Bab 235. Semut. Tian Fan beserta Tang Bohu, Hong Long, Ban Shu dan Heimo duduk di satu kursi melingkar yang ada di ruangan.Sedangkan Alpha dan yang lainnya duduk bersama Xue Tu di tempat yang berbeda Tang Bohu meletakan sebuah batu giok berbentuk kura kura hitam di atas meja, dengan sekali lihat
Batu sihir tingkat menengah menjadi alat pembayaran yang digunakan untuk menebus barang lelangan yang ditampilkan. Sambil memperhatikan acara lelang, Tian Fan pun terus berkomunikasi lewat telepati dengan Alpha,Beta dan Omega untuk mengetahui perkembangan di tempat tersebut. “ Tuan, di tempat ini
Bab 236. Melalui mata para semut ia menyaksikan anggota kelompoknya mulai menghabisi para Mushi dan para Banshen yang menjaga penghalang dan kekkai yang ada di sekitaran bagian dalam dan luar Paviliun lelang. Yang dimaksud anggota kelompoknya tentu saja para penghuni ruang spasialnya, para wanita
Bab 237. Pecah. Tian Fan menatap sang wanita dengan tenang,sebaliknya, wanita tersebut masih memasang kewaspadaan pada dirinya. “Kau adalah Peng Shimen,salah seorang dari sembilan naga kelompok naga hitam. Benar bukan?” Ujar Tian Fan dengan tenang. Peng Shimen terdiam, ia bersikap seperti itu kar
“ Tidak, aku tak akan kembali!” “ Bukankah kau sudah memerintahkan semua orangmu untuk bertempur dengan para Banshen dewa, tentu saja aku ingin ikut bertarung karena aku memiliki dendam pada salah seorang dari mereka!” Seru Peng Shimen penuh keyakinan. “ Baiklah.” Jawab Tian Fan singkat. Tian Fa
Bab 238. Enam Sang Bijak. Dari atas tembok benteng Kota Xuelin Tian Fan menyaksikan pertempuran yang terjadi di dalam kota dan di langit kota, tampak kekacauan terjadi dimana mana imbas kejadian di Serikat lelang Mata Tian Fan tertuju ke arah langit dimana pertarungan Alpha dan Li Na terjadi,tampa
Tian Fan bangkit dari duduknya, ia kemudian berdiri lalu berjalan ke tepian tembok benteng sambil menatap ke satu arah dimana kedua Banshen sebelumnya melarikan diri. “ Itu berarti Delta dijadikan bahan percobaan yang sempurna oleh para alkemis itu, benar begitu bukan?” Ujar Tian Fan dengan dingin.
Bab 239. Buatan? Satu bulan berlalu. Tian Fan menaiki artefak kapal laut yang berangkat dari perbatasan Dalu Ruqi menuju Dalu Zhongjian. Memang untuk menuju Dalu Zhongjian hanya bisa dilakukan melalui jalur laut dikarenakan adanya batasan sihir di benua tengah Shijie Tian tersebut “ Tidak bisa
Bab 249. Penjara dan Lab. Tian Fan menatap Ma Liang yang tubuhnya mulai diserap esensi tubuhnya oleh ramuan yang dipadukan dengan mekanisme dari tabung sihir. Kini tubuhnya hanya menyisakan kulit yang terbalut tulang, sedangkan para makhluk hidup lainnya yang berada di dalam tabung kini telah ber
Bab 248. Kemungkinan. Tian Fan mendengar penjelasan Du Sing dan Su Yan tentang batu bertuah dan tentang percobaan yang dilakukan di tempat ini. Sesuai dugaannya, tempat tersebut memang digunakan untuk mengembangkan pasukan baru dan ramuan khusus yang dapat meningkatkan kekuatan serangan sihir. Ad
Bab 247. Tian Fan menatap Ma Liang yang terpaku pada bayangannya di mata beast sihirnya. Tampak wajahnya menunjukan ketidakpercayaan dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Kini seluruh tubuhnya dipenuhi ratusan mantra yang terus bergerak merayap di kulitnya, mengacaukan semua aliran energi
Bab 246.Kaca. Tian Fan langsung menerjang ke arah Ma Liang yang terlihat masih tidak percaya dengan apa yang terjadi di depan matanya. Hal itu membuat pukulan Tian Fan langsung bersarang telak di wajah gadis tersebut dan menghempaskannya dari posisinya. Disisi lain, Xie Wenneng bertarung melawan
Waktu dan sang naga akan menuntun tempatnya. Malapetaka adalah petunjuk dan awal terbukanya pintu menuju langit yang hanya bisa dibuka dengan pengorbanan enam kehidupan.” Karakter dan simbol huruf langit yang telah berubah menjadi kata dalam simbol dan huruf Malachim tentunya langsung dipahami Ti
Bab 245. Kejutan. Melalui pandangan Qin Song, Tian Fan melihat apa yang para alkemis lihat saat ini, tampak ketujuh sosok yang memakai jubah alkemis berbeda warna itu sedang melihat sebuah batu berbentuk kotak pipih dengan dengan simbol aneh di permukaannya. Tian Fan yang melihat simbol simbol i
“ Bodohnya, dia tak sadar jika selama ini aku menggunakan teknik sihir penakluk padanya, ramuan yang setiap hari kuberikan padanya membuatnya tak bisa berhenti memikirkanku dan ia akan selalu menuruti kemauanku!” Ujarnya dengan bangga. Hu Hetao dan Xie Wenneng terkejut dengan apa yang mereka lihat
Bab 244. Bahan percobaan. Tian Fan mengajak semua orang yang bersamanya untuk mencari tempat persembunyian yang aman,setelah yakin dengan situasi keamanan tempat tersebut ia pun membuat kekkai untuk melindungi diri mereka. Hu Hetao, Xie Wenneng dan pengawalnya kini menunggu apa tindakan selanjutny
Mendengar itu, Tian Fan mengarahkan satu tangannya ke arah kristal hitam yang melayang di atas kepalanya. Gelombang energi muncul dari pelindung Tian Fan yang menghempaskan kabut miasma yang yang ada di sekitar mereka berempat. Serentak Hu Hetao, Xie Wenneng dan pengawalnya terkejut sekaligus was