Pukul tujuh Malam.Satu jam sebelum dimulai Upacara Panglima Besar,.Semua orang di Kota Merkuri yang telah memperoleh tiket masuk, memasuki tempat acara berlangsung satu demi satu.Atas desakan Graciela, Xavier juga memasuki tempat acara terlebih dahulu.Begitu dia memasuki tempat acara, dia langsung melihat Graciela berjalan ke arahnya.Glaciela mengenakan gaun putih V yang dalam, yang menonjolkan temperamen uniknya, terutama punggung setengah telanjang, yang menambah sedikit pesona.Xavier telah melihat banyak wanita cantik, tetapi dia harus mengakui kalau Graciela adalah wanita tercantik yang pernah dilihatnya.Ke mana pun dia pergi, dia akan menjadi pusat perhatian!Bersinar terang!Graciela juga memandang Xavier dengan heran.Dia tidak menyangka Xavier akan terlihat begitu tampan dalam setelan yang dia pilih sendiri.Xavier memiliki wajah yang tampan, tubuh yang kekar, corak kulit kecoklatan, ciri wajah yang jernih dan dalam, serta seluruh tubuhnya memancarkan karisma seorang sul
Suara Graciela berhenti pada waktu yang tepat.Pandangan semua orang tertuju pada cahaya lampu kedua yang menyala."Siapa itu?""Siapa orang yang diperkenalkan oleh Keluarga Martinez?""Siapa yang mendapat tempat rujukan?"Banyak orang berdiri untuk melihat, hati mereka penuh dengan rasa ingin tahu dan iri.Semua orang mengerti, kalau mereka yang mendapatkan tempat ini, akan melambung namanya dan tidak lama kemudian, pasti akan menjadi orang ternama di Kota Merkuri dan menjadi seorang Sultan.Di bawah cahaya terang ini, hanya ada tiga kandidat.Alicia Wynora, Johnny Walles dan Xavier Morris.Semua pandangan sekali lagi tertuju pada ketiga orang ini.Beberapa orang mengenali Alicia dan tahu, dia adalah putri sulung Keluarga Wynora.Sementara yang lainnya, juga mengenali Johnny dan tahu, dia adalah seorang pemimpin generasi muda di Kota Merkuri.Sebenarnya, segelintir orang juga pasti mengenali Xavier. Apalagi, dia juga pernah menjadi sosok hebat di Kota Merkuri.Hanya saja, Xavier telah
Kata-kata Alicia langsung membuat semua orang di ruangan itu menjadi panik.Meskipun Keluarga Martinez memiliki slot untuk direkomendasikan pada Panglima Besar, sayang sekali kalau orang yang direkomendasikan itu berkarakter buruk. Karena hal itu, pasti akan membuat Panglima Besar marah.Kalau sampai terjadi, bukan hanya Keluarga Martinez yang akan disalahkan saja, semua keluarga di Kota Merkuri juga akan terpengaruhi."Nona Graciela, bagaimana kalau kamu memilih yang lain saja!" saran seseorang dari bawah panggung."Bagusnya memang diganti saja! Bukankah Keluarga Martinez masih memiliki begitu banyak kandidat pilihan? Kalau tidak cocok, boleh juga memilih dari keluarga lain. Jangan semua hal bagus ini diambil oleh Keluarga Martinez saja, harus juga berbagi pada orang lain," imbuh yang lain lagi. "Ya, benar juga. Kenapa kamu memilih orang seperti dia? Apalagi berkarakter buruk," timpal seseorang juga yang ikut protes ini.Namun, lebih banyak orang dengan berirama melakukan protes dan
Suara Jonathan terdengar dingin dan nadanya kaku.Di tempat acara tersebut, tiba-tiba suasananya menjadi ramai.Panglima Besar bahkan tidak datang.Sebaliknya, dia hanya mengirim wakilnya.Mungkinkah pilihan Graciela tidak memenuhi kriteria yang diinginkan Panglima Besar dan membuat Panglima Besar marah?"Bagaimana ini?""Apa yang harus kita lakukan!"Orang-orang di ruangan itu mulai kebingungan.Mereka semua memandang pria jangkung dan perkasa di tengah panggung dengan amarah memuncak seperti menara.Hening!Hanya Alicia yang terbawa suasana saat ini.Dia berdiri dan berteriak."Wakil Panglima Jonathan!""Wakil Panglima Jonathan!""Ada yang ingin kukatakan!"Mata Jonathan memandang Alicia dengan acuh tak acuh.Dia tidak memiliki kesan yang baik tentang wanita yang menyela pidatonya ini. Namun dia tetap melayaninya, "Ada apa? Silakan katakan." Alicia melirik Graciela dengan bangga, kemudian berkata pada Jonathan, "Wakil Panglima, aku ingin melapor!""Laporkan apa?" kata Jonathan.Tat
