Home / Fantasi / Dewa Iblis Gerbang Neraka / Pertarungan Tak Seimbang

Share

Pertarungan Tak Seimbang

Author: Bebby
last update Last Updated: 2024-08-25 05:28:28

Para Ninja, yang awalnya merasa yakin dengan jumlah mereka, kini terkejut oleh kelincahan dan keahlian Shin Kui Long. Dalam hitungan detik, dua dari mereka sudah terkapar di lantai dengan luka menganga di dada.

Pemimpin Ninja itu menyadari keseriusan situasi. “Serang bersama!” teriaknya, memerintahkan anak buahnya yang tersisa untuk menyerang Shin Kui Long dari segala arah.

Namun, bagi Shin Kui Long, serangan itu terasa seperti gerakan lamban. Dengan gerakan yang terlatih, ia memutar tubuhnya, menghindari setiap tebasan pedang dan tinju yang datang. Keringat mulai membasahi dahinya, tetapi matanya tetap fokus, penuh determinasi. Setiap langkahnya terasa ringan, seakan angin membawanya, sementara setiap tebasan pedangnya tepat sasaran, memotong udara dengan bunyi yang tajam.

Pertempuran di dalam kabin semakin sengit. Suara benturan logam dan teriakan para Ninja bercampur dengan derak kayu yang mulai rusak. Kabin itu, yang awalnya sempit, kini terasa semakin mengecil dengan gerakan mere
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Balas Dendam

    Malam itu, di bawah sinar bulan yang redup, bayangan bergerak cepat menuju tempat penyewaan kapal dekat dermaga. Suasana di sana masih ramai, suara tawa dan obrolan keras para pemilik kapal yang asyik berjudi di tepi jalanan mengisi udara malam. Tidak ada yang menyadari bayangan itu hingga ia berhenti di depan mereka, tubuhnya tegak berdiri, memancarkan aura dingin yang memotong keriuhan.“Sudah penuh di sini, cari tempat lain!” seru salah satu penjudi tanpa mengangkat kepalanya, mengira bayangan itu sekadar penantang baru dalam permainan mereka. Tapi bayangan itu tak bergerak, tetap diam, menjadi pusat perhatian yang tak diinginkan oleh para penjudi.“Sudah kubilang, pergi atau aku hajar kau!” ancam si penjudi muda, darahnya mulai mendidih oleh gangguan yang dirasakannya. Namun, bayangan itu hanya menghela napas pelan, kata-katanya keluar seperti desis ular berbisa, “Kembalikan uangku! Kau telah berbuat curang, menghianati kesepakatan kita. Kembalikan, atau mati!”Penjudi muda itu me

    Last Updated : 2024-08-25
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Menaklukan Samudra

    #Hari Kesepuluh #Langit mendung menggantung rendah di atas Samudra Naga Sakti, menyembunyikan matahari yang seharusnya menjadi panduan bagi Shin Kui Long. Tanpa seorang nakhoda yang berpengalaman, pria yang dikenal sebagai Dewa Iblis Gerbang Neraka itu berjuang mengarahkan kapal tua di bawah kuasanya, menuju Pulau Naga Sakti yang misterius.Air laut yang tenang awalnya membuatnya merasa yakin bisa menavigasi kapal dengan baik. Namun, pikiran tentang Pak Tua yang sebelumnya menipunya terus menghantui benaknya. Shin Kui Long menggertakkan gigi, mengingat bagaimana orang tua itu berkata bahwa arah angin dan matahari akan membawanya ke tujuan. "Kalau saja kau jujur, Pak Tua, mungkin aku akan membayarmu lebih banyak. Tapi sekarang, kau mengkhianatiku," gerutunya, nada suaranya dipenuhi penyesalan bercampur kemarahan.Malam pertama di lautan, Shin Kui Long hanya bisa beristirahat dengan hati-hati, memastikan kapal tetap pada jalurnya saat matahari terbit. Lautan tetap tenang, seakan member

