Sekelompok preman itu terlihat berkeringat dingin, saat melihat Xavier. Mereka merasa ragu dan tidak berani maju sedikit pun.Bagaimanapun, Andreas masih berada di tangan Xavier. Kalau mereka berani menyerang, penderitaan Andreas pasti akan lebih besar lagi. Pada saat ini, Graciela berbisik di sebelah Xavier, "Lupakan saja, lepaskan dia kali ini!""Dia hanya seorang pecundang!" kata Graciela.Meskipun Graciela sangat membenci Andreas, dia adalah cucu sulung Keluarga Harrison di Kota Merkuri. Graciela tidak bisa melihat Xavier tersandung masalah, juga tidak ingin membuat Xavier balas dendam, sementara Keluarga Martinez juga tidak akan memedulikan hal ini.Berhubung, kedua keluarga memiliki beberapa proyek bersama.Setelah mengatakan ini, Graciela pun pergi.Waktu Graciela pergi pun sangat pas. Gracila pergi setelah yakin Xavier akan baik-baik saja.Mengenai Andreas, Graciela bahkan tidak meliriknya sedikit pun.Setelah Graciela pergi, Xavier melepaskan Andreas.Andreas langsung terjat
Ivander menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tidak bisa melihatnya sama sekali. Tapi menurutku, mereka pasti bertemu dengan musuh. Karena .... Laut diwarnai kemerahan."Xavier terdiam.Xavier tahu dia telah salah paham dengan orang tua kandungnya.Pada saat ini, jantungnya terus melonjak dan emosinya terus meningkat. Banyak pertanyaan muncul di benaknya.29 Desember, Pulau Sanford!Di manakah lokasi Pulau Sanford?Apa sebenarnya yang ada di sana?Bahaya apa yang dihadapi orang tuanya saat di sana?Tanpa disadari, mata Xavier memerah.Dia mengepalkan tinjunya tanpa sadar.Dia tidak berdaya.Diselimuti kesedihan, Xavier membenamkan kepalanya di antara kedua kakinya.Ibunya, Elena ingin menghiburnya, tetapi Ivander memberi isyarat pada Elena untuk tidak berbicara dan menyeret Elena keluar dari vila.Elena memandang Ivander dengan bingung dan berkata, "Anak kita sangat sedih sekarang, kenapa kamu tidak membiarkan aku menghibur putra kita." Ivander menjelaskan, "Karena dia sedih sekar
Xavier tidak kesal, tetapi hanya berkata sambil tersenyum, "Hehe .... Ginseng seratus tahun?""Benar, ini ginseng liar. Aku membelinya dengan harga yang mahal!" kata Andreas dengan senyum penuh kemenangan.Xavier menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tenang, "Aku khawatir kamu telah tertipu. Ginseng ini palsu." "Palsu?" ucap Andreas.Andreas mengerutkan kening dan berkata lagi, "Kamu mengatakan ginseng ini palsu? Apa kamu benar-benar mengerti tentang gingseng? Hanya seorang gelandangan, mana mungkin pernah melihat gingseng. Hari ini, kamu beruntung bisa melihatnya."Xavier masih berkata dengan sangat tenang, "Apakah aku mengerti ginseng atau tidak. Aku tahu kalau benda yang kamu bawa ini namanya Platycodon Grandiflorus." "Permukaan bunganya berwarna putih kemerahan atau kuning muda. Bentuknya seperti silinder, balon atau lonceng. Sedangkan, Ginseng menyerupai kerucut dengan panjang 30 cm pada akarnya. Kalau yang ukurannya 60 cm, terlihat lebih besar, padat, serta memiliki bebera
Satu per satu, mereka menatap botol anggur di tangan Xavier seperti harimau lapar.Xavier tetap tampak tenang. Dia telah banyak menikmatinya, saat berada di Pluno.Kalau bukan karena ada energi spiritual yang terkandung di dalam anggur ini, dia malas untuk meminumnya.Tepat ketika Xavier hendak menuangkan anggur untuk Tuan Sean Graham dan anggota Keluarga Martinez ini, Louis malah "Menyambar" botol anggur dan berkata, "Kalian tidak boleh menyentuhnya, anggur ini milikku!"Tuan Sean dan anggota Keluarga Martinez lainnya, semua memandang Louis dengan tertekan dan saling memandang.Tidak disangka, kepala keluarga menjadi begitu tidak konsisten.Louis tidak peduli apa yang dipikirkan orang lain, dia memeluk botol anggur dan bertanya, "Kalian ingin minum?"Tuan Sean dan anggota Keluarga Martinez lainnya mengangguk.Aroma anggur ini sangat kuat dan sangat berbeda dengan anggur yang mereka minum biasanya di pasaran.Siapa pun yang menciumnya, pasti akan tahu itu anggur yang enak!Louis menunj
