Share

Desa Baiyun

Penulis: Yu.Az.
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-25 11:33:37

Setelah melarikan diri dari kejaran mata-mata yang berhasil dihabisi oleh Zhao Xueyan, dia dan Niuniu terus memacu kuda mereka hingga fajar menyingsing.

Perjalanan mereka akhirnya membawa mereka ke sebuah desa yang bernama Desa Baiyun. Awalnya, desa itu terlihat biasa saja—dengan ladang subur, rumah-rumah sederhana, dan warga yang tampak ramah menyambut kedatangan orang asing. Namun, naluri Zhao Xueyan sebagai seorang kultivator membuatnya merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Niuniu yang menunggangi kuda di sampingnya memandang sekeliling dengan penasaran. "Nona, desa ini terlihat sangat damai, tapi kenapa aku merasa suasananya ... sedikit menekan?" gumamnya pelan.

Zhao Xueyan mengangguk kecil, membiarkan kudanya berjalan pelan menyusuri jalan utama desa. "Kau benar, Niuniu. Terlalu sepi untuk desa yang tampaknya dihuni cukup banyak orang. Dan lihat itu." Ia menunjuk ke beberapa penduduk yang melintas dengan ekspresi datar, nyaris tanpa senyuman atau sapaan, seolah mereka enggan beri
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Ritual

    Terdapat altar aneh dengan simbol-simbol yang menyeramkan, dipenuhi dengan lilin hitam dan sesajen yang sepertinya digunakan untuk ritual tertentu. Ada juga aroma darah yang menyengat di udara."Ilmu hitam," gumam Zhao Xueyan dengan nada dingin.Zhao Xueyan memeriksa sekeliling dan menemukan sebuah gulungan tua yang tampaknya adalah panduan ritual. Zhao Xueyan membacanya sekilas dan mendapati bahwa ini adalah ritual untuk mengontrol jiwa manusia. Desa ini tidak seperti yang terlihat di luar. Dia yakin, penduduk desa mungkin sedang berada di bawah pengaruh ilmu hitam.Zhao Xueyan menyimpan gulungan itu dan kembali ke penginapan tanpa suara. Di kamar, Niuniu sudah terbangun dan menatapnya dengan rasa ingin tahu.“Nona, ada apa? Wajah Anda terlihat tidak tenang,” tanya Niuniu.Zhao Xueyan menatap Niuniu dengan serius. “Desa ini memang tidak biasa. Kita tidak boleh lengah. Aku yakin ada seseorang di sini yang mengendalikan penduduk dengan ilmu hitam.”Niuniu terkejut, tapi dia tahu betul

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kultivator Hitam

    Zhao Xueyan kemudian membuka gulungan yang ditemukannya sebelumnya, memperhatikan simbol-simbol yang tertulis di dalamnya. “Ritual ini lebih rumit dari yang aku bayangkan. Ada segel-segel khusus di sini, sepertinya digunakan untuk membedakan target ritual. Aku harus mencari tahu siapa yang berada di balik semua ini.”Niuniu menelan ludah, merasa semakin gelisah. “Nona, jika beberapa warga tidak terpengaruh, mungkin mereka bisa membantu kita?”Zhao Xueyan tersenyum tipis. “Itulah yang sedang kupikirkan. Tapi kita harus hati-hati. Jika mereka juga diawasi oleh dalang di balik ritual ini, satu langkah yang salah bisa membahayakan mereka dan kita.”Niuniu mengangguk pelan, merasa sedikit lega karena Nona-nya selalu berpikir jauh ke depan. Namun, di balik ketenangan Zhao Xueyan, Niuniu tahu ada kekhawatiran yang mendalam. Desa ini menyimpan rahasia besar, dan Zhao Xueyan harus bergerak cepat sebelum semuanya terlambat.Zhao Xueyan dan Niuniu menjalankan rencana mereka dengan hati-hati. Mer

