Derrick memasuki mode teknik 7 evolusi naga tahap satu yang memungkinkan Derrick memiliki kecepatan yang sangat cepat, sementara kekuatan tubuh Derrick semakin kuat dari sebelumnya. Karena masuk mode tahap satu teknik 7 evolusi naga semua luka Derrick pulih secara instan bahkan Derrick terlihat seperti tidak pernah terluka. "Derrick?" Panggil Reren ketakutan dan juga senang Derrick masih hidup, Lingarl melindungi Reren di belakangnya. "Derrick apa yang terjadi kepadamu?" Tanya Lingarl waspada karena Derrick seperti orang lain dengan tubuh yang diselimuti energi tanaga dalam. Derrick langsung berlari dengan kecepatan yang tidak bisa diikuti mata meninggalkan Reren dan Lingarl. Reren berteriak memanggil Derrick dengan cemas dan mengejar Derrick. Kapten Marion dan orang-orangnya berhenti ketika merasakan sesuatu yang mengejar mereka dengan sangat cepat. "Apa itu?" Tanya Hank penasaran. Semua orang penasaran dan bertanya-tanya, lalu mereka melihat sesosok yang menuju mereka dengan s
Kamar penginapan, kota awal. Derrick yang pingsan akhirnya sadarkan diri dan menemukan bahwa dirinya berada di kamar penginapannya. Derrick tersenyum melihat Reren yang tertidur di sampingnya dalam posisi duduk dan terlihat sangat kelelahan. "Cantiknya. Dia terlihat lebih cantik ketika sedang tertidur." Komentar Derrick sembari menyingkirkan tangan Reren yang memegang tangannya. Derrick segera turun dari ranjang dan meletakkan Reren agar tidur di ranjangnya, Derrick bahkan hampir jatuh karena dirinya masih belum pulih untuk mengangkat beban. "Beristirahatlah. Terimakasih karena selalu bersamaku dan tidak menunjukkan kebencian terhadapku, seperti wanita-wanita lain di pulau ini." Ucap Derrick berterimakasih sembari bersandar di samping bangsal dengan menahan sakit. Sejak awal Derrick memasuki pulau Kambangan darah Derrick selalu mendapati tatapan sinis dan kebencian oleh wanita-wanita yang dia temui. Bahkan Reren juga pada awalnya menatapnya dengan tatapan yang sama, namun dari se
Di sebuah kapal. Joshua sang raja Kambangan darah yang melakukan semedi tujuh hari tujuh malam akhirnya merasakan bahwa dirinya akan menerobos ranah surgawi tertinggi. Langit diatas kapal raja Joshua mulai menunjukkan tanda-tanda seseorang ingin menerobos ranah surgawi tertinggi dan menjadi salah satu dewa tertinggi setara dengan jenderal besar Derrick dan Kaisar iblis Lenghuo beserta 7 jenderal iblis setianya. Langit itu mendung seakan-akan badai akan menyapu seluruh dunia, petir saling bersahut-sahutan dan mengeluarkan suara petir yang memekakkan telinga, tiba-tiba laut yang tenang terjadi fenomena pusaran laut yang seakan-akan ingin menenggelamkan kapal. "Sedikit lagi penghalang ini hancur dan aku akan bisa setara dengannya. Aku akan kembali menantangnya dan mengalahkannya." Batin Joshua berkeringat dingin sembari mengingat kekalahannya melawan jenderal besar Derrick. Para kru kapal dan prajurit panik ketika melihat fenomena tersebut, mereka cemas dan takut karena setiap kali s