    Last Updated : 2024-08-25
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Keganasan Kraken

    “Kuat sekali... Ini tidak akan mudah,” gumamnya, napasnya mulai terasa berat. Dia menyadari bahwa Kraken bukanlah lawan yang bisa dikalahkan dengan serangan biasa. Pergerakan makhluk itu, meskipun besar dan tampak lamban, dipenuhi dengan keakuratan dan kekuatan yang mematikan.Tiba-tiba, dari kedalaman samudra, muncul lebih banyak tentakel, mengitari kapal dari segala arah. Mereka meliuk-liuk seperti ular raksasa yang lapar, siap meremukkan kapal dan siapa pun di atasnya. Tak ada waktu untuk mundur. Shin Kui Long harus memilih: bertarung mati-matian atau menyerah pada nasib yang telah mengirimnya ke dalam cengkeraman maut ini.Shin Kui Long mengeluarkan jurus andalannya, "Dewa Penghancur Lautan", teknik yang mampu membelah air dan mengusir ombak dengan satu serangan dahsyat. Dia berdiri tegak di atas kapal, mengumpulkan semua kekuatannya hingga aura emas menyelubungi tubuhnya, menerangi kegelapan yang mulai menyelimuti lautan.Dengan teriakan penuh tekad, Shin Kui Long melepaskan puku

    Last Updated : 2024-08-25
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Pulau Naga Sakti

    Perjalanan laut dengan kapal selama dua hari dengan gelombang yang besar dan makhluk laut yang ganas membuat kondisi Shin Kui Long menurun padahal waktu yang tersisa tinggal 6 hari lagi. Kapal hancur diterjang Kraken, salah satu makhluk legenda yang mirip gurita raksasa.Shin Kui Long terdampar di Pulau Naga Sakti dalam keadaan tidak sadarkan diri, setelah seluruh kapal hancur diterjang makhluk raksasa ini.Kraken benar-benar menunjukkan kehebatannya sebagai penguasa samudra yang tak terkalahkan, bahkan sekelas Dewa Iblis Gerbang Neraka tidak kuasa menghentikannya.Pulau Naga Sakti terlihat sepintas bagaikan bentuk naga melingkar yang sedang tidur. Keangkeran namanya tidak sebanding dengan keindahan yang ditunjukkan oleh pulau yang senantiasa diselubungi kabut putih tipis ini. Suhu yang dingin membuat Shin Kui Long tersadar di tepi pantai pulau ini.AAARRRGGGH!Teriakan kesakitan dirasakannya saat dia mencabut serpihan kayu tajam yang menusuk bagian pinggangnya, yang berasal dari pec

    Last Updated : 2024-10-09
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Shiu Ling dan Bai Ling

    Mata Shin Kui Long perlahan mulai terbuka, pandangannya yang buram berubah jelas. Cahaya lembut menerpa wajah wanita di hadapannya—seorang wanita yang cantiknya bagaikan bidadari dari Kahyangan."Wow! Kamu sangat cantik!" ucap Shin Kui Long tanpa berpikir panjang, kekaguman meluncur begitu saja dari bibirnya.Wajah Shiu Ling langsung merona. Senyumnya bermain di bibir, memancing, "Kamu tidak malu-malu ya memujiku begitu? Memangnya aku secantik yang kamu bayangkan?""Jangankan melihat parasmu," jawab Shin Kui Long sambil tersenyum lebar, "mendengar suaramu saja sudah membuatku jatuh cinta."Shiu Ling tertawa kecil, matanya berbinar penuh godaan. "Gombal! Mana mungkin pria jatuh cinta hanya karena suara? Kalau aku bersuara merdu tapi wajahku jelek, apakah kamu masih akan mencintaiku?""Tentu saja! Cinta sejati tak mengenal rupa!" Shin Kui Long menegaskan, yakin dengan ucapannya.Shiu Ling tertawa pelan sebelum berkata, "Bukan aku yang menemukanmu, tahu? Bai Ling yang menemukanku dulu, d

