Share

Bab 9

Author: Queencard
last update Last Updated: 2023-11-30 11:32:49
Saat ini, bibi meraih pundak Sita, “Jangan khawatir, saudara-saudaramu yang lain akan segera datang. Belum terlambat untuk bertemu kembali dengan mereka, ke tempat yang disebut rumah yaitu keluarga.”

Doni melirik dengan penuh rasa terima kasih pada bibi di depannya. Jika bukan karena wanita yang selama ini mengasuh adiknya dengan sepenuh hati, hidup Sita akan menjadi lebih buruk. Doni berkata dengan sopan, “Kamarnya sudah dipesan, mari kita ke restoran terlebih dahulu untuk makan malam.”

Sita berjalan bersama bibinya. Di depan, ada kakak laki-lakinya yang baru saja dia temui. Dia menyadari jika Doni sedikit bicara, dan agak sulit bergaul.

Tapi tampaknya Doni cukup kaya.

Sita turun dari lantai atas hotel bintang lima yang lingkungannya sangat mewah. Dia belum pernah ke tempat seperti itu sebelumnya.

Doni sangat patah hati hingga terasa sesak saat memikirkan adiknya akan kembali tinggal di rumah tua itu.

Sita memandang Doni, “Kamu kenapa?”

“Tidak apa-apa, hanya kelilipan. Sita, apakah kamu akan mempertimbangkan untuk pindah ke tempat tinggal lain?”

Doni telah menyiapkan banyak rumah. Ketika adiknya kembali, dia harus memilih rumah terbaik untuk adik perempuannya!

Sita menggelengkan kepalanya, “Tidak perlu, menurutku rumah sebelumnya sudah cukup bagus. Aku dibesarkan di sana. Tidak peduli seberapa besar rumah itu, aku nggak mau pindah dan juga nggak peduli!”

Kata-kata Doni tercekat di tenggorokan, hingga akhirnya dia menelan kembali kata-katanya.

Doni sedari awal sudah kehilangan adik perempuannya, selama bertahun-tahun dia tidak memenuhi tanggung jawabnya. Maka dari itu, Sita menolak untuk tinggal di rumah yang dia sediakan.

Doni berbicara dengan lembut, “Oke, silakan.”

Jika Sita bisa tinggal dimana pun, Doni juga bisa. Bahkan dia telah memutuskan untuk menemani Sita melewati suka dan duka.

Bagaimana jika membeli semua bangunan itu?

Lalu mengosongkan semua lantai dan pelayan bisa tinggal agar kapan pun dan dimana pun bisa melayani Sita.

Ide itu sempurna.

Sekelompok orang datang ke lobi. Doni melirik ponselnya dan berkata, “Sita, kakak iparmu meneleponku. Kamu duduk dulu aja.”

Doni berjalan ke samping, dan terdengar suara ceria dari seorang wanita, “Suamiku, aku membawa tumpukan sertifikat rumah, serta koleksi perhiasamku selama bertahun-tahun, tas edisi terbatas dan mobil kesayangan adikmu. Semuanya sudah aku atur, tergantung apa yang adikmu suka.”

Doni menghela nafas panjang, “Kita tunda dulu untuk hadiah pertemuan ini.”

“Kenapa?”

“Sita tidak mudah dibujuk. Kamu tidak akan bisa membujuknya dengan uang.”

“Doni, aku sudah bilang untuk menungguku datang, tapi kamu bersikeras untuk menjemputnya lebih awal. Kamu bisa bilang apa untuk membujuknya? Kalian telah kehilangan Sita selama bertahun-tahun. Selama itu kehidupannya pasti tidak berjalan dengan baik, jadi aku yakin Sita memiliki dendam di hatinya. Kamu bukan orang yang bisa menjelaskan dengan baik. Jadi kamu pergi atau tidak pun, sama aja!”

Doni menepuk jidatnya, “Sekarang aku harus gimana?”

Doni terlalu cemas, kebetulan dia sedang dinas di sini, jadi dia datang secepatnya.

