Share

BAB 33 : Mengantarnya

Penulis: reefisme
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-15 05:49:32

Catelyn menatap dengan heran dan sedikit waspada ke arah Rolls-Royce Phantom hitam yang berhenti tepat di depannya itu.

Hujan masih turun deras, menciptakan suara ritmis di atas atap halte.

Sebelum sempat berpikir lebih jauh, jendela mobil perlahan turun, memperlihatkan sosok di baliknya.

“Catelyn, masuk.” Suara yang mulai familiar itu terdengar jelas di tengah suara hujan yang mengguyur jalanan.

Catelyn membelalakkan mata. Ethan?

Pria itu duduk di balik kemudi, wajahnya tenang namun ada sedikit urgensi dalam suaranya. "Cepat masuk, sebelum kau semakin basah kuyup," katanya lagi.

Catelyn sempat bingung beberapa detik, tatapannya berpindah dari Ethan ke mobil mewah itu, lalu kembali ke Ethan.

Apa benar itu Ethan? Tapi mengapa Ethan membawa mobil seperti ini?

Namun, udara malam semakin dingin, dan baju serta rambutnya sudah cukup basah.

Akhirnya, ia membuka pintu dan masuk ke dalam mobil, tubuhnya sedikit mengg

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 34 : Tak Sadar Memaki Siapa

    Pria itu menatap Ethan dengan curiga. “Oh? Apakah dia mabuk?” tanyanya dengan nada waspada.Ethan, yang masih menggendong Catelyn, tersenyum kecil. “Tidak. Dia hanya tertidur kelelahan.”Pria tua itu memandangi Ethan lebih lama, seolah menilai apakah pria tampan bermata biru ini berniat baik atau sebaliknya.“Kamu siapanya?” tanyanya akhirnya.Ethan pun menjawab tenang, “Saya temannya. Kebetulan tadi kehujanan, jadi saya mengantarnya pulang.”Pria tua itu menatapnya beberapa detik lagi sebelum akhirnya mengangguk, mungkin terkesan dengan ketulusan dalam mata biru Ethan."Dia tinggal di lantai dua, unit 212."Ethan mengangguk sopan. "Terima kasih."Namun, saat ia bersiap naik tangga, pria tua itu bertanya lagi.“Kau punya kuncinya?”Ethan mengerutkan kening. Tentu saja tidak. Ia menggeleng.Pria tua itu, yang ternyata adalah pengurus apartemen terse

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 35 : Tentang ADG

    Catelyn terbangun dengan napas sedikit terkesiap, matanya membuka masih sedikit linglung saat menyapu pandangan ke sekeliling ruangan.Ini... kamarnya?Ia mengerjapkan mata, mencoba mengumpulkan kesadarannya. "Bagaimana aku bisa di sini?" gumamnya pelan.Ia menarik napas dalam. Sedikit demi sedikit, ingatannya kembali.Ia ingat menumpang bersama Ethan semalam… diantar olehnya.Tapi bagaimana Ethan tahu kalau ia tinggal di unit 212? Dan lebih penting lagi—bagaimana Ethan bisa masuk ke dalam apartemen-nya?Pikiran itu memenuhi benak gadis itu, tapi seketika buyar ketika iris hazelnya menangkap jam di atas nakas.Pukul 08.00!"Oh, shit!" Catelyn tersentak panik.Jika tidak segera bergegas, ia akan terlambat ke toko.Dengan cepat, ia melompat dari tempat tidur, membersihkan diri sekadarnya, dan mengenakan pakaian sederhana sebelum menyambar tas miliknya, lalu berlari keluar dari kamar apartemen.Sa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 36 : Dia Lagi

    Cole tidak terkejut dengan keputusan tersebut—ia sudah menduganya.Bahwa Ethan Wayne akan mengakuisisi Aurora Development Group, saat tiba-tiba semalam meminta dirinya menggali informasi tentang perusahaan tersebut.Perusahaan itu memang terlihat baik, namun saat sang bos menjatuhkan mata pada ADG, Cole sudah mengira bahwa ada masalah dengan perusahaan tersebut.Bos-nya memang memiliki intuisi yang tajam! Cole begitu bangga dalam hati bisa bekerja dengan seorang pria muda berbakat seperti Ethan Wayne. Dengan demikian, sang bos akan memegang kendali atas proyek-proyek besar Aurora, termasuk keputusan strategis dan keuangan dan membuat G&P Ltd semakin besar.Meskipun, awalnya Cole tidak mengerti hal mendasar yang menjadikan Ethan memilih mengambil-alih Aurora, sementara ia yakin, jika pihak lain tahu permasalahan internal Aurora ini, tidak ada yang akan berani mengambil risiko.Tapi ia selalu yakin atas kemampuan seorang Ethan Wayne.Seperti saat ini, ketenangan dan kepercayaan diri Et