    Last Updated : 2024-10-10
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Sisik Naga

    Shiu Ling mengangkat bahunya, matanya yang berkilauan seperti mengolok-olok Shin Kui Long. "Kamu tidak sadarkan diri selama tiga hari," jawabnya ringan, seolah hal itu tak begitu penting. "Untung Bai Ling menemukanku saat itu, kalau tidak, kamu mungkin tidak akan bangun lagi."Shin Kui Long tersentak mendengar jawaban itu. Tiga hari? Itu waktu yang lama. Dewa Mabuk sudah menantinya, dan setiap detik berarti! Kepanikannya mulai muncul. Namun, sebelum ia sempat merespons lebih jauh, Shiu Ling melangkah maju, ekspresinya menjadi lebih serius."Jadi, apa yang sebenarnya kamu lakukan di sini, Long Shin? Apa kamu mencari sesuatu? Atau seseorang?" tanyanya lagi, nadanya lembut, tapi jelas penuh rasa ingin tahu.Shin Kui Long meneguk air liur, berusaha menyusun kata-kata. Matanya melirik ke arah Bai Ling yang masih berdiri megah di sudut ruangan. Naga putih itu terlihat tenang, tetapi aura kekuatan yang memancar darinya membuat Shin Kui Long semakin menyadari betapa istimewanya tempat ini."A

    Last Updated : 2024-10-11
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Tantangan Sisik Naga

    Shiu Ling berdiri dari tempatnya dengan gerakan anggun, lantas melangkah mendekati Bai Ling. Udara di sekitar mereka seolah berubah, menebarkan aura yang menegangkan sekaligus penuh misteri. Bai Ling, naga putih agung itu, memandang Shin Kui Long dengan mata cemerlang yang memancarkan kebijaksanaan berabad-abad. Ada sejumput ketegangan di udara, seolah-olah sesuatu yang besar tengah bersiap terjadi."Siap-siaplah, Long Shin," ujar Shiu Ling dengan nada yang penuh peringatan, suaranya lembut namun kuat, seolah memecah ketenangan di ruangan itu. "Sisik naga bukan sekadar benda biasa. Proses untuk mengambilnya bisa lebih berat dari apa yang kau bayangkan."Shin Kui Long menelan ludah. Ia mengira sisik itu hanya sesuatu yang bisa ia ambil begitu saja—seperti memetik buah dari pohon. Tapi kini, ia mulai merasakan bahwa permintaannya bukan sekadar soal keberanian. Bai Ling mendekatkan tubuh besarnya, bulu-bulu putihnya yang berkilauan seperti salju di bawah sinar matahari menari di udara.

    Last Updated : 2024-10-11
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Dewi Naga Jatuh Cinta

    Pandangan Shin Kui Long kembali fokus saat Shiu Ling berdiri di hadapannya, wajahnya yang lembut kini terlihat lebih serius, namun tetap memancarkan kecantikan yang hampir tak terlukiskan. Senyum misterius yang selalu menghiasi wajah Shiu Ling kini perlahan memudar, tergantikan oleh ekspresi yang lebih dalam, seolah-olah ada sesuatu yang besar yang akan ia ungkapkan."Long Shin," Shiu Ling mulai berbicara dengan nada yang lebih rendah, seakan setiap kata yang keluar membawa bobot perasaan yang dalam, "sebenarnya, aku bukan sekadar pelayan Dewi Naga. Aku... adalah Dewi Naga itu sendiri."Shin Kui Long terdiam, terkejut oleh pengakuan itu. Wajahnya menampakkan ketidakpercayaan, namun seketika itu juga, ia merasa seolah-olah semuanya mulai masuk akal—keanggunan, kekuatan, dan aura luar biasa yang selalu mengelilingi Shiu Ling. Ia tidak sekadar wanita biasa. Ia adalah dewi yang selama ini dicari."Shiu Ling... Kau adalah...?" Shin Kui Long tergagap.Shiu Ling tersenyum lembut, kali ini ta

