Bab 179. Bangkit. Chapter- Pelajaran. Tian Fan menatap ke arah Dian Ning yang masih dalam lingkupan mekanisme diagram sihir emas, tampak olehnya jika mantra berjalan telah seluruhnya memasuki segel yang ada di perut bawahnya. Setelah beberapa saat diagram sihir emas pun menghilang, melihat itu, T
Aura hitam bagai api yang berkobar menyelubungi tubuh Tian Fan, aura Tian Fan terus membesar sehingga Wang Yu dan kelompoknya serta orang orang yang berada di dekatnya pun terdorong oleh aura Tian Fan tersebut. Tian Fan lalu berjalan perlahan mendekat ke arah Wang Yu sambil memberikan tatapan membu
“ Alasan mereka membuat Dian Ning seperti ini, perselisihan diantara mereka dan juga apa yang terjadi di banyak Ziran benar benar tidak mencerminkan kedewaan mereka.” “ Aku jadi bertanya tanya, sebenarnya untuk apa para Dewa itu ada? Apakah itu hanya demi sebuah status atau apa, sungguh tak masuk
Bab 180. Sama dengan. Di sebuah kamar di istana klan Jenji. Tian Fan larut di dalam alam bawah sadarnya, entah berapa lama ia habiskan untuk menstabilkan pondasinya setelah banyak hal yang ia alami selama berada di pusat alam semu. Setelah beberapa saat ia membuka matanya, bersamaan dengan itu, d
Tian Fan mengernyitkan keningnya, ia kemudian menatap pedangnya yang tampak berubah warnanya. Kini pedang hitam yang tadinya seluruhnya berwarna hitam legam kini berubah, ada garis tipis berwarna emas di area tengah bilah yang memanjang dari pangkal pedang sampai hampir ke ujung bilah pedangnya. K
Bab 181. Melangkah ke depan. Sepuluh hari berlalu Tian Fan menatap ke arah depan, tampak olehnya susunan sihir besar berbentuk lingkaran dengan diameter dua puluh kaki. Lingkaran sihir itu terdiri dari tiga lapisan lingkaran dimana lapisan pertama dipenuhi kaligrafi mantra, lapisan lingkaran ked
“ Kau benar, jalanku masih panjang dan aku harus terus melangkah maju karena aku menanggung harapan semua orang!” Ujar Tian Fan penuh keyakinan. Dian Ning tersenyum, ia kemudian berkata dengan lirih.” Tapi aku benar benar harus meminta maaf kepada tuan karena aku tidak bisa menemanimu tuan kesana.”
Bab 182. Sambutan. Tian Fan dan Su berdiri tepat di tengah diagram teleportasi antar alam, bersiap untuk menuju alam rahasia. Hong Shin dan semua orang menatap ke arahnya dari pelataran yang ada di lantai dua dengan tatapan penuh harap padanya. Sementara di sisi lain, Dian Ning berdiri di sebuah
Trang….Blaar. Trang….Blaar. Setiap aduan pedang terjadi,gelombang elemen api menghempas ke arah Tian Fan, namun gelombang yang tercipta tersebut tidak mencapai tubuh Tian Fan karena pedang hitamnya memunculkan perisai transparan yang mementalkan elemen api yang tercipta. Sosok berjubah hijau sema
Bab 227. Kenyataan. Dari tempatnya, Tian Fan menyaksikan pertarungan Omega, Lao Ren dan ketiga sesepuh. Meski mereka hanya berlima namun mereka dapat bertarung seimbang dengan belasan Banshen yang datang. Yang cukup mengejutkan untuknya adalah tatkala melihat pertarungan Omega, pengikut setia sang
Bab 226. Menggunakan. Tian Fan bersama dengan Lao Ren, Omega dan tiga sesepuh pergi dari gua tempat tinggal Alaia,Alatra dan Alasha. Kini mereka menuju Kota Kabut untuk mengetahui apa yang terjadi disana. Tian Fan menghentikan langkahnya ketika ia memasuki hutan kabut. “ Ada apa tuan?” Tanya Alas
Bab 225. Seimbang. Tian Fan mempelajari cara menggunakan teknik yang ada di dunia bawah, ia mempraktekan apa yang baru dipelajarinya itu sampai ia terbiasa. Tak berselang lama Lao Ren dan Omega datang menghampirinya, tampak olehnya jika raut wajah Lao Ren begitu serius seperti dipenuhi oleh kekhaw
Bab 224. Benang merah. Dengan aura yang masih berkobar di tubuhnya Tian Fan pun membuka matanya, perlahan ia mendaratkan kakinya ke tanah sambil merasakan satu gejolak sensasi yang masih terjadi di tubuh dan jiwanya. “ Jadi ini kekuatan dari seorang raja iblis, sangat besar sekali!” Ujar Tian Fan
Bab 223. Pengorbanan dan penyucian. Tian Fan muncul dari balik dari portal besar yang membawanya masuk kedalam Shijie Tian bawah, tampak olehnya Alaia, Alatra dan Alasha masih fokus mempertahankan formasi yang mereka buat. Tian Fan kembali ke pusat formasi, baru setelah itu mereka mengakhiri diagr
Bab 222. Sesuai dugaan. Tian Fan beradu tatap dengan sosok berjubah putih yang masih duduk santai di singgasananya, meski ia dan sosok berjubah putih sama sama tertutupi setengah wajahnya, namun dengan mata jiwanya mereka bisa mengetahui jika kini mereka sedang saling menelisik satu sama lainnya.
Disisi lain, sosok berjubah putih tersenyum tipis melihat aura yang Tian Fan tunjukan tersebut. Di posisinya, Tian Fan yang telah merasakan luapan energi di tubuhnya tidak menyia nyiakan waktu yang ada. Ia mulai melangkah kembali, hanya dalam waktu singkat ia pun telah mencapai anak tangga ke dela
Bab 221. Anak tangga. Tian menaiki anak tangga yang di permukaannya berisikan mantra dan diagram sihir, setiap ia menjejakan kakinya di atas anak tangga ia bisa merasakan ada tekanan yang dirasakan tubuh dan jiwanya. Dengan tenang ia melangkahkan kakinya ke setiap anak tangga yang ada. “ Jumlah a