Setelah menerima telepon dari Graciela, Dokter Kennedy segera bergegas menuju ke kediaman Keluarga Martinez.Begitu Kennedy memasuki ruang tamu, dia melihat Andreas terbaring lemas di tanah disertai batuk darah.Kennedy berhenti dan mengerutkan kening."Bisakah disembuhkan?" tanya Graciela cemas. Bukannya Graciela mengkhawatirkan Andreas, tetapi dia tidak ingin menimbulkan masalah bagi Keluarga Martinez.Bagaimanapun, Keluarga Harrison tidak mudah dihasut.Kennedy mengelus janggutnya dan baru saja akan berbicara, tetapi Andreas merangkak di sebelah Kennedy, lalu meraih kaki celana Kennedy, sambil berkata dengan lemah, "Dokter Kennedy, selamatkan aku!"Setelah mengatakan itu, Andreas kembali batuk yang disertai genangan darah. Kennedy mengerutkan kening, lalu dia berjongkok dan meletakkan tangannya pada denyut nadi Andreas.Satu menit kemudian, Kennedy berdiri dengan ekspresi kecewa dan terus membelai janggutnya."Tidak bisakah?" tanya Graciela dengan tidak sabar.Sebagai seorang dokte
Graciela hampir tertawa terbahak-bahak ketika mendengar ini.Dia berpikir Xavier yang jelas mengetahui Andreas ingin membeli obat, seperti seekor singa yang membuka mulutnya, tetapi Graciela tidak menyangka itu berubah menjadi begitu sadisnya."Hehe ...." seloroh Graciela. Dia menyampaikan perkataan utuh Xavier kepada Andreas.Wajah Andreas langsung menjadi masam."Sial! Jangan berikan muka!""Dengan kekayaan yang dimiliki oleh Keluarga Harrison, apakah aku harus membeli pil kamu?""Aku tidak percaya, orang lain tidak bisa meracik pil seperti itu!"Setelah Andreas mengetahui dirinya baik-baik saja, dia kembali ke kesombongan sebelumnya dan tidak memandang Xavier sama sekali.Di matanya, Xavier adalah seekor semut! Dia bisa menghancurkannya dengan jarinya sendiri!Dokter Kennedy mengelus janggutnya dan berkata sambil tersenyum, "Saya rasa racikan pil ini hanya bisa disempurnakan oleh Xavier."Andreas terkejut dan berkata, "Bahkan kamu tidak bisa membuatnya? Anda adalah dokter jenius pal
Ketika Andreas mendengar ini, dia tertawa sampai hampir mengeluarkan air mata."Konsekuensinya?" sahut Andreas."Kaulah yang harus memikirkan konsekuensinya!" ujar Andreas mengingatkan.Begitu tawa Andreas terdengar, seorang pria muda yang mengenakan seragam latihan keluar dari mobil.Orang ini adalah Albert.Awalnya, Andreas ingin Albert menyelinap menyerang Xavier, tetapi Albert sangat percaya diri dan merasa tidak ada seorang pun di Kota Merkuri yang dapat bertahan lebih dari tiga ronde dengannya kecuali Sean, jadi dia mencemooh cara menyakiti orang dengan diam-diam seperti itu.Albert berjalan ke arah Xavier dan berkata dengan arogan, "Silakan dimulai!"Xavier tidak memandang Albert, dia juga tidak mengatakan apa-apa, juga tidak bergerak.Albert tidak digubris, dia merasa dirinya telah sangat dihina dan terpaksa meningkatkan nadanya dan berkata, "Saya menyarankan Anda untuk mulai, kalau tidak, Anda tidak akan memiliki kesempatan untuk bergerak lagi!""Tidak ada yang pernah bisa ber
"Poof!"Kaki Andreas terkulai lemah. Dia berlutut di tanah, wajahnya pasrah dengan keadaan.Dia tidak menyangka, Xavier menjadi begitu kuat, Albert bahkan tidak memblokir satu ronde pun.Memikirkan hal ini, Andreas sangat membenci Nelson Clintons.Nelson bersumpah pada dirinya sendiri mengatakan tidak ada yang bisa melawan lebih dari tiga ronde dengan Albert, tetapi hasilnya malah seperti buih dan itu akan pecah ketika disentuh!Ini semacam bubur!Xavier memandang Andreas dengan acuh tak acuh, melihatnya berlutut di tanah, Xavier berkata dengan jijik, "Enyahlah!"Apa yang harus dikatakannya, semua sudah terucapkan. Kalau Andreas masih bersikeras, dia tidak keberatan mengirimnya langsung dalam perjalanan.Andreas seperti diberi amnesti, dia bangkit dari tanah dan berlari menjauhi tempat itu. Xavier menggelengkan kepalanya dan meninggalkan Gunung Triglav.Kemudian, Xavier menelepon Graciela."Bagaimana? Apakah transaksi berhasil?" tanya Graciela begitu telepon terhubung.Wajar saja, kar