Tempat Derrick latihan kini terlihat hancur dengan kawah kecil dimana-mana akibat tinju dan pukulan tongkat petir hitam Derrick yang sangat kuat dan memiliki daya hancur begitu besar. Terlihat Derrick terbaring menatap langit dengan nafas tersengal-sengal dan dada naik-turun dengan cepat. Tiba-tiba Fioren menutupi langit dengan raut wajah dingin dan kaku. "Selamat pagi." Sapa Fioren dengan senyuman kaku dan terlihat memaksa. "Fioren?" Derrick segera duduk bersila. "Fioren apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Derrick bingung sembari menyingkirkan beberapa botol ramuan yang dia gunakan. Fioren memberikan Derrick sebotol ramuan pemulih stamina sembari berkata. "Kita akan melanjutkan perjalanan, bersiap-siaplah.""Ouh, oke." Derrick mengerti sembari menenggak ramuan pemulih stamina tersebut. Dalam beberapa detik stamina Derrick pulih sebanyak 40%.Fioren memberikan tiga ramuan kepada Derrick, lalu beranjak pergi sembari berkata. "Bersiaplah, jangan terlambat dan membuang-buang waktu k
Derrick yang sibuk mengawasi sekitar tanpa sadar berpisah dari yang lainnya. Derrick yang kebingungan itu tidak dapat melihat sekitar karena kabut yang tiba-tiba menyerbu menutupi penglihatan. Hanya suara panggilan dari rekan-rekannya yang juga terpisah satu sama lain. "Halo... kalian dimana?" Pekik Derrick dengan lantang sembari melihat sekeliling. "Derrick! Kamu dimana?" Pekik Reren yang sibuk mencari Derrick. "Reren!" Panggil Fioren dari arah barat Derrick. "Tenang! Jangan banyak bergerak, aku akan datang menemui kalian! Tunggu di tempat kalian agar bisa aku jemput." Pekik Huangdi. Setelah mendengar jawaban persetujuan dari mereka, Huangdi dengan hati-hati jalan mendekat kearah suara Fioren terdengar. "Nona Fioren, kamu dimana?" Tanya Huangdi memastikan posisi Fioren. "Aku disini!" Pekik Fioren menjawab. Huangdi segera menoleh kearah suara dan dengan hati-hati mendekat. Semua orang menunggu dengan tenang, hanya Reren yang sibuk mencari Derrick. "Derrick! Kamu dimana?" Tan
Meskipun kesulitan bertarung melawan raja semut karena lukanya, Derrick tetap mampu mengimbangi sang Raja karena bagaimana Raja semut hanyalah monster yang mengandalkan kekuatan fisik saja dan sesekali melepaskan tebasan angin. Derrick beberapa kali terkena serangan cakar Raja semut dan beberapa kali juga kehilangan fokus karena lukanya yang semakin sakit. Bang! Raja semut ditendang terhempas membentur tanah hingga retak. Terlihat Derrick mengejarnya, namun Raja semut terlihat tersenyum kecil memandang Derrick yang berada di atasnya tersebut. Bang! Derrick melancarkan tendangan terarah ke wajah Raja semut, namun Raja semut berhasil kabur menjauh kearah selatan. "Kekeke..." Raja semut itu tertawa. "Sepanjang pertarungan kamu hanya tertawa, aku kesal mendengarnya." Ucap Derrick dingin dengan tubuh yang diselimuti aura petir hitam. Bush! Bang! Derrick langsung berada di depan Raja semut dan melancarkan tinju terarah ke wajah, namun Raja semut menangkis dengan kedua tangannya. Ra
Derrick mendarat dengan nafas yang tersengal-sengal dan ekspresi wajah puas setelah berhasil mengalahkan Raja semut langkah 10. Derrick segera meminum sebotol ramuan pemulih stamina yang dia miliki. "Selanjutnya..." Derrick melempar botol ramuan yang kosong tersebut sembari melirik para monster semut yang melawan ular api, karena cahaya api Derrick dapat melihat monster tersebut tanpa terhalang kabut tebal. Terlihat ular api sudah babak belur dihajar para semut dan bisa roboh kapan saja. Derrick mendekat dan berniat membantu, namun tiba-tiba Derrick merasakan sesuatu yang menusuknya dari belakang. Derrick menoleh ke belakang dan melihat Raja semut yang tersenyum kecil, lalu mencabut tusukan cakarnya dengan kasar. "Bagaimana bisa?" Derrick langsung jatuh berlutut sembari memegang dadanya yang bolong terkena tusukan Raja semut. "Kekeke..." Tawa kecil Raja semut menggema di dalam kabut tebal tersebut. Derrick muntah darah sembari terus menggunakan teknik naga penyembuh, namun luka t
