Home / All / Devil (Indonesia) / 80. First Impression

Share

80. First Impression

Author: Abarakwan
last update Last Updated: 2021-05-04 16:58:07

Aku masih mematung di depan pintu besar di depanku. Xander mengetuk pintu dua kali, sampai terdengar suara serak dan kasar seorang pria.

 

“Masuk!” Ucap suara itu memerintah.

 

Aku memandang Xander dengan tanda tanya. “Apa kau yakin?” Xander tersenyum dan menggenggam tanganku lebih erat, ia tersenyum ramah.

 

Xander berjalan masuk, aku mengikutinya dengan langkah kecil. Aku menundukkan wajah dan mengukir sebuah senyum kecil. Bukankah itu adalah perintah dai Ty?

 

“Welcome Xander!” Kudengar beberapa orang berbicara dalam bahasa Inggis dan sebagian dengan bahasa Russia, kenapa ada banyak sekali suara di tempat ini, aku masih menunduk.

 

Xander sedikit menarik tanganku, ia berbisik. “Angkat wajahmu. Mereka ingin melihat gadis yang berhasil menuri hatiku.” Bisiknya dengan suara pelan. Ada sedikit nada menggoda dalam suaranya.

 

Aku mengangkat wajahku, menatap ke ruangan dan isi ru
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Devil (Indonesia)   81. Sush...Tunggu Di Kamar!

    “Kau tahu aku menyenmbunyikannya?” Tanya Charlie dengan wajah penasaran.“Ya. Just my insting. Aku tahu…kau pasti tak akan rela meninggalkannya begitu saja di luar pack. Kau akan lebih aman dan lega..kalau ia berada dalam jangkauanmu.” Ucap Xander mengungkapkan pendapatnya.“Well…Xander…Nadja. Aku mempercayai kalian, karena hanya kau yang memiliki otak yang normal dalam keluargaku. Balthier lebih mendukung ibunya yang gila itu. Nadja…karena kau bersama Xander…aku juga mempecayaimu. Duduklah dulu…aku ingin menceritakan sesuatu.” Ucap Charlie yang menyuruh kami duduk kembali. Sebenarnya Xander tadi seperti ingin mengajakku keluar.“Baiklah.”“Karen. Kutemukan di pack tetangga. Ia adalah seorang mate dari manusia serigala lain. Aku menemukannya dalam keadaan mengandung.” Ucap Charlie. Aku membuka mulutku secara reflek. Aku tak menyangka ada sebuah kisah cinta yangsangat tragis dalam dunia manusia serigala.

    Last Updated : 2021-05-04
  • Devil (Indonesia)   82. Vixen! Gigitan Di Leher.

    "Mmh...Xander, sebenarnya apa yang dilakukan ibumu sampai ia tak tinggal lagi di sini?" Tanyaku bermalas-malasan di pelukan Xander. Mereka berada di atas kasur dengan keadaan telanjang. Aku memainkan beberapa bulu halus di dada Xander."Bukan moment yang pas." Ucap Xander masih berusaha menormalkan detak jantungnya."Huft...kau selalu bilang begitu. Terus kapan pasnya?" Omelku. Sebentar lagi jam makan malam. Pasti kami dipanggil turun untuk makan bersama. Xander sudah mempertimbangkan itu. Jadi ia memilih bercinta habis-habisan, agar saat selesai kami dalam keadaan lapar berat...lalu makan. Kkeh...benar-benar mesum."Nanti malam. Moodku sekarang sedang bagus.""Terus nanti malam? Aku maunya sekarang." Keluhku kesal."Nope." Ia memejamkan matanya tak menggubris pintaku.A

    Last Updated : 2021-05-05
  • Devil (Indonesia)   83. Apa Aku Mencintainya?

