“Well…aku merasakan aka nada yang salah denganmu…entah perubahanmu, atau ada sesuatu yang akan terjadi…yang jelas dalam waktu dekat kau berada dalam….”
“Bullshit!” Sergah Xander dengan nada kesal. Aku yang tak paham kemana pembicaraan ini menjurus kemana hanya bisa menoleh bingung kea rah Xander dan Devanna secara bergantian. Semacam menonton pertandingan final tennis dunia.
“Dengarkan dulu Xander..” Ucap Charlie tenang, tak ada guratan panik dalam wajahnya..berbeda jauh dengan Xander yang tiba-tiba wajahnya tegang.
“Nadja..ada sebuah bahaya yang mengintai..tapi aku merasakan ada sebuah kelegaan setelahnya, ia selamat..maksudku, ia akan baik-baik saja. Kita hanya perlu waspada.” Lanjutnya.
“What the….maksudmu aku nanti saat berubah aka nada sesuatu yang berbahaya?” Tanyaku kepada Devanna dan memandang super marah ke arah Xander, bagaimanapun ini semua karenany
Kami berjalan santai menuju rumah inti dari keluarga DeVille. Xander sempat menawariku naik dipunggungnya lagi seperti rencana awal. Tapi aku menolaknya. Aku butuh jalan kaki dan memikirkan semuanya.“Kau tak perlu banyak berpikir Nadja. Beum tentu apa yang dikatakan Devanna benar. Bagaimana mungkin kita berpikir sesuatu hal yang belum terjadi dan berhati-hati atas hal yang kita tak ketahui. Sangat tak masuk akal.” Ucap Xander, tangannya masih menggenggam milikku dengan erat.“Aku tahu. Tapi entah kenapa aku percaya kalau apa yang dikatakan Devanna benar. Aku melihat matanya..ia tak terlihat bohong.”“Lalu…kau mau berpikir apa? Kau mau waspada atas apa? Tak ada yang terjadi..”Aku berbalik. Membuat Xander berhenti melangkah.“Apakah ada cara agar transformasiku berjalan lebih aman?” Tanyaku khaw
Rosaline melihatku dan tersenyum kecil.“Apakah ini yang sedang ramai dibicarakan, kalau kau sudah menemukan Erasthaimu? Calon luna pack ini…dan seorang manusia?” Tanynya masih dengan bibir menorehkan senyum kecil kepadaku.Aku tak nyaman, disatu sisi..ia menatapku tak semenyeramkan yang lain..dengan senyuman kecil dan tidak dengan pandangan membunuh, itu baikkan?“Ia akan menjadi seorang lycan sebentar lagi..kalian jangan cari maslaah dengannya…dalam hitungan detik kalian akan bisa dilibas olehnya nanti.” Ucap Xander memberi peringatan.“Aku tidak mau cari masalah kok. Aku hanya mengungkapkan fakta..Hai, kau siapa?” Tanyanya dengan senyum kecil yang tak juga padam kepadaku.“Ah…aku…Nadja.” Jawabku menjabat tangannya yag tadi terulur kepadaku.“Welcome..semoga perubahanmu berlan
Xander melucuti pakaianku dan mengunci pintu. Entah kenapa wajahnya sangat serius..mengingat ia kan melakukan hal yang berbau intim. Kenapa ia yang tegang? Rahangnya keras ia sedang sangat tegang. Aku yang merasa terbakar..kenapa ia yang terlihat tersiksa?Ia meletakkanku di atas ranjang. Dengan hitungan detik ia berhasil meloloskan pakaianku..lalu bergantian menjadi miliknya. Ia berdiri tanpa sehelai benangpun, aku berbaring di atas ranjang besar tanpa pakaian. Rasa panas ini tak seintens tadi..dan tak separah waktu di villa..hanya panas yang sedikit di atas level hangat…di dadaku. Aku menatap Xander penuh penantian. Pria ini benar-benar milikku, pikirku dalam hati. Pria yang diidolakan banyak perempuan..pria yang membuat banyak perempuan tergila-gila…mengingat para wanita itu…rasa panas di dalam tubuhku semakin menjadi. Mataku membelalak…“Xander…aku kenapa?” Aku merasa panas itu semakin besar