“Mau gimana lagi? Kamu udah mengacaukan semuanya. Sekarang lihat gimana hasil dari tindakanmu.”

“Hasil apa?”

“Aku juga gak tahu, kamu sendiri yang mau pergi. Kalau begitu, jangan beritahu adikmu. Dia telah menderita selama lebih dari sepuluh tahun, sedangkan kalian, menikmati kehidupan.”

Doni tidak sepenuhnya mengerti. Hal ini membuatnya gila sekarang.

Menghadapi saudara perempuannya yang terasingkan, Doni amat menyayangi Sita.

——

Di sini, Sita membawa bibinya ke restoran terdekat.

Bibi merendahkan suaranya, “Keluarga kakakmu tampaknya sangat kaya, sehingga kamu sudah tidak perlu menderita lagi.”

“Bi, keluarga orang kaya tidak sesederhana itu. Aku bahkan tidak tahu kenapa aku ditinggalkan sejak awal, mungkinkah bebas dari kehidupan yang penuh penyiksaan?”

“Bah! Jangan bicara omong kosong. Dulu ada seorang peramal yang mengatakan bahwa kamu itu orang kaya dan berkecukupan”

Sita memegang tangan bibi, “Doni meminta helikopter untuk datang menjemputku. Jadi apakah dia tahu tentang aku dan Husein?”

“Entahlah, aku bilang kalau kamu bekerja paruh waktu di rumah itu. Aku paham kalau kamu tidak ingin orang lain tau tentang kamu yang menikah dengan Husein, jadi aku tidak berkata pada siapa pun.”

Sita menghela nafas lega, baguslah kalau seperti itu.

Tiba-tiba, orang tua angkat Sita datang dan memarahinya, “Sita, kamu anak kecil yang tidak tahu berterima kasih. Awalnya kamu adalah seorang yatim piatu yang tidak diinginkan siapa pun, tetapi keluarga kami dengan baik hati mengadopsimu. Ketika sekarang kamu telah menemukan keluargamu yang kaya, apakah kamu ingin melupakan kami? Keluarga Hartanto yang tertua, apakah Anda ingin menyingkirkan kami? Wahai keluarga Hartanto yang dermawan.”

Related chapters

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 10

    Ketika Sita melihat orang tua angkatnya, senyum di wajahnya tiba-tiba menghilang, “Kalian juga masih memiliki muka untuk mengatakan kalau kalian adalah orang tuaku? Ketika aku hampir mati kelaparan di rumah, bibi lah yang memberiku makan. Kemudian, kalian juga yang menitipkanku ke bibi untuk membesarkanku.”Bibi agak terkejut, “Bagaimana kalian bisa menemukan kami di sini, aku bahkan tidak berkata apa pun.”Ibu angkat sita menyilangkan kedua tangannya, “Kakak ipar, kamu tidak mau mengatakannya kalau jelas-jelas kami adalah pengadopsi Sita. Apakah kamu mau memanfaatkan situasi ini sekarang? Tidak bisa!”Ayah angkat Sita meludahkan dahak, “Itu benar. Di mana keluarga Sita? Kalau kalian bisa tinggal di hotel yang sangat mahal, keluarganya pasti kaya, jadi biarkan mereka memberi kami kompensasi.Keluarga angkat Sita tidak menyangka jika anak yang di adopsi ternyata berasal dari keluarga kaya, dan juga terkenal.Sita melindungi bibi dan memandang orang tua angkatnya dengan dingin, “Mimpi, a

    Last Updated : 2023-11-30
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 11

