Home / Fantasi / Dewi Penyembuh Surgawi / Berbalik Pada Diri Sendiri

Share

Berbalik Pada Diri Sendiri

Author: Yu.Az.
last update Last Updated: 2025-01-03 21:53:47

Selir Mei Xiao yang awalnya penuh percaya diri dengan rencananya menyebarkan desas-desus buruk tentang Zhao Xueyan, tiba-tiba dibuat terkejut ketika langkahnya keluar dari paviliunnya terhenti oleh bisikan-bisikan pelayan istana.

"Kenapa Selir Mei Xiao belum juga hamil? Bukankah Kaisar sering sekali mengunjungi paviliunnya?" bisik salah satu pelayan sambil menunduk.

"Benar, aneh sekali. Kalau seperti ini, mungkin posisi selir lain yang bisa memberi keturunan lebih berharga di mata Kaisar," timpal pelayan lainnya.

Wajah Selir Mei Xiao memucat, tangan halusnya yang mencengkeram kipas berornamen emas mulai gemetar. Kemarahan dan ketakutan berkecamuk di dalam dirinya. Bagaimana mungkin isu seperti itu mulai beredar? Siapa yang menyebarkan kabar tersebut? Apakah seseorang sudah mengetahui rahasianya bahwa dia tidak bisa lagi mengandung?

Setelah memastikan bahwa tidak ada yang memperhatikan, Selir Mei Xiao dengan cepat kembali ke dalam paviliunnya. Di sana, dia membanting kipasnya ke lantai
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Gagal Lagi

    Malam semakin larut, dan harapan Selir Mei Xiao mulai memudar. Ia berjalan mondar-mandir di paviliunnya dengan wajah yang semakin cemas. Para pelayan di sekitarnya tidak berani mengatakan apa pun, hanya menunduk dalam keheningan."Kenapa Yang Mulia belum datang?" tanya Selir Mei Xiao dengan nada tajam. "Apa kalian sudah memastikan bahwa aku yang dia kunjungi malam ini?"Sudah beberapa jam berlalu, tapi kaisar Zheng Yu belum juga menampakkan batang hidungnya di paviliun selir Mei Xiao. Salah satu pelayannya segera maju dan menunduk. "Ampun, Yang Mulia Selir. Kami akan segera mencari tahu," jawabnya, lalu pergi dengan tergesa-gesa. Selir Mei Xiao duduk dengan gelisah, menggigit bibir bawahnya sambil terus melirik ke arah pintu. Namun, ketika pelayannya kembali, wajahnya pucat pasi."Ada apa?" tuntut Selir Mei Xiao, tidak sabar dengan keheningan yang mencurigakan. Matanya menatap tajam pelayan di depannya itu. "Yang Mulia … Yang Mulia sedang berada di paviliun Selir Xue Yuxian," jawab

    Last Updated : 2025-01-03
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kemarahan Selir Mei Xiao

    Pagi itu, suasana paviliun selir Xue Yuxian yang tenang berubah kacau saat selir Mei Xiao menerobos masuk dengan amarah yang membara. Wajahnya memerah, gaunnya berkibar saat langkahnya menghentak lantai. Tanpa basa-basi, Mei Xiao mendekati Xue Yuxian yang sedang duduk santai menikmati sarapan.Plak! Tamparan keras menghantam pipi Xue Yuxian, bahkan sedikit energi qi dari Mei Xiao membuatnya terlempar ke samping. Piring di meja bergetar, beberapa jatuh ke lantai dan pecah. Para pelayan Xue Yuxian memekik panik, namun tidak berani mendekat karena aura qi Mei Xiao yang menekan."Kau pikir kau siapa, Xue Yuxian? Beraninya kau merebut Kaisar dariku!" Mei Xiao berteriak, suaranya menggema di paviliun itu.Xue Yuxian memegangi pipinya yang memerah, matanya menatap dingin ke arah Mei Xiao. Dia perlahan bangkit, tubuhnya sedikit gemetar, bukan karena takut, tapi menahan amarah."Selir Mei Xiao,” ucap Xue Yuxian dengan suara rendah namun tajam, "Kau datang ke paviliunku, menghinaku, bahkan m

