Kutukan ribuan pendekar adalah kutukan yang aktif jika seseorang membunuh sebanyak 10 ribu manusia yang berlatih kanuragan dalam waktu 30 hari. Dimana jika kutukan ini aktif, maka orang yang terkena kutukan akan mati mengenaskan secara perlahan-lahan dan mengeluarkan bau darah busuk yang sangat menyakiti perut. Orang yang terkena kutukan ini akan merasakan siksaan yang sangat mengerikan sebelum menjadi uap busuk dan menghilang tanpa bekas termasuk tulang-tulangnya. Kutukan ini hanya aktif jika seseorang membunuh sebanyak 10 ribu pendekar dalam kurun waktu 30 hari lamanya. Jika lebih dari 31 hari atau kurang satu orang saja kutukan ini tidak akan aktif. Misalnya Yura membunuh orang sebanyak 9.999 orang dan sudah berjalan selama 20 hari dari korban pertama, untuk menghindari kutukan ini maka Yura tidak boleh membunuh satu orang pun selama 11 hari berikutnya. Setelah 11 hari berlalu, maka Yura bisa membunuh orang sebanyak 9.999 lagi dan korban pertama akan dihitung satu hari. Ok, lanjut
Hutan Naga, pulau Kambangan Darah. Derrick yang pingsan akhirnya sadar dan berusaha untuk duduk, namun gagal karena tubuhnya seakan-akan mati rasa. Derrick berusaha keras untuk menggerakkan tubuhnya, hingga akhirnya Derrick dapat mengangkat tangannya. "Perban?" Derrick heran kenapa tangannya dibalut perban. "Siapa yang membalut tanganku dengan perban?" Tanya Derrick, lalu berusaha melihat tubuh lainnya dan benar saja seluruh tubuhnya diperban kecuali tangan kirinya yang hancur. Dalam kebingungan, Derrick mengingat seseorang yang mungkin mengobatinya. "Jangan katakan wanita jhalang itu mengobati ku sebelum pergi mencari mati. Tapi itu tidak mungkin, wanita jhalang itu tidak sebaik itu kepadaku." Gumam Derrick menebak siapa yang mengobatinya, lalu menyangkalnya sendiri. "Kalau bukan dia, lalu siapa yang mengobati ku? Tidak mungkin monster, kan?" Derrick bertanya-tanya dengan penasaran. Saat dalam kebingungan Derrick hanya bisa menggunakan teknik Naga penyembuh dan terus memulihkan
Maaf pembaca sekalian. Chapter sebelumnya Derrick masih ranah kaisar bukan ranah dewa (saya salah tulis ranah). Chapter sebelumnya sudah saya perbaiki. Mungkin kurang lebih 10 hari kemudian sudah diperbaiki aplikasi. Sekian, terimakasih. Ok, lanjut. Derrick yang hangus tersambar petir diobati oleh Fioren dengan penuh perhatian. Terlihat Fioren sangat kelelahan karena terus menggunakan teknik penyembuhan. "Aku gagal lagi menerobos ranah kaisar akhir. Kenapa bisa aku gagal lagi? Padahal aku hanya harus mengaktifkan lingkaran yang tidak aktif, bukan membentuk lingkaran baru. Ini membuat semangatku hancur." Ucap Derrick tidak terima karena kembali gagal menerobos ranah kaisar akhir. Derrick sangat kesal. "Sungguh sial! Kenapa bisa aku gagal menerobos ranah kaisar akhir!" Pekik Derrick tiba-tiba, mengejutkan Fioren yang sibuk meracik obat. "Derrick, jangan terburu-buru untuk menerobos ranah. Sebenarnya diantara praktisi muda, kamu adalah yang paling berbakat, tidak ada praktisi muda