    Sita tidak mengatakan apa-apa kali ini. Dia membawa Bibi pergi dengan patuh.Setelah Doni melihat Sita pergi, dia berbalik dan raut wajahnya langsung berubah dingin seperti dewa kematian. Selama bertahun-tahun dia tidak melakukan apa pun, tetapi kini Doni tidak tahan lagi. Beraninya mereka menganiaya Sita! Apakah mereka sudah bosan hidup!Sekelompok pengawal membentuk lingkaran untuk menghalangi pandangan dari luar.Doni memandang orang tua angkat Sita dengan sinis, sudut matanya seperti mengisyaratkan niat membunuh, “Tinggal di gudang kayu bakar? Tidak memberinya makan?”“Itu karena kamar di rumah kami tidak cukup, lagi pula gudang kayu bakar sangat hangat.”“Benar, saat itu kami sangat miskin, keluarga kami kelaparan.”Doni tidak peduli. Dia tidak mengedipkan matanya sedikit pun. Belum sempat pria dan wanita paruh baya itu berucap, gigi mereka rontok beberapa, bahkan wajah mereka berlumuran darah.Orang tua angkat Sita kini sangat menyesal. Doni memiliki tampang yang ganas. Dia tidak

    Last Updated : 2023-11-30
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 12

    Kakak keduamu Rifan, dia seseorang yang mahir dalam bahasa pemrograman. Dia telah membantu perusahaan untuk memenangkan banyak penghargaan, dia juga turut serta dalam pembentukan sistem keamanan jaringan.Kakak ketigamu Ryan, dia menjadi sukarelawan Perlindungan Hewan di luar negeri, merawat hewan liar yang terluka dan mengedukasi orang-orang untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang kondisi kehidupan hewan.Keempat, sepupumu Boni. Dia sekarang menjadi guru les piano.Kelima, sepupumu Rayhan. Dia bekerja di sebuah firma hukum.Terakhir, sepupumu Yoga. Dia bekerja sebagai aktor figuran.”Doni berpikir kalau dia sudah menjelaskan dengan benar, jadi dia tidak berbohong.[Ryan adalah seorang peretas terkenal - bukankah dia seorang programer yang membuat kode bahasa pemrograman?][Rifan adalah ahli bedah terkemuka- dia lebih suka menyelamatkan hewan daripada manusia.][Boni adalah seorang pianis terkenal - selain mengadakan konser, dia juga mengajar piano di sekolah.][Rayhan adalah seor

    Last Updated : 2023-11-30
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 13

    “Kamu yang sudah biasa melakukan ini, bagaimana Linda bisa menemukannya?”Oh, ini adalah cintanya untuk Linda, Husein tidak membiarkan cinta pertamanya melakukan hal yang dilakukan pelayan. Jadi Husein meminta dirinya kembali untuk melayani orang yang sudah selingkuh?Sita tidak ingin kembali hanya untuk melihat Linda terbaring di tempat tidurnya!“Jika kamu tidak menemukannya, ganti saja!”Seusai bicara demikian, Sita menutup teleponnya. Detak jantung Sita berdegup dengan cepat. Sita tidak pernah menyangka, jika suatu hari dia akan menutup telepon Husein.Perasaan ini, ternyata tidak terlalu buruk.Di sisi lain, pelayan itu bertanya dengan hati-hati, “Tuan, apakah Anda ingin mengganti dasi Anda?”Husein berbalik menuju ke ruang ganti. Benar saja, dia menemukan dasinya di laci kedua. Dia mencarinya seharian tapi tidak menemukannya. Apa-apaan ini!Semalam, anak buah Husein mengikuti helikopter yang membawa Sita namun kehilangan jejak setelah beberapa saat. Husein juga tidak tahu kemana

    Last Updated : 2023-11-30
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 14

    Ekspresi Husein tidak seperti biasanya, “Kamu terlalu banyak bicara untuk ukuran seorang asisten.”Lita mengunci mulutnya, di dalam lubuk hatinya agak bingung.Tetapi Perjanjian Perceraian yang diminta Tuan sebelumnya menyatakan, [Saya akan selalu bertanggung jawab atas biaya pengobatan paman!]Mengapa Husein tiba-tiba berubah pikiran?Hati seorang pria sangat rumit dan tidak bisa diprediksi.Husein berkata dingin, “Lakukan apa yang ku katakan.”Sita, apakah aku terlalu baik padamu? Itu sebabnya kamu terang-terangan selingkuh dariku!Sita kembali ke hotel bintang lima, tiba-tiba dia bersin, apakah ada seseorang yang membicarakannya?Dia kembali ke kamar dengan membawa sarapan. Dia melihat Doni juga ada di sana, mejanya penuh dengan makanan yang lezat, ada delapan hidangan utama yang cukup lengkap.Sita melihat makanan sederhana yang dia bawa di tangannya, kemudian melihat ke meja hingga membuatnya sedikit malu, “Saya tidak bisa tidur, jadi saya pergi keluar untuk sarapan. Awalnya saya