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 37 : Tidak Perlu Melakukannya

    Catelyn berdiri terpaku di belakang meja kasir, matanya membesar saat mengenali sosok pria di hadapannya.Nielson.Napasnya tertahan sejenak sebelum ia bertanya, "Apa yang kau lakukan di sini?"Namun, tidak seperti biasanya, wajah Nielson tampak gelap, penuh kemarahan yang jelas tak berusaha ia sembunyikan.Tanpa basa-basi, pria itu langsung menuntut, "Mana summary pengembangan konsepnya?"Catelyn mengernyit bingung. "Summary apa?"Ekspresi Nielson mengeras, suaranya naik satu oktaf. "Jangan bermain bodoh denganku, Catelyn! Apa kau sengaja menantangku? Apa kau benar-benar sudah tak peduli dengan nama baikmu lagi?!"Catelyn hanya menatapnya tajam, tetapi sebelum ia sempat menjawab, Nielson melanjutkan dengan nada yang lebih tajam, "Beraninya kau mengabaikan semua pesanku! Teleponku! Apa kau pikir bisa lari dari tanggung jawab begitu saja?"Melihat ada pelanggan yang akan masuk toko melirik ke arah mereka―lalu membatalkan masuk, Catelyn menghela napas dan menatapnya dengan tegas."Turun

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 38 : Senasib

    Nielson terkejut.Ia berdiri diam di tempat, seolah tak memahami kalimat yang baru saja diucapkan Tim."Apa...apa maksud Anda?"Tim berkata dengan nada santai sambil memeriksa beberapa berkas di mejanya."Tak ada gunanya lagi. Proyek Verdant Grove ditiadakan."Nielson menganga."Apa?"Nielson menatap Tim Beckett dengan mata melebar, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya."Ditiadakan?" Suaranya terdengar parau.Tim mengangguk, ia menarik napas dalam sekilas. "Ya. Ada keputusan dari pemegang saham utama. Mereka tidak menyetujui proyek itu. Jadi, Verdant Grove tidak akan dilakukan.”Nielson berdiri terpaku di tempat, pikirannya kosong. Tidak… Ini tidak mungkin!Tangannya mengepal di sisi tubuhnya, berusaha menahan kepanikan yang mulai menjalar. Semua mimpi itu... Semua rencananya… Uang yang ia keluarkan untuk membayar Catelyn…Sia-sia begitu saja?“Tapi… Tapi—” Nielson mencoba bicara, suaranya bergetar.Tim menyandarkan punggungnya ke kursi, menatapnya dengan ekspresi tenan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 39 : Pergilah

    Ethan berdeham kecil, tapi ia tetap mengangkat gelasnya. “Baiklah. Untuk kebebasan.”Gelas mereka beradu pelan sebelum masing-masing menyesap minuman mereka.Setelah beberapa saat hening, Ethan bertanya dengan nada lebih tenang, “Kenapa kau tidak melanjutkan kuliah?”Senyum Catelyn sedikit memudar. Ia menatap es batunya yang mulai mencair di dalam gelas. Butuh beberapa detik sebelum ia menjawab, “Sesuatu terjadi.”Ethan tidak mendesak. Ia hanya mengangguk kecil sebelum bertanya lagi, “Tapi kau punya cita-cita, bukan?”Catelyn tersenyum tipis, kali ini dengan binar samar di matanya. “Aku ingin menjadi site development planner.”Ethan mengangkat alis. “Kenapa?”“Aku selalu suka melihat bagaimana sebuah kota berkembang,” kata Catelyn pelan, tetapi ada nada antusias di suaranya. “Aku ingin berkontribusi dalam proyek-proyek besar, memastikan setiap pembangunan memiliki dampak positif, bukan hanya sekadar menambah jumlah gedung tinggi. Aku ingin membangun lingkungan yang benar-benar nyaman