    Kami berusaha menormalkan wajah dan nafas kami. Aku tersenyum lebar, ternyata bukan hanya sang ayah yang duduk di sini. Ada beberapa pria dan wanita yang hadir. Aku juga bisa melihat Ty dan seorang pria muda yang sedang berbisik kepadanya."What take you so long?" Tany Charlie memandang menggoda ke arahku.Aku hanya tersenyum dan menunduk."Kau sudah tahu jawabannya Dad!" Jawab Xander tersenyum lebar.Aku duduk di samping Xander dan sudah melihat dengan air liur yang hampir menetes. Sebuah steak daging tebal yang berlumur saus lada hitam yang baunya menusuk hidungku. Aku tak berani mengambil garpu dan pisau untuk memulai santapan luar biasa ini. Bukankah sebuah perjamuan selalu diawali oleh sang pimpinan?Charlie berdeham. "Semua sudah lengkap. Silahkan dimulai makan malamnya." Ia tersenyum kecut dan mulai

    Last Updated : 2021-05-05
  • Devil (Indonesia)   84. Dasar! Vermin!

    Aku, seorang Balthier DeVille sudah sebulan..atau dua bulan..atau entahlah, aku bahkan sudah melupakan berapa lama aku mengurung diriku di kota dengan sejuta keindahan di lautan, Athens. Aku menyibukkan diriku dengan berbagai urusan bisnis, selama aku di sini…aku setidaknya berhasil memergoki beberapa kecurangan di dalam perusahaanku dan anak perusahaanku. Aku sudah melupakan perempuan yang bernama Lidya atau Nadja. Aku menghapus dua nama itu dalam kepalaku. Lidya membuatku gerah…sedangkan Nadja membuatku babak belur karena Xander yang ngamuk berat.Aku sedang di depan layar komputerku. Aku mencari data yang aku butuhkan untuk tender yang akan aku usahakan berada di genggamanku. Aku beberapa kali mengutus seorang mata-mata untuk mengetahui keberadaan Nadja..sesekali aku memantau Lidya, walau dengan setengah hati.Entah mengapa, aku merasa bersaing dengan Xander kalau berhubungan dengan Nadja, tapi memang s

    Last Updated : 2021-05-05
  • Devil (Indonesia)   85. Pria Jepang

    “Sir…pria Jepang itu…sepertinya ada rencana untuk membuat tendermu gagal.” Ucap intel sewaanku.“Ha…tak mungkin, dalam hitungan detik aku bisa membuatnya hancur.” Ucapku sejujurnya, aku hanya perlu menelepon anak buahku untuk membunuhnya dalam sekejap. Keganasan seorang lycan tak perlu dipertanyakan lagi..bahkan kami bisa menghancurkan sebuah kota sebesar New York dalam hitungan jam seorang diri dan tanpa menggunakan senjata apapun. Aku membiarkan pria Mizugawa hidup sampai sekarang karena aku masih mempunyai rencana berhubungan dengannya.Aku berjalan dan berniat pulang ke apartemenku. Selama ini aku melampiaskan kebutuhan biologisku dengan seorang perempuan asli Yunani dengan kulit kecoklatan eksotis…ia yang sekarang bestatus menjadi kekasihku. Aku akan meregangkan tubuhku yang sudah sangat pegal dan kaku. Sudah beberapa hari ini aku berkutik di depan layar computer mengerjakan tender ke

    Last Updated : 2021-05-06
  • Devil (Indonesia)   86. Aku Ingin Break

    Seharian ini aku menghabiskannya dengan Andrew, ia benar-benar membuatku kewalahan. Walaupun hubungan kami hanya sebatas pelepasan tensi seksual semata…terkadang ia mengajakku mengobrol di sela-sela aktivitas ranjang kami. Apakah aku merasa disukai olehnya? Tidak. Apakah aku merasa digunakan? Ya.Saat aku sedang menyesap sebuah kopi hangat yang dipesan Andew sore tadi..aku duduk di balkon hotel sambil memandang matahari terbenam, aku melihat keindahan ciptaan Tuhan itu dengan kehangatan kopi..hanya itu. Andrew masih dengan laptopnya terbuka dan duduk bersila. Entah kenapa hatiku seakan mencelos dan hampa saat ini. Aku merasa kesepian… sendiri.Aku mengungkapkannya kepada Andrew saat itu juga, kalau aku masih menyimpannya…aku yang akan lebih dalam terluka.“Andrew…aku sudah tak merasa nyaman dengan hubungan ini.” Ucapku padanya saat itu.“Lal

