Elf pengawal yang bernama Kiza membekap dan membawa Telis menuju danau dimana pintu masuk ke desa elf berada. Kiza tidak peduli dengan kekesalan dan kemarahan Telis kepadanya, bagi Kiza membawa Telis kembali ke desa elf adalah hal yang utama. "Lepaskan aku sialan!" Pekik Telis memukul-mukul lengan Kiza. "Tuan putri..." Aki salah satu pengawal melihat sesuatu yang mendekat kearah mereka dengan kecepatan tinggi. Blush! "Ugh..." Aki muntah darah. Aki langsung menjadi tameng hidup untuk menahan sesuatu tersebut, ternyata itu adalah sebuah tongkat hitam legam yang diselimuti energi. Kiza terkejut Aki menghadang tongkat tersebut hingga tubuhnya tembus karena tongkat itu sangat kuat. Percikan darah Aki langsung membasahi wajah Kiza, Telis, dan dua elf lainnya. "Aki?" Telis terkejut dan tercengang. "Aki!!!" Pekik Telis meraung marah melihat salah satu pengawal sekaligus rekannya terbunuh begitu saja di hadapannya. Dua elf lainnya langsung berada di depan Kiza dan Telis siap menyambut
Tenda Tiger Long, Hutan Naga. Tiger Long yang melakukan semedi dapat mendengar sebuah pertarungan yang sangat sengit di arah danau. "Paman, tolong lihat apa yang terjadi di danau." Pinta Tiger Long kepada Huangdi. Huangdi membungkuk hormat dan segera menyusul Fioren yang lebih dulu menuju danau. Namun saat melewati suatu tempat Huangdi malah terjebak dalam labirin yang tiba-tiba muncul memerangkap dirinya. "Apa ini? Labirin?" Tanya Huangdi tidak percaya dirinya dijebak dalam labirin. Pinggiran Danau, Hutan Naga. Bang! Bang! Brak! Derrick dan Cuai bertarung dengan sangat sengit dengan gerakan yang sangat cepat dan tidak bisa diikuti mata. Pertarungan mereka banyak menciptakan kerusakan dimana mereka saling beradu kekuatan. Derrick berubah menjadi asap dan mendekati Cuai yang diselimuti energi. "Seni tongkat: pukulan penghancur awan!" Pekik Derrick memukul Cuai dari arah belakangnya, pukulan itu ditahan oleh energi yang dimiliki Cuai. Cuai berbalik dan melancarkan tinju tera
Kota Naga Langit, Kerajaan Kano. Jenderal besar Derrick bertemu dengan raja Joshua dari pulau Kambangan darah. Pertemuan dua orang itu hampir berakhir menjadi sebuah pertarungan antara dewa tertinggi jika saja raja-raja aliansi tidak menghentikan mereka. "Yang terutama saat ini adalah membuat dunia kecil untuk mempercepat pelatihan para pendekar muda sekaligus penerus kekuatan manusia, bukan bertarung dan saling menghancurkan sesama." Ucap raja Kano yang terlihat sangat tua, bahkan hanya sekedar melangkah sang raja sudah kesulitan. "Umurku sudah 450 tahun, waktuku tidak banyak lagi. Tolong hargai diriku yang bau tanah ini. Derrick pergilah mempersiapkan segalanya, Joshua kamu pergilah ke tempat formasi." Ucap sang raja dengan susah payah. Perlu diketahui umur manusia yang sudah menapaki ranah surgawi hanya sampai 400 tahun, lebih dari itu hanyalah bonus. Tercatat manusia tertua yang hidup lama hanya mencatatkan umur selama 471 tahun (guru Derrick berbeda, alias hanya Derrick yang
Alam dewa. Seorang pemuda dengan pakaian mewah bersulam emas dengan terburu-buru datang memasuki aula Istana raja dewa. Ketika sampai di aula pemuda itu ditatap tajam semua orang yang ada di aula istana, mereka semua adalah bagian dari istana raja dewa dan beberapa dari mereka juga adalah dewa. Pemuda itu berlutut. "Lapor yang mulia, dunia Naga kembali melahirkan seorang dewa tertinggi beberapa hari lalu. Kali ini dia juga merupakan manusia yang terlahir dengan tubuh bawaan, yaitu tubuh suci." Ucap pemuda tersebut hormat kepada sang raja. Semua orang di aula termasuk sang raja terkejut mendengar bahwa dunia Naga kembali melahirkan dewa. "Manusia ini mewarisi dewa yang mana?" Tanya sang raja penasaran. "Mohon maaf yang mulia. Manusia ini adalah dewa yang baru, dia tidak mewarisi dewa manapun, kekuatannya murni atas usaha dan kerja kerasnya sendiri hingga akhirnya dia menembus ranah surgawi tertinggi." Balas sang pemuda apa adanya. "Benarkah? Bagus, kalau begitu kamu undang orang
Elf pengawal yang bernama Chandra akhirnya sampai di desa para elf dengan momentum tersungkur ke tanah dan melepaskan Telis yang dia bawa hingga terbanting beberapa langkah. Para elf penjaga pintu masuk desa terkejut melihat Chandra yang tersungkur dan Telis yang terluka parah, mereka cepat-cepat membawa Telis pergi setelah mendengar perintah Chandra. Chandra sendiri menemui Tolecnal untuk menginformasikan apa yang mereka alami saat sedang mencari Ceile. Krak! Tolecnal yang sedang melukis sebuah labirin di tengah hutan terkejut dan dengan reflek mematahkan kuasnya setelah mendengar informasi Telis yang terluka parah. "Apa yang terjadi? Bukankah aku telah menghalangi manusia itu dengan membuat labirin agar mereka tidak mengejar kalian?" Tanya Tolecnal marah. Benar Tolecnal adalah dalang yang menjadi penyebab Huangdi dan mungkin Fioren terjebak dalam labirin, dimana Tolecnal menjebak mereka dengan memanfaatkan salah satu senjata sihir kelas tinggi, yaitu lukisan takdir. Chandra ter
Tolecnal menyerang Derrick dan Fioren dengan melakukan spam serangan energi bertubi-tubi kepada pelindung 4 bendera Derrick. Setelah dua jam berlalu pelindung itu akhirnya sedikit retak, melihat itu Tolecnal tersenyum senang dan semakin semangat menyerang. Krak! Krak! Tis! Pelindung itu akhirnya hancur dan membuat 4 bendera formasi Derrick mengalami kerusakan parah. Setelah pelindung hancur Tolecnal kembali memasukkan tangannya menyerang Derrick dengan gravitasi. "Sihir api: tembakan pilar api membara!" Pekik Fioren melepaskan teknik sihirnya menyerang tangan Tolecnal, namun serangan itu tidak berefek sama sekali. Di sisi lain Derrick berhasil menghindari area gravitasi setelah bersusah payah, Derrick berlari mendekati tangan besar tersebut dan melancarkan pukulan tongkat. Bang!Pukulan tongkat itu ditepis oleh tangan besar tersebut dan membuat Derrick terlempar karena kalah kekuatan, Derrick yang terlempar tiba-tiba dikepung ratusan bola energi. Duar! Duar! Duar! Bola ener
Tolecnal sangat terkejut melihat Derrick yang masih hidup dan terlihat sangat sehat seakan tidak pernah terluka sama sekali. Tolecnal