Hutan Naga, Pulau Kambangan darah. Di sebuah gunung di hutan Naga dengan puluhan Naga terbang berlalu lalang diatas langit. Di dalam gunung terlihat dua orang manusia yang sedang mengobrol ditemani secangkir teh hangat. "Aku terkejut teman lama tiba-tiba datang menemuiku setelah ribuan tahun lamanya berlalu. Ada apa gerangan kamu tiba-tiba keluar dari persembunyian? Apakah kamu sudah bosan menunggu seorang pewaris atau karena kebangkitan tubuh suci?" Ucap manusia bermahkota emas, dia bukanlah manusia melainkan raja Naga. Pemuda yang menjadi lawan bicaranya tertawa kecil, lalu berujar. "Haha, kebangkitan tubuh suci benar-benar diluar perkiraanku. Kuharap dia tidak sama seperti pendahulunya. Jika ternyata dia sama seperti pendahulunya, maka dunia ini akan dalam bahaya." "Teman kamu tidak perlu khawatir, karena ada dua orang yang bisa membunuhnya jika pemilik tubuh suci ini berada disisi kejahatan. Lagipula kutukan ribuan pendekar akan membunuhnya, jika dia suka membantai orang." Bal
Perbatasan Hutan Naga. Kelompok Tiger Long akhirnya bergerak menuju hutan Naga untuk mengambil sebuah benda pusaka yang disebut "Mutiara tak tertandingi", Huangdi, Derrick, Reren, Fioren, dan Lingarl adalah orang-orang yang membantunya untuk mengambil benda pusaka tersebut. Mereka bisa masuk ke hutan Naga tanpa mendapatkan kendala yang berarti, karena pasukan penjaga pulau disibukkan menjaga pantai dan mencegah tahanan yang berhasil membuka borgol leher kabur dari pulau. Ketika sampai di sebuah lapangan kecil di tengah hutan dengan beberapa batu besar, kelompok Tiger Long berhenti atas instruksi Huangdi. "Ada apa paman?" Tanya Tiger Long penasaran kenapa pamannya mengintruksikan untuk berhenti di lapangan kecil tersebut. "Karena hari sudah malam, sebaiknya kita beristirahat disini." Ucap Huangdi memberi saran.Mendengar saran tersebut, Tiger Long melirik Derrick dan yang lainnya untuk meminta persetujuan. Melihat mereka mengangguk setuju, Tiger Long berucap. "Baiklah paman, kita
Desa elf, Hutan Terlarang, Hutan Naga. Desa elf adalah desa kecil yang terlihat menyatu dengan alam, karena elf membangun rumahnya di atas pohon. Bahkan ada elf yang membangun rumahnya di dahan pohon yang berada tepat di tengah-tengah sungai besar yang menjadi sumber air desa mereka. Di sebuah rumah kayu yang berada di atas cabang pohon besar terlihat seorang elf berwajah bapak-bapak yang sedang mengisi waktu luang dengan melukis sekeranjang buah di atas meja dengan latar belakang danau. Elf ini adalah salah satu tetua desa elf, namanya adalah Tolecnal Edward dan memiliki kekuatan yang mengerikan, di masa lalu Tolecnal diberi julukan dewa elf gravitasi saat terjadi perang antara ras manusia dan elf. Dimana saat itu Tolecnal berhasil membunuh seorang dewa (ranah dewa tertinggi) ras manusia dan dialah yang membuat ras elf mampu bertahan dengan mengasingkan diri. Brak! Saat sedang melukis Tolecnal terganggu oleh seorang elf muda yang menabrak dinding rumahnya. Tolecnal bahkan membua
Danau, Hutan Naga.Derrick sedang melakukan semedi untuk memahami teknik kibasan tongkat petir angkara di sebuah batu besar yang terlihat tersembunyi diantara pepohonan dan semak-semak. Kening Derrick semakin berkerut ketika kesulitan memahami beberapa hal tentang gerakan menggunakan teknik tersebut. Derrick menghela nafas pelan dan kembali gagal memahami teknik tersebut. "Benar saja, memahami melalui melihat gerakan lebih sulit dibandingkan memahami melalui gulungan teknik. Terlebih aku tidak bisa mendapatkan sedikit petunjuk bagaimana cara mempelajari dan memahami teknik ini." Gumam Derrick menggeleng kepala tak berdaya. "Seandainya guru masih hidup, mungkin aku tidak butuh waktu lama memahami teknik tingkat dasar ini. Sangat disayangkan guru telah tiada." Gumam Derrick merindukan gurunya. Derrick kembali melakukan beberapa gerakan segel tangan, lalu kembali melakukan semedi untuk memahami teknik tersebut. 10 menit berlalu. Derrick kembali menghela nafas pelan, karena untuk ke