    Last Updated : 2025-01-04
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menghancurkan Pondasi Selir Mei Xiao

    Malam itu, langit gelap diselimuti awan tebal, hanya diterangi sinar rembulan yang samar. Zhao Xueyan dan Niuniu mengenakan jubah hitam panjang dengan tudung yang menutupi wajah mereka. Langkah mereka ringan dan tanpa suara, bergerak cepat di lorong-lorong istana hingga keluar ke jalanan kota."Apa kita tidak terlalu mencolok, Nona?" bisik Niuniu sambil menyesuaikan langkahnya dengan Zhao Xueyan.Zhao Xueyan hanya tersenyum samar di balik tudungnya. "Jangan khawatir. Malam ini, kita hanya penonton yang akan menyiapkan panggung untuk drama berikutnya."Setelah beberapa waktu berjalan, mereka tiba di sebuah gang sempit yang gelap. Di ujung gang itu berdiri sebuah bangunan tua dengan lampu merah menyala redup. Tidak ada papan nama, tetapi suara tawa dan musik yang pelan terdengar dari dalamnya."Inilah tempatnya," kata Zhao Xueyan pelan. "Rumah bordil ilegal yang selama ini menjadi tempat para bangsawan dan pejabat tinggi menyembunyikan rahasia gelap mereka."Niuniu mengangguk, meski sed

    Last Updated : 2025-01-04
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Hukuman Untuk Menteri Kiri

    Saat Mei Xiao tiba di balairung, suasana di sana sangat tegang. Kaisar Zheng Yu duduk di tahtanya dengan ekspresi dingin, sementara pejabat-pejabat penting berdiri di sisinya, menatap Mei Xiao dengan tatapan penuh kecurigaan.Mei Xiao berlutut dengan gemetar. "Yang Mulia, hamba mendengar ada tuduhan mengerikan terhadap keluarga hamba. Hamba memohon keadilan!"Kaisar Zheng Yu melemparkan surat itu ke lantai di depan Mei Xiao. "Baca ini! Apa kau bisa menjelaskan kenapa nama keluargamu tercantum di sini?"Mei Xiao mengambil surat itu dengan tangan gemetar. Setelah membacanya, air matanya langsung mengalir. "Yang Mulia, ini pasti fitnah! Keluarga hamba tidak akan pernah terlibat dalam hal sekotor ini!"Kaisar menatapnya tajam. "Aku sudah memerintahkan penyelidikan. Jika ini terbukti benar, keluarga menteri kiri akan kehilangan semua posisinya.Mata selir Mei Xiao membelalak mendengar ucapan kaisar Zheng Yu, dia tak menyangka akan terjadi seperti ini. Di Paviliun Zhao XueyanSementara itu

    Last Updated : 2025-01-04
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menunggu Perceraian

    Kabar tentang terbongkarnya kejahatan keluarga menteri kiri mengguncang istana dan kerajaan. Kaisar Zheng Yu dengan tegas menjatuhkan hukuman berat pada keluarga Mei Xiao, mencopot gelar dan kekuasaan mereka, serta mengasingkan sebagian besar anggota keluarga ke wilayah terpencil. Namun, selir Mei Xiao tetap dipertahankan.Bukan karena kaisar percaya pada kesetiaannya, tetapi karena ketergantungannya pada kecantikan selir itu. Di balik keputusan ini, banyak pejabat dan penghuni istana mulai bergumam. Mereka tahu, kelemahan terbesar Kaisar Zheng Yu adalah obsesinya pada wajah cantik.Zhao Xueyan duduk di beranda, memandang taman kecil di depan paviliunnya. Niuniu datang membawa teh hangat, lalu duduk di sampingnya."Nona, apakah Anda tidak khawatir? Selir Mei Xiao masih dipertahankan meskipun keluarganya telah dihukum," tanya Niuniu dengan nada hati-hati.Zhao Xueyan tersenyum tipis sambil mengaduk tehnya. "Mengapa aku harus khawatir? Mei Xiao hanya tinggal menunggu waktu. Ketika wajah