    Last Updated : 2023-11-30
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 15

    Raut wajah Doni berubah dingin, “Maksudmu adalah nenek Keluarga Handoyo, ‘kan? Laki-laki itu sudah menikah, apa yang kamu lakukan di sana?”“Kak, dia baru saja bercerai. Pada akhirnya, Kak Husein tidak meyukai perempuan itu sama sekali. Aku yakin selama tiga tahun, Kak Husein pasti menyadari siapa yang cocok untuknya.”Linda sedikit cemas, “Kak, operasi itu masalah kecil bagi Kak Ryan! Kamu bisa bantu aku untuk membujuk Kak Ryan, dia cuma mendengarkan perkataanmu.”Ini adalah senjata untuk menikahi Husein.“Tidak bisa.”Doni langsung menutup telepon. Meskipun Linda hanya diadopsi, tapi dia tidak akan membiarkan adik perempuannya menikahi pria berdarah dingin seperti Husein, selain itu Husein juga baru bercerai.Doni melirik grup keluarga besar. Ini adalah grup baru mereka, untuk sementara waktu dia tidak ingin Linda mengetahui tentang Sita yang telah ditemukan.Paling tidak mereka menunggu sampai bisa membujuk Sita.Doni kembali ke lobi, “Sita, malam ini mereka sampai. Mari kita makan

    Last Updated : 2023-11-30
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 16

    Sita mengacuhkan ejekan Sandi. Sandi selalu merendahkan Sita selama ini, dia sering mengatakan bahwa Sita bersedia menikahi Husein yang sekarat hanya karena uang.Sita selalu menahan diri selama ini, namun sekarang dia sudah bercerai dengan Husein, sehingga tidak perlu menahannya lagi.Sandi memandang Sita di depannya dengan bangga, “Apa yang masih membuatmu terdiam, cepat pergi ke dapur untuk memasak, ingatlah untuk memasak sup ayam, makanan favoritku.”Sita mengalihkan pandangannya dan membalasnya dengan tenang, “Nenek mengundang saya untuk makan malam, bukan untuk menjadi pelayan dan memasak.”“Sita, apa maksudmu? Kamu sangat berani sekarang, kamu bahkan tidak mau memasak, aku harus memberi tahu bibiku!”Sita mengabaikan Sandi yang ada di sampingnya. Dia berjalan ke ruang tamu, dan melihat dua orang duduk di sofa.Salah satunya adalah mantan ibu mertuanya, Nyonya besar Handoyo, dan yang lainnya adalah cinta pertama mantan suaminya, Linda.Sita tidak menyangka akan bertemu Linda saat

    Last Updated : 2023-11-30
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 17

    Linda masuk, “Sita, menurutmu apakah kamu bisa mencuri hati Nenek Handoyo hanya dengan membuat sup? Biar kuberitahu, kali ini aku mengundang seorang ahli bedah jantung terkenal untuk mengoperasi Nenek. Jika operasinya berhasil, Nenek tidak akan menghentikan pernikahanku dengan Husein.”Meskipun Doni dan Ryan belum setuju, Linda yakin bahwa Ryan akan setuju untuk mengoperasi Nenek Handoyo.Linda yakin, jika Rifan berhasil menyembuhkan Nenek Handoyo. Saat waktunya tiba, Linda tidak akan dilarang untuk menikahi Husein.Sita tahu bahwa Nenek Handoyo sudah lama memiliki masalah pada jantungnya. Tetapi dia tidak dapat menemukan orang yang tepat untuk melakukan operasi tersebut.Ada baiknya juga, setidaknya nenek bisa sembuh.Sita bangkit dari bangkunya, “Kalau begitu selamat atas kemandulanmu sehingga dapat mengadopsi anak, permisi.”Tatapan mata Linda berubah dingin, Sita berani membalas perkataannya? Linda meregangkan tangannya dan dengan sengaja menyenggol kompor kecil, sehingga membuat l

