Bab 145. Empat. Tian Fan membuka matanya perlahan,baru saja ia berhasil melihat semuanya dengan jelas, seketika itu pula ia dikejutkan dengan apa yang dilihatnya. Bersamaan dengan datangnya keterkejutannya, tiba tiba ia merasakan rasa sakit menyengat sekujur tubuhnya. “ Apa ini, tubuhku tidak bis
Bab 146. Kenyataan. Tiga hari berlalu. Tian Fan fokus menatap gelas gelas dan tabung kaca yang digunakan untuk penelitiannya. Setelahnya ia kemudian mencatat hal hal penting dari penelitiannya untuk dijadikan acuan dalam penelitian berikutnya. Saat ini ia hanya bisa menggunakan alkimia dasar untu
“ Bisa kami berpengaruh pada keduanya, namun karena pengaruh mekanisme alam di Ziran ini membuat racun kami lebih condong menyerang jiwa.” Jawab Bai Suzhen apa adanya. Jawaban Bai Suzhen memberikan petunjuk penting di kepala Tian Fan yang membuat kemungkinan kemungkinan yang sebelumnya berkwmbang k
Bab 147. Menyerap. Di sebuah aula khusus yang ada di sekte Kaisar Obat. Tian Fan terus berlatih teknik barunya seorang diri, dengan gabungan racun keempat beast ular yang telah diserapnya benar benar memberikan warna tersendiri untuk teknik serangannya. Setelah terbiasa dengan semua kemampuan baru
Bab 148. Arti tatap mata. Tian Fan hanya bisa ternganga melihat Su menghabiskan setengah inti beast yang ada, tampak beast sihirnya itu kini berguling guling tak tentu arah karena kekenyangan. Yang menjadi perhatian Tian Fan tentunya adalah Su yang masih menjadi lima dengan masing masingnya kini b
“ Apa kau tidak mau memberitahu tugasmu itu padaku?” Tanya Zhi serius. “ Tidak, Dewa Gi dan Dewa Nara pun berulang kali bertanya ketika kalian datang kemari dan jawabanku tetap sama.” Jawab Zhao Yun dengan tenang. Pemuda yang dipanggil Dewa Zhi itu tersenyum kecut, raut wajahnya terlihat pasrah
Bab 149. Kode Astral. Chapter - Kode Astral. Tian Fan jatuh setengah berlutut di tengah diagram sihirnya, dengan cepat ia berusaha menstabilkan deru nafasnya yang tidak teratur akibat proses penyerapan bola cahaya emas yang diberikan si mata besar. Ia menatap ke arah langit, sang mata kini menghi
Yang paling menjadi prioritas utamanya tentu saja alkimia, teknik sihir dan juga pembelajaran pengetahuan yang didapatnya.Kini semua pengetahuan tersebut seluruhnya telah berada di luar kepalanya. Yang paling membuat Tian Fan senang tentunya beast sihirnya, Su. Ia bisa bertarung layaknya manusia de
Bab 249. Penjara dan Lab. Tian Fan menatap Ma Liang yang tubuhnya mulai diserap esensi tubuhnya oleh ramuan yang dipadukan dengan mekanisme dari tabung sihir. Kini tubuhnya hanya menyisakan kulit yang terbalut tulang, sedangkan para makhluk hidup lainnya yang berada di dalam tabung kini telah ber
Bab 248. Kemungkinan. Tian Fan mendengar penjelasan Du Sing dan Su Yan tentang batu bertuah dan tentang percobaan yang dilakukan di tempat ini. Sesuai dugaannya, tempat tersebut memang digunakan untuk mengembangkan pasukan baru dan ramuan khusus yang dapat meningkatkan kekuatan serangan sihir. Ad
Bab 247. Tian Fan menatap Ma Liang yang terpaku pada bayangannya di mata beast sihirnya. Tampak wajahnya menunjukan ketidakpercayaan dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Kini seluruh tubuhnya dipenuhi ratusan mantra yang terus bergerak merayap di kulitnya, mengacaukan semua aliran energi
Bab 246.Kaca. Tian Fan langsung menerjang ke arah Ma Liang yang terlihat masih tidak percaya dengan apa yang terjadi di depan matanya. Hal itu membuat pukulan Tian Fan langsung bersarang telak di wajah gadis tersebut dan menghempaskannya dari posisinya. Disisi lain, Xie Wenneng bertarung melawan
Waktu dan sang naga akan menuntun tempatnya. Malapetaka adalah petunjuk dan awal terbukanya pintu menuju langit yang hanya bisa dibuka dengan pengorbanan enam kehidupan.” Karakter dan simbol huruf langit yang telah berubah menjadi kata dalam simbol dan huruf Malachim tentunya langsung dipahami Ti
Bab 245. Kejutan. Melalui pandangan Qin Song, Tian Fan melihat apa yang para alkemis lihat saat ini, tampak ketujuh sosok yang memakai jubah alkemis berbeda warna itu sedang melihat sebuah batu berbentuk kotak pipih dengan dengan simbol aneh di permukaannya. Tian Fan yang melihat simbol simbol i
“ Bodohnya, dia tak sadar jika selama ini aku menggunakan teknik sihir penakluk padanya, ramuan yang setiap hari kuberikan padanya membuatnya tak bisa berhenti memikirkanku dan ia akan selalu menuruti kemauanku!” Ujarnya dengan bangga. Hu Hetao dan Xie Wenneng terkejut dengan apa yang mereka lihat
Bab 244. Bahan percobaan. Tian Fan mengajak semua orang yang bersamanya untuk mencari tempat persembunyian yang aman,setelah yakin dengan situasi keamanan tempat tersebut ia pun membuat kekkai untuk melindungi diri mereka. Hu Hetao, Xie Wenneng dan pengawalnya kini menunggu apa tindakan selanjutny
Mendengar itu, Tian Fan mengarahkan satu tangannya ke arah kristal hitam yang melayang di atas kepalanya. Gelombang energi muncul dari pelindung Tian Fan yang menghempaskan kabut miasma yang yang ada di sekitar mereka berempat. Serentak Hu Hetao, Xie Wenneng dan pengawalnya terkejut sekaligus was