    Last Updated : 2025-01-04
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kehamilan Selir Mei Xiao

    Sebulan berlalu, istana kekaisaran tampak tenang di luar, namun ketegangan tetap terasa di bawah permukaannya. Zhao Xueyan menjalani hari-harinya dengan damai, tanpa gangguan dari kedua selir lainnya. Meski begitu, ia tahu mereka tidak akan berhenti begitu saja.Pagi itu, di gazebo yang indah di tengah taman kekaisaran, kaisar Zheng Yu sedang duduk bersama selir Mei Xiao. Angin pagi yang sejuk membawa harum bunga-bunga di taman, menciptakan suasana yang romantis. Kaisar Zheng Yu terlihat lebih santai dari biasanya, bahkan tertawa kecil saat selir Mei Xiao menceritakan sesuatu yang jenaka. “Apa benar begitu?” tanya kaisar Zheng Yu sambil tertawa kecil. “Benar, Yang Mulia! Sungguh sangat lucu, bukan?” Selir Mei Xiao juga ikut tertawa kecil. Namun, tiba-tiba tubuh selir Mei Xiao melemas, dan ia jatuh ke lantai gazebo. Wajahnya pucat, dan napasnya tampak tersengal-sengal. Kaisar Zheng Yu yang panik langsung berlutut di sampingnya."Mei Xiao! Apa yang terjadi? Bangunlah!" serunya denga

    Last Updated : 2025-01-05
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Hanya Sandiwara

    Kabar kehamilan selir Mei Xiao segera tersebar di seluruh istana, dan banyak orang yang menyambutnya dengan sukacita, terutama mereka yang berada di dekat kaisar Zheng Yu. Para pelayan, penjaga, dan beberapa selir lainnya memberikan ucapan selamat, dan seolah-olah suasana di dalam istana menjadi lebih cerah dengan berita bahagia itu. “Pasti selir Mei Xiao, semakin disayang oleh Yang Mulia,” kata para pelayan saling berbisik. “Kau benar! Selir Xue Yuxian dan Permaisuri Zhao Xueyan akan semakin dicampakkan,” sahut yang lain menimpali. Bisik-bisik itu terus terdengar dari mulut ke mulut. Kaisar Zheng Yu, yang tampak sangat puas, semakin menunjukkan perhatian lebih kepada selir Mei Xiao, menjadikannya semakin penting di mata istana.Namun, di sisi lain, ada seseorang yang merasa sangat kecewa dan iri. Selir Xue Yuxian, yang mendengar kabar tersebut, tak bisa menyembunyikan rasa sakit di hatinya. Selir Xue Yuxian terdiam lama di paviliunnya, menatap ke luar jendela dengan mata yang k

    Last Updated : 2025-01-05
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menunggu Dekrit Perceraian

    Di dalam paviliun yang tenang, Zhao Xueyan duduk dengan santai di kursi kayu berukir, memandangi langit malam yang dipenuhi bintang. Di sebelahnya, Niuniu berdiri dengan tangan terlipat, wajahnya penuh rasa penasaran dan sedikit frustrasi.“Nona, kenapa kita tidak segera membongkar kebusukan selir Mei Xiao? Bukankah ini kesempatan emas untuk menjatuhkannya?!” seru Niuniu, matanya berbinar penuh semangat.Zhao Xueyan hanya tersenyum tipis, mengambil secangkir teh hangat dan meniupnya perlahan sebelum menjawab. “Niuniu, terburu-buru hanya akan membuat semuanya berantakan. Apa kamu tahu apa yang akan terjadi jika aku melakukannya sekarang?”Niuniu mengerutkan kening. “Bukankah Kaisar akan murka dan menghukumnya? Itu hal yang baik, bukan?”Zhao Xueyan meletakkan cangkir tehnya dan memandang Niuniu dengan tatapan lembut namun penuh makna. “Benar, Kaisar mungkin akan murka. Tapi dia masih mencintai selir Mei Xiao, atau lebih tepatnya, dia mencintai kecantikannya. Jika aku membongkar rahasia