Elf pengawal yang bernama Kiza membekap dan membawa Telis menuju danau dimana pintu masuk ke desa elf berada. Kiza tidak peduli dengan kekesalan dan kemarahan Telis kepadanya, bagi Kiza membawa Telis kembali ke desa elf adalah hal yang utama. "Lepaskan aku sialan!" Pekik Telis memukul-mukul lengan Kiza. "Tuan putri..." Aki salah satu pengawal melihat sesuatu yang mendekat kearah mereka dengan kecepatan tinggi. Blush! "Ugh..." Aki muntah darah. Aki langsung menjadi tameng hidup untuk menahan sesuatu tersebut, ternyata itu adalah sebuah tongkat hitam legam yang diselimuti energi. Kiza terkejut Aki menghadang tongkat tersebut hingga tubuhnya tembus karena tongkat itu sangat kuat. Percikan darah Aki langsung membasahi wajah Kiza, Telis, dan dua elf lainnya. "Aki?" Telis terkejut dan tercengang. "Aki!!!" Pekik Telis meraung marah melihat salah satu pengawal sekaligus rekannya terbunuh begitu saja di hadapannya. Dua elf lainnya langsung berada di depan Kiza dan Telis siap menyambut
Kaisar iblis segera kembali untuk melihat situasi yang terjadi di benua Naga hitam. Betapa terkejutnya sang kaisar ketika melihat benua Naga hitam mengalami kehancuran yang sangat mengerikan, dan banyak manusia maupun iblis terbunuh. Tak ada satupun yang tersisa selain bongkahan dan juga mayat beberapa praktisi kuat, sang kaisar segera pergi ke kerajaan bajak laut dan melihat pasukannya mati mengenaskan. "Beelzebub..." Kaisar iblis melihat anak bungsunya dengan mata berkaca-kaca. Terlihat Beelzebub terbunuh dengan sebagian besar tubuhnya hilang akibat terkena hempasan energi pedang jenderal besar Derrick. Di samping Beelzebub terlihat Hanabi yang mati dengan tubuh terbelah dua, lalu dua putranya yang lain terlihat tidak ada disekitar, diperkirakan dua iblis itu menjadi abu akibat hempasan energi pedang jenderal besar Derrick. "Kalian memiliki regenerasi yang mengerikan, tapi kenapa kalian mati dengan sangat mudah?" Tanya kaisar iblis menahan tangisnya. "Ghaa hahaha." Tangis
Jenderal besar Derrick meraung marah dan merasa sangat sakit melihat kematian Lao Aidan. Energi Auranya terus keluar dan membuat orang tidak berani mendekat. Terlihat para prajurit dan beberapa petinggi militer menatap jenderal besar Derrick dengan sombong. "Dengan ini alam dewa tidak akan membunuh kita semua." Ucap salah satu prajurit. "Dasar bodoh, ini hanyalah tahap awal untuk membunuh bajingan ini, tahap kedua adalah membiarkan ras iblis membunuhnya. Tapi, kenapa ras iblis belum datang?" Tanya yang lainnya tanpa merasa iba kepada sang jenderal. "Kita telah melakukan kesalahan. Jenderal akan membunuh kita semua." Ucap seorang prajurit yang sedih dan takut melihat jenderal besar Derrick yang meraung marah. "Tidak perlu takut, tuan Rathm Siswanto sudah mempersiapkan segalanya untuk membunuh orang yang menyebabkan para dewa marah itu." Ucap prajurit lainnya. "Lao... putraku... hiks, hiks." Jenderal besar Derrick yang meraung marah dan menangis pada akhirnya berhenti dan mulai me