    Last Updated : 2023-11-30

Latest chapter

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 810

    Setelah mendengar perkataan itu, mata Vina menunjukkan ekspresi kecewa. Mengapa perawat itu tidak membuang sumsum tulangnya? Pasti sangat seru jika seandainya sumsum tulang itu dibuang.Nyonya Handoyo segera berkata, “Nak, kamu lihat, sumsum tulang itu baik-baik saja. Aku hanya ingin berjaga-jaga. Tapi lihatlah, Sisi telah membuatku dan Vina sampai seperti ini, dia harus bertanggung jawab untuk perbuatannya dan harus minta maaf kepada kami.”Sisi yang berdiri di ambang pintu mendengar percakapan kedua perempuan itu, matanya mencibir. Mereka bahkan masih ingin dia meminta maaf, sungguh konyol.Namun, Sisi tidak bersuara, hanya memandang pria yang membelakanginya, ingin mengetahui bagaimana pria itu menangani ini.Suara Husein sangat dingin, “Ibu, apakah kalian tidak tahu apa konsekuensi dari tindakan kalian kali ini? Lagipula, dia bukan lagi Sita yang lemah seperti dulu, dia adalah putri Keluarga Syailendra.”Nada bicara Nyonya Handoyo agak cemas, “Meskipun dia adalah putri Keluarga Sy

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 809

    Sisi mendengar perkataannya dan menoleh menatap Husein. Tatapan pria itu sedalam tinta.Apa lagi yang ingin dia katakan?Suara pria itu tenang, “Ibuku masih di rumah itu.”“Aku hampir melupakan hal itu jika kamu tidak mengatakannya. Aku belum menyelesaikan masalah itu, bagaimana bisa aku pergi begitu saja?”Sisi tadi sibuk mengatur pengiriman sumsum tulang itu kembali, dan dirinya merasa seperti melupakan sesuatu. Sekarang, kebetulan Husein mengingatkannya.“Jadi bagaimana caramu menangani masalah ini?”“Kamu akan tahu begitu sampai di sana, beberapa hal harus ditangani secara langsung. Kebetulan, ada beberapa hal yang ingin kutanyakan pada Vina.”Sisi berbalik dan menatap sekretarisnya, “Kamu urus dulu pengiriman sumsum tulang ke bandara terlebih dahulu, aku akan segera ke sana setelah menyelesaikan urusan di sini.”Husein dan Sisi meninggalkan rumah sakit bersama.Sisi duduk di dalam mobil dan melihat helikopter lepas landas dari rooftop rumah sakit. Barulah dia mengalihkan pandangan

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 808

    Keduanya saling menegang untuk beberapa saat.Akhirnya, Husein berkata dengan suara rendah, “Aku tidak akan menghentikanmu untuk mengirim sumsum tulang itu kembali ke Manado.”“Itu adalah pilihan yang terbaik.”Setelah mendengar Husein menyetujui, Sisi tidak menunda lebih lama lagi.Dia memberi perintah kepada dokter penanggung jawab yang menunggu di luar, “Persiapkan segala sesuatunya untuk pengiriman sumsum tulang kembali ke Manado.”Sisi bertanya kepada asistennya, “Apakah helikopter sudah siap?”Asisten mengangguk, “Sudah, sekarang sedang menunggu di rooftop. Begitu sumsum tulang dibawa naik, kami akan segera lepas landas. Kami akan memantau seluruh proses dengan pengawasan ketat, kali ini kami pastikan tidak ada masalah.”“Baguslah, terima kasih atas kerja keras kalian. Ingat untuk tetap berkomunikasi selama perjalanan.”Selama sumsum tulang belum sampai ke Manado, Sisi tidak bisa benar-benar merasa tenang.Pada saat ini, Sisi menerima telepon dari Zidan, dan terdengar suara berat

