Aura hitam bagai api yang berkobar menyelubungi tubuh Tian Fan, aura Tian Fan terus membesar sehingga Wang Yu dan kelompoknya serta orang orang yang berada di dekatnya pun terdorong oleh aura Tian Fan tersebut. Tian Fan lalu berjalan perlahan mendekat ke arah Wang Yu sambil memberikan tatapan membu
“ Alasan mereka membuat Dian Ning seperti ini, perselisihan diantara mereka dan juga apa yang terjadi di banyak Ziran benar benar tidak mencerminkan kedewaan mereka.” “ Aku jadi bertanya tanya, sebenarnya untuk apa para Dewa itu ada? Apakah itu hanya demi sebuah status atau apa, sungguh tak masuk
Bab 180. Sama dengan. Di sebuah kamar di istana klan Jenji. Tian Fan larut di dalam alam bawah sadarnya, entah berapa lama ia habiskan untuk menstabilkan pondasinya setelah banyak hal yang ia alami selama berada di pusat alam semu. Setelah beberapa saat ia membuka matanya, bersamaan dengan itu, d
Tian Fan mengernyitkan keningnya, ia kemudian menatap pedangnya yang tampak berubah warnanya. Kini pedang hitam yang tadinya seluruhnya berwarna hitam legam kini berubah, ada garis tipis berwarna emas di area tengah bilah yang memanjang dari pangkal pedang sampai hampir ke ujung bilah pedangnya. K
Bab 181. Melangkah ke depan. Sepuluh hari berlalu Tian Fan menatap ke arah depan, tampak olehnya susunan sihir besar berbentuk lingkaran dengan diameter dua puluh kaki. Lingkaran sihir itu terdiri dari tiga lapisan lingkaran dimana lapisan pertama dipenuhi kaligrafi mantra, lapisan lingkaran ked
“ Kau benar, jalanku masih panjang dan aku harus terus melangkah maju karena aku menanggung harapan semua orang!” Ujar Tian Fan penuh keyakinan. Dian Ning tersenyum, ia kemudian berkata dengan lirih.” Tapi aku benar benar harus meminta maaf kepada tuan karena aku tidak bisa menemanimu tuan kesana.”
Bab 182. Sambutan. Tian Fan dan Su berdiri tepat di tengah diagram teleportasi antar alam, bersiap untuk menuju alam rahasia. Hong Shin dan semua orang menatap ke arahnya dari pelataran yang ada di lantai dua dengan tatapan penuh harap padanya. Sementara di sisi lain, Dian Ning berdiri di sebuah
Bab 183. Batasan diri. Tian Fan ‘mengamuk’ saat menghadapi monster monster yang menjadi lawannya itu. Tanpa ampun ia menebas musuhnya yang terus berdatangan tanpa henti. Ia dan Su terus maju menyusuri lorong gua yang ternyata merupakan sebuah labirin.Mengingat bentuknya yang telah menjadi gua kare