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 1 : Patah Dan Marah

    "Bulan depan aku akan menikahi putri keluarga Beckett," kata Nielson Stokes dengan nada dingin dan tak berperasaan.Ruangan kantor yang megah itu kini terasa sempit dan pengap bagi Catelyn Adams.Pandangannya menatap kosong ke arah pria yang duduk di depannya—kini mantan kekasihnya.Kata-katanya barusan masih menggema di kepalanya, mengiris hatinya seperti pisau tajam yang menyayat tanpa ampun.Catelyn masih tertegun.Dadanya terasa sesak, seolah tak ada udara yang tersisa untuk bernapas. Seakan dunia yang ia bangun bersama pria itu hancur dalam sekejap mata.Pria yang dulu berjanji untuk bersamanya, bahkan yang ia perjuangkan hingga meninggalkan keluarganya di Basalt, kini begitu mudah memutuskan untuk menikahi wanita lain demi keuntungan pribadi.“Kenapa…?” Suara Catelyn lirih, hampir tidak terdengar, seolah berharap ini hanyalah lelucon buruk.Namun, ekspresi serius di wajah pria itu menghancurkan sisa terkecil harapan Catelyn.“Kenapa? Kau masih bertanya kenapa?” Nielson tertawa da

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 2 : Bukan Lagi Tempatnya

    Catelyn turun dari taksi dengan tergesa-gesa, menggigit bibirnya untuk menahan rasa gelisah yang menggelayuti sejak meninggalkan kantor Nielson tadi.Hari ini bukan hari yang baik, ia mendapatkan patah hati yang amat buruk, namun ia tak pernah menduga hal buruk lain tengah menunggunya.Dengan langkah cepat, ia memasuki gedung apartemen, berharap ruangan kecilnya bisa memberikan sedikit ketenangan dari dunia luar yang semakin menyempitkan napasnya.Namun, begitu pintu apartemen terbuka, langkahnya terhenti. Matanya membelalak melihat isi apartemennya berantakan.Pakaian-pakaian yang sebelumnya tertata rapi di lemari kini berserakan di lantai. Beberapa pigura foto kecil bergeletakan di sudut ruang, pecahannya berserakan di karpet.“Apa yang terjadi di sini?” gumamnya dengan napas tercekat.Suaranya terputus ketika ia melihat sosok wanita paruh baya yang tengah menghempas sekotak barang keluar dari kamar tidur.“Nyonya Stokes?” Catelyn melangkah maju dengan kebingungan. Nyonya Stokes ada

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10

Bab terbaru

  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 39 : Pergilah

    Ethan berdeham kecil, tapi ia tetap mengangkat gelasnya. “Baiklah. Untuk kebebasan.”Gelas mereka beradu pelan sebelum masing-masing menyesap minuman mereka.Setelah beberapa saat hening, Ethan bertanya dengan nada lebih tenang, “Kenapa kau tidak melanjutkan kuliah?”Senyum Catelyn sedikit memudar. Ia menatap es batunya yang mulai mencair di dalam gelas. Butuh beberapa detik sebelum ia menjawab, “Sesuatu terjadi.”Ethan tidak mendesak. Ia hanya mengangguk kecil sebelum bertanya lagi, “Tapi kau punya cita-cita, bukan?”Catelyn tersenyum tipis, kali ini dengan binar samar di matanya. “Aku ingin menjadi site development planner.”Ethan mengangkat alis. “Kenapa?”“Aku selalu suka melihat bagaimana sebuah kota berkembang,” kata Catelyn pelan, tetapi ada nada antusias di suaranya. “Aku ingin berkontribusi dalam proyek-proyek besar, memastikan setiap pembangunan memiliki dampak positif, bukan hanya sekadar menambah jumlah gedung tinggi. Aku ingin membangun lingkungan yang benar-benar nyaman

  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 38 : Senasib

    Nielson terkejut.Ia berdiri diam di tempat, seolah tak memahami kalimat yang baru saja diucapkan Tim."Apa...apa maksud Anda?"Tim berkata dengan nada santai sambil memeriksa beberapa berkas di mejanya."Tak ada gunanya lagi. Proyek Verdant Grove ditiadakan."Nielson menganga."Apa?"Nielson menatap Tim Beckett dengan mata melebar, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya."Ditiadakan?" Suaranya terdengar parau.Tim mengangguk, ia menarik napas dalam sekilas. "Ya. Ada keputusan dari pemegang saham utama. Mereka tidak menyetujui proyek itu. Jadi, Verdant Grove tidak akan dilakukan.”Nielson berdiri terpaku di tempat, pikirannya kosong. Tidak… Ini tidak mungkin!Tangannya mengepal di sisi tubuhnya, berusaha menahan kepanikan yang mulai menjalar. Semua mimpi itu... Semua rencananya… Uang yang ia keluarkan untuk membayar Catelyn…Sia-sia begitu saja?“Tapi… Tapi—” Nielson mencoba bicara, suaranya bergetar.Tim menyandarkan punggungnya ke kursi, menatapnya dengan ekspresi tenan