    Last Updated : 2021-05-06
  • Devil (Indonesia)   87. Kita Akan Ke London

    Aku diantar menuju bandara, anak buah Balthier tak berbicara sama sekali, mereka hanya menyerahkan amplop yang berisi visa, tiket penerbangan dan beberapa jumlah uang. Aku menerimanya dengan senang hati. Aku berjalan melenggang di bandara, penerbanganku setengah jam lagi, aku langsung check-in dan menunggu dipersilahkan masuk ke dalam pesawat. Penerbangan akan sangat lama..mungkin aku akan tiba di Athena pagi hari. Aku membeli sebuah roti dan minuman hangat. Aku membutuhkannya agar perutku tak terlalu berdemonstrasi, karena memang belakangan ini jadwal makanku kacau balau. Aku menimbang berat badanku sudah turun total lima kilo, entah…sepertinya makanan apapun tak terasa nikmat di lidahku. Aku membeli sebuah roti isi dan sebuah kopi susu hangat.Ada sebuah pesan dari nomor yag kusimpan barusan. Nomor Balthier di Athena.‘Sudah sampai bandara?’ Ucap pesan itu.Aku tersenyum dan

    Last Updated : 2021-05-06
  • Devil (Indonesia)   88. Plane To London

    Aku sedang bersama Balthier di dalam pesawat menuju London. Kami berada di kelas Vip, dan pria yang setelah berbulan-bulan menghilang di sampingku sejak tadi masih berkutik dengan laptopnya. Ia tadi bilang bahwa perjalanan kami ke London kali ini terkait dengan tender besar yang sudah berbulan-bulan ia persiapkan, itu juga yang membuatnya terurung di Athena, ia memusatkan semua tenaga dan konsentrasinya kepada tender ini. Aku merasa tak enak hati setelah mendengarkannya, aku kira selama ini ia melupakanku…tapi ternyata ia sedang bekerja keras dan mengurus perusahaannya…sama dengan alasannya saat awal pergi. Bagaimana caranya aku membertahu mengenai hubunganku dengan Andrew? Mungkin aku akan menunggu sampai tender ini ia menangkan…menunggu saat ia lebih rileks dan tenang.Aku melirik ke arahnya, ia sedang merevisi beberapa chart. Ia sangat focus dan beberapa kali mencebik karena ternyata ada beberapa kesalahan yang ia temui, chart itu adalah

    Last Updated : 2021-05-07

Latest chapter

  • Devil (Indonesia)   145. Nadja-The Luna (End)

    “Nadja…”“Nadja..” Bisikku.Aku melihat kelopak matanya bergerak perlahan. Sebuah kemajuan.“Nadja…”“Nadja..”Kepalaku terasa berat sekali, aku merasa berada di dalam dunia yang sangat gelap dengan tubuh yang sangat sakit. Seongatku...m Aku tadi memakan sebuah kue, lalu mengantuk. Tapi kenapa aku jadi seperti ini? Aku seperti sadar namun tidak bisa membuka mataku dan aku tidak bisa mengontrol tubuhku. Aku tidak bisa merasakan Jemima berada di dalam tubuhku lagi. Apakah aku sudah mati? Apakah kue itu beracun?Aku, dalam keadaan seperti ini... Dan merasa sangat lama, mungkin berhari-hari atau berminggu-minggu atau berbulan-bulan? Yang jelas, aku berada dalam kehampaan yang sangat lama. Sampai aku merasa ada sebuah sentuhan di tanganku yang sangat dingin, teramat dingin seperti aku terkena frost note, seperti aku tertimpa oleh es batu yang teramat b