Di suatu tempat tersembunyi di balik semak-semak terlihat Fioren mengobati dua orang yang sedang terluka dan dipenuhi balutan perban. Dua orang tersebut tidak lain adalah Derrick dan Reren yang terluka saat penyerangan monster koloni semut kepada mereka di dalam kabut. Fioren mengobati dua rekannya tersebut dengan penuh perhatian dan kehati-hatian. Saat sedang mengobati Derrick yang terluka lebih parah, Fioren dikejutkan dengan kedatangan Lingarl dari balik semak-semak. "Lingarl?" Fioren terkejut dan segera menyambut Lingarl yang terluka cukup parah di bagian perutnya. Luka Lingarl terlihat membusuk dan sangat tidak enak dipandang. Fioren dengan cemas mengobati luka parah tersebut, namun itu tidak berhasil. Tiba-tiba tangan Lingarl mencengkram erat tangan Fioren dengan ekspresi wajah menahan sakit."Fioren aku senang kalian masih hidup. Kumohon bawa mereka berdua dan pergilah dari tempat terkutuk ini. Jangan membuang-buang energi tenaga dalammu untukku. Pergilah dari hutan ini, mon
Desa Tersembunyi, Hutan Naga. Monster Slime yang bertarung dengan kelompok Derrick sebelumnya kini terlihat memasuki sebuah desa yang dijaga goblin. Kedatangan slime disambut goblin penjaga desa dengan ramah, seorang hobgoblin wanita segera menyambut slime dengan menunduk hormat. Monster serigala di belakangnya juga menunduk hormat kepada slime. "Selamat datang kembali tuan Yura." Ucap hobgoblin wanita dengan lembut. Slime itu berubah menjadi elf bocah laki-laki dengan pakaian yang didominasi warna tanah seperti pakaian jaman purba. "Sline kumpulkan semua orang, aku ingin mengatakan sesuatu tentang sekelompok manusia yang memasuki wilayah kita." Perintah Yura dengan tenang melewati Sline yang menunduk hormat. "Baik tuan." Balas Sline. "Tuan Yura, sebelumnya ini ada surat dari penguasa hutan." Ucap Sline sembari memberikan sebuah pelepah surat yang dikirim seseorang yang disebut penguasa. "Surat? Dari penguasa?" Yura terkejut mendengar pengirim surat tersebut. Yura berbalik dan
Hari sudah berganti pagi. Derrick terus tersadar sepanjang malam mengawasi area sekitar, ditakutkan musuh kembali menyerang mereka yang sedang beristirahat. Di pagi hari Derrick yang mengantuk berat dihampiri Fioren sembari memberikan sebotol air minum. "Terimakasih." Ucap Derrick berterimakasih sembari mengambil botol minum tersebut, lalu meminumnya hingga setengahnya. Fioren mencuri pandang kepada Derrick beberapa kali, wanita itu ingin mengatakan sesuatu dengan ragu-ragu dan sangat gugup. "Derrick, maaf atas apa yang terjadi malam tadi. Aku sungguh tidak tahu jika Lingarl itu ternyata monster yang sedang menyamar. Lagipula siapa yang menduga monster slime bisa menyamar menjadi orang lain dan dapat berbicara. Itu sungguh diluar dugaan. Maafkan aku." Ujar Fioren dengan gugup meminta maaf atas tragedi tadi malam. Derrick hanya diam, lalu menguap sembari meregangkan tubuhnya. "Kamu jaga sekitar. Aku sangat lelah dan ingin beristirahat. Itupun jika kamu tidak keberatan, tapi tolon
Derrick yang bertarung dengan Yura dibuat terkejut karena semua serangannya seakan menembus tubuh Yura layaknya meninju air. Derrick terus melakukan serangan demi serangan dengan tongkat petir hitamnya. Blash! Setelah saling jual beli serangan, Derrick akhirnya berhasil memukul telak kepala Yura hingga hancur menjadi cair. Disaat yang sama Yura menusuk dada Derrick hingga tembus, lalu menendang Derrick hingga terhempas. Bang! Derrick yang terhempas membentur pohon itu dengan susah payah berdiri untuk menyambut serangan susulan. "Ugh... bagaimana bisa dia terlihat baik-baik saja menerima pukulan itu? Bukankah pukulan benda tumpul dapat membuatnya terluka?" Tanya Derrick heran melihat kepala Yura utuh kembali, pasalnya Derrick yakin Yura dapat terluka oleh serangan benda tumpul seperti tongkat. Yura tertawa melihat ekspresi keheranan di wajah Derrick. "Haha... Sekarang aku mengerti.""Tubuh aslimu terbuat dari air, serangan yang bersifat tajam tidak akan membunuhmu atau membuatmu