Derrick yang melihat pertempuran antara monster dan ras orc mundur beberapa langkah dan kembali sembunyi di balik semak-semak. Derrick melirik Fioren yang juga melihat area perang yang sangat kacau dan banyak korban berjatuhan. Fioren juga melirik Derrick setelah puas memerhatikan situasi perang. "Ini adalah kesempatan kita untuk menyusup dan menyelamatkan Reren dan juga Lingarl." Ucap Fioren dengan serius. Derrick mengangguk setuju sembari menatap tajam situasi perang. "Benar, ini adalah kesempatan kita untuk menyelamatkan mereka saat para monster sialan itu sibuk berperang. Kita harus mengucapkan terimakasih kepada monster buruk rupa itu (ras orc), karena berperang dengan para monster dan memberi kita kesempatan untuk menyusup dan menyelamatkan Reren dan Lingarl." Ucap Derrick panjang lebar. Fioren melihat token kehidupan Reren, lalu segera mengalirkan sejumlah energi kepada token. Hal itu membuat token menunjukkan sebuah hologram yang berbentuk hutan beserta bukit-bukit di sek
Dengan membawa kertas bertuliskan aksara kuno tersebut, Derrick dan Fioren dengan sangat mudah dapat masuk ke dalam desa tanpa terjebak formasi lagi. Dua orang itu mempercepat langkah mereka seakan-akan takut monster Slime sang penguasa desa goblin datang setelah melihat tanda suar. "Derrick, sepertinya mereka ada di rumah besar tersebut." Pekik Fioren melihat hologram, lalu menunjuk sebuah rumah kayu minimalis, namun terlihat sangat mewah dari rumah lainnya di desa goblin tersebut. "Hm..." Dengus Derrick mempercepat langkahnya. Slush! Tiba-tiba sebuah tombak berselimut energi muncul dan menyasar mereka dengan menukik mengerikan membelah ruang udara. (Ledakan) Derrick dan Fioren sontak melompat menjauh dari tombak energi tersebut. Tombak itu langsung menghantam tanah di posisi Derrick dan Fioren sebelumnya, lalu meledakkan ledakan energi yang sangat kuat dan menghempaskan serpihan yang sangat tajam. "Kita terlambat, mereka sudah kembali ke desa meskipun hanya satu orang." Ucap
"Sihir api: pilar api membara!" Pekik Fioren melepaskan teknik sihir. Pilar api itu langsung menghantam Reren dan Lingarl dan membakar apapun yang ada di jalurnya, dalam waktu singkat hutan terbakar hebat akibat sihir pilar api tersebut. Lingarl dan Reren terlihat melayang diatas parit yang tercipta akibat pilar api, mereka berdua terlihat baik-baik saja dengan berlindung di teknik energi pelindung mereka. "Sihir api: tapak api pemusnah!" Pekik Fioren melepaskan serangan susulan. Sebuah tapak energi api yang sangat besar langsung menciptakan lintasan menghancurkan tanah sedalam 7 meter lebih, tapak api itu menyerbu Reren dan Lingarl. Whush! Lingarl melepaskan kibasan energi tajam yang langsung membelah tapak api tersebut, disisi lain Reren dengan cepat berada di depan Fioren yang siap melepaskan teknik lanjutan. Di sisi lain Lingarl dihadang Derrick. Bang! Reren menghancurkan tanah dengan tinjunya karena Fioren menghindar, Reren dengan cepat melompat menyusul Fioren yang menja
"Itu..." Derrick yang mencari obat untuk Fioren tertarik dengan sebuah buah yang tampak berbeda daripada umumnya. Buah itu berbentuk seperti buah apel, namun mengeluarkan energi putih halus dan bentuknya spiral bergelombang, lalu memiliki tangkai daun seperti awan yang berputar mengelilingi buah apel tersebut, yang paling menarik buah itu tumbuh di sebuah pohon biasa, bukan pohon apel. "Buah apel? Kenapa bentuknya seperti ini?" Tanya Derrick memperhatikan buah tersebut. "Mungkinkah ini tanaman herbal yang baru?" Batin Derrick menebak sembari mencoba menyentuh buah apel tersebut dengan tangan berselimut energi tenaga dalam. Perlu diketahui tanaman herbal adalah evolusi dari tanaman biasa, sama halnya seperti binatang monster yang evolusi dari binatang biasa akibat energi alam yang sangat berlimpah ruah. Faktanya binatang atau tanaman murni (bukan evolusi) adalah tanaman yang dibudidayakan bukan tanaman liar yang tidak terawat. Chris! Duar! Derrick terlempar jauh dengan sensasi d
