Bab 144. Diluar dugaan. Mi Ra membawa Tian Fan keluar dari dalam heksagram sihir yang ada di langit dengan teleportasi khusus yang dilakukannya, setelahnya Tian Fan kembali ke posisinya semula di daratan.Bersamaan dengan itu, situasi pertarungan di langit pun mencapai puncaknya. Beberapa orang jatu
Tian Fan tersenyum mencemooh pada master sekte harimau hitam itu sebagai balasan tatapan menusuk yang penuh dengan dendamnya itu. Tak lama setelahnya, tubuh Zian Hu dan sekutunya terhisap masuk lubang hitam, terlihat pula belasan cahaya lain dari berbagai arah di daratan melesat masuk ke arah luban
Bab 145. Empat. Tian Fan membuka matanya perlahan,baru saja ia berhasil melihat semuanya dengan jelas, seketika itu pula ia dikejutkan dengan apa yang dilihatnya. Bersamaan dengan datangnya keterkejutannya, tiba tiba ia merasakan rasa sakit menyengat sekujur tubuhnya. “ Apa ini, tubuhku tidak bis
Bab 146. Kenyataan. Tiga hari berlalu. Tian Fan fokus menatap gelas gelas dan tabung kaca yang digunakan untuk penelitiannya. Setelahnya ia kemudian mencatat hal hal penting dari penelitiannya untuk dijadikan acuan dalam penelitian berikutnya. Saat ini ia hanya bisa menggunakan alkimia dasar untu
“ Bisa kami berpengaruh pada keduanya, namun karena pengaruh mekanisme alam di Ziran ini membuat racun kami lebih condong menyerang jiwa.” Jawab Bai Suzhen apa adanya. Jawaban Bai Suzhen memberikan petunjuk penting di kepala Tian Fan yang membuat kemungkinan kemungkinan yang sebelumnya berkwmbang k
Bab 147. Menyerap. Di sebuah aula khusus yang ada di sekte Kaisar Obat. Tian Fan terus berlatih teknik barunya seorang diri, dengan gabungan racun keempat beast ular yang telah diserapnya benar benar memberikan warna tersendiri untuk teknik serangannya. Setelah terbiasa dengan semua kemampuan baru
Bab 148. Arti tatap mata. Tian Fan hanya bisa ternganga melihat Su menghabiskan setengah inti beast yang ada, tampak beast sihirnya itu kini berguling guling tak tentu arah karena kekenyangan. Yang menjadi perhatian Tian Fan tentunya adalah Su yang masih menjadi lima dengan masing masingnya kini b
“ Apa kau tidak mau memberitahu tugasmu itu padaku?” Tanya Zhi serius. “ Tidak, Dewa Gi dan Dewa Nara pun berulang kali bertanya ketika kalian datang kemari dan jawabanku tetap sama.” Jawab Zhao Yun dengan tenang. Pemuda yang dipanggil Dewa Zhi itu tersenyum kecut, raut wajahnya terlihat pasrah