Lembah 4 Desa, Hutan Naga. Ribuan orc berzirah yang berasal dari desa orc keluar dengan membawa pedang dan tombak, beberapa diantara mereka menunggangi monster kuda yang terlihat sangat kuat dan kokoh. Ditengah-tengah pasukan para orc tersebut terlihat sebuah kereta kuda yang ditarik lima ekor monster trenggiling, di dalam kereta kuda terlihat seorang orc yang memiliki aura darah. Yura si slime, Arip si dwarf, Tolecnal si Elf, dan Groot si manusia pohon terlihat memerhatikan ribuan orc tersebut dari atas lembah. Dibelakang mereka terlihat ribuan pasukan yang terdiri dari berbagai monster penghuni hutan. "Itu adalah orc yang sudah mencapai langkah 11, akhirnya ras orc memiliki seseorang yang cukup layak diberi gelar dewa." Ucap Arip sembari menyingkirkan teropongnya. "Dewa orc? Cih, kapasitas energi alamnya hanya 200 ribu poin. Darimana dia bisa disebut sebagai dewa orc?" Respon Tolecnal meremehkan dewa orc karena hanya memiliki 200 ribu poin energi alam. "Kapasitas energinya mema
Dewa orc berlari dengan cepat dan mencekik Tolecnal yang tak berdaya. "Ugh... sial!" Umpat Tolecnal mencoba lepas dari cekikan dewa orc. Tolecnal yang menggeliat mencoba melepaskan cekikan dewa orc itu tiba-tiba tersenyum kecil, lalu meninju lengan tangan dewa orc hingga membuatnya melepaskan cekikan. Tolecnal langsung meninju perut dewa orc dengan tinju energinya, dewa orc menangkis tinju tersebut. Bang!Tolecnal terkejut tinjunya mampu ditahan oleh dewa orc padahal tinju tersebut mampu menghancurkan gunung berkeping-keping. Tolecnal mundur dan melepaskan tinju energi yang cukup kuat. Tinju energi itu dihindari oleh dewa orc dan membuat kerusakan yang sangat parah sebelum dihentikan perisai energi para orc. Whush! Bang! Tolecnal dengan gerakan cepat sudah berada di depan dewa orc dan melancarkan tinju terarah ke wajah dengan telak, namun dewa orc terlihat baik-baik saja seakan tinju Tolecnal tidak memiliki kekuatan. "Dia menipu dewa orc dengan berpura-pura kehabisan energi, na
Derrick yang melihat pertempuran antara monster dan ras orc mundur beberapa langkah dan kembali sembunyi di balik semak-semak. Derrick melirik Fioren yang juga melihat area perang yang sangat kacau dan banyak korban berjatuhan. Fioren juga melirik Derrick setelah puas memerhatikan situasi perang. "Ini adalah kesempatan kita untuk menyusup dan menyelamatkan Reren dan juga Lingarl." Ucap Fioren dengan serius. Derrick mengangguk setuju sembari menatap tajam situasi perang. "Benar, ini adalah kesempatan kita untuk menyelamatkan mereka saat para monster sialan itu sibuk berperang. Kita harus mengucapkan terimakasih kepada monster buruk rupa itu (ras orc), karena berperang dengan para monster dan memberi kita kesempatan untuk menyusup dan menyelamatkan Reren dan Lingarl." Ucap Derrick panjang lebar. Fioren melihat token kehidupan Reren, lalu segera mengalirkan sejumlah energi kepada token. Hal itu membuat token menunjukkan sebuah hologram yang berbentuk hutan beserta bukit-bukit di sek
Dengan membawa kertas bertuliskan aksara kuno tersebut, Derrick dan Fioren dengan sangat mudah dapat masuk ke dalam desa tanpa terjebak formasi lagi. Dua orang itu mempercepat langkah mereka seakan-akan takut monster Slime sang penguasa desa goblin datang setelah melihat tanda suar. "Derrick, sepertinya mereka ada di rumah besar tersebut." Pekik Fioren melihat hologram, lalu menunjuk sebuah rumah kayu minimalis, namun terlihat sangat mewah dari rumah lainnya di desa goblin tersebut. "Hm..." Dengus Derrick mempercepat langkahnya. Slush! Tiba-tiba sebuah tombak berselimut energi muncul dan menyasar mereka dengan menukik mengerikan membelah ruang udara. (Ledakan) Derrick dan Fioren sontak melompat menjauh dari tombak energi tersebut. Tombak itu langsung menghantam tanah di posisi Derrick dan Fioren sebelumnya, lalu meledakkan ledakan energi yang sangat kuat dan menghempaskan serpihan yang sangat tajam. "Kita terlambat, mereka sudah kembali ke desa meskipun hanya satu orang." Ucap
