Hari sudah berganti pagi. Derrick terus tersadar sepanjang malam mengawasi area sekitar, ditakutkan musuh kembali menyerang mereka yang sedang beristirahat. Di pagi hari Derrick yang mengantuk berat dihampiri Fioren sembari memberikan sebotol air minum. "Terimakasih." Ucap Derrick berterimakasih sembari mengambil botol minum tersebut, lalu meminumnya hingga setengahnya. Fioren mencuri pandang kepada Derrick beberapa kali, wanita itu ingin mengatakan sesuatu dengan ragu-ragu dan sangat gugup. "Derrick, maaf atas apa yang terjadi malam tadi. Aku sungguh tidak tahu jika Lingarl itu ternyata monster yang sedang menyamar. Lagipula siapa yang menduga monster slime bisa menyamar menjadi orang lain dan dapat berbicara. Itu sungguh diluar dugaan. Maafkan aku." Ujar Fioren dengan gugup meminta maaf atas tragedi tadi malam. Derrick hanya diam, lalu menguap sembari meregangkan tubuhnya. "Kamu jaga sekitar. Aku sangat lelah dan ingin beristirahat. Itupun jika kamu tidak keberatan, tapi tolon
Derrick yang bertarung dengan Yura dibuat terkejut karena semua serangannya seakan menembus tubuh Yura layaknya meninju air. Derrick terus melakukan serangan demi serangan dengan tongkat petir hitamnya. Blash! Setelah saling jual beli serangan, Derrick akhirnya berhasil memukul telak kepala Yura hingga hancur menjadi cair. Disaat yang sama Yura menusuk dada Derrick hingga tembus, lalu menendang Derrick hingga terhempas. Bang! Derrick yang terhempas membentur pohon itu dengan susah payah berdiri untuk menyambut serangan susulan. "Ugh... bagaimana bisa dia terlihat baik-baik saja menerima pukulan itu? Bukankah pukulan benda tumpul dapat membuatnya terluka?" Tanya Derrick heran melihat kepala Yura utuh kembali, pasalnya Derrick yakin Yura dapat terluka oleh serangan benda tumpul seperti tongkat. Yura tertawa melihat ekspresi keheranan di wajah Derrick. "Haha... Sekarang aku mengerti.""Tubuh aslimu terbuat dari air, serangan yang bersifat tajam tidak akan membunuhmu atau membuatmu
Hutan naga. Derrick ternyata berhasil selamat dengan cara bertukar dengan Gilan si manusia kadal, karena hal itu Gilan si pemimpin manusia kadal mati mengenaskan ditangan pemimpin Dwarf. "Sialan! Kamu telah membunuh pemimpin kami!" Pekik salah satu manusia kadal dengan menodongkan tombaknya kepada Arip. "Hanya manusia kadal, iblis rendahan. Iblis yang sangat tidak berguna dan tidak dianggap sebagai salah satu ras iblis. Kalian iblis rendahan tidak memiliki hak untuk mengangkat senjata di depanku." Balas Arip dingin sembari bergerak dengan cepat membunuh si manusia kadal. Melihat rekan mereka diserang, ditambah Arip sudah membunuh sang pemimpin, membuat manusia kadal lainnya ikut menyerang, begitu juga para dwarf yang membantu pemimpin mereka. Pada akhirnya terjadi pertikaian antara ras dwarf dan ras manusia kadal, dimana kedua ras ini juga berstatus ras yang sudah punah diluar sana. Meskipun kalah jumlah Dwarf tampaknya unggul karena meskipun sedikit mereka sangat berkualitas. Di
Kutukan ribuan pendekar adalah kutukan yang aktif jika seseorang membunuh sebanyak 10 ribu manusia yang berlatih kanuragan dalam waktu 30 hari. Dimana jika kutukan ini aktif, maka orang yang terkena kutukan akan mati mengenaskan secara perlahan-lahan dan mengeluarkan bau darah busuk yang sangat menyakiti perut. Orang yang terkena kutukan ini akan merasakan siksaan yang sangat mengerikan sebelum menjadi uap busuk dan menghilang tanpa bekas termasuk tulang-tulangnya. Kutukan ini hanya aktif jika seseorang membunuh sebanyak 10 ribu pendekar dalam kurun waktu 30 hari lamanya. Jika lebih dari 31 hari atau kurang satu orang saja kutukan ini tidak akan aktif. Misalnya Yura membunuh orang sebanyak 9.999 orang dan sudah berjalan selama 20 hari dari korban pertama, untuk menghindari kutukan ini maka Yura tidak boleh membunuh satu orang pun selama 11 hari berikutnya. Setelah 11 hari berlalu, maka Yura bisa membunuh orang sebanyak 9.999 lagi dan korban pertama akan dihitung satu hari. Ok, lanjut