"Tidak bersedia!" Graciela mengatupkan gigi peraknya, tangannya yang halus juga ikut mengepal.Dia merasa gugup dan panik.Namun, saat dia melihat ke arah Xavier, entah kenapa tatapannya bisa begitu tegas.Sial, apakah dia benar-benar terpesona pada Xavier?Setelah Graciela menolak dengan berkata tidak bersedia, dia merasa jauh lebih santai.Namun, suara yang sangat riuh masih terdengar di dalam tempat itu!!"Apa???""Dia tidak bersedia???"Siapa pun tidak menyangka bahwa Graciela … malah … menolak lamaran Panglima Besar?!Ini sama saja dengan mengakhiri masa depan Keluarga Martinez!!Memotong rute perjalananmu sendiri!Alicia tertawa terbahak-bahak sembari berkata, "Hahaha, dasar idiot! Tampangnya tampak seperti bidadari, tapi otaknya jongkok? Dia malah menolak lamaran Panglima Besar di depan umum!!""Graciela, tamat sudah! Tamat sudah riwayatmu!""Keluargamu juga akan berakhir!"Matanya basah karena tertawa!Dia tidak pernah menyangka kalau Graciela, yang bisa menjadi istri Panglima
Setelah melihat pesan dari Alicia, ekspresi jijik Xavier pun muncul di wajahnya. Dia hanya merasa agak sial dan langsung membalas, [Enyahlah!]Baru saja membalas pesannya, Graciela, yang memiliki bentuk tubuh yang indah dan rupawan itu menghampiri Xavier. Aroma wangi samar juga tercium dari tubuhnya.Kemudian, Xavier seperti merasa lengannya diremas oleh sesuatu yang lembut. Ketika dia menoleh ke belakang, Graciela mengedipkan matanya yang indah, kemudian bertanya seolah-olah sedang memergoki seorang pezina, "Ada apa?"Xavier tertegun sejenak, lalu dia menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Tidak apa-apa."Dia selalu merasa setiap tindakan yang dilakukan Graciela ini selalu berani.Ketika menundukkan kepalanya untuk menatap bagian tubuh Graciela yang lembut, Xavier merasa sedikit malu.Graciela juga menunduk, tetapi dia tidak merasa ada yang aneh. Kemudian, dia pun bertanya, "Kenapa?"Xavier, seorang Panglima Besar bermartabat, malah merasa sedikit malu di hadapan Graciela. Dia berka
Xavier melirik Alicia dengan jijik dan memarahinya dengan penuh emosi."Kamu berdirilah!"Alicia menunduk, lalu menatap Xavier dengan mata berkaca-kaca dan berkata, "Suamiku, apakah kamu masih marah padaku?""Aku telah khilaf dan sudah mengerti akan kesalahanku," pinta Alicia sambil menangis. "Aku mohon, maafkan aku," ucap Alicia dengan lirih.Alicia yang melihat ekspresi wajah Xavier berubah, kemudian berbisik, "Suamiku, aku akan melayanimu dengan baik nanti, oke?"Alicia memasang pose menggoda guna menarik perhatian Xavier. Akan tetapi, Hati Xavier telah membeku, justru merasa sangat jijik terhadapnya.Wanita ini masih begitu naif, dia mengira Xavier masih menyukainya.Apakah dia menganggap Xavier sebagai makluk yang berpikir menggunakan otak di dengkulnya?Xavier memandang Alicia dengan jijik, lalu dengan naik pitam berkata, "Keluar!"Kemudian, Xavier dengan kasar mendorong Alicia menjauh.Alicia juga tidak menyangka, Xavier akan mendorongnya. Dia tersandung dan hampir saja jatuh k
Mereka sendiri juga pernah muda dan mengalaminya.Mereka bisa memahami suasana hati Graciela saat ini.Elena Bryant dan Ivander Morris saling memandang, mereka tersenyum puas, lalu dengan hangat mengundang Graciela, "Nak, Ayo, masuk ke rumah!"Graciela mengangguk dan menarik napas dalam-dalam.Suasana terkesan kaku.Xavier juga bereaksi dan buru-buru menarik Graciela masuk ke dalam ruangan.Tiba di dalam rumah.Graciela duduk di sofa. Sementara, Elena buru-buru menuangkan air untuk membuat teh.Ivander juga pergi ke dapur dulu untuk sibuk.Xavier duduk di sisi lain sofa, menonton adegan ini dengan suasana hati yang santai.Terutama melihat penampilan malu Graciela.Xavier jarang tertawa terbahak-bahak.Untungnya, Graciela, sebagai CEO grup, mentalnya cukup kuat dan setelah beberapa saat, perasaannya perlahan kembali normal.Lalu, dengan mudah Graciela berbincang dengan Elena.Sebagian besar pembicaraan adalah tentang hal-hal seputar orang tua.Selama percakapan mereka, Xavier juga meng