    Last Updated : 2024-10-12

Latest chapter

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   4.1. Pusaka Dewa Petir dan Artefak Kuno

    Kui Long dan Song Lien Hwa melanjutkan perjalanan mereka ke Lembah Api Abadi, lokasi artefak kedua. Lembah ini terkenal sebagai wilayah terlarang di Dunia Dewa, dikelilingi oleh api abadi yang tidak pernah padam. Bahkan udara di sana beracun, mematikan siapa pun yang tidak memiliki perlindungan kuat.Song Lien Hwa memandang lembah itu dengan raut tegang. "Api ini bukan api biasa. Ini adalah Api Abadi yang berasal dari energi kosmik. Bahkan kultivator tingkat tinggi pun akan sulit bertahan di sini."Kui Long mengangguk. "Itulah sebabnya artefak ini disembunyikan di sini. Tapi aku tidak akan berhenti hanya karena tantangan seperti ini."Keduanya melangkah ke lembah dengan perlindungan energi petir dan kegelapan. Setiap langkah membawa mereka lebih dalam ke panas yang menyengat, seolah-olah api itu mencoba menembus perlindungan mereka. Di tengah lembah, mereka menemukan sebuah altar batu yang dikelilingi oleh kolam lava mendidih. Di atas altar itu, artefak kedua bersinar dengan cahaya em

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Arc 4 : Kembalinya Dewa Iblis Gerbang Neraka

    Kui Long berdiri di puncak Gunung Langit Biru, tubuhnya diselimuti aura gelap dan petir yang saling bertaut, menciptakan perpaduan energi yang memancarkan kekuatan luar biasa. Udara di sekelilingnya menjadi berat, dan bahkan Song Lien Hwa, yang biasanya tak tergoyahkan, merasakan getaran energi dari tubuh Kui Long."Ini... bukan kekuatan seorang manusia biasa," gumam Song Lien Hwa dengan nada bergetar.Kui Long membuka matanya perlahan. Cahaya merah keemasan menyala dari irisnya, melambangkan perpaduan sempurna antara kegelapan dan kekuatan petir. Pedang Kultivasi Kegelapan di tangannya bergetar seperti hidup, seolah-olah merayakan kembalinya pemilik sejatinya."Aku telah kembali," bisiknya dengan suara berat, yang terasa bergema di seantero gunung. "Aku adalah Dewa Iblis Gerbang Neraka."Namun, sebelum Kui Long bisa melanjutkan langkahnya, langit di atas mereka berubah menjadi gelap gulita. Awan hitam berputar-putar seperti pusaran raksasa, dan dari tengah pusaran itu muncul sosok be

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.16. Pencarian Pusaka Dewa Petir

    Kui Long memutuskan untuk tetap tinggal di Kota Kahyangan sementara, membalas budi pada Song Lien Hwa yang telah membantunya dalam pertarungan dengan Shen Wu Hei. Namun, pikirannya selalu tertuju pada Pusaka Dewa Petir, artefak legendaris yang menjadi sumber kekuatan utama Song Lien Hwa dan sektenya, yang kini telah hilang selama bertahun-tahun."Jadi," kata Kui Long pada suatu malam saat mereka duduk di balkon paviliun, menikmati angin malam. "Pusaka Dewa Petirmu. Apa kau tahu siapa yang mencurinya?"Song Lien Hwa memandangnya tajam, matanya menyala dengan kilat amarah yang terpendam. "Itu adalah malam ketika gerbang sekte kami ditembus oleh bayangan yang tidak terdeteksi. Mereka bergerak seperti angin dan meninggalkan kehancuran. Pusaka itu hilang, dan sejak saat itu sekte kami kehilangan kekuatan terbesarnya."Kui Long mengangguk pelan. "Aku mendengar sesuatu yang serupa saat aku masih menjadi Dewa Iblis Gerbang Neraka. Ada desas-desus bahwa sebuah artefak petir diselundupkan kelua