Kamp militer Aliansi, Medan Perang Pulau Peluang, kerajaan Xenium. Jenderal besar Derrick didatangi tamu yang sangat tak terduga saat sedang mengawasi wilayah pulau peluang yang dijadikan kamp militer oleh ras iblis. Tamu itu adalah muridnya sendiri, seorang murid yang berkhianat kepadanya dan mendukung alam dewa yang ingin membunuh Lao Aidan. Seorang murid durhaka dan hampir mati ditangannya, seorang murid yang dia usir dari pasukan Aliansi. "Selamat pagi guruku yang perkasa dan tak terkalahkan. Bagaimana kabarmu guru? Kuharap kamu baik-baik saja." Ucap Rathm Siswanto dengan tersenyum ramah kepada gurunya, jenderal besar Derrick. "Rathm?" Jenderal Derrick menoleh ke belakang dan bertatapan langsung dengan muridnya tersebut. "Bagaimana bisa kamu sampai disini?" Tanya jenderal besar Derrick tenang, namun jauh di dalam hatinya sang jenderal masih marah kepada Rathm muridnya tersebut. "Haha, guru menurutmu orang yang bisa memberikan luka tebas di bahumu itu dapat dihentikan oleh beb
Iblis yang bernama Yudian itu merupakan salah satu dari beberapa iblis tingkat rendah yang mencapai ranah dewa iblis tertinggi. Yudian sendiri adalah iblis kambing tanduk hitam yang merupakan klan iblis kambing paling bawah dan paling rendah di antara klan-klan iblis kambing. Yudian yang berhasil menerobos ranah dewa iblis tertinggi berusaha keras untuk mengontrol energi iblis yang meluap-luap ditubuhnya. Yudian tampaknya benar-benar kesulitan mengontrol energi iblis dan membuat suasana di pulau iblis agung semakin mencekam karena energi iblis meluap-luap dan menciptakan fluktuasi energi yang sangat mengerikan. Sambaran petir yang sangat kuat terus menghantam istana kematian dan membuat istana kematian sedikit berguncang dan pada akhirnya atap menara tertinggi istana iblis hancur setelah di sambar petir beberapa kali. Jedarrr! Sambaran petir yang sangat kuat langsung menyambar Yudian yang tidak memiliki pelindung lagi setelah atap menara hancur dan menciptakan bolong besar. Yudian
Ketika malam hari tiba pasukan manusia yang berjumlah kurang lebih 10 ribu pasukan dan dikomandoi oleh Izra segera bergerak menuju hutan barat daya sesuai perintah. Derrick yang menyusup tentu ikut dalam pasukan untuk melihat apa yang terjadi di hutan barat daya. Mereka bergerak dari kamp militer ke hutan barat daya dengan menempuh perjalanan yang berliku-liku dan penuh rintangan, di kanan-kiri mereka dapat merasakan beberapa binatang yang mengawasi mereka dari kejauhan. Mereka juga merasakan bahwa ada iblis yang menatap mereka dengan tatapan haus darah dari balik bayangan malam. Salah satu iblis dari balik bayangan tidak tahan lagi dan langsung berlari bergerak mengincar salah satu prajurit manusia yang berada paling belakang untuk dimangsa. "Memakan satu manusia saja tidak akan ketahuan!" Ucap iblis ular racun api tersebut dengan lidah menjulur dan air liur tumpah. "Iblis ular kobra klan kobra racun api?" Pekik salah satu prajurit terkejut tiba-tiba muncul iblis dari samping kan
Derrick yang berkeliaran di istana Kaisar iblis akhirnya beristirahat di sebuah taman yang sangat luas di dalam istana. Derrick cukup kesal karena mendapatkan beberapa informasi yang sangat tidak berguna, seperti informasi pasokan logistik, informasi porsi makan para jenderal, informasi latihan prajurit iblis, informasi letak kamar para jenderal dan dua pangeran, serta kamar putri kaisar, hingga informasi-informasi sepele yang tidak berguna sama sekali. Derrick yang memang ingin menggali informasi lebih dalam akhirnya tetap bertahan di istana Kaisar iblis selama 11 hari lamanya. Dalam kurun waktu 11 hari Derrick tidak pernah mendapatkan informasi yang sangat berguna, begitu juga Izra dan bawahannya yang ikut membantunya. Taman, Istana Kaisar Iblis. Derrick kembali duduk di dahan pohon besar yang ada di taman istana Kaisar iblis, tempat ini menjadi tempat favorit Derrick selama melakukan penyelidikan di istana Kaisar iblis. "Sudah sejauh ini, tapi tidak ada informasi yang sangat be
