"Apa yang akan terjadi?" Luke tersenyum dan menatap muridnya yang kebingungan."Aku akan mati!" Xavier menahan rasa sakit yang menjalar di tubuhnya dan berkata, "Ada yang tidak beres dengan belati ini, sepertinya menekan energi spiritualku dan membuatku tidak mampu untuk menggerakkan energi spiritualku."Luke tidak menanggapi, tetapi dengan cepat menekan beberapa titik pada luka Xavier.Xavier hanya merasa energi di tubuhnya mulai bekerja secara otomatis.Ini membuat Xavier sangat gembira.Dia menatap Luke dengan penuh semangat.Luke berkata dengan tenang, "Baiklah, kamu bisa mengatur energi spiritual di tubuhmu sekarang!"Kemudian, Luke dengan santai melemparkan belati yang baru saja dia tarik ke tanah dan mendengus dingin, "Itu hanya trik sederhana!"Baru saat itulah Xavier menyadari gurunya telah melihat keanehan belati dan alasan mengapa dia mencabutnya adalah karena dia bisa mengatasi masalah tersebut.Xavier mencoba menggerakkan energi spiritual di tubuhnya dan benar saja, perasa
Xavier memandang Austin dengan acuh tak acuh, tubuhnya penuh dengan niat membunuh.Dia benar-benar ingin menusuk Austin dengan pedangnya.Namun, Luke sudah menggelengkan kepalanya padanya dan memberi isyarat untuk tidak bertindak. Meski begitu, kemarahan di hatinya sulit untuk ditahan.Saat itu, sebuah suara bergema di kepalanya.'Austin adalah wakil penguasa Kota Kaida. Kalau kamu membunuhnya di depan umum, kamu akan menjadi buronan empat kota utama. Meskipun kamu memiliki seorang guru, itu akan mengganggu persatuan Dinasti Bratha. Jadi, kalau ingin balas dendam, kamu dapat menantangnya. Asalkan dia setuju, kamu bisa bertarung dengannya di tempat terbuka. Soal hidup atau mati, empat kota utama tidak akan membalas dendam.'Xavier tertegun sejenak dan segera menyadari ini adalah suara Luke yang berbicara padanya.Pada saat yang sama, dia juga mengerti apa yang dimaksud Luke dengan menggelengkan kepalanya.Luke tidak ingin memengaruhi Persatuan Kultivator Dinasti Bratha karena masalah pr
Monalisa berlari keluar kamar.Ketika kembali, dia membawa sebuah kotak persegi panjang di tangannya.Dia mendekati samping tempat tidur dan menyerahkan kotak persegi panjang itu pada Xavier sambil berkata, "Ini yang secara khusus dibawa oleh Luke dari Akademi Soulera, dia mengatakan benda ini sangat penting bagimu."Xavier mengambil kotak persegi panjang itu dan bertanya dengan penasaran, "Apa isinya?"Monalisa berkata, "Luke tidak memberitahuku, mungkin kamu bisa membukanya sendiri dan melihatnya."Xavier tersenyum canggung dan teringat kotak itu ada pada tangannya. Begitu dibuka, dia akan segera tahu isinya, bukan?Dia menepuk kepalanya, kemudian membuka kotak persegi panjang.Setelah membukanya, dia tertegun.Di dalam kotak panjang itu terdapat sebuah tulang.Dari luar penampakannya, tulang ini pasti sudah lama sekali dan berkilauan dengan cahaya putih di atasnya.Xavier mengambil tulang itu dan mengamatinya.Tiba-tiba, Xavier merasakan keringat dingin menjalari punggungnya, seolah
Xavier juga memandang Cyan dengan penasaran. Dia juga ingin tahu bagaimana Cyan melakukannya.Setelah Cyan mendengar pertanyaan ini, wajahnya menjadi merah. Hal ini jarang terjadi sebelumnya.Bahkan cara bicaranya sedikit tergagap."Itu ... itu .... Kalian tidak perlu tahu. Pokoknya semuanya sudah beres." Cyan berkata dengan terbata-bata, "Aku sudah membayarnya untuk kesalahanku."Setelah berbicara, dia menyeka keringat dari dahinya.Melihat perilaku aneh Cyan, Xavier tahu Cyan pasti telah melakukan sesuatu yang membuatnya malu untuk menceritakannya."Tapi apa yang sebenarnya terjadi?"Saat Xavier hendak bertanya, Cyan berkata, "Kak Xavier, melihat kondisimu tidak ada masalah besar. Aku akan pergi dulu. Aku akan datang menemuimu di lain hari."Usai mengatakannya, Cyan melarikan diri secepat mungkin.Setelah Cyan pergi.Monalisa berkata dengan curiga, "Xavier, menurutmu, bagaimana Cyan melakukannya?""Entahlah." Xavier menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak peduli apa yang dia laku