Hutan Naga, pulau Kambangan Darah. Derrick yang pingsan akhirnya sadar dan berusaha untuk duduk, namun gagal karena tubuhnya seakan-akan mati rasa. Derrick berusaha keras untuk menggerakkan tubuhnya, hingga akhirnya Derrick dapat mengangkat tangannya. "Perban?" Derrick heran kenapa tangannya dibalut perban. "Siapa yang membalut tanganku dengan perban?" Tanya Derrick, lalu berusaha melihat tubuh lainnya dan benar saja seluruh tubuhnya diperban kecuali tangan kirinya yang hancur. Dalam kebingungan, Derrick mengingat seseorang yang mungkin mengobatinya. "Jangan katakan wanita jhalang itu mengobati ku sebelum pergi mencari mati. Tapi itu tidak mungkin, wanita jhalang itu tidak sebaik itu kepadaku." Gumam Derrick menebak siapa yang mengobatinya, lalu menyangkalnya sendiri. "Kalau bukan dia, lalu siapa yang mengobati ku? Tidak mungkin monster, kan?" Derrick bertanya-tanya dengan penasaran. Saat dalam kebingungan Derrick hanya bisa menggunakan teknik Naga penyembuh dan terus memulihkan
Maaf pembaca sekalian. Chapter sebelumnya Derrick masih ranah kaisar bukan ranah dewa (saya salah tulis ranah). Chapter sebelumnya sudah saya perbaiki. Mungkin kurang lebih 10 hari kemudian sudah diperbaiki aplikasi. Sekian, terimakasih. Ok, lanjut. Derrick yang hangus tersambar petir diobati oleh Fioren dengan penuh perhatian. Terlihat Fioren sangat kelelahan karena terus menggunakan teknik penyembuhan. "Aku gagal lagi menerobos ranah kaisar akhir. Kenapa bisa aku gagal lagi? Padahal aku hanya harus mengaktifkan lingkaran yang tidak aktif, bukan membentuk lingkaran baru. Ini membuat semangatku hancur." Ucap Derrick tidak terima karena kembali gagal menerobos ranah kaisar akhir. Derrick sangat kesal. "Sungguh sial! Kenapa bisa aku gagal menerobos ranah kaisar akhir!" Pekik Derrick tiba-tiba, mengejutkan Fioren yang sibuk meracik obat. "Derrick, jangan terburu-buru untuk menerobos ranah. Sebenarnya diantara praktisi muda, kamu adalah yang paling berbakat, tidak ada praktisi muda
Lembah 4 Desa, Hutan Naga. Ribuan orc berzirah yang berasal dari desa orc keluar dengan membawa pedang dan tombak, beberapa diantara mereka menunggangi monster kuda yang terlihat sangat kuat dan kokoh. Ditengah-tengah pasukan para orc tersebut terlihat sebuah kereta kuda yang ditarik lima ekor monster trenggiling, di dalam kereta kuda terlihat seorang orc yang memiliki aura darah. Yura si slime, Arip si dwarf, Tolecnal si Elf, dan Groot si manusia pohon terlihat memerhatikan ribuan orc tersebut dari atas lembah. Dibelakang mereka terlihat ribuan pasukan yang terdiri dari berbagai monster penghuni hutan. "Itu adalah orc yang sudah mencapai langkah 11, akhirnya ras orc memiliki seseorang yang cukup layak diberi gelar dewa." Ucap Arip sembari menyingkirkan teropongnya. "Dewa orc? Cih, kapasitas energi alamnya hanya 200 ribu poin. Darimana dia bisa disebut sebagai dewa orc?" Respon Tolecnal meremehkan dewa orc karena hanya memiliki 200 ribu poin energi alam. "Kapasitas energinya mema
Dewa orc berlari dengan cepat dan mencekik Tolecnal yang tak berdaya. "Ugh... sial!" Umpat Tolecnal mencoba lepas dari cekikan dewa orc. Tolecnal yang menggeliat mencoba melepaskan cekikan dewa orc itu tiba-tiba tersenyum kecil, lalu meninju lengan tangan dewa orc hingga membuatnya melepaskan cekikan. Tolecnal langsung meninju perut dewa orc dengan tinju energinya, dewa orc menangkis tinju tersebut. Bang!Tolecnal terkejut tinjunya mampu ditahan oleh dewa orc padahal tinju tersebut mampu menghancurkan gunung berkeping-keping. Tolecnal mundur dan melepaskan tinju energi yang cukup kuat. Tinju energi itu dihindari oleh dewa orc dan membuat kerusakan yang sangat parah sebelum dihentikan perisai energi para orc. Whush! Bang! Tolecnal dengan gerakan cepat sudah berada di depan dewa orc dan melancarkan tinju terarah ke wajah dengan telak, namun dewa orc terlihat baik-baik saja seakan tinju Tolecnal tidak memiliki kekuatan. "Dia menipu dewa orc dengan berpura-pura kehabisan energi, na