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 807

    Husein melihat ekspresi waspada Sisi, “Bisakah kita bicara empat mata?”Sisi mengangguk, dan langsung meminta dokter yang bertanggung jawab serta pengawal untuk keluar.Bagaimanapun, ini adalah Surabaya. Jika sekarang dia langsung bertengkar dengan Husein, maka urusan selanjutnya akan menjadi sulit.Dia tidak ingin ada kesalahan pada saat genting seperti ini!Tak lama kemudian, hanya tersisa mereka berdua di ruangan, namun suasananya sangat tegang.Sisi langsung berkata kepada Husein, “Apa yang ingin kamu bicarakan?”Tadi, Husein bahkan menghentikan dokter untuk mengatur pengiriman sumsum tulang ke Manado. Apakah dia sekarang berubah pikiran?Husein berkata, “Dengan semua yang telah terjadi, menurutku lebih baik pengobatan terakhir dilakukan di Surabaya. Bagaimana menurutmu?”Sisi terkejut, ternyata tebakannya benar.Dia sudah menduga bahwa pria anjing ini akan membuat permintaan seperti itu.Sisi menjawab dengan tenang, “Aku tidak merasa begitu.”Husein mengerutkan kening, “Jika masal

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 806

    Husein menatapnya dengan serius, tenggorokannya sedikit bergerak-gerak, “Bahkan jika Taufan adalah anakku, apakah kamu masih tidak peduli?”“Apa yang perlu dipedulikan? Lagipula kita sudah bercerai, entah dengan siapa pun kamu memiliki anak, itu tidak ada hubungannya denganku.”Sisi menjawab dengan nada yang sangat tenang dan tidak peduli.Melihat sikap dingin Sisi, Husein langsung menarik dasinya dengan kesal. Meskipun secara hukum memang benar, mendengar kata-kata itu membuatnya merasa sedikit tertekan.Kemudian, sepanjang perjalanan mereka tidak saling berbicara, dan kendaraan bergegas menuju rumah sakit dengan kecepatan tertinggi.Dalam perjalanan, Sisi sudah menyuruh orang untuk pergi ke rumah sakit menemukan perawat yang disebutkan oleh Vina, untuk mencegah perawat itu melarikan diri setelah mengetahui berita tersebut.Sisi dan Husein tiba di rumah sakit dan akhirnya bertemu dengan perawat tersebut.Pada saat ini, perawat itu sudah gemetar ketakutan. Dia baru saja ditangkap dan d

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 805

    Vina tiba-tiba merasa sedikit gelisah karena dia tidak bisa memastikan apakah perawat itu benar-benar menyimpan sumsum tulangnya. Jika tidak, bukankah Sisi akan benar-benar melukai putranya?Bagaimanapun, putranya masih di tangan Sisi sekarang!Vina hanya bisa dengan cemas memohon kepada Husein, “Kak Husein, kamu sudah berjanji padaku bahwa kamu akan melindungi Taufan selama hidupmu. Kamu tidak bisa mengingkari janjimu.”Nada bicara Husein dingin, “Aku bahkan tidak bisa melindungi putriku, apalagi putra orang lain.”Vina melihat sikap tegas Husein, sehingga membuat hatinya hancur, “Bibi Handoyo, kamu sangat menyayangi Taufan!”Nyonya Handoyo terkejut dan berkata, “Nak, apakah maksudmu Taufan bukan anakmu? Apa yang terjadi?”Vina segera menyela, “Taufan adalah anak dari Keluarga Handoyo. Husein bilang dia ingin memperlakukan Taufan seperti anaknya sendiri! Apa bedanya dengan anak kandung?”Nyonya Handoyo benar-benar tercengang. Dia tidak pernah menyangka bahwa Taufan bukanlah putra Huse