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Malam Ritual

    Malam ritual akhirnya tiba. Di sebuah ruangan yang remang-remang di dekat altar, utusan kultivator hitam memasuki penginapan dengan langkah penuh kewaspadaan. Dengan suara rendah namun penuh otoritas, dia bertanya kepada pemilik penginapan, "Apa gadis itu sudah pingsan?"Pemilik penginapan, yang telah berada di bawah pengaruh kultivator hitam, menjawab dengan nada pelan, "Iya, tuan. Gadis yang dimaksud sudah pingsan dan berada di kamarnya. Tapi gadis yang satunya melarikan diri sebelum kami bisa menangkapnya."Utusan itu mengerutkan dahi, tidak puas dengan kabar bahwa salah satu dari dua target mereka berhasil melarikan diri. "Bagaimana kau bisa membiarkan yang satu lolos?" bentaknya, meskipun dia menahan suaranya agar tidak menarik perhatian.Pemilik penginapan membungkukkan tubuh dengan ketakutan, "Hamba tidak menyangka dia akan melarikan diri secepat itu, tuan. Tapi hamba sudah memastikan bahwa gadis yang masih di sini adalah yang paling penting."Setelah berpikir sejenak, utusan i

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Terbebas Dari Belenggu

    Keesokan paginya, suasana desa Baiyun dipenuhi tangisan dan penyesalan. Para warga yang sebelumnya terpengaruh ritual gelap kini perlahan mengingat segala hal yang terjadi. Mata mereka kosong, beberapa terlihat gemetar, sementara yang lain menangis histeris di depan altar yang kini hancur lebur.Seorang ibu tua jatuh berlutut, menggenggam tanah di depan altar, menangis pilu. "Anakku ... aku ... aku sendiri yang menyerahkannya ...." Tangisannya menggema, mengungkap rasa bersalah yang begitu mendalam. Di sekitarnya, para warga lain juga mulai menyadari perbuatan mereka di bawah kendali sang kultivator hitam.Seorang pria muda duduk terpaku di tanah, menatap tangannya yang gemetar. "Kami ... kami tahu ... tapi tubuh kami tak bisa bergerak melawan ... Kami dipaksa ... Aku bahkan melihat saudaraku mati di depan mataku sendiri." Suaranya bergetar, penuh kesakitan dan trauma.Melihat pemandangan itu, Zhao Xueyan menghela napas panjang. Berdiri di tengah kerumunan dengan pakaian putih bersihn

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bandit

    Zhao Xueyan dan Niuniu melanjutkan perjalanan mereka dengan menunggang kuda melewati jalan setapak di tengah hutan yang sunyi. Langit cerah pagi itu mulai mendung, seolah menandakan sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi.Saat mereka melewati tikungan tajam di tengah hutan, tiba-tiba sekelompok pria bertampang kasar muncul dari balik pepohonan, menghadang jalan dengan senjata di tangan. Mereka tertawa seraya memandang kedua wanita itu dengan tatapan serakah."Hei, lihat siapa yang datang!" seru salah satu pria bertubuh besar dengan bekas luka di wajahnya. "Seorang wanita cantik dan pelayannya yang mungil. Sepertinya keberuntungan berpihak pada kita hari ini!"Niuniu terlihat menatap datar, matanya seolah siap menerjang. "Nona, biar saya yang menghabisi mereka semua. Nona diam sajal!" bisiknya dengan suara datar. .Namun, Zhao Xueyan tetap tenang seperti biasa. Dia memandang para bandit itu dengan dingin, tak sedikit pun terlihat takut. Sambil turun dari kudanya dengan anggun, di

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Festival

    Zhao Xueyan dan Niuniu akhirnya tiba di sebuah desa yang cukup ramai, suasananya begitu meriah dengan tenda-tenda berwarna cerah yang berjajar rapi. Mereka mengenakan pakaian laki-laki, dengan rambut yang disembunyikan di balik topi bulu agar identitas mereka sulit dikenali. Desiran angin membawa aroma manis dari berbagai makanan yang dijual di sudut desa, bercampur dengan sorakan riuh warga yang berkumpul di sekitar sebuah arena besar."Apa ini semacam festival?" tanya Niuniu pelan, matanya berbinar melihat keramaian di depan mereka.Zhao Xueyan mengangguk kecil, matanya menyisir area sekitar dengan penuh waspada. "Sepertinya. Tapi lihat arena itu, ada pertandingan memanah dan pedang. Sepertinya ini lebih dari sekadar hiburan," ujarnya, tangannya merapatkan jubah untuk memastikan penampilannya tetap menyamar.Arena itu memang menjadi pusat perhatian. Di satu sisi, beberapa pemuda gagah sedang bersiap dengan busur dan panah, sementara di sisi lain, ada sekelompok pria yang berlatih p