  • Devil (Indonesia)   144. Perut Roti Sobek

    “Tidurkan ia di kasur!” Perintah Devanna saat tiba di kabin. Aku sangat khawatir dengan Nadja, karena tubuhnya tak sehangat biasanya.Setelah Nadja kutidurkan di ranjang, Devanna memeriksa tangannya…mungkin memeriksa nadinya, Chralie terlihat memucat… pandangannya beralih dari Nadja kepadaku.“Kau tak merasakan apapun, Xander?” Tanya ayah kepadaku, apa maksudnya?“Nope. Aku baik-baik saja. Apa maksudnya?”“Kalau terjadi apapun yang berbahaya kepada Nadja, kau akan merasakannya… setidaknya kau tak merasakan apapun…berarti tak ada yang serius dengan Nadja.” Jelas Charlie.Aku mengembuskan napas lega, ia benar. Aku tak merasakan apapun, tak ada rasa sakit. Masalahnya adalah aku tak bisa memanggil Jemima, dan Nadja di kepalanya. Aku sama sekali tak bisa menghubungi mereka scara telepati.Devanna, berdiri dan memandang Charlie dengan pandangan cemas. “Ini jauh lebih berbahaya daripada lu

  • Devil (Indonesia)   143. Leher Paman Abe

    Aku mencari Charlie dan Devanna di kabinnya. Ya, dugaanku benar. Mereka ada di sana."Apa yang kalian lakukan di sini?" Tanyaku heran."Xander? Dimana Nadja?" Tanya Devanna menghampiriku dengan wajah gusar. Aku melihat ke arah ayahku yang duduk bersandar di sofa. Ada sebuah cast di kakinya yang terluka."Aku menyembunyikannya di trap door di kamar." Jawabku terus terang.Devanna tak langsung menjawab, ia menengok ke arah Charlie. Aku bisa merasakan ada yang salah di sini."Pamanmu datang!" Ucap Charlie! "Ia mau membunuhku! Sepertinya ia sudah mengambil alih pack house, entah yang lain." Jelas Charlie dengan wajah suram.Aku ingin percaya bahwa Nadja baik-baik saja. Ia aman, hanya aku yang tahu tempat itu...ya ia aman."Xander, ka

  • Devil (Indonesia)   142. Packhouse yang Sepi

    Aku dan Xander sampai di pack house, aku sempat kebingungan bagaimana cara kembali berubah menjadi manusia...karena aku akan berubah dalam keadaan telanjang, atau aku naik ke atas dalam bentuk serigala?"Wait! Kau pakai pakaianku!" Ucap Xander di dalam kepalaku.Aku menengok ke arahnya, serigala Xander berubah menjadi bentuk pria tinggi besar dan tanpa pakaian, ia dengan cepat memakai celana bahannya yang ternyata ia simpan di moncongnya, jadi selama ini ia membawa pakaian dengan menggigitnya! Wow! Smart!Ia lalu memberikan kausnya dan menunjukkannya kepadaku. Aku berubah...aku membayangkan diriku berkaki dua, dan rambutku yang sebahu... Jemari tangan, dan detik berikutnya aku berubah menjadi tubuh manusiaku. Xander langsung meloloskan kaus lewat kepalaku dan memasangkannya dengan sempurna.Jadilah aku dan Xander berada di depan pack house,

  • Devil (Indonesia)   141. Test Pack

    ‘Kau penghianat!’ Ucapku kesal kepada Jem.‘Aku hanya memberitahu Cain!’ Jawabnya merasa tak bersalah.‘Sama saja!’Setengah jam setelahnya, Xander datang dengan membawa satu buah plastic berisi beberapa test pack. Ia sudah gila!Aku memandang aneh ke arahnya. “Kau beli berapa?”“Satu…untuk setiap merek.” Jawabnya menyerahkan semuanya kepadaku. Ada sekitar dua puluh stik pemeriksaan kehamilan dalam plastic itu.“Kau kira aku bisa mengeluarkan urin satu gallon? Untuk mengetes semua alat yang kau beli?” Jawabku kesal, aku berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi, setelah membaca instruksi aku melakukannya, walau dalam box instruksi dikatakan bahwa terbaik dilakukan pada urin pertama di pagi hari…ini hanya untuk memastikan saat ini. Besok pagi aku akan men

  • Devil (Indonesia)   140. Japan or Korea?