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.15. Kebangkitan Shen Wu Hei

    Bayangan gelap yang muncul di cakrawala berubah menjadi sosok seorang pria berjubah hitam dengan mata merah menyala. Udara di sekitar mereka tiba-tiba menjadi berat, seperti dunia sendiri menolak kehadirannya. Kui Long langsung mengenali auranya."Shen Wu Hei," gumamnya dengan nada dingin. "Kau kembali."Shen Wu Hei, penjaga dimensi kegelapan. "Kui Long, aku tidak pernah benar-benar pergi. Apa kau pikir pertarungan di Ruang Kekekalan sudah cukup untuk mengakhiriku? Kini aku membawa kekuatan yang bahkan kau tidak bisa bayangkan."Song Lien Hwa mengangkat Pedang Petirnya, bersiap menyerang. "Siapa dia?" tanyanya dengan tajam.Kui Long menjawab tanpa berpaling dari Shen Liang. "Penjaga dimensi kegelapan yang tidak bisa musnah!”Shen Liang terkekeh, suara tawanya bergema seperti gema kehancuran. "Kau tidak akan bisa menghentikanku, Kui Long!”Shen Wu Hei mengangkat tangannya, dan dari tubuhnya keluar gelombang energi gelap yang menyelimuti langit. Petir hitam menyambar, menghantam tanah d

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.14. Avatar Bayangan

    Langit memerah, seolah-olah bumi dan surga sendiri menyadari ancaman yang mendekat. Dari cakrawala, bayangan besar menyeruak ke langit, membentuk sosok raksasa yang mengerikan. Itu adalah Avatar Bayangan, sebuah manifestasi dari energi kegelapan yang selama ini tersegel di negeri itu. Suara gemuruhnya seperti ribuan jiwa yang merintih, menciptakan teror di setiap jiwa yang mendengar.Kui Long, yang baru saja kembali ke tubuh aslinya, masih merasakan lelah dari pertarungan melawan Song Kui. Namun, ia tidak punya pilihan. Dengan Pedang Kultivasi Kegelapan di tangannya, ia menatap sosok raksasa itu dengan tatapan penuh tekad."Ini... kekuatan yang dilepaskan Shen Liang," gumamnya. "Aku tidak bisa membiarkan ini menghancurkan dunia ini."Song Lien Hwa berdiri di sampingnya, menggenggam erat Pedang Petir miliknya. Energi petir yang menyelimuti pedangnya memancarkan cahaya biru yang memukau. "Aku akan membantumu, Kui Long. Kegelapan ini tidak hanya mengancammu, tapi juga semua yang ada di d

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.13. Melawan Song Kui

    Song Kui berdiri dengan tubuh Kui Long yang asli, dikelilingi oleh aura kegelapan yang mengerikan. Mata merahnya menatap dingin ke arah Kui Long yang memegang Pedang Kultivasi Kegelapan, sementara Shen Liang berdiri tak jauh dengan tombak hitam yang berdenyut dengan energi destruktif."Lucu sekali," ejek Song Kui. "Kau sibuk mencoba menjadi pahlawan, sementara aku hidup lebih baik dalam tubuhmu. Kau harusnya menyerah saja."Kui Long tidak terprovokasi. Ia menggenggam pedangnya lebih erat, energi gelap dan cahaya yang bersatu di bilahnya bersinar semakin terang. "Kau mencuri tubuhku, Song Kui. Kau mencuri segalanya. Tapi aku akan mengambilnya kembali hari ini."Shen Liang tertawa sinis dari kejauhan. "Pertarungan ini semakin menarik. Kalau begitu, aku akan membiarkan kalian saling membunuh, lalu mengambil kekuatan yang tersisa untuk diriku sendiri."Namun, sebelum ada yang bisa bereaksi, Shen Liang mengayunkan tombaknya, menciptakan gelombang energi gelap yang menyapu ke arah Kui Long

