Bab 202.Sama. Wush….Brakkk. Tian Fan menyabetkan pedangnya ke arah Wu He, sang Ajin singa itu terhempas mundur dengan keras dan menabrak tembok ruangan sehingga dirinya tertanam disana. Wu He memuntahkan darah segar dari mulutnya,wajahnya berubah kecut dan memucat melihat senjata kebanggaannya pa
Bab 203. Enam A Tian Fan terkejut mendengar penuturan Wu Lei yang mengatakan jika sang Dewa Alkemis telah mati tanpa diketahui bagaimana kematiannya. Ia juga mengatakan jika kematian sang dewa alkemis itu pula lah yang membuat terjadinya perang para dewa yang mengguncang tiga alam. “ Jadi kematia
Bab 204. Lebih jauh. Tian Fan mengatakan apa yang diinginkannya dari Banshen dan Mushi kuil dewa Hua, hal itu langsung membuat terkejut Wu Lei yang mendengarnya. “ Kau menginginkan monster budak yang dimiliki oleh Du Xu dan Tu San? Apa alasannya?” Tanya Wu Lei serius. “ Meski baru dugaan tapi ak
Bab 205. Tidak membantu. Di sebuah puncak bukit. Tian Fan dan Wu He menyaksikan pertarungan antara Wu Lei,Tu San dan Du Xu di langit,tampak belasan diagram sihir serangan elemen menghiasi langit malam dan menciptakan cahaya terang dari aduan elemen yang terjadi diantara mereka bertiga. Meski per
Emosi Du Xu tersengat, pikiran dan hatinya kini dikuasai emosi yang membuat ia gelap mata. Keduanya merapalkan teknik terkuatnya. “ Teknik serangan muasal, singa emas penyucian!” Seru Wu Lei lantang. “ Teknik serangan muasal, Lima elemen kutukan!” Seru Du Xu tak mau kalah. Mantra dirapalkan, ber
Bab 206. Menang banyak! Di kediaman rahasia klan Baoku. Wu He memimpin pemakaman sang sesepuh klan, tampak semua anggota klan Baoku menunjukan kesedihannya karena kehilangan seseorang paling berbakat di dalam klan yang telah membawa klan Baoku ke puncak. Sambil berdiri mengelilingi jasad Wu Lei y
Kuijia dan Amok menyerap asap hitam itu dengan lahap, bersamaan dengan itu Tian Fan bisa merasakan jika Jingyan nya terus bertambah karena kedua muasalnya itu memakan dan memurnikan asap hitam untuk menaikan Jingyan dan Dengji nya. Kini para monster terkutuk di dalam kerangkeng itu pun mulai diseli
Bab 207. Empat puluh sembilan. Tian Fan berbincang empat mata dengan Omega, ia memberikan penjelasan padanya tentang siapa dirinya. Meski begitu, Omega tetap tak peduli dengan itu semua. Tidak lupa, ia juga menjelaskan tentang Alpha dan misi yang sedang dilakukannya pada Omega. Tanpa diduga, Ome