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bersenang-senang

    Pertandingan memanah dimulai dengan sorak-sorai penonton yang bergemuruh. Peserta pertama hingga terakhir mulai menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Beberapa berhasil mendapatkan nilai tinggi dengan menembakkan anak panah tepat di lingkaran tengah, sementara yang lain hanya mampu mengenai pinggiran sasaran.Ketika giliran Niuniu tiba, penonton mulai bersorak dengan nada mengejek. "Apa anak kecil ini akan memanah, ataukah dia hanya bermain-main dengan busur itu?" salah seorang dari kerumunan berteriak.Niuniu, yang awalnya terlihat sedikit gugup, mengingat kata-kata Zhao Xueyan. Dia menarik napas dalam-dalam, meraih busur, dan memasang anak panah. Dengan konsentrasi penuh, Niuniu menarik tali busur hingga mencapai titik maksimal, lalu melepaskannya dengan gerakan tegas.Swish!Anak panah meluncur cepat dan menghujam lingkaran tengah sasaran, tepat di tengah!Penonton terdiam sejenak, tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat. "Apa itu tadi?!" bisik seseorang, diikuti oleh s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Pencuri

    Saat pertandingan berpedang dimulai, suasana arena menjadi riuh. Para peserta menunjukkan kemampuan mereka dengan beragam teknik yang memukau para penonton. Namun, saat giliran Zhao Xueyan dan Niuniu tiba, gelombang tawa kecil terdengar di antara penonton dan peserta lain."Benar-benar pemuda nekat! Dengan tubuh kecil seperti itu, bagaimana mereka bisa bertarung dengan pedang?" salah satu peserta mengejek, suaranya cukup keras hingga terdengar oleh semua orang."Betul! Mereka bahkan tidak terlihat memiliki energi kultivasi. Apa mereka pikir ini tempat bermain anak-anak?" tambah yang lain sambil tertawa.Zhao Xueyan tetap tenang, wajahnya datar tanpa ekspresi. Dia menggenggam pedang kayu yang disediakan oleh panitia pertandingan, tampak ringan seperti sedang memegang ranting biasa. Di sisi lain, Niuniu tersenyum jahil, menikmati keraguan orang-orang terhadap mereka."Nona, sepertinya kita harus memberi mereka sedikit pelajaran, ya?" bisik Niuniu, matanya berkilat penuh semangat."Janga

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27

Bab terbaru

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 235

    Tian Ming melompat ringan ke sisi Zhao Xueyan, auranya yang kuat membuat tanah di bawahnya sedikit retak. Mata hitamnya menatap lurus ke arah Fai Zang, pemimpin sekte sesat itu, yang kini tersenyum licik sambil menggenggam belati ritualnya.Zhao Xueyan berkata dengan datar, menatap Tian Ming. "Jadi, kau benar-benar seorang Kaisar?"Tian Ming tersenyum samar, namun tetap tajam. "Aku akan menjelaskannya nanti. Sekarang, biarkan aku yang menangani bajingan itu."Zhao Xueyan menatapnya sejenak sebelum akhirnya mengangguk dan berbalik. Dalam sepersekian detik, kilatan pedang melesat ke arahnya dari belakang—beberapa anak buah Fai Zang berusaha menyerangnya dengan licik!Zhao Xueyan berbicara pelan, namun tajam. "Bodoh."Crash!Brugh! Dalam satu gerakan cepat, Zhao Xueyan melompat ke udara, tubuhnya berputar ringan, dan pedangnya yang diselimuti Qi emas menebas tanpa ampun!Clang! Suara logam bertabrakan dan teriakan kesakitan menggema. Beberapa anak buah Fai Zang terpental dengan luka te

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 234

    Niuniu menggerakkan cambuknya sekali lagi, namun kepala desa yang licik menarik seorang warga desa dan menggunakannya sebagai tameng hidup. Srak!Brugh! Kepala Desa tertawa keras menatap Niuniu. "Ha! Ha! Ha! Kau pikir semudah itu membunuhku, bocah?! Aku sudah hidup cukup lama untuk tahu cara bertahan!"Niuniu menyipitkan mata. Dia sudah menduga kepala desa akan melakukan hal semacam ini.Niuniu berkata dengan suara datar. "Kau memang licik … tapi aku lebih pintar."Kepala desa mendadak merasa ada sesuatu yang aneh pada tubuhnya. Tangannya yang kuat perlahan mulai melemah, kakinya tiba-tiba kehilangan keseimbangan, dan tubuhnya mulai gemetar.Brugh! Kepala Desa terkejut. "A—apa yang terjadi?!"Niuniu menarik sudut bibirnya dalam senyuman dingin."Sejak kapan kau berpikir bahwa cambukku hanya sekadar senjata biasa?"Tatapan kepala desa membelalak saat menyadari cambuk yang mengenai kulitnya tadi telah dilapisi racun pelumpuh otot.Kepala Desa napasnya mulai terengah-engah, ketakutan.