Lidya berbaring tanpa busana di sampingku. Setelah sekian lama..akhirnya aku bisa merasakannya lagi. Bersama Lidya..aku mendapatkan kepuasan yang tak pernah kudapat dari perempuan lain, aku merasa lega..lengkap. lalu apakah ini berarti Lidya adalah Erasthaiku? Aku tidak merasakan sebuah keterikatan yang lebih dengannya..bahkan aku lebih tertarik dengan Nadja..tapi sexually…denan Lidya, aku seperti tercandu dengannya.Aku memikirkan kembali kejadian hari ini. Sebuah perjalanan yang melelahkan, aku baru saja tiba di London dan melalui sebuah rapat yang sangat penting, dan mendapatkan tender besar…tender senile milyaran dollar itu berhasil kumenangkan…lalu saat kembali ke kamar hotel aku mendapatkan kabar sebuah terror yang dialami oleh Lidya. Aku sudah sangat final..dengan pelaku semua ini, Ibu dan Erasthainya. Berdasarkan ucapan Lidya..semua adalah cirri ibu dan Erasthainya.Aku berniat menghubungi semua koneksik
Saat Lidya terbangun dan hendak ke kamar mandi, aku membututinya…kami melakukannya lagi..sebuah steamy hot bath. Lidya dan aku berendam dalam bath tub dengan air hangat beraroma lavender…sebuah sensasi yang sangat berkesan. Saat aku melihat di wajah Lidya yang memerah dan mata berkilau..aku juga tahu..kalau ia menikmati percintaan kami.Saat kami telah berpakaian dan menikmati sarapan di atas kasur. Kami duduk saling berhadapan.Aku memperhatikan Lidya yang sedang menyantap sebuah pancake dengan maple syrup, aku memandangnya lekat-lekat. Kenapa semua orang berpikir kalau Lidya adalah Erasthaiku..aku bahkan tak menyadarinya dan tak merasakan kaitan itu. Bukankah saat kau bertemu dengan Erasthaimu kau langsung tahu? Kau akan merasakan getaran listrik yang sangat kuat..sehingga kau tak mungkin melewatkannya?Apakah aku dan Lidya memiliki getaran itu? No? Apakah benar? Bahka
Aku bisa merasakan diriku yang sedang beridiri dengan keempat kakiku. Aku shock..sat ini aku berada dalam diri seekor serigala. Apakah ini rasanya menjadi serigala?“Diamlah..aku sedang ingin berdekatan dengan Erasthaiku.” Ucap sebuah suara perempuan yang memiliki nada yang lebih kasar dan serak dibanding suaraku.“Jemima..apa kau merasa ada Nadja di dalam dirimu?” Tanya Xander yang sekarang berjongkok di depan kami.Serigala itu menganggukkan kepalanya pelan. Dari mataku aku bisa melihat Xander dengan pandangan takjub?Aku melihat ke bawah. Ada empat kaki berbulu berwarna coklat tua, dan semua memiliki cakar yang sangat tajam. Entahlah..tapi menurutku serigala ini cukup besar. Walau jauh lebih besar Xander saat menjadi serigala.“Jemima… Apa kau bisa memberi kembali kepada Nadja..agar kalian bisa berubah
“Ceritakan tentang pria itu!” Pintaku kepada Lidya. Wajahnya masih terlihat sedikit memerah. Aku bukan orang yag paing suci di dunia ini…aku mengakui bahwa aku sleep-around a lot, tapi..ah entahlah, aku hanya tak setuju kalau ia melakukan hubungan itu dengan pria lain. No-string-attached?“Balthier..” Ia masih enggan menjelaskannya.“Kau tahu..aku bisa mendapatkan semua informasi yang kumau dalam hitungan menit? Aku punya banyak agen yang bekerja untukku?” Ancamku padanya.Ia menunduk, dan menggelengkan pelan kepalanya.“Kalau kau bercerita..mungkin aku tak akan membunuhnya..”“Kenapa kau mau membunuhnya Balthier? Ia tak salah apa-apa kan?”“It will be fair..karena semua mantanku di sini sudah mati..” Silahkan sebut aku brengsek, aku tak peduli.
“Kita harus memberitahu Charlie bahwa kau sudah transform, jadi kekhawatiran Devanna tak perlu lagi menghambatnya meneyelesaikan urusannya dengan Ibu. Semakin cepat ia pergi…semakin cepat kita bisa meninggalkan tempat ini.” Jelas Xander kepadaku. Kami berhasil melewati sebuah percintaan panas di pagi hari. Jemima membisikkan berbagai macam godaan erotis di kepalaku, yang akhirnya Xander ketahui..karena dirinya saat ini bisa membaca kepalaku dengan leluasa, begitu juga denganku. Kami sudah resmi menjadi Erasthai sesame Lycan.Apa yang kurasakan saat ini? Overpower, aku merasa lebih kuat, lebih bugar, lebih sehat..seakan semua penyait di dalam tubuhku hilang entah kemana. Migrainku yang sering mengganggu di pagi hari…sudah tak kurasakan lagi, semua rasa pegal di otot tak ada lagi, bahkan aku merasa bisa melihat lebih jelas, mendengar lebih jernih dan suaraku lebih bagus. Apakah itu mungkin?‘Absolutely, thanks t