  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 37 : Tidak Perlu Melakukannya

    Catelyn berdiri terpaku di belakang meja kasir, matanya membesar saat mengenali sosok pria di hadapannya.Nielson.Napasnya tertahan sejenak sebelum ia bertanya, "Apa yang kau lakukan di sini?"Namun, tidak seperti biasanya, wajah Nielson tampak gelap, penuh kemarahan yang jelas tak berusaha ia sembunyikan.Tanpa basa-basi, pria itu langsung menuntut, "Mana summary pengembangan konsepnya?"Catelyn mengernyit bingung. "Summary apa?"Ekspresi Nielson mengeras, suaranya naik satu oktaf. "Jangan bermain bodoh denganku, Catelyn! Apa kau sengaja menantangku? Apa kau benar-benar sudah tak peduli dengan nama baikmu lagi?!"Catelyn hanya menatapnya tajam, tetapi sebelum ia sempat menjawab, Nielson melanjutkan dengan nada yang lebih tajam, "Beraninya kau mengabaikan semua pesanku! Teleponku! Apa kau pikir bisa lari dari tanggung jawab begitu saja?"Melihat ada pelanggan yang akan masuk toko melirik ke arah mereka―lalu membatalkan masuk, Catelyn menghela napas dan menatapnya dengan tegas."Turun

  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 36 : Dia Lagi

    Cole tidak terkejut dengan keputusan tersebut—ia sudah menduganya.Bahwa Ethan Wayne akan mengakuisisi Aurora Development Group, saat tiba-tiba semalam meminta dirinya menggali informasi tentang perusahaan tersebut.Perusahaan itu memang terlihat baik, namun saat sang bos menjatuhkan mata pada ADG, Cole sudah mengira bahwa ada masalah dengan perusahaan tersebut.Bos-nya memang memiliki intuisi yang tajam! Cole begitu bangga dalam hati bisa bekerja dengan seorang pria muda berbakat seperti Ethan Wayne. Dengan demikian, sang bos akan memegang kendali atas proyek-proyek besar Aurora, termasuk keputusan strategis dan keuangan dan membuat G&P Ltd semakin besar.Meskipun, awalnya Cole tidak mengerti hal mendasar yang menjadikan Ethan memilih mengambil-alih Aurora, sementara ia yakin, jika pihak lain tahu permasalahan internal Aurora ini, tidak ada yang akan berani mengambil risiko.Tapi ia selalu yakin atas kemampuan seorang Ethan Wayne.Seperti saat ini, ketenangan dan kepercayaan diri Et

  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 35 : Tentang ADG

    Catelyn terbangun dengan napas sedikit terkesiap, matanya membuka masih sedikit linglung saat menyapu pandangan ke sekeliling ruangan.Ini... kamarnya?Ia mengerjapkan mata, mencoba mengumpulkan kesadarannya. "Bagaimana aku bisa di sini?" gumamnya pelan.Ia menarik napas dalam. Sedikit demi sedikit, ingatannya kembali.Ia ingat menumpang bersama Ethan semalam… diantar olehnya.Tapi bagaimana Ethan tahu kalau ia tinggal di unit 212? Dan lebih penting lagi—bagaimana Ethan bisa masuk ke dalam apartemen-nya?Pikiran itu memenuhi benak gadis itu, tapi seketika buyar ketika iris hazelnya menangkap jam di atas nakas.Pukul 08.00!"Oh, shit!" Catelyn tersentak panik.Jika tidak segera bergegas, ia akan terlambat ke toko.Dengan cepat, ia melompat dari tempat tidur, membersihkan diri sekadarnya, dan mengenakan pakaian sederhana sebelum menyambar tas miliknya, lalu berlari keluar dari kamar apartemen.Sa

  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 34 : Tak Sadar Memaki Siapa