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 233

    Duar! Di tengah kekacauan, saat suara benturan senjata dan ledakan energi Qi menggema di balai desa, seseorang tiba-tiba muncul di tengah medan pertempuran.Langkahnya tenang, tetapi auranya begitu kuat hingga udara di sekitarnya terasa menekan.Dia adalah Tian Ming.Pemuda itu berdiri tegak, mengenakan jubah panjang berwarna gelap dengan corak emas membara.Tatapannya dingin dan tajam, memperlihatkan wibawa seorang penguasa sejati.Beberapa pria berjubah hitam yang hanya mengenakan celana itu mulai merasa gentar.Mereka bisa merasakan aura mengerikan yang mengalir dari tubuh Tian Ming.‘Siapa pemuda itu?’ batin mereka bertanya-tanya. Namun, di tengah ketegangan itu, Fai Zang yang baru saja pulih dari luka akibat serangan Zhao Xueyan, berdiri dengan penuh amarah.Darah masih mengalir dari sudut bibirnya, tetapi senyum liciknya tidak luntur.Fai Zang menyeringai lebar. "Jadi, kau akhirnya menampakkan diri, Kaisar Muda Tian Ming."Tian Ming tidak menjawab, hanya menatapnya dengan ding

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 232

    Saat belati hitam itu hampir menusuk Zhao Xueyan, teriakan keras terdengar dari sisi lain altar."Jangan!!"Itu suara Niuniu, penuh ketakutan.Namun, sebelum belati itu benar-benar menyentuh kulit Zhao Xueyan, sebuah batu kecil melesat cepat, menghantam belati dengan tepat, membuatnya terlepas dari genggaman Fai Zang dan terpental ke tanah.Clang!Bunyi logam menghantam batu bergema di udara yang sunyi.Seisi balai desa membeku sejenak.Mata Fai Zang membelalak, raut wajahnya berubah dari keterkejutan menjadi kemarahan yang membara.Dia menggeram, lalu berteriak murka, suaranya menggema di antara para pengikutnya."Siapa yang berani mengganggu ritualku?!" teriak Fai Zang murka. Para pria berjubah hitam segera waspada, mata mereka menyapu setiap sudut, mencari si pembuat onar.Beberapa dari mereka mulai bergerak, menyiapkan serangan, tetapi mereka tidak tahu dari mana batu itu berasal.Di tengah hiruk-pikuk itu, Zhao Xueyan melirik Tian Ming.Dan benar saja—pemuda itu berdiri dengan e

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 231

    Udara di balai desa Yingshi terasa semakin mencekam. Cahaya bulan yang seharusnya menerangi malam kini tertutup kabut hitam, seolah alam pun tak ingin menyaksikan kekejian ini.Para pria desa dan pria berjubah hitam mulai melepas pakaian atas mereka, memperlihatkan tubuh mereka yang penuh dengan tato hitam berliku-liku, lambang dari kultivasi hitam yang mereka jalankan.Dengan senyum puas, mereka mengambil mangkuk kayu berisi dar*h segar—d*rah dari anak-anak yang telah menjadi tumbal sebelumnya—dan menyiramkannya ke tubuh mereka sendiri.Bau anyir darah memenuhi udara.Anak-anak yang masih hidup gemetar, beberapa menutup mata, sementara yang lain hanya bisa mengerang tanpa suara karena lidah mereka telah dipotong.Sementara itu, di alam pikirannya, Zhao Xueyan berbicara dengan Bai Long.‘Nona, ritual ini sudah dimulai. Jika kita tidak segera bertindak, mereka akan mengorbankan anak-anak itu.’ kata Bai Long yang berada di dalam pikiran Zhao Xueyan. "Aku tahu … tapi kita tidak bisa ber

