari Jakarta ke Jambi, karena memang belum ada penerbangan langsung dari Singapura ke Jambi.Dia tidak bisa menunda lagi untuk bertemu seseorang yang begitu penting dalam hidupnya, pertemuannya dengan Fendi tadi malam sungguh merupakan pertemuan yang sangat mengejutkan. Andika sebenarnya enggan bertemu secara pribadi dengan pemuda itu, jika Fendi tidak setengah memaksanya. Pemuda itu mengajaknya ke taman Merlion, duduk di bangku taman sambil memandangi patung kepala singa di hadapannya. "Senang bisa bertemu dengan orang yang saya kenal di negeri asing seperti ini," ujar Fendi mengawali percakapan."Sedang apa kamu di sini?" tanya Andika."Ada urusan bisnis. Pak D

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 255

    "Good morning, Profesor." Sebuah sapaan bersahutan di dalam gedung itu ketika seseorang memakai kemeja putih dan celana bahan hitam datang menuju ke sebuah ruangan, kaca mata berbingkai emas yang bertengger di atas hidung lelaki itu menambah kesan dingin dan sulit untuk didekati."Morning," jawab lelaki itu singkat."In here, Prof," seru seseorang dengan seragam security menunjukkan jalan pada lelaki itu.Beberapa pria berjas hitam berjalan tegap di belakang lelaki itu, kaca mata hitam yang bertengger di setiap lelaki berjas hitam itu menambah seram penampilannya."Halo, profesor Andika Ibrahim Luthfi. Welcome, welcome," ujar seorang pria berkepala plontos memakai kemeja biru polos."Apa ini yang dimaksud dengan ruangan rahasia? Kenapa tidak terlihat rahasia sama sekali?" tanya lelaki itu dengan bahasa Inggris."Tentu rahasia yang dimaksud bukan rahasia tidak terlihat, semua ruangan ini adalah penyamaran, tidak ada yang tahu apa yang terjadi di dalamnya.""Oke, tunjukkan aku."Pria b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status