Share

116

116

POV INA

“Lho, Papa gimana, sih? Kok, malah jadi untuk peternakannya Bayu segala?!” Suara Nami akhirnya mencelat. Tercetus juga pertengkaran di antara mereka. Aku suka ini! Aku benar-benar akan menikmatinya!

“Bukan gimana-gimana, Ma. Itu nanti kita urun rembuk lagi. Tunggu Bayu pulang. Nanti, setelah Bayu pulang, semuanya akan Papa bagi-bagi secara adil. Bagaimanapun juga, Bayu itu kan, pewaris sahnya Papa.” Muka Mas Anwar berubah semakin gelap. Terdengar nada yang agak-agak ragu pada bicaranya.

Mas Anwar, memang selalu begitu. Penuh kebimbangan dan ketidakadilan. Syukur-syukur si Nalen sudah dipercaya untuk mengembangkan usaha kainnya. Coba kalau aku dan Lia dulu? Jangankan untuk ikut campur urusan bisnis, masalah uang saja bisa ribut ke mana-mana. Mas Anwar memang pecinta harta. Baginya, seluruh hasil kerja kerasnya tersebut kalau bisa dia saja yang menikmati sendiri. Tumben juga sekarang baru kepikiran untuk menyerahkan aset ini dan itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Intan Sherlock Holmes
betul..konfliknya ga habis2..krain udah mau tamat..mlahan risti udah jaranh diceritain
goodnovel comment avatar
Rahma Yanti
cerita nya melebar kemna2....mending buat judul baru aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status