Share

108. HARAPAN SANG ASISTEN

"Kamu bisa langsung pulang, Danish. Nanti saya akan menyetir sendiri ke restoran. Kamu jangan khawatir. Oh, ya, jangan lupa untuk menyiapkan segala akomodasi saya selama berlibur ke Australia. Satu lagi, semua pekerjaan yang harus saya baca malam ini, sudah kamu kirim kan, ke email saya?"

"Sudah Pak, Anda bisa langsung melihatnya nanti sesampainya di rumah."

Alih-alih menjawab, Bentala hanya mengangguk. Tubuhnya sedang tidak baik-baik saja. Entah apa yang terjadi, tapi sejak sore jantungnya berdegup dengan cepat. Pikirannya juga melayang pada pertanyaan-pertanyaan yang mungkin bisa ditanyakan seorang ayah kepada calon menantunya. Bentala bahkan sampai mencari di mesin pencarian apa saja pertanyaan yang mungkin diajukan oleh seorang ayah mertua.

Sayang semua jawaban yang Bentala dapatkan terasa absurd. Jujur saja, di saat seperti ini ia butuh seorang ayah untuk sekadar bertukar pendapat. Dulu saat mengenal, dan akhirnya bertunangan dengan Tanaya, ayahnya yang mengurus. Tak ada rasa teg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status