Raja semut mulai terdorong sedikit demi sedikit, dengan sekali hentakan Raja semut harus mundur beberapa langkah akibat dorongan Derrick. Derrick mengeluarkan senjata sihir baru, yaitu dunia kubus dan memasukkan Fioren ke dalamnya. "Mari kita akhiri ini monster sialan." Ucap Derrick dingin bergerak menyerang. Semut itu menyemburkan racunnya, namun Derrick bermanuver sedikit ke samping dan meninju tubuh kanan Raja semut. Derrick kembali meninju, namun raja semut menghindar dan melepaskan tusukan cakar ke wajah. Bang! Derrick menangkis tusukan tersebut, Derrick menjauh dan melepaskan beberapa tebasan energi. Di sisi lain di dalam pikiran Derrick dia membayangkan sebuah tombak energi. Derrick mendarat di dahan pohon, lalu bersembunyi di baliknya. Raja semut yang mengejar tidak peduli dan terus menyerang dengan tangannya yang sangat tajam dan kuat. Bang! Derrick mengalirkan energi ke sebuah pohon untuk menangkis tusukan Raja semut tersebut. Raja semut meraung kesakitan akibat menus
"Fioren apa yang sedang kamu lakukan?" Tanya Derrick berdiri sembari angkat tangan dengan tatapan lurus ke mata Fioren yang mengandung kebencian sangat dalam. "Derrick... apa yang telah kamu lakukan kepadaku selama aku tidak sadarkan diri? Kamu memperkosa ku?" Tanya Fioren dingin sembari mengikuti pergerakan Derrick yang perlahan-lahan mundur, hal itu dilakukan agar Derrick tidak bisa kabur darinya. Fioren sangat marah karena bajunya robek, lalu bagian selangkangannya mengalir darah segar, disisi lain Derrick sedang melakukan semedi. Mendapati keadaan seperti itu tentu saja Fioren berpikir tidak-tidak, terlebih dimatanya Derrick adalah pria brengsek yang pernah mencoba memperkosanya beberapa waktu lalu. Hal itu diperparah dengan ucapan Tiger Long bahwa mereka main dengan ganas hingga dia pingsan tak sadarkan diri karena masih terluka. Hal itu membuktikan Tiger Long tidak tahu apa-apa dan menganggap mereka berhubungan badan hingga dia pingsan. Tiger Long sebelum pergi entah kemana
Huangdi yang mencari keberadaan Derrick kembali dan bertemu Tiger Long yang sedang beristirahat di sebuah pepohonan, terlihat Fioren yang masih tak sadarkan diri. Melihat kedatangan Huangdi, Tiger Long bertanya dengan antusias tentang Derrick. "Tuan muda, sepertinya bocah itu sudah melebur menjadi abu oleh lahar panas, bahkan tulang-tulangnya tidak satupun tersisa." Ucap Huangdi sembari menggeleng kepala. "Bocah itu terbunuh? Sangat disayangkan, padahal dia menjadi bagian terpenting untuk mendapatkan mutiara tak tertandingi." Respon Tiger Long menanggapi tentang Derrick yang dipastikan mati menurut Huangdi. Tiger Long melirik Fioren yang pingsan karena marah. "Aku tidak pernah menduga, teknik sihir wanita gila ini begitu hebat dan mampu membunuh seorang ranah kaisar awal. Sungguh tidak diduga." Ucap Tiger Long menggeleng tak berdaya. Pada awalnya Tiger Long hanya ingin melihat kemampuan Fioren dengan memanfaatkan Derrick, namun siapa yang menduga Derrick tidak mampu bertahan dar
Kota Naga Langit. Di suatu tempat yang tidak diketahui, terlihat sebuah kawah besar yang terus disambar petir hitam berkali-kali. Petir itu terus menyambar kawah tersebut seakan-akan memiliki dendam pribadi kepada tanah di hutan tersebut. Tempat itu sebelumnya adalah hutan yang dikelilingi formasi sihir pelindung yang melindungi sebuah bangunan besar yang menjadi lokasi 20 orang dewa untuk membuat pilar formasi sembilan surgawi. Ya, tempat itu adalah lokasi Pembuatan Pilar Formasi Sembilan Surgawi. Jika diperhatikan secara seksama terlihat banyak mayat yang berserakan di sekitar kawah besar tersebut, mayat-mayat itu tampaknya adalah manusia yang mati di sambar petir. Terlihat 20 bendera putih melayang yang menampilkan simbol unik dan kuno bertinta emas, di belakang bendera putih tersebut terlihat sesosok mayat tua yang mati melayang dan terus disambar petir. Suasana seperti itu benar-benar mengerikan dan membuat orang takut. 20 bendera yang melayang itu secara bersamaan jatuh dan