Mendengar kata-kata Xavier, Monalisa yang ketakutan tidak berani menoleh.Hanya saja dia masih bertanya dengan cemas, "Apakah kamu yakin .... Kamu tidak istirahat lagi?""Tidak, lebih baik aku memurnikan Drago Os dulu, kalau tidak hatiku tidak akan tenang," kata Xavier menutupi selimut dengan tangannya sambil mencari pakaian.Monalisa mungkin juga mengerti Xavier ingin meningkatkan level alamnya sesegera mungkin, jadi dia tidak memaksanya untuk beristirahat lagi.Monalisa berdiri diam di ruangan itu, dengan punggung menghadap Xavier."Apakah kamu tahu di mana pakaianku?" Xavier mengobrak-abrik tempat tidur, tetapi tidak dapat menemukan pakaiannya."Ahh!"Monalisa baru bereaksi, dia menepuk kepalanya dengan keras dan berkata, "Aku lupa ... pakaianmu, aku mencucinya."Xavier melirik Monalisa dengan heran, dia tidak menyangka Dewi Perang yang dikenal oleh semua orang, ternyata juga bisa mencuci pakaian.Monalisa melihat ekspresi Xavier dan berkata, "Kenapa? Tidak bisakah aku mencuci pakai
Pada saat ini.Drago Os tiba-tiba berubah."Wah!"Asap putih yang sangat tebal membubung darinya.Kemudian, Drago Os bersinar terang.Cahaya ini adalah fenomena yang belum pernah dilihat Xavier sebelumnya.Seperti biru, lebih seperti biru langit.Tidak, ini biru!Drago Os ini memancarkan cahaya biru.Cahaya ini langsung menyelimuti Xavier.Xavier merasakan kehangatan yang melingkupi dirinya, seolah-olah dia berada di halaman rumahnya pada sore hari di musim semi dan sinar matahari yang lembut menyelimuti tubuhnya.Sensasi yang begitu akrab dan alami. Seolah-olah meresap ke dalam sanubari Xavier membawanya ke dalam ketenangan.Bahkan, Xavier masih merasa ingin tidur.Tepat ketika Xavier tenggelam di dalamnya, energi spiritual di tubuhnya tiba-tiba mengalir tak menentu dan darah di tubuhnya mulai mendidih.Perubahan mendadak ini mengejutkan Xavier.Dia merasakan panas yang meluap di tubuhnya, seperti menelan air yang baru saja mendidih langsung ke perutnya.'Hah?''Apa yang terjadi?'Xav
Saat pikiran itu baru saja muncul di benaknya."Swoosh!"Sensasi akrab datang lagi."Apakah aku telah menerobos lagi?"Xavier tercengang ....Kemudian, dia melihat pada pusat titik Chi, sosok kecil berwarna emas menyerupai pria itu berada di tengah lautan api yang berkobar kembali menambahkan sebuah garis merah lagi di tubuhnya.Dalam satu tarikan napas, Xavier menerobos tiga level alam sekaligus.Ini ... Drago Os sungguh menakutkan, bukan?Terutama saat terakhir, Xavier masih bertanya-tanya ke mana perginya sisa energi Drago Os dan beberapa saat kemudian, dia menerobos lagi.Xavier sangat terkejut di dalam hatinya.Sejak Xavier mulai berkultivasi, dia belum pernah memiliki pengalaman yang seperti ini.Terobos tiga alam sekaligus!Betapa mengerikannya ini!Usai terkejut, Xavier masih tetap khawatir.Menerobos alam begitu cepat, apakah akan stabil?Kemudian, Xavier melihat lagi ke dalam dirinya.Energi spiritual dalam tubuh sangat melimpah, setidaknya beberapa ratus kali lebih melimpah
Xavier tertegun sejenak dan bertanya, "Untuk pelatihan masih perlu seleksi?""Tentu saja, kalau tidak, begitu banyak kultivator bagaimana kita bisa memutuskan siapa yang mendapatkan sepuluh tempat yang tersedia di kota utama?" kata Cyan sambil tersenyum.Xavier masih sedikit bingung, ketika dia hendak bertanya lagi, Monalisa juga keluar dari ruangan.Dia bertanya, "Apakah seleksi akan segera dimulai?""Iya! Akan dimulai besok," kata Cyan.Monalisa mengangguk, tanpa sedikit pun keraguan di wajahnya, seolah dia tahu tentang itu.Xavier memandang Monalisa dengan bingung dan bertanya, "Apakah kamu tahu tentang ini?""Ya, Tetua Luke telah mengirimkan pesan beberapa hari yang lalu. Tapi kamu sedang dalam pengasingan, jadi aku tidak mengganggumu. Rencananya, aku akan memberitahumu begitu kamu selesai," ungkap Monalisa.Xavier mengangguk, tidak heran dia satu-satunya yang tidak tahu.Dia menatap Cyan lagi dan berkata, "Bisakah kamu menjelaskan tentang seleksi ini?"Mendengar pertanyaan Xavier,