    Last Updated : 2025-01-05

Latest chapter

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Desa Ruyue

    Di tepi sungai yang jernih, Zhao Xueyan bersama Niuniu, Tian Ming, dan Wu Liang duduk mengelilingi api unggun kecil. Hembusan angin sore membawa aroma segar dari hutan sekitar.Zhao Xueyan dengan cekatan mengambil panci kecil dari ruang penyimpanan yang telah dipindahkan dari ruang dimensi dengan hati-hati agar tidak mencurigakan. "Niuniu, tambahkan sayuran liar yang kamu temukan tadi," perintahnya dengan nada tenang.Niuniu tersenyum riang. "Baik, nona!" Dia memasukkan sayuran segar ke dalam panci berisi mie yang mendidih, sementara Zhao Xueyan dengan teliti memecahkan beberapa telur dan membiarkannya matang perlahan di atas kuah panas.Tian Ming dan Wu Liang menatap masakan sederhana itu dengan penuh rasa penasaran. Wu Liang mengendus aromanya sambil mengangkat alis. "Wah ... aromanya menarik sekali. Apa ini makanan khas dari wilayah tertentu?"Zhao Xueyan tersenyum kecil tanpa menjawab. "Makan saja nanti, baru kamu tahu," katanya sambil mengaduk perlahan.Setelah matang, mereka mas

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Aku Ikut Denganmu!

    Keesokan paginya, udara dingin dari pegunungan bersalju masih terasa menusuk tulang. Matahari yang baru saja muncul di balik puncak gunung memancarkan cahaya lembut ke desa kecil tempat mereka bermalam.Zhao Xueyan, dengan jubah panjang yang melambai tertiup angin, berdiri di depan penginapan bersama Niuniu. "Kita harus segera bergerak," ucap Zhao Xueyan tegas. Niuniu mengangguk penuh semangat meski bibirnya sedikit gemetar karena dingin.Namun sebelum mereka sempat menaiki kuda, Tian Ming dengan wajah datar datang mendekat bersama Wu Liang. "Aku ikut," katanya singkat, tanpa memberi ruang untuk penolakan.Zhao Xueyan melirik Tian Ming dengan tatapan tajam. "Perjalanan ini berbahaya dan tidak cocok untuk seorang pria bangsawan," sindirnya dingin.Tian Ming tetap berdiri teguh tanpa menunjukkan ekspresi. "Aku tidak peduli. Kau tidak bisa menghentikanku."Wu Liang yang berdiri di belakang Tian Ming hanya menghela napas, jelas memahami keras kepala tuannya. Dia tahu tidak ada gunanya ber

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menyembuhkan Tian Ming

    Malam itu, penginapan yang hangat di dekat pegunungan bersalju menjadi tempat Zhao Xueyan mulai mengobati Tian Ming. Dengan bunga salju ilahi yang telah diolah dan bunga api dari ruang dimensinya, Zhao Xueyan menyiapkan pengobatan akupunktur dengan teknik Naga Yin dan Yang yang rumit namun sangat ampuh.Wu Liang yang berdiri tidak jauh dari mereka tampak terkejut dan waspada. Selama ini, dia tahu betul bahwa tidak ada wanita yang bisa menyentuh Tian Ming tanpa menyebabkan reaksi alergi yang parah. Namun, Zhao Xueyan melakukannya dengan tenang. Zhao Xueyan mulai menanamkan jarum-jarum akupunktur di titik-titik energi penting di tubuh Tian Ming. Dengan teknik yang langka dan rumit, dia memadukan aliran energi Yin dan Yang untuk menyeimbangkan tubuh Tian Ming yang selama ini tertekan oleh penyakit misteriusnya. Cahaya lembut tampak berpendar di sekitar jarumnya, bukti bahwa energi spiritual turut terlibat dalam pengobatan tersebut.Wu Liang tertegun. "Luar biasa ...." gumamnya tanpa sad