Derrick yang bersembunyi dalam dunia dimensi akhirnya memutuskan keluar setelah berada jauh dari keberadaan Fioren, namun baru saja muncul di permukaan Derrick bertemu dengan seseorang yang sedang duduk di sebuah pohon tumbang dengan ratusan mayat monster berserakan di sekitarnya. "Aku kira ada apa hingga hutan ini bergejolak beberapa hari belakangan, ternyata itu ulahmu, Derrick sang pemerkosa." Ucap pemuda itu dengan tinju menopang pipi kanan. "Kamu siapa?" Tanya Derrick heran dengan keberadaan orang tersebut. Derrick menyimpan kubus kayunya ke dalam gulungan segel tanpa mengalihkan pandangan dari pemuda misterius tersebut, lalu mencoba mengukur kemampuan sang pemuda misterius. Derrick yang mencoba mengukur kemampuan pemuda misterius itu terkejut sesaat karena tidak merasakan apapun, dapat dikatakan pemuda misterius itu hanyalah manusia biasa. Namun, keberadaannya di hutan berbahaya ini menandakan bahwa dia bukan pemuda biasa. "Kamu tidak perlu mengukur kekuatanku, aku tidak me
Derrick yang memiliki keyakinan penuh akan kekuatan teknik Bolnagi berbalik pergi karena menganggap Witan si murid jenderal besar tersebut telah mati. Namun sebuah tebasan energi mengerikan melewati dan menggores kecil pipi kanannya, Derrick melirik pipinya yang berdarah dengan ekspresi ngeri dan takut karena hampir terpenggal. "Jangan pernah alihkan pandanganmu dari lawan, meskipun kamu memiliki keyakinan telah membunuhnya. Jika lawanmu bukan aku, sudah pasti kepalamu terpenggal saat ini. Kamu cukup beruntung melawanku, seorang ksatria yang tidak akan pernah mengambil keuntungan dari orang bodoh." Ucap Witan dengan acuh dan mengandung hawa mengancam. Energi tenaga dalam tipis yang menyelimuti tubuh Derrick (mode tahap pertama evolusi naga) bahkan tidak mampu menahan rasa mengancam dari keberadaan Witan. Derrick menancapkan tongkat hitamnya ke tanah dan menyebarkan petir hitam ke berbagai arah. "Zona petir hitam!" Dengus Derrick dan berbalik kearah Witan yang berdiri dengan angkuh
Witan terhempas jauh menembus beberapa pohon besar hingga menghancurkan batu besar, lalu berhenti menghancurkan dinding gunung dengan memuntahkan seteguk darah segar. Witan yang muntah darah itu langsung menangkis pukulan tongkat hitam Derrick yang tiba-tiba muncul menggunakan teknik pertukaran. Trang! Trang! Trang! Serangan demi serangan Derrick lancarkan, sementara Witan dengan santainya menangkis serangan Derrick tersebut menggunakan pedangnya dan sesekali menyerang balik Derrick. Slash! Witan melancarkan tebasan horizontal dan kebetulan kemampuan tebasan mutlak (salah satu kemampuan spesial aura) aktif, Derrick yang mati langkah hanya bisa menggunakan pelindung energi padahal dia tahu sudah 5 detik berlalu dan kemungkinan tebasan itu mutlak. Benar saja, hasilnya Derrick tertebas dan terluka cukup parah karena kemampuan pasif aura tersebut. Derrick mundur menjauh, Witan langsung melakukan dash dimensi dan menusuk Derrick yang berteriak kesakitan, namun tusukan itu ditahan ole
Domain Naga langit diaktifkan dan mengurung Witan ke dalamnya. Witan langsung berada di sebuah lembah yang sangat panas dengan tanah yang memiliki retakan dan menyemburkan api. Sebuah Naga raksasa di atas langit terlihat menatap Witan dengan tatapan dingin dengan cakar siap memecahkan kepala Witan. "Cengkram!" Pekik Derrick dingin dan suara bergetar memberikan perintah dengan tangan kanan mencengkeram udara kosong. Witan yang sedikit terpanah dan tertekan dengan aura Naga tersebut, akhirnya bergerak menjauhi lokasi dan membuat Naga besar itu tidak berhasil mencengkram kepalanya. Witan melepaskan tebasan aura setelah sedikit terkejut karena tertekan oleh energi misterius layaknya gravitasi, lalu bergerak mendekati dan menyerang Derrick. "Tekanan ini tidak berakhir?" Tanya Witan yang menyadari dia masih ditekan oleh energi misterius meski dia bergerak. Faktanya seandainya Witan tidak memiliki aura (benar-benar manusia biasa) yang membuat tubuhnya terlindungi mungkin tulang-tulangnya