Tian Fan mengakhiri pembicaraan, setelahnya ia lebih fokus pada peti batu yang ada di depannya. Dari sana ia mulai memikirkan segala macam kemungkinan yang mungkin bisa ia lakukan untuk menemukan petunjuk dan jalan keluar. Tian Fan menatap ke arah patung dan ke arah Dian Ning bergantian, setelahny
Bab 177. Omong kosong. Wush Slap Tian Fan dan kelompoknya masuk kedalam area formasi sihir berbentuk kotak dengan peti batu sebagai pusatnya. Formasi sihir kotak dengan diagram sihir bintang di dalamnya itu langsung bersinar setelah beberapa saat dan membuat peti batu dan kelompok Tian Fan menghi
Bab 178. Pembalik. Chapter - Spontan. Tian Fan menatap semua orang, tampak semua lawannya terpengaruh dengan kata kata yang diucapkannya. Ia akan berkata namun sang wakil pemimpin mendahuluinya. “ Memangnya apa yang ingin kau katakan? Sudah jelas kau memiliki niat buruk pada sang terpilih!” Ujar
“ Hahahaha,itu tidak mungkin terjadi! Teknik yang digunakan adalah teknik sihir milik Dewa, sangat kecil kemungkinan itu terjadi!” “ Kau pasti sudah putus asa karena teknik sihir ini telah menguras semua energi qi mu.” “ Karena tekanan ini dan karena kau akan mati makanya kau berusaha untuk memp
“ Bagaimana….Bagaimana bisa kau mengetahuinya?” Seru Yousha tak percaya. “ Kau tidak mendengarkan perkataanku barusan? Aku mengatakan aku menebak dan jika dilihat dari raut wajahmu maka pastinya tebakanku benar dan tepat sasaran.” “ Wakil pemimpin, biar kuberitahu kau satu hal yang pasti. Tidak a
Bab 179. Bangkit. Chapter- Pelajaran. Tian Fan menatap ke arah Dian Ning yang masih dalam lingkupan mekanisme diagram sihir emas, tampak olehnya jika mantra berjalan telah seluruhnya memasuki segel yang ada di perut bawahnya. Setelah beberapa saat diagram sihir emas pun menghilang, melihat itu, T
Aura hitam bagai api yang berkobar menyelubungi tubuh Tian Fan, aura Tian Fan terus membesar sehingga Wang Yu dan kelompoknya serta orang orang yang berada di dekatnya pun terdorong oleh aura Tian Fan tersebut. Tian Fan lalu berjalan perlahan mendekat ke arah Wang Yu sambil memberikan tatapan membu
“ Alasan mereka membuat Dian Ning seperti ini, perselisihan diantara mereka dan juga apa yang terjadi di banyak Ziran benar benar tidak mencerminkan kedewaan mereka.” “ Aku jadi bertanya tanya, sebenarnya untuk apa para Dewa itu ada? Apakah itu hanya demi sebuah status atau apa, sungguh tak masuk
Trang….Blaar. Trang….Blaar. Setiap aduan pedang terjadi,gelombang elemen api menghempas ke arah Tian Fan, namun gelombang yang tercipta tersebut tidak mencapai tubuh Tian Fan karena pedang hitamnya memunculkan perisai transparan yang mementalkan elemen api yang tercipta. Sosok berjubah hijau sema
Bab 227. Kenyataan. Dari tempatnya, Tian Fan menyaksikan pertarungan Omega, Lao Ren dan ketiga sesepuh. Meski mereka hanya berlima namun mereka dapat bertarung seimbang dengan belasan Banshen yang datang. Yang cukup mengejutkan untuknya adalah tatkala melihat pertarungan Omega, pengikut setia sang
Bab 226. Menggunakan. Tian Fan bersama dengan Lao Ren, Omega dan tiga sesepuh pergi dari gua tempat tinggal Alaia,Alatra dan Alasha. Kini mereka menuju Kota Kabut untuk mengetahui apa yang terjadi disana. Tian Fan menghentikan langkahnya ketika ia memasuki hutan kabut. “ Ada apa tuan?” Tanya Alas
Bab 225. Seimbang. Tian Fan mempelajari cara menggunakan teknik yang ada di dunia bawah, ia mempraktekan apa yang baru dipelajarinya itu sampai ia terbiasa. Tak berselang lama Lao Ren dan Omega datang menghampirinya, tampak olehnya jika raut wajah Lao Ren begitu serius seperti dipenuhi oleh kekhaw
Bab 224. Benang merah. Dengan aura yang masih berkobar di tubuhnya Tian Fan pun membuka matanya, perlahan ia mendaratkan kakinya ke tanah sambil merasakan satu gejolak sensasi yang masih terjadi di tubuh dan jiwanya. “ Jadi ini kekuatan dari seorang raja iblis, sangat besar sekali!” Ujar Tian Fan
Bab 223. Pengorbanan dan penyucian. Tian Fan muncul dari balik dari portal besar yang membawanya masuk kedalam Shijie Tian bawah, tampak olehnya Alaia, Alatra dan Alasha masih fokus mempertahankan formasi yang mereka buat. Tian Fan kembali ke pusat formasi, baru setelah itu mereka mengakhiri diagr
Bab 222. Sesuai dugaan. Tian Fan beradu tatap dengan sosok berjubah putih yang masih duduk santai di singgasananya, meski ia dan sosok berjubah putih sama sama tertutupi setengah wajahnya, namun dengan mata jiwanya mereka bisa mengetahui jika kini mereka sedang saling menelisik satu sama lainnya.
Disisi lain, sosok berjubah putih tersenyum tipis melihat aura yang Tian Fan tunjukan tersebut. Di posisinya, Tian Fan yang telah merasakan luapan energi di tubuhnya tidak menyia nyiakan waktu yang ada. Ia mulai melangkah kembali, hanya dalam waktu singkat ia pun telah mencapai anak tangga ke dela
Bab 221. Anak tangga. Tian menaiki anak tangga yang di permukaannya berisikan mantra dan diagram sihir, setiap ia menjejakan kakinya di atas anak tangga ia bisa merasakan ada tekanan yang dirasakan tubuh dan jiwanya. Dengan tenang ia melangkahkan kakinya ke setiap anak tangga yang ada. “ Jumlah a