Derrick berhasil menyusup ke istana Kaisar iblis yang berada di kamp militer pasukan iblis pulau tikus dengan menyamar menjadi prajurit manusia yang dipimpin oleh Izra. Derrick segera memisahkan diri dari pasukan manusia saat berada di dalam istana, lalu bergerak untuk menggali informasi yang mungkin berguna. Derrick pergi ke berbagai tempat di istana iblis, mulai dari ruang aula, singgasana kaisar, ruangan dapur, pos penjaga, kamar-kamar kosong, hingga sampai di sebuah ruangan yang sangat suram. Karena penasaran Derrick mendekat dan langsung terdiam dengan mata melotot, karena melihat sang Kaisar iblis yang tertidur pulas di ruangan itu. Dihadapan Kaisar iblis terlihat 10 orang manusia yang terbaring kaku dengan leher yang disayat, lalu terlihat gelas kosong yang masih memiliki sisa-sisa darah yang mulai mengering. Tampaknya darah 10 orang itu sudah mengering diambil secara paksa. "Kaisar iblis..." Geram Derrick dengan langkah berat mendekati Kaisar iblis yang tertidur pulas dan b
Tiga bulan pun berlalu dengan cepat, jenderal besar Derrick segera menyadari bahwa pasukan iblis semakin berkurang di pulau peluang, bahkan belasan formasi portal teleportasi menghilang dari pulau Peluang tanpa jejak. Kondisi itu tentu membuat jenderal besar Derrick merasa sangat aneh dan kebingungan. Sang jenderal segera mengadakan rapat darurat dengan para petinggi aliansi untuk membahas keanehan tersebut. Rapat diselenggarakan dengan memanfaatkan item sihir ilusi langsung, dimana item ini menampilkan semua peserta rapat dalam bentuk ilusi dengan suasana tempat yang sudah diatur oleh pembuat item sihir. Para peserta dapat masuk dalam item dengan menggunakan kartu akses yang dimiliki semua raja dan jenderal kerajaan-kerajaan yang tergabung dalam aliansi. Tempat rapat sudah disetting seperti sebuah aula gedung dengan meja melingkar dengan puluhan kursi yang dapat diduduki. "Jenderal besar Derrick yang terhormat, pasukan iblis di medan perang taring putih menarik pasukannya dan teru
Derrick membawa Maino yang terluka parah menuju wilayah manusia, saat sampai di medan perang yang dalam keadaan kosong dan damai, tiba-tiba pasukan iblis yang mengejar Derrick melepaskan panah. Derrick menciptakan dinding tanah untuk menahan anak panah tersebut, lalu berlari ke gerbang benteng wilayah manusia. Melihat pasukan iblis mulai menyerang, pasukan manusia bersiap menyerang balik dan hanya menunggu perintah panglima perang yang juga berada di benteng. "Panglima sepertinya ras iblis akan memulai serangan mereka lagi. Apa yang harus kita lakukan?" Tanya prajurit kepada sang panglima perang. Derrick yang berlari sembari membawa Maino berhasil berada di depan gerbang. "Ini bahkan baru dua minggu setelah perang sebelumnya berakhir." Keluh panglima perang. Tiba-tiba seorang prajurit berlari dan melaporkan kondisi Derrick dan Maino yang ingin masuk ke dalam benteng. "Buka gerbangnya." Pekik panglima perang memberi perintah agar prajurit membuka gerbang benteng pertahanan. Praju