"Sihir api: pilar api membara!" Pekik Fioren melepaskan teknik sihir. Pilar api itu langsung menghantam Reren dan Lingarl dan membakar apapun yang ada di jalurnya, dalam waktu singkat hutan terbakar hebat akibat sihir pilar api tersebut. Lingarl dan Reren terlihat melayang diatas parit yang tercipta akibat pilar api, mereka berdua terlihat baik-baik saja dengan berlindung di teknik energi pelindung mereka. "Sihir api: tapak api pemusnah!" Pekik Fioren melepaskan serangan susulan. Sebuah tapak energi api yang sangat besar langsung menciptakan lintasan menghancurkan tanah sedalam 7 meter lebih, tapak api itu menyerbu Reren dan Lingarl. Whush! Lingarl melepaskan kibasan energi tajam yang langsung membelah tapak api tersebut, disisi lain Reren dengan cepat berada di depan Fioren yang siap melepaskan teknik lanjutan. Di sisi lain Lingarl dihadang Derrick. Bang! Reren menghancurkan tanah dengan tinjunya karena Fioren menghindar, Reren dengan cepat melompat menyusul Fioren yang menja
Kaisar iblis segera kembali untuk melihat situasi yang terjadi di benua Naga hitam. Betapa terkejutnya sang kaisar ketika melihat benua Naga hitam mengalami kehancuran yang sangat mengerikan, dan banyak manusia maupun iblis terbunuh. Tak ada satupun yang tersisa selain bongkahan dan juga mayat beberapa praktisi kuat, sang kaisar segera pergi ke kerajaan bajak laut dan melihat pasukannya mati mengenaskan. "Beelzebub..." Kaisar iblis melihat anak bungsunya dengan mata berkaca-kaca. Terlihat Beelzebub terbunuh dengan sebagian besar tubuhnya hilang akibat terkena hempasan energi pedang jenderal besar Derrick. Di samping Beelzebub terlihat Hanabi yang mati dengan tubuh terbelah dua, lalu dua putranya yang lain terlihat tidak ada disekitar, diperkirakan dua iblis itu menjadi abu akibat hempasan energi pedang jenderal besar Derrick. "Kalian memiliki regenerasi yang mengerikan, tapi kenapa kalian mati dengan sangat mudah?" Tanya kaisar iblis menahan tangisnya. "Ghaa hahaha." Tangis
Jenderal besar Derrick meraung marah dan merasa sangat sakit melihat kematian Lao Aidan. Energi Auranya terus keluar dan membuat orang tidak berani mendekat. Terlihat para prajurit dan beberapa petinggi militer menatap jenderal besar Derrick dengan sombong. "Dengan ini alam dewa tidak akan membunuh kita semua." Ucap salah satu prajurit. "Dasar bodoh, ini hanyalah tahap awal untuk membunuh bajingan ini, tahap kedua adalah membiarkan ras iblis membunuhnya. Tapi, kenapa ras iblis belum datang?" Tanya yang lainnya tanpa merasa iba kepada sang jenderal. "Kita telah melakukan kesalahan. Jenderal akan membunuh kita semua." Ucap seorang prajurit yang sedih dan takut melihat jenderal besar Derrick yang meraung marah. "Tidak perlu takut, tuan Rathm Siswanto sudah mempersiapkan segalanya untuk membunuh orang yang menyebabkan para dewa marah itu." Ucap prajurit lainnya. "Lao... putraku... hiks, hiks." Jenderal besar Derrick yang meraung marah dan menangis pada akhirnya berhenti dan mulai me
