Tolecnal yang marah akhirnya memutuskan keluar dari desa elf hanya untuk membunuh Derrick, meskipun itu akan sangat memalukan mengingat dirinya yang sudah mendapatkan gelar dewa yang setara dengan dewa tertinggi dalam ranah kekuatan manusia."Manusia itu ancaman, aku pernah bertemu dengan orang yang sangat berbakat sepertinya di masa lalu dan dimasa depan orang itu adalah jenderal utama ras manusia dalam perang. Aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama." Batin Tolecnal mengeluarkan aura energi alam yang sangat pekat dan menjulang menembus langit, dan dalam sekejap Tolecnal menghilang menjadi abu. Reren mengobati Derrick dan Fioren yang terluka parah akibat sambaran petir dan terjebak dalam labirin, saat sedang mengobati dua orang itu tiba-tiba Tolecnal muncul dengan aura yang sangat kuat dan menekannya hingga menempel di tanah. "Apa yang terjadi?" Reren bertanya-tanya dan berusaha melawan tekanan aura tersebut. "Manusia kamu harus mati!" Pekik Tolecnal melepaskan pukulan energ
Setelah malam yang panjang, akhirnya hari sudah berganti pagi. Derrick dan Fioren sudah pulih meskipun mereka masih merasakan sakit di sekujur tubuh akibat terjebak dalam labirin, terutama Derrick yang menerima tusukan tombak beberapa kali di punggung dan dadanya. Karena keadaan yang tidak memungkinkan Tiger Long memutuskan untuk beristirahat selama satu hari lagi di tempat tersebut agar Derrick dan Fioren dapat pulih lebih cepat. Setelah melakukan semedi selama seharian penuh Derrick akhirnya keluar tenda untuk mencari udara segar. Ternyata hari sudah beranjak malam, terlihat Tiger Long dan Huangdi yang baru saja kembali dari berburu. Fioren dan Reren yang mencari bahan obat juga datang setelahnya. Reren berlari kecil menghampiri Derrick yang menatap mereka di depan tenda. "Derrick bagaimana keadaanmu? Apakah kamu sudah pulih?" Tanya Reren lembut dan penuh perhatian. "Iya, begitulah." Balas Derrick acuh, lalu menatap Fioren yang menunjukkan wajah datar. "Sepertinya kalian panen
Tempat Derrick latihan kini terlihat hancur dengan kawah kecil dimana-mana akibat tinju dan pukulan tongkat petir hitam Derrick yang sangat kuat dan memiliki daya hancur begitu besar. Terlihat Derrick terbaring menatap langit dengan nafas tersengal-sengal dan dada naik-turun dengan cepat. Tiba-tiba Fioren menutupi langit dengan raut wajah dingin dan kaku. "Selamat pagi." Sapa Fioren dengan senyuman kaku dan terlihat memaksa. "Fioren?" Derrick segera duduk bersila. "Fioren apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Derrick bingung sembari menyingkirkan beberapa botol ramuan yang dia gunakan. Fioren memberikan Derrick sebotol ramuan pemulih stamina sembari berkata. "Kita akan melanjutkan perjalanan, bersiap-siaplah.""Ouh, oke." Derrick mengerti sembari menenggak ramuan pemulih stamina tersebut. Dalam beberapa detik stamina Derrick pulih sebanyak 40%.Fioren memberikan tiga ramuan kepada Derrick, lalu beranjak pergi sembari berkata. "Bersiaplah, jangan terlambat dan membuang-buang waktu k
Derrick yang sibuk mengawasi sekitar tanpa sadar berpisah dari yang lainnya. Derrick yang kebingungan itu tidak dapat melihat sekitar karena kabut yang tiba-tiba menyerbu menutupi penglihatan. Hanya suara panggilan dari rekan-rekannya yang juga terpisah satu sama lain. "Halo... kalian dimana?" Pekik Derrick dengan lantang sembari melihat sekeliling. "Derrick! Kamu dimana?" Pekik Reren yang sibuk mencari Derrick. "Reren!" Panggil Fioren dari arah barat Derrick. "Tenang! Jangan banyak bergerak, aku akan datang menemui kalian! Tunggu di tempat kalian agar bisa aku jemput." Pekik Huangdi. Setelah mendengar jawaban persetujuan dari mereka, Huangdi dengan hati-hati jalan mendekat kearah suara Fioren terdengar. "Nona Fioren, kamu dimana?" Tanya Huangdi memastikan posisi Fioren. "Aku disini!" Pekik Fioren menjawab. Huangdi segera menoleh kearah suara dan dengan hati-hati mendekat. Semua orang menunggu dengan tenang, hanya Reren yang sibuk mencari Derrick. "Derrick! Kamu dimana?" Tan
