Mereka melangkah masuk ke dalam kegelapan, dan pintu di belakang mereka menutup dengan suara berderak. Mata mereka segera menyesuaikan dengan kegelapan, dan di depan mereka, sosok besar mulai terlihat. Makhluk itu memiliki kulit berwarna merah menyala, dengan tanduk panjang dan gigi yang tajam. Mata makhluk itu memancarkan kebencian, dan suara geramannya mengguncang ruangan. "Tetap tenang," bisik Zhou Shen. "Kita harus bekerja sama." Rou Yen mengangguk, meraih pedangnya dan bersiap. Makhluk itu menyerang dengan kecepatan yang mengejutkan, namun Zhou Shen dan Rou Yen bergerak dengan sinkronisasi yang sempurna. Mereka menghindari serangan demi serangan, lalu melancarkan serangan balik dengan cepat dan tepat. Suara dentingan pedang dan raungan makhluk itu memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer pertempuran yang dasyat. Setelah beberapa saat, makhluk itu mulai melemah. Darah mengalir dari luka-luka di tubuhnya, dan gerakannya menjadi semakin lambat. "Sekarang!" seru Zhou Shen. Dengan sa
Heavenly Nirvana sebenarnya merupakan negeri yang indah seandainya tidak ada aturan di dunia kultivasi ini yang membenarkan kultivator kuat menindas kultivator lemah atau orang yang tidak mampu untuk berkultivasi.Lembah Pelangi menyimpan keindahan yang mendalam saat Zhou Shen dan Rou Yen tiba di negeri ini melalui Cincin Dimensi.Tanpa kesulitan, Immortal Rou yang merupakan kekasih Zhou Shen di kehidupan sebelumnya ini menciptakan portal cincin dimensi yang membawa mereka ke Heavenly Nirvana tanpa gangguan.Air Terjun yang besar dan berwarna-warni seperti pelangi seperti air bah yang jatuh dari atas tebing curam menuju jurang yang tak berdasar. Hanya Kultivator Naga yang merupakan salah satu Klan Kultivator di Heavenly Nirvana yang sanggup untuk mengetahui rahasia terdalam dari Lembah Pelangi. Konon di dasar lembah yang dalam ini terdapat energi Qi yang sangat langka dan istimewa untuk memperkuat kultivasi."Ada desa terdekat yang bisa kita datangi untuk menanyakan markas Sekte Naga
Saat Zhou Shen melangkahkan kaki ke dalam Lembah Kultivator Hantu, udara di sekitarnya berubah drastis, menjadi semakin dingin dan berat, seolah-olah lembah itu sendiri menolak kehadirannya. Angin yang berhembus kencang tidak hanya menerbangkan debu, tetapi juga membawa bisikan-bisikan samar yang seolah berasal dari masa lalu.“Apa kamu dengar itu?” gumam Zhou Shen, mencoba menenangkan dirinya meski ia merasakan detak jantungnya semakin cepat.Ryu Zhin mengangguk, matanya tajam meneliti setiap sudut lembah yang penuh misteri. “Hanya bayangan, Elder Zhou. Jangan biarkan mereka mengganggumu. Ingatlah, mereka lebih suka berburu jiwa yang lemah.”Zhou Shen mengeratkan genggamannya pada pedangnya, meski ia tahu, senjata itu mungkin tidak banyak berguna di tempat ini. Di balik bayang-bayang batu karang yang menjulang, ia menangkap kilatan sosok-sosok tak kasat mata—kultivator-kultivator hantu yang telah lama terjebak di sini, tak rela meninggalkan dunia fana.Saat melangkah lebih jauh, bau
Tubuh Patriark Guan Ming terempas ke tanah, dan darahnya, pekat dan panas, merembes ke tanah lembah yang sudah tercemar oleh kebusukan dan kegelapan. Bau anyir darah menyusup ke dalam hidung Zhou Shen, membuat perutnya bergejolak. Ia berdiri kaku, dadanya terasa sesak oleh firasat yang merayap di balik ketenangannya. Di sekelilingnya, udara yang tadinya berat kini terasa lebih pengap, menyelimuti dirinya dalam sunyi yang mencekam. Tapi di tengah keheningan itu, ada sesuatu yang tak kasatmata, sebuah kehadiran yang mengusik, bukan dari tubuh Guan Ming yang terkulai, tapi dari roh yang mulai melepaskan diri, melayang-layang dengan keangkuhan yang aneh.Udara mendadak menjadi dingin, menggigit kulit Zhou Shen seperti ribuan jarum es yang menembus sampai ke tulang. Setiap helaan napasnya terasa berat, seolah dihirup dari dalam jurang kehampaan. Dari tubuh tak bernyawa itu, bayangan samar perlahan muncul, membentuk sosok yang tak lagi hidup. Roh Patriark Guan Ming, dengan mata yang kini ha
