Sebuah ledakan disertai lesatan gelombang tercipta di area kubus merah. Ledakan yang tercipta dari ledakan pil bermantra milik Tian Fan itu membuat tubuh lawannya kini lepas dari tiga sisi kubus merah tersebut. Tian Fan tak tinggal diam, ia melihat jaringan yang masih menempel pada kubus tidak mene
“ Apakah ada pilihan lainnya?” Tanya Tian Fan yang langsung membuat Hong Shin tak bisa menjawab. Tian Fan memikirkan jalan keluar dan solusi untuk masalah ini karena ia tahu jika sekarang ia memasangkan inti kristal itu pada cekungan dalam sisi kubus pastinya akan membuat satu masalah kedepannya.
Bab 176. Dalam gelap. Tian Fan masih tertegun di tempatnya, ia menatap ke arah peti batu dimana Hong Shin, Dian Ning dan Su berada di sebelah peti batu sambil menatap isi peti yang kosong. Meski tatapannya tertuju pada ketiganya namun pikirannya melayang pada kejadian yang baru saja dilaluinya. T
Tian Fan mengakhiri pembicaraan, setelahnya ia lebih fokus pada peti batu yang ada di depannya. Dari sana ia mulai memikirkan segala macam kemungkinan yang mungkin bisa ia lakukan untuk menemukan petunjuk dan jalan keluar. Tian Fan menatap ke arah patung dan ke arah Dian Ning bergantian, setelahny
Bab 177. Omong kosong. Wush Slap Tian Fan dan kelompoknya masuk kedalam area formasi sihir berbentuk kotak dengan peti batu sebagai pusatnya. Formasi sihir kotak dengan diagram sihir bintang di dalamnya itu langsung bersinar setelah beberapa saat dan membuat peti batu dan kelompok Tian Fan menghi
Bab 178. Pembalik. Chapter - Spontan. Tian Fan menatap semua orang, tampak semua lawannya terpengaruh dengan kata kata yang diucapkannya. Ia akan berkata namun sang wakil pemimpin mendahuluinya. “ Memangnya apa yang ingin kau katakan? Sudah jelas kau memiliki niat buruk pada sang terpilih!” Ujar
“ Hahahaha,itu tidak mungkin terjadi! Teknik yang digunakan adalah teknik sihir milik Dewa, sangat kecil kemungkinan itu terjadi!” “ Kau pasti sudah putus asa karena teknik sihir ini telah menguras semua energi qi mu.” “ Karena tekanan ini dan karena kau akan mati makanya kau berusaha untuk memp
“ Bagaimana….Bagaimana bisa kau mengetahuinya?” Seru Yousha tak percaya. “ Kau tidak mendengarkan perkataanku barusan? Aku mengatakan aku menebak dan jika dilihat dari raut wajahmu maka pastinya tebakanku benar dan tepat sasaran.” “ Wakil pemimpin, biar kuberitahu kau satu hal yang pasti. Tidak a