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.12. Harimau Petir

    Naga bayangan mengaum, menggetarkan seluruh gunung. Shen Liang berdiri di atas makhluk itu dengan senyum penuh kemenangan. Energi gelap menyelimuti tubuhnya, semakin menguatkan auranya yang memancar kehancuran.Kui Long dan Song Lien Hwa berdiri berdampingan, memandang makhluk raksasa itu dengan waspada. Pedang Kultivasi Kegelapan di tangan Kui Long bergetar, seolah merespons ancaman yang ada di depan mereka. Pedang Petir Song Lien Hwa memancarkan kilauan cahaya biru yang memancar seperti kilat, siap menyambar kapan saja."Kui Long," kata Song Lien Hwa, matanya tetap terpaku pada naga bayangan, "aku tahu kau keras kepala, tapi jika kita tidak bekerja sama dengan benar, kita tidak akan bertahan.""Aku tahu," balas Kui Long tanpa berpaling. "Kita harus menyerang bersamaan. Kau hadapi Shen Liang, aku akan menangani naga ini."Song Lien Hwa tersenyum tipis. "Berani sekali kau mengaturku." Namun, tidak ada tanda-tanda ketidaksenangan di suaranya. Hanya keyakinan."Kita tidak punya pilihan

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.11. Pertarungan di Gunung Kun Lun

    Kui Long berdiri di puncak Gunung Kun Lun, tempat yang tertera pada gulungan kuno. Angin dingin menghempas, membawa aroma logam dari air terjun yang mengalir deras di bawahnya. Di depan matanya, sebuah pintu batu raksasa berdiri kokoh, dihiasi ukiran petir yang berkilauan saat diterpa cahaya bulan. Pintu itu tampaknya menjadi gerbang menuju tempat tersembunyinya Pusaka Dewa Petir.Namun, ia tidak sendiri. Langkah-langkah kaki yang nyaris tak terdengar muncul dari kegelapan. Kui Long segera mencabut Pedang Kultivasi Kegelapan.“Kau terlalu percaya diri datang ke sini sendirian, Kui Long,” suara dingin itu terdengar. Dari balik bayangan, Shen Liang muncul bersama tiga orang bertopeng. Aura gelap mengelilingi mereka, menunjukkan bahwa mereka adalah kultivator kegelapan tingkat tinggi.Kui Long menyipitkan matanya. “Kalian benar-benar tak pernah menyerah.”Shen Liang tersenyum sinis. “Bagaimana mungkin aku menyerah, ketika Pusaka Dewa Petir ada di depan mata? Dengan itu, aku bisa menjadi

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.10. Lokasi Pusaka Dewa Petir

    Hari-hari di Kota Kahyangan berubah menjadi waktu penuh persiapan. Song Lien Hwa mengatur strategi pertahanan bersama para tetua sekte, sementara Kui Long menyelidiki jejak Shen Liang dan pasukannya. Namun, di tengah ketegangan itu, kabar baru datang dari utusan sekte-sekte kecil di sekitar Negeri Song: serangan misterius terus berlanjut. Desa demi desa dihancurkan, dan setiap kali, simbol tengkorak yang sama ditemukan di tempat kejadian.Suatu malam, Kui Long sedang duduk di taman belakang istana Song Lien Hwa. Angin malam membawa aroma bunga petir yang hanya mekar di Kota Kahyangan. Tapi pikirannya jauh dari ketenangan. Ia merenungkan kata-kata Shen Liang tentang Song Kui.“Jika Song Kui hanyalah pion, siapa yang sebenarnya mengendalikan semuanya?” pikirnya. Pedang Kultivasi Kegelapan yang tergantung di sisinya bergetar lembut, seolah memberi peringatan.“Apa yang kau pikirkan?” suara dingin namun lembut memecah keheningan. Kui Long menoleh dan melihat Song Lien Hwa berdiri di belak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status