Taman, hutan naga. Edong sang dewa tenaga dalam sedang menyiram bunga di taman pribadinya sembari bersiul mengisi kesunyian, padahal seseorang ada dibelakangnya. "Nanana na nana..." Gumam Edong terlihat sangat bahagia dengan kesehariannya tersebut. Edong yang sibuk menyiram bunga tersebut sedikit terhenti dan menatap lekat-lekat sebuah buah yang tumbuh di salah satu bunganya, buah itu seperti buah rambutan dengan kulit spiral dan ada aura putih disekitarnya. Faktanya buah itu Edong temukan beberapa waktu lalu dan diabaikan, kini ditemukan lagi dan itu sangat menarik perhatiannya. "Dikatakan buah surgawi akan tumbuh dan muncul tidak jauh dari buah surgawi lainnya. Sepertinya dua dari delapan dewa penjaga terbunuh tanpa meninggalkan penerus, atau... penerusnya terbunuh beberapa waktu lalu." Ucap Edong lirih sembari menyiram buah tersebut. Edong berbalik, lalu menyiram buah naga yang juga memiliki bentuk spiral dan aura putih di sekitarnya. Edong tersenyum kecil melihat buah terseb
"Derrick, kamu menangis?" Derrick yang sedang bersedih dan menangis tersebut dikejutkan dengan sebuah pertanyaan, sebuah pertanyaan dengan nada suara yang terdengar tidak asing do telinga. Derrick berbalik dan melihat Fioren yang menampilkan senyum terbaik kepadanya. "Haaa." Pekik Derrick. Derrick spontan langsung teriak berdiri dan termundur beberapa langkah melihat Fioren yang terlihat baik-baik saja. "Fioren?" Derrick heran dan tidak percaya. "Ada apa dengan tatapanmu itu, apakah ada sesuatu yang aneh di wajahku? Atau jangan-jangan kamu merasa tidak senang aku terlihat baik-baik saja?" Tanya Fioren dengan kesal melihat tatapan aneh Derrick. "Haha, aku tahu buah itu pasti berhasil... haha." Derrick tertawa sembari mengelap air matanya. Fioren yang tidak tahu apa-apa hanya tersenyum dan merasa aneh dengan Derrick, namun Fioren tahu jelas bahwa dia tidak akan selamat akibat sihirnya. Karenanya Fioren sangat tertarik dengan buah apa yang Derrick berikan dan masukkan ke dalam mul
Derrick ditarik lidah panjang tersebut dengan sangat kencang hingga membuat Derrick sedikit terkejut dan tidak segera merespon. Setelah sadar dari keterkejutan Derrick langsung mengeluarkan 10 cakar harimau petir (kita sebut saja cakar mini agar lebih mudah). Cakar mini itu langsung menyayat lidah panjang tersebut hingga lidah itu melepaskan Derrick. "Apa itu? Lidah?" Derrick menstabilkan dirinya di kedalaman danau tersebut. Derrick menatap tajam dimana lidah itu berasal, tiba-tiba sebuah lidah menyerang Derrick yang fokus mempertajam pengelihatan. Sontak Derrick menangkis lidah tersebut dengan cakar mini yang digabung menjadi simbol tambah. Lidah itu langsung berbelok keatas setelah menghantam perisai cakar mini tersebut, lalu menyerang Derrick dari arah atas dengan sangat cepat. Derrick menghindar dan mencoba menjauh, namun lidah itu berhasil melilitnya. "Tornado tubuh!" Pekik Derrick memutar tubuhnya hingga berbentuk gasing dan membuat lidah itu melepaskan dirinya karena kesak
"Raja Naga, bisakah kamu membantu mereka?" Tanya Edong kepada raja Naga sembari fokus melihat situasi danau melalui mangkok dimensi. Raja Naga mendengus kecil, lalu mengeluarkan bola api dari tangan kanannya. "Tidak perlu berterimakasih." Ucap Raja Naga melempar bola api ditangan kanannya tersebut ke dalam mangkok dimensi yang merupakan senjata sihir tingkat spesial. Bola api itu muncul di atas danau dimana Derrick berada. Bola api itu memperbanyak diri dan melancarkan ratusan bola api kembarannya ke segala arah. Akibatnya bola api membunuh banyak semut di atas danau dan membuat situasi menjadi sangat kacau. Melihat tragedi itu Derrick dan lainnya hanya memperhatikan sembari menghindari bola api yang jatuh ke arah mereka. "Siapa yang melakukan penyerangan kepada koloni semut ini?" Tanya Huangdi sembari melindungi dirinya dan Tiger Long dengan pemadatan udara. "Mungkin saja bola api ini adalah serangan nyasar dari medan perang." Ucap Derrick asal menanggapi. "Medan perang?" Tige