Share

Bab 165

Aina terbangun ketika hari sudah siang, dia segera mengambil HP di nakas dan menyalakan dayanya, tertera di layar HP pukul sebelas lewat tiga puluh menit. Gadis itu segera membangunkan suaminya, suhu tubuh Hasan sudah turun, terlihat keringat memenuhi dahinya, bajunya bahkan basah oleh keringat. Aina tersenyum lega, itu pertanda jika demam lelaki itu sudah berangsur membaik.

"Bang, bangun sudah siang."

"Jam berapa ini?"

"Jam setengah dua belas."

"Oh iya, sudah siang ...."

"Bagaimana? Abang sudah baikan?"

"Iya, sudah mendingan. Aku akan menelpon ayah dulu, takutnya mister Dave ke rumah dia tidak ada," ujar Hasan beringsut mengambil HP dan menekan nomor HP pak Burhan.

Lelaki di seberang sana menerima telpon putranya dengan acuh tak acuh, dia masih sangat sakit hati atas pemberontakan anaknya itu.

"Siapa yang mau datang?"

"Mister Dave, dia temannya kakek, ayah masih ingat?"

"Oh? Mister Dave bule itu ya? Kupikir dia balik lagi ke Australia," ujar Hasan antusias.

"Dia investor yang akan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
double up kak ,nah gitu mel udah ambil aja pak steve,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status