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 230

    Beberapa warga desa, terutama para perempuan, hanya bisa menatap iba ke arah Zhao Xueyan, Wu Liang, dan Niuniu yang diseret dengan rantai energi gelap. Mereka tak berani bicara, meski mata mereka jelas menunjukkan kesedihan.Mereka tahu apa yang terjadi di desa ini, mereka tahu kejahatan suami dan keluarga mereka, tapi mereka tak berdaya untuk melawan.Di atas altar batu besar yang berdiri di tengah balai desa, seorang pria berjubah hitam merah berdiri dengan angkuh. Aura keji memancar dari tubuhnya, menunjukkan bahwa dialah pemimpin mereka.Namanya Fai Zang."Akhirnya … kalian datang juga ke altar pengorbanan ini." Suara Fai Zang terdengar berat dan dingin, menciptakan ketakutan mendalam di hati siapa pun yang mendengarnya. Pria berjubah hitam merah itu menyapu pandangan ke arah Zhao Xueyan dan teman-temannya, bibirnya menyunggingkan senyum sinis penuh kepuasan.Di belakangnya, dua puluh pria berjubah hitam, para kultivator sesat yang haus kekuatan, berdiri tegap.Fai Zang melangkah

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 229

    Rantai besi yang dipenuhi energi gelap mengekang tubuh Zhao Xueyan, Wu Liang, dan Niuniu, membuat setiap langkah mereka terasa berat.Mereka diseret paksa oleh para kultivator hitam dan warga desa Yingshi yang tersenyum puas.Niuniu menundukkan kepala, suaranya lemah namun penuh penyesalan."Nona … ini semua salahku. Jika aku tidak tertangkap, kau tidak akan mengalami ini."Zhao Xueyan meliriknya dan menggeleng ringan. "Jangan salahkan dirimu, Niuniu. Kita belum kalah."Wu Liang yang berjalan di samping mereka tetap diam, matanya dingin, memperhatikan sekitar, mencari celah untuk bertindak.Di sela-sela langkah mereka yang terseret paksa, Zhao Xueyan menoleh ke Niuniu yang masih tertatih, napasnya berat, wajahnya penuh luka lebam."Niuniu, bagaimana kau bisa tertangkap?" suara Zhao Xueyan tetap tenang, meski ada ketegangan di dalamnya.Niuniu terdiam sejenak, matanya menerawang, mengingat kembali kejadian beberapa saat yang lalu.Niuniu berlari di bawah cahaya bulan, niatnya ingin men

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 228

    Dalam sekejap, salah satu monster menerjang Zhao Xueyan dengan kecepatan mengerikan.Sreek! Cakarnya yang hitam tajam melesat dan mengenai bahu Zhao Xueyan, menyebabkan goresan membiru di kulitnya. Aura hitam dari cakaran itu berdesir, menyebarkan racun yang seharusnya melumpuhkan siapa pun yang terkena.Wu Liang yang melihat itu langsung berseru, "Nona Zhao, hati-hati!"Namun, Zhao Xueyan tetap berdiri tegap. Dia melirik luka di bahunya sejenak, lalu menghela napas ringan."Ternyata cakarmu beracun … tapi sayangnya, itu tidak berpengaruh padaku," ucap Zhao Xueyan dengan nada datar.Ketiga monster itu membelalakkan mata mereka. Mereka terkejut."Bagaimana mungkin?! Racun ini bisa membunuh siapa pun dalam hitungan detik!" salah satu dari mereka menggeram.Zhao Xueyan hanya tersenyum tipis. "Sayangnya, aku sudah kebal terhadap racun sejak lama."Wu Liang yang mendengar itu menghela napas lega, tapi segera kembali waspada. Dia tidak memiliki ketahanan racun seperti Zhao Xueyan.Zhao Xue

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 227

    Pertempuran kembali memanas. Kali ini Zhao Xueyan tidak memberi kesempatan sedikit pun. Gerakannya semakin cepat, bagaikan bayangan yang sulit diikuti. Pedangnya berkilauan di bawah sinar bulan, setiap tebasannya meninggalkan jejak emas di udara. Sementara tangan kirinya dengan cekatan mengayunkan sesuatu—jarum beracun! Swiish! Swiish! Dua pria berjubah hitam yang berada di barisan belakang tersentak. Wajah mereka seketika berubah pucat, tubuh mereka mengejang sebelum akhirnya membakar diri sendiri menjadi abu! "Apa-apaan ini?!" salah satu pria berjubah hitam tersentak mundur, matanya melebar ketakutan. "Jarum itu ... racun macam apa yang kau gunakan?!" pria lainnya berteriak panik. Zhao Xueyan tetap tenang. Matanya yang tajam hanya memancarkan ketenangan dan dominasi. "Jika kalian takut, mengapa masih di sini?" katanya dingin, sebelum kembali melesat ke depan. Wu Liang, yang sudah terbiasa bertempur bertahun-tahun, tak bisa menahan decak kagumnya. Dantian unik milik Zhao Xuey

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status