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Puncak Pegunungan Bersalju

    Pagi yang dingin menyelimuti pegunungan bersalju utara. Meski salju turun tanpa henti, Zhao Xueyan, Niuniu, Tian Ming, dan Wu Liang tetap melanjutkan perjalanan mereka dengan tekad yang kuat. Angin yang menusuk kulit tidak mematahkan semangat mereka.Zhao Xueyan memimpin di depan, mengenakan jubah tebal berwarna putih yang hampir menyatu dengan salju. Langkahnya mantap meski medan semakin terjal. Niuniu yang berada di sampingnya terkadang mengomel tentang betapa dinginnya udara pegunungan ini."Kenapa tempat seperti ini harus jadi tujuan kita? Tidak bisakah bunga salju itu tumbuh di taman yang hangat?" gerutu Niuniu sambil meniupkan napas ke telapak tangannya yang dingin.Zhao Xueyan tersenyum tipis. "Kalau mudah ditemukan, tentu harganya tidak sebanding," jawabnya tenang.Di belakang mereka, Tian Ming dan Wu Liang berjalan dengan diam. Wu Liang sesekali melirik Tian Ming yang wajahnya tetap dingin meski kondisi ekstrem melanda."Aku tidak mengerti bagaimana Anda bisa tetap terlihat t

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Siapa Kau Sebenarnya?

    Dalam kehangatan api unggun yang berderak, Zhao Xueyan, Niuniu, dan Tian Ming duduk menikmati makanan sederhana yang telah disiapkan Zhao Xueyan dari bahan yang dikeluarkannya dari ruang dimensi. Beruang roh besar yang tadi menjaga gua kini duduk dengan tenang di sudut, seolah menikmati kehadiran mereka.Niuniu menggigit sepotong daging panggang dengan riang. "Nona, makanan ini enak sekali! Kita harus makan seperti ini lebih sering," serunya ceria.Zhao Xueyan hanya tersenyum kecil, sementara Tian Ming diam dengan wajah datarnya, namun sesekali melirik Zhao Xueyan dengan pandangan yang sulit ditebak.Tiba-tiba, suara langkah kaki yang berat dan tergesa-gesa terdengar dari mulut gua. Zhao Xueyan yang memiliki insting tajam langsung berdiri, mencabut pedangnya tanpa ragu. Matanya memicing penuh kewaspadaan."Siapa di sana?" seru Zhao Xueyan dengan nada dingin.Tian Ming mengangkat tangannya dengan tenang. "Tenang," katanya, suaranya dalam dan penuh keyakinan. "Itu orangku."Sosok pria b

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Gua Salju

    Setelah perjalanan panjang melintasi badai salju, Zhao Xueyan, Niuniu, dan Tian Ming menemukan sebuah goa besar yang tersembunyi di balik tebing es. “Hari mulai malam. Sepertinya kita harus beristirahat terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan,” kata Zhao Xueyan dingin. Tian Ming mengangguk setuju. “Kau benar. Ayo kita masuk ke gua ini!” Udara di dalam goa terasa lebih hangat dibandingkan di luar, dan di sepanjang dindingnya tumbuh berbagai tanaman langka yang bercahaya redup seperti kristal."Tempat ini seperti surga tersembunyi," gumam Zhao Xueyan sambil memeriksa beberapa tanaman dengan teliti.Zhao Xueyan mulai mencabut beberapa tanaman dan melemparnya ke dalam ruang dimensi miliknya tanpa ketahuan untuk ditanam kembali. "Aku setuju ... tapi tempat seperti ini pasti punya penjaga," tambah Tian Ming dengan nada waspada.Baru saja Tian Ming selesai berbicara, dari kegelapan goa terdengar suara gemuruh berat. Langkah besar yang menghentak membuat tanah berguncang. Grooooaa

