Share

08. SALING MENOLAK PERASAAN

"Kamu bisa pergi, Rana. Tidak ada yang menghalangimu untuk pergi. Pergilah kalau kamu ingin pergi."

Rana terpaku. Ia hanya terdiam saat Bentala mengusirnya. Ia memang bisa pergi, tapi kondisi Agam yang tengah kritis, entah mengapa membuatnya ingin tetap di sana. Ia tak sanggup bila harus meninggalkan Bentala, meskipun gadis itu tahu pria tersebut milik orang lain.

Bentala yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya, langsung menengadahkan kepalanya. Ia penasaran mengapa Rana tak membalas seruannya. Gadis itu justru termangu, seperti tak mendengar apa yang baru saja ia katakan.

"Rana, aku sedang bicara denganmu."

"Aku dengar, kok." Jawaban itu pelan, tapi masih bisa terdengar oleh Bentala.

"Lantas kenapa masih diam di situ?"

"Aku duduk di sini bukan karena dirimu, Bentala! Tolong diamlah! Ini rumah sakit."

"Tidak ada yang mengatakan kalau tempat ini hotel, Rana."

Rana menghembuskan napasnya dengan kasar. Ia tak tahu sama sekali kalau setelah menikah, Bentala menjadi secerewet itu. Namun, Be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status