    Pria itu menatap Ethan dengan curiga. “Oh? Apakah dia mabuk?” tanyanya dengan nada waspada.Ethan, yang masih menggendong Catelyn, tersenyum kecil. “Tidak. Dia hanya tertidur kelelahan.”Pria tua itu memandangi Ethan lebih lama, seolah menilai apakah pria tampan bermata biru ini berniat baik atau sebaliknya.“Kamu siapanya?” tanyanya akhirnya.Ethan pun menjawab tenang, “Saya temannya. Kebetulan tadi kehujanan, jadi saya mengantarnya pulang.”Pria tua itu menatapnya beberapa detik lagi sebelum akhirnya mengangguk, mungkin terkesan dengan ketulusan dalam mata biru Ethan."Dia tinggal di lantai dua, unit 212."Ethan mengangguk sopan. "Terima kasih."Namun, saat ia bersiap naik tangga, pria tua itu bertanya lagi.“Kau punya kuncinya?”Ethan mengerutkan kening. Tentu saja tidak. Ia menggeleng.Pria tua itu, yang ternyata adalah pengurus apartemen terse

  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 33 : Mengantarnya

    Catelyn menatap dengan heran dan sedikit waspada ke arah Rolls-Royce Phantom hitam yang berhenti tepat di depannya itu.Hujan masih turun deras, menciptakan suara ritmis di atas atap halte.Sebelum sempat berpikir lebih jauh, jendela mobil perlahan turun, memperlihatkan sosok di baliknya.“Catelyn, masuk.” Suara yang mulai familiar itu terdengar jelas di tengah suara hujan yang mengguyur jalanan.Catelyn membelalakkan mata. Ethan?Pria itu duduk di balik kemudi, wajahnya tenang namun ada sedikit urgensi dalam suaranya. "Cepat masuk, sebelum kau semakin basah kuyup," katanya lagi.Catelyn sempat bingung beberapa detik, tatapannya berpindah dari Ethan ke mobil mewah itu, lalu kembali ke Ethan.Apa benar itu Ethan? Tapi mengapa Ethan membawa mobil seperti ini?Namun, udara malam semakin dingin, dan baju serta rambutnya sudah cukup basah.Akhirnya, ia membuka pintu dan masuk ke dalam mobil, tubuhnya sedikit mengg

  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 32 : Tumpangan

    Nielson mondar-mandir di kamarnya, langkahnya cepat dan penuh ketegangan.Dadanya naik turun, rahangnya mengatup rapat. Sesekali, ia meraih ponselnya dari meja, menatap layar dengan frustrasi.Tidak ada balasan.Tidak ada tanda-tanda pesan dibaca.Panggilan yang ia lakukan sekian kali pun tak kunjung dijawab.“Brengsek!” gumamnya sambil mengetik pesan lagi dengan gerakan kasar.[Catelyn, angkat teleponku. Ini penting!]Ia menunggu beberapa detik. Tak ada respons. Jempolnya kembali bergerak.[Jangan pura-pura sibuk. Aku tahu kau pasti melihat pesanku!]Masih tak ada reaksi.Nielson menggeretakkan giginya, lalu dengan kasar melemparkan ponselnya ke kasur. “Sialan!” bentaknya.Ia mengusap wajahnya dengan kasar, berusaha mengendalikan emosinya.Pikirannya terus berputar—presentasi di ADG tinggal lusa, dan ia sama sekali tidak tahu isi pengembangan dari proposal itu!S

  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 31 : Malam Yang Dingin

    Nielson duduk di meja makan apartemennya, menikmati hidangan yang tersaji.Ibunya, Mrs. Stokes, dengan penuh kasih menuangkan sup hangat ke dalam mangkuknya.“Kau harus makan lebih banyak, Nielson. Lihat ini, aku buatkan makanan favoritmu,” ucapnya penuh semangat.Nielson menyendok supnya dengan santai, sementara ibunya mulai membahas hal yang lebih penting baginya.“Kapan kau akan melamar Molly Beckett? Dia itu gadis yang tepat untukmu, kau tahu?” Mrs. Stokes meletakkan sendoknya dan menatap putranya dengan harapan besar.Nielson mengangkat bahu. “Tenang saja, Bu. Semua ada waktunya.”“Tapi jangan terlalu lama! Kalau kau menikahinya, kita bisa segera masuk kalangan atas. Aku bahkan mulai memiliki beberapa teman dari kelas sosial yang lebih tinggi di apartemen ini. Mereka sangat menyenangkan, dan kita harus menjaga citra.”Nielson menyeringai dan menyandarkan punggungnya ke kursi. “Sebentar lagi, Bu. Tak lama lagi aku akan menjadi pimpinan proyek. Setelah itu, jabatan manajer sudah pa

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status