Meskipun kesulitan bertarung melawan raja semut karena lukanya, Derrick tetap mampu mengimbangi sang Raja karena bagaimana Raja semut hanyalah monster yang mengandalkan kekuatan fisik saja dan sesekali melepaskan tebasan angin. Derrick beberapa kali terkena serangan cakar Raja semut dan beberapa kali juga kehilangan fokus karena lukanya yang semakin sakit. Bang! Raja semut ditendang terhempas membentur tanah hingga retak. Terlihat Derrick mengejarnya, namun Raja semut terlihat tersenyum kecil memandang Derrick yang berada di atasnya tersebut. Bang! Derrick melancarkan tendangan terarah ke wajah Raja semut, namun Raja semut berhasil kabur menjauh kearah selatan. "Kekeke..." Raja semut itu tertawa. "Sepanjang pertarungan kamu hanya tertawa, aku kesal mendengarnya." Ucap Derrick dingin dengan tubuh yang diselimuti aura petir hitam. Bush! Bang! Derrick langsung berada di depan Raja semut dan melancarkan tinju terarah ke wajah, namun Raja semut menangkis dengan kedua tangannya. Ra
Derrick mendarat dengan nafas yang tersengal-sengal dan ekspresi wajah puas setelah berhasil mengalahkan Raja semut langkah 10. Derrick segera meminum sebotol ramuan pemulih stamina yang dia miliki. "Selanjutnya..." Derrick melempar botol ramuan yang kosong tersebut sembari melirik para monster semut yang melawan ular api, karena cahaya api Derrick dapat melihat monster tersebut tanpa terhalang kabut tebal. Terlihat ular api sudah babak belur dihajar para semut dan bisa roboh kapan saja. Derrick mendekat dan berniat membantu, namun tiba-tiba Derrick merasakan sesuatu yang menusuknya dari belakang. Derrick menoleh ke belakang dan melihat Raja semut yang tersenyum kecil, lalu mencabut tusukan cakarnya dengan kasar. "Bagaimana bisa?" Derrick langsung jatuh berlutut sembari memegang dadanya yang bolong terkena tusukan Raja semut. "Kekeke..." Tawa kecil Raja semut menggema di dalam kabut tebal tersebut. Derrick muntah darah sembari terus menggunakan teknik naga penyembuh, namun luka t
Di suatu tempat tersembunyi di balik semak-semak terlihat Fioren mengobati dua orang yang sedang terluka dan dipenuhi balutan perban. Dua orang tersebut tidak lain adalah Derrick dan Reren yang terluka saat penyerangan monster koloni semut kepada mereka di dalam kabut. Fioren mengobati dua rekannya tersebut dengan penuh perhatian dan kehati-hatian. Saat sedang mengobati Derrick yang terluka lebih parah, Fioren dikejutkan dengan kedatangan Lingarl dari balik semak-semak. "Lingarl?" Fioren terkejut dan segera menyambut Lingarl yang terluka cukup parah di bagian perutnya. Luka Lingarl terlihat membusuk dan sangat tidak enak dipandang. Fioren dengan cemas mengobati luka parah tersebut, namun itu tidak berhasil. Tiba-tiba tangan Lingarl mencengkram erat tangan Fioren dengan ekspresi wajah menahan sakit."Fioren aku senang kalian masih hidup. Kumohon bawa mereka berdua dan pergilah dari tempat terkutuk ini. Jangan membuang-buang energi tenaga dalammu untukku. Pergilah dari hutan ini, mon
Desa Tersembunyi, Hutan Naga. Monster Slime yang bertarung dengan kelompok Derrick sebelumnya kini terlihat memasuki sebuah desa yang dijaga goblin. Kedatangan slime disambut goblin penjaga desa dengan ramah, seorang hobgoblin wanita segera menyambut slime dengan menunduk hormat. Monster serigala di belakangnya juga menunduk hormat kepada slime. "Selamat datang kembali tuan Yura." Ucap hobgoblin wanita dengan lembut. Slime itu berubah menjadi elf bocah laki-laki dengan pakaian yang didominasi warna tanah seperti pakaian jaman purba. "Sline kumpulkan semua orang, aku ingin mengatakan sesuatu tentang sekelompok manusia yang memasuki wilayah kita." Perintah Yura dengan tenang melewati Sline yang menunduk hormat. "Baik tuan." Balas Sline. "Tuan Yura, sebelumnya ini ada surat dari penguasa hutan." Ucap Sline sembari memberikan sebuah pelepah surat yang dikirim seseorang yang disebut penguasa. "Surat? Dari penguasa?" Yura terkejut mendengar pengirim surat tersebut. Yura berbalik dan