Kamp militer Aliansi, Medan Perang Pulau Peluang, kerajaan Xenium. Jenderal besar Derrick didatangi tamu yang sangat tak terduga saat sedang mengawasi wilayah pulau peluang yang dijadikan kamp militer oleh ras iblis. Tamu itu adalah muridnya sendiri, seorang murid yang berkhianat kepadanya dan mendukung alam dewa yang ingin membunuh Lao Aidan. Seorang murid durhaka dan hampir mati ditangannya, seorang murid yang dia usir dari pasukan Aliansi. "Selamat pagi guruku yang perkasa dan tak terkalahkan. Bagaimana kabarmu guru? Kuharap kamu baik-baik saja." Ucap Rathm Siswanto dengan tersenyum ramah kepada gurunya, jenderal besar Derrick. "Rathm?" Jenderal Derrick menoleh ke belakang dan bertatapan langsung dengan muridnya tersebut. "Bagaimana bisa kamu sampai disini?" Tanya jenderal besar Derrick tenang, namun jauh di dalam hatinya sang jenderal masih marah kepada Rathm muridnya tersebut. "Haha, guru menurutmu orang yang bisa memberikan luka tebas di bahumu itu dapat dihentikan oleh beb
Iblis yang bernama Yudian itu merupakan salah satu dari beberapa iblis tingkat rendah yang mencapai ranah dewa iblis tertinggi. Yudian sendiri adalah iblis kambing tanduk hitam yang merupakan klan iblis kambing paling bawah dan paling rendah di antara klan-klan iblis kambing. Yudian yang berhasil menerobos ranah dewa iblis tertinggi berusaha keras untuk mengontrol energi iblis yang meluap-luap ditubuhnya. Yudian tampaknya benar-benar kesulitan mengontrol energi iblis dan membuat suasana di pulau iblis agung semakin mencekam karena energi iblis meluap-luap dan menciptakan fluktuasi energi yang sangat mengerikan. Sambaran petir yang sangat kuat terus menghantam istana kematian dan membuat istana kematian sedikit berguncang dan pada akhirnya atap menara tertinggi istana iblis hancur setelah di sambar petir beberapa kali. Jedarrr! Sambaran petir yang sangat kuat langsung menyambar Yudian yang tidak memiliki pelindung lagi setelah atap menara hancur dan menciptakan bolong besar. Yudian
Ketika malam hari tiba pasukan manusia yang berjumlah kurang lebih 10 ribu pasukan dan dikomandoi oleh Izra segera bergerak menuju hutan barat daya sesuai perintah. Derrick yang menyusup tentu ikut dalam pasukan untuk melihat apa yang terjadi di hutan barat daya. Mereka bergerak dari kamp militer ke hutan barat daya dengan menempuh perjalanan yang berliku-liku dan penuh rintangan, di kanan-kiri mereka dapat merasakan beberapa binatang yang mengawasi mereka dari kejauhan. Mereka juga merasakan bahwa ada iblis yang menatap mereka dengan tatapan haus darah dari balik bayangan malam. Salah satu iblis dari balik bayangan tidak tahan lagi dan langsung berlari bergerak mengincar salah satu prajurit manusia yang berada paling belakang untuk dimangsa. "Memakan satu manusia saja tidak akan ketahuan!" Ucap iblis ular racun api tersebut dengan lidah menjulur dan air liur tumpah. "Iblis ular kobra klan kobra racun api?" Pekik salah satu prajurit terkejut tiba-tiba muncul iblis dari samping kan
Derrick yang berkeliaran di istana Kaisar iblis akhirnya beristirahat di sebuah taman yang sangat luas di dalam istana. Derrick cukup kesal karena mendapatkan beberapa informasi yang sangat tidak berguna, seperti informasi pasokan logistik, informasi porsi makan para jenderal, informasi latihan prajurit iblis, informasi letak kamar para jenderal dan dua pangeran, serta kamar putri kaisar, hingga informasi-informasi sepele yang tidak berguna sama sekali. Derrick yang memang ingin menggali informasi lebih dalam akhirnya tetap bertahan di istana Kaisar iblis selama 11 hari lamanya. Dalam kurun waktu 11 hari Derrick tidak pernah mendapatkan informasi yang sangat berguna, begitu juga Izra dan bawahannya yang ikut membantunya. Taman, Istana Kaisar Iblis. Derrick kembali duduk di dahan pohon besar yang ada di taman istana Kaisar iblis, tempat ini menjadi tempat favorit Derrick selama melakukan penyelidikan di istana Kaisar iblis. "Sudah sejauh ini, tapi tidak ada informasi yang sangat be