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 804

    “Jika ingin mendapatkan sumsum tulang itu, sangat sederhana! Minta Sisi berlutut di hadapanku dan meminta maaf, lalu membawa anak beban itu dan jangan pernah kembali ke Surabaya seumur hidupnya, maka aku akan memberikan sumsum tulangnya.”Sisi berbicara dingin, “Sepertinya kamu belum mengetahui akibatnya.”Dia melirik pengawal, kemudian mengambil ponselnya dan langsung terhubung ke panggilan video.Sisi memperlihatkan ponselnya ke Vina dan berkata, “Apakah kamu lihat siapa orang di dalam video ini?”Ada seorang anak laki-laki dengan tangan dan kaki diikat, serta mulutnya ditutup di dalam video tersebut.Anak laki-laki itu adalah Taufan.Ketika Vina melihat putranya diculik, dia langsung panik, “Dasar wanita jahat, apa yang kamu lakukan pada putraku?”“Aku tidak akan melakukan apa pun pada putramu. Berikan saja sumsum tulang itu, dan putramu akan aman.”Vina segera menatap Husein, “Kak Husein, kamu lihat dia memperlakukan Taufan seperti ini. Bagaimana jika Taufan terluka? Kamu berjanji

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 803

    Situasinya menemui titik buntu.Husein menatapnya, “Aku akan menemukan sumsum tulang itu, aku janji.”“Jaminan apa yang kamu beri? Jika aku tidak bisa menemukan sumsum tulang itu hari ini, aku tidak akan melepaskan mereka berdua. Husein, jika kamu berani, langkahi mayatku!”Sisi berdiri di depannya, dengan dingin dan sombong.Husein tiba-tiba merasa putus asa. Dia melihat ibunya dan berkata, “Bu, Dela adalah putriku. Bagaimana mungkin kamu menyembunyikan sumsum tulang itu? Dia adalah cucu kandungmu!”Nyonya Handoyo terdiam sejenak, lalu berkata dengan ragu-ragu, “Nak, jangan katakan itu untuk menipuku. Bagaimana mungkin anak dari perempuan ini adalah cucuku?”Apakah perempuan ini benar-benar Sita?“Bu, dia adalah Sita. Saat dia pergi, dia sudah hamil, dan anak di dalam perutnya adalah anakku.”“Nak, kamu bilang dia Sita? Tapi bukankah sebelumnya kamu bilang bahwa mereka hanya mirip?”“Bu, aku tidak punya alasan untuk berbohong padamu tentang masalah ini. Dia memang Sita. Awalnya, aku h

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 802

    “Bukankah kamu bilang bahwa kamu putri Keluarga Syailendra? Kamu sangat mampu, jadi cari sendiri.”Sisi mencengkeram leher Vina dan berkata, “Aku hitung sampai tiga. Jika kamu tidak mengatakannya, maka wajahmu akan hancur. Biar aku lihat wajahmu. Haruskah aku merusak wajahmu?”Vina berkata dengan dingin, “Beraninya kamu!”Sisi berkata dengan tenang, “Tiga, dua ….”Pada detik terakhir, Nyonya Handoyo tidak tahan melihatnya, sehingga dia berteriak, “Aku tahu di mana sumsum tulangnya, jangan lukai dia lagi.”Sisi menatap Nyonya Handoyo dengan dingin, “Sangat bijaksana, selama kamu memberikan sumsum tulangnya, aku akan melepaskan kalian hari ini.”Hanya hari ini!Ketika Nyonya Handoyo hendak berbicara, gerombolan orang tiba-tiba masuk dari gerbang rumah.Husein berjalan maju dan langsung menuju ke ruang makan. Setelah melihat keadaan yang begitu menyedihkan di dalam, wajahnya sedikit berubah!Dia tidak menyangka Sita benar-benar mengambil tindakan.Vina menatapnya dengan penuh harapan, “Ka

DMCA.com Protection Status