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Mencari Bunga Salju Ilahi

    Dengan persiapan matang, Zhao Xueyan dan Niuniu bersiap memulai perjalanan mereka menuju Pegunungan Salju Utara, tempat tumbuhnya bunga Salju Ilahi yang sangat langka. Angin dingin sudah terasa menggigit meski mereka belum mendekati puncaknya.Di sisi lain, pria tampan yang kini dikenal sebagai Tian Ming bersikeras ikut bersama mereka. "Aku tidak akan membiarkan kalian pergi sendirian ke tempat berbahaya itu," ucapnya dengan nada tegas.Zhao Xueyan menatapnya tajam. "Kau tidak tahu apa yang kau hadapi. Ini bukan perjalanan biasa. Pegunungan itu penuh dengan binatang roh es dan badai yang bisa membunuh dalam sekejap."Tian Ming tersenyum kecil. "Kau meremehkanku, Nona Zhao. Lagi pula, kalian kesana karena untuk menyembuhkanku juga.”Ya, setelah melewati malam menyakitkan, Tian Ming kembali pulih hanya saja jika sedang bulan purnama penyakit itu akan tetap datang. Niuniu mendengus sambil melipat tangan di dada. "Lagipula kenapa kau bersikeras ikut? Paling juga merepotkan!"Tanpa mengun

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Hutan Kematian

    Bulan purnama menggantung sempurna di langit, menyinari Hutan Kematian yang suram dengan cahaya pucatnya. Zhao Xueyan yang duduk bersila dalam meditasi tiba-tiba membuka matanya dengan tajam. Teriakan memilukan menggema dari kedalaman hutan, membuat hawa dingin menyeruak di udara.Niuniu mendekat dengan wajah khawatir. "Nona, itu suara manusia?"Zhao Xueyan mengangguk sambil meraih pedang rohnya. "Ya, dan suara itu jelas penuh dengan penderitaan. Aku akan memeriksanya. Tetap di sini dan jaga formasi."Tanpa menunggu jawaban Niuniu, Zhao Xueyan bergerak cepat menyusuri hutan. Cahaya bulan yang menyelusup dari sela-sela pepohonan memberikan penerangan samar. Makhluk roh yang biasanya ganas malah melarikan diri dengan ketakutan, menandakan sesuatu yang jauh lebih mengerikan hadir di tempat itu.Setelah beberapa saat, Zhao Xueyan tiba di sebuah tanah lapang kecil. Di sana, terbaring seorang pria muda dengan wajah luar biasa tampan, meski kini pucat pasi dan gemetar hebat seolah dilanda ra

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kemarahan Kaisar Zheng Yu

    Zhao Xueyan dan Niuniu memilih pergi diam-diam saat pagi buta tanpa berpamitan dengan para warga desa Fengmu. Mereka tidak ingin menjadi pusat perhatian atau menerima penghormatan yang berlebihan. Sebelum pergi, Zhao Xueyan meninggalkan beberapa pil penyembuhan di balai desa dengan pesan singkat:‘Gunakan ini untuk memulihkan kesehatan warga. Hiduplah dengan damai.’Niuniu menatap balik ke desa yang mulai diterangi cahaya matahari. "Nona, mereka pasti kecewa," ucapnya pelan.Zhao Xueyan mengangguk kecil. "Lebih baik begitu. Mereka tidak perlu terikat dengan rasa terima kasih yang berlebihan."Sementara itu, para warga yang telah mempersiapkan pesta sederhana dengan bunga dan makanan khas desa merasa kecewa saat menyadari kedua penyelamat mereka telah pergi."Sayang sekali ... aku ingin berterima kasih langsung," ujar seorang wanita tua sambil menghela napas.“Benar!” seru warga desa lainnya yang ingin berterima kasih langsung kepada sang penyelamat. Namun, kepala desa tersenyum bijak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status