Share

117

117

POV INA

Mendengar ucapanku, Mas Anwar langsung terlihat kikuk. Dia jadi salah tingkah. Tangannya pun cepat menyambar selembar tisu dari kotak akrilik yang diletakan di tengah-tengah meja. Diusapnya pinggiran bibir tebal legamnya dengan gerakan yang tergesa.

“Mas, maaf jika kata-kataku menyakitimu, ya. Bukankah, saudara yang baik itu harus selalu mengingatkan saudaranya? Tujuanku tidak lain adalah ingin melihat keluargamu selalu harmonis, Mas. Biarlah aku yang luluh lantak. Biarlah aku yang kehilangan keluargaku sendiri. Asal jangan kamu, Mas.” Kalimatku lirih. Sebenarnya, perih sekali perasaanku saat mengungkapkan hal tersebut barusan. Ini bukanlah sekadar bualan semata. Namun, curahan hatiku yang paling dalam.

“Jangan bicara begitu, In. Jangan membuatku jadi merasa bersalah begini.”

Aku tersenyum pahit. Kugelengkan kepalaku cepat sambil berkata, “Tidak, Mas. Aku tidak bermaksud untuk membuatmu merasa bersalah. Bukan kamu yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Rohmah Hudati
luar biasa author , pinter banget nulisnya sangat menarik pokoknya
goodnovel comment avatar
Sari Isdasari
gaje nih...
goodnovel comment avatar
Asti Aras
jiyyyaaahhhhh ending nya dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status