Setelah pertempuran melelahkan melawan para Kultivator Hantu, Ryu Zhin dan Rou Yen berdiri dengan napas tersengal-sengal, sementara bayangan-bayangan hantu yang mereka hadapi kini terdiam, tersungkur, dan perlahan memudar. Meskipun tubuh-tubuh mereka telah dikalahkan, roh-roh para kultivator itu tidak sepenuhnya musnah. Mereka berkumpul di sekitar Ryu Zhin dan Rou Yen, menatap dengan mata yang dipenuhi rasa hormat dan sedikit rasa takut.Salah satu dari mereka, yang dikenal sebagai Pendekar Jiwa Tertindas, muncul di hadapan mereka. Wujudnya transparan, namun auranya masih terasa kuat. Ia menundukkan kepalanya dalam tanda penghormatan, lalu berbicara dengan suara serak."Kalian telah menunjukkan kekuatan luar biasa, lebih dari yang kami duga," katanya. "Kami para Kultivator Hantu telah kehilangan jalan kami, terperangkap di antara kehidupan dan kematian. Tapi kini, kami sadar bahwa ada sesuatu yang lebih besar yang sedang terjadi. Elder Zhou Shen... kamu bukanlah musuh kami
Kisah Zhou Shen yang memburu pembunuh orangtuanya ke Negeri Eternity Nirvana yang tadinya akan dibuatkan buku tersendiri dengan judul : LEGENDA PENDEKAR NAGA (LPN).Zhou Shen akan memburu sosok yang menjadi otak pembunuhan orangtuanya dengan memfitnah Patriark Guan Ming yang menjadi pelakunya. Kisah Zhou Shen sebagai Pendekar Naga Legendaris akan diceritakan terlebih dahulu sebelum melanjutkan kisah Ryu Zhen-Pendekar Naga Emas dan Xiu Juan-Dewi Naga Emas.Zhou Shen akan memburu sosok misterius yang begitu dendam terhadap dirinya sehingga membuatnya begitu menderita dengan membunuh orangtuanya alih-alih dirinya sendiri.Rou Yen tidak ikut serta ke Negeri Eternity Nirvana karena Zhou Shen khawatir kalau gadis ini akan celaka apabila memaksa ikut ke Eternity Nirvana yang penuh dengan Klan Penunggang Naga.Berdasarkan peta ke Eternity Nirvana yang dimenangkannya saat lelang di Kota Lan Ching, Zhou Shen bersama Naga Putihnya Ryu Zhin memutuskan mengikuti saran wanita misterius untuk ke ne
Serenity merupakan putri kerajaan yang turut serta berperang melawan Naga Tiamat yang muncul jutaan tahun sekali ini.Putri Raja ini memang sangat berbeda dengan putri raja pada umumnya, karena sejak kecil Serenity sudah tertarik dengan senjata dan ilmu bela diri. Legenda Naga Tiamat sudah menyebar ke seluruh negeri Eternity Nirvana, yang menjadi cerita pengantar tidur bagi anak-anak di negeri ini. Tapi, siapa yang menyangka kalau Naga Tiamat tiba-tiba muncul dari dasar kedalaman tanah yang paling dalam dan panas menuju ke permukaan untuk menghancurkan Negeri Eternity Nirvana.Ramalan yang terjadi jutaan tahun sekali ini mulai terbukti dengan munculnya Naga Tiamat yang sudah tertidur lama ini. Konon dipercaya kalau dunia naga yang baru akan tercipta kembali dengan penghuni yang baru apabila dunia naga lama dihancurkan setiap Naga Tiamat bangkit kembali tiap jutaan tahun sekali. Klan Naga sudah menyiapkan diri dengan pasukan Naga Terbang, Naga Daratan, dan juga pasukan-pasukan
Wuuusssh!Angin yang kuat dan dingin menerpa wajah Serenity, membuat rambutnya berkibar saat sosok bayangan biru melesat cepat, menyambar tubuhnya yang sudah tak lagi punya tempat untuk menghindar dari semburan api Naga Tiamat. Rasa panas yang mengerikan, seolah membakar udara di sekitarnya, tiba-tiba lenyap, hanya menyisakan aroma hangus yang samar di udara.Meskipun desas-desus menyatakan bahwa anggota Klan Naga mampu menahan semburan api naga, kenyataan yang dihadapinya sekarang berbeda. Belum pernah ada satu pun anggota Klan Naga yang benar-benar menguji kekuatan itu, apalagi menghadapi api ganas dari Naga Tiamat yang terkenal mematikan.Namun, alih-alih terpanggang dalam api, Serenity merasakan dingin menusuk dari bayangan yang baru saja menyelamatkannya. Naga Tiamat, yang semburannya hanya mengenai tempat kosong, mengamuk hebat. Tubuhnya yang besar bergetar, memancarkan kebencian dan amarah yang membara.“Siapa kau? Bagaimana bisa kau bergerak secepat itu?” Serenity bertanya den