    Aku dan Lidya ada di kelas ke dua dan terakhir kami di kampus hari ini.“Praktically, Kau akan keluar dari kampus ini…jadi kurasa kau di skors atau tidak, tak akan berpengaruh dnegan IPKmu? Kan?” Tanya Lidya.“Kau mengingatkanku atas derita hidupku Lidya!” Ucapku kesal.“Kapan kau pergi?” Tanyanya.“Xander bilang dalam dua minggu, ia harus berada di dalam pack. Aku meminta liburan, jadi mungkin kami akan pergi lebih awal.”“Kemana?”“Entahlah… Japan or Korea.”“Japan is cool. South Korea…is mouth watering.”“Mungkin Jepang. Ada yang ingin kulakukan di sana.”Lidya mengangguk dan diam, dosen kami telah datang. Aku berpikir, memang Lidya ada benarnya, mau aku belajar atau dapat skors sekalipun…tak akan berpengaruh dengan nilai akhirku. Karena pada akhirnya aku takkan berkuliah di sini lagi.

  • Devil (Indonesia)   139. Pengganti Ty

    "Ty akan di sini bersama Lidya, sebagai gantinya ayah memintaku datang menggantikan tugas Ty. Ayah dan Devanna sepertinya kewalahan mengurus segalanya." Jelas Xander."Lalu...kalau kau nanti menjadi Alpha... Siapa yang menjadi Beta?""Aku masih harus mencari pengganti Ty, akan sangat egois kalau aku memilihnya lagi. Ia berhak menikmati hidupnya."Aku bergegas ke kelas pertamaku, hari ini sepanjang hari aku akan berada di kelas yang sama dengan Lidya. Sejak pagi aku menghiraukan Xander setelah berdebatan kami mengenai kembali ke pack.Ah…Itu dia, Lidya sudah duduk di kursi kelas dengan wajah merona dan berseri, pasti ia semalaman bersama Ty dan ia sudah mendengar kabar itu. Pantas sekali kalau ia sumringah seperti itu!“Lidya!” Sapaku dan langsung duduk di sampingnya.Lidya tersenyum sangat lebar melihatku.“Nadja,

  • Devil (Indonesia)   138. Win-Lose

    Aku duduk di samping Lidya seperti biasa, kami mengikuti kelas seperti biasa. Aku tiba-tiba ingin ke toilet dan meminta ijin kepada dosen untuk keluar.Toilet di gedung ini terletak di pojok koridor. Hanya ada satu di lantai ini. Aku masuk dan menyelesaikan urusanku, setelah selesai aku mencuci tanganku di wastafel dan kudengar suara pintu bilik toilet terbuka dan tertutup. Aku bisa melihat seorang perempuan berjalan menuju wastafel di sampingku. Ia tersenyum, perempuan itu berambut merah dan berpakaian seksi...wajah yang sangat aku kenali. Cindy."Hai!" Sapaku berusaha tenang."Hai. Dunia sangat sempit, kita bertemu lagi di sini!" Ucapnya ia mencuci tangannya perlahan. Mata kami saling bertemu lewat cermin."Aku duluan. Bye!" Ucapku setelah selesai mencuci tanganku. Jujur saja aku ingin cepat keluar dari tempat ini....pergi menjauhinya...ja

  • Devil (Indonesia)   137. Sangat Menyeramkan

    “Mmh…Andrew…ia sengaja memantraiku.”Aku dan Xander berbarengan menjawab. “What?!”“Saat aku pulang ke kota ini, aku tak tahu…aku merasakan sebuah ketertarikan yang luar biasa kepada Andrew..bahkan melebihi perasaanku kepadanya dulu.” Jelas Lidya, ia menggenggam tangan Ty.Ty mengangguk. “Ya. Aku juga merasakan ada yang aneh dengan Lidya, beruntung aku datang ke sini.”“Ya. Dan Devanna memberinya waktu di sini lebih lama. Thanks God. Aku merasa seperti duniaku di selimuti nafsu dengan Andrew…di hari pertama kuliah… di parkiran..bahkan saat aku bersama Ty… aku membayangkannya dengan erotis.”“Lalu?” Xander bertanya sangat penasaran.“Ia manusia biasa. Itu jawaban atas pertanyaanmu. Tapi ia menggunakan seorang shaman untuk memantrai Lidya.” Ty yang menjawab.“Apakah itu mungkin?” Tanyaku.“Ya. Aku gila Nadja. Aku bertanya kepad

DMCA.com Protection Status