Derrick berhasil menyusup ke istana Kaisar iblis yang berada di kamp militer pasukan iblis pulau tikus dengan menyamar menjadi prajurit manusia yang dipimpin oleh Izra. Derrick segera memisahkan diri dari pasukan manusia saat berada di dalam istana, lalu bergerak untuk menggali informasi yang mungkin berguna. Derrick pergi ke berbagai tempat di istana iblis, mulai dari ruang aula, singgasana kaisar, ruangan dapur, pos penjaga, kamar-kamar kosong, hingga sampai di sebuah ruangan yang sangat suram. Karena penasaran Derrick mendekat dan langsung terdiam dengan mata melotot, karena melihat sang Kaisar iblis yang tertidur pulas di ruangan itu. Dihadapan Kaisar iblis terlihat 10 orang manusia yang terbaring kaku dengan leher yang disayat, lalu terlihat gelas kosong yang masih memiliki sisa-sisa darah yang mulai mengering. Tampaknya darah 10 orang itu sudah mengering diambil secara paksa. "Kaisar iblis..." Geram Derrick dengan langkah berat mendekati Kaisar iblis yang tertidur pulas dan b
Tiga bulan pun berlalu dengan cepat, jenderal besar Derrick segera menyadari bahwa pasukan iblis semakin berkurang di pulau peluang, bahkan belasan formasi portal teleportasi menghilang dari pulau Peluang tanpa jejak. Kondisi itu tentu membuat jenderal besar Derrick merasa sangat aneh dan kebingungan. Sang jenderal segera mengadakan rapat darurat dengan para petinggi aliansi untuk membahas keanehan tersebut. Rapat diselenggarakan dengan memanfaatkan item sihir ilusi langsung, dimana item ini menampilkan semua peserta rapat dalam bentuk ilusi dengan suasana tempat yang sudah diatur oleh pembuat item sihir. Para peserta dapat masuk dalam item dengan menggunakan kartu akses yang dimiliki semua raja dan jenderal kerajaan-kerajaan yang tergabung dalam aliansi. Tempat rapat sudah disetting seperti sebuah aula gedung dengan meja melingkar dengan puluhan kursi yang dapat diduduki. "Jenderal besar Derrick yang terhormat, pasukan iblis di medan perang taring putih menarik pasukannya dan teru
Derrick membawa Maino yang terluka parah menuju wilayah manusia, saat sampai di medan perang yang dalam keadaan kosong dan damai, tiba-tiba pasukan iblis yang mengejar Derrick melepaskan panah. Derrick menciptakan dinding tanah untuk menahan anak panah tersebut, lalu berlari ke gerbang benteng wilayah manusia. Melihat pasukan iblis mulai menyerang, pasukan manusia bersiap menyerang balik dan hanya menunggu perintah panglima perang yang juga berada di benteng. "Panglima sepertinya ras iblis akan memulai serangan mereka lagi. Apa yang harus kita lakukan?" Tanya prajurit kepada sang panglima perang. Derrick yang berlari sembari membawa Maino berhasil berada di depan gerbang. "Ini bahkan baru dua minggu setelah perang sebelumnya berakhir." Keluh panglima perang. Tiba-tiba seorang prajurit berlari dan melaporkan kondisi Derrick dan Maino yang ingin masuk ke dalam benteng. "Buka gerbangnya." Pekik panglima perang memberi perintah agar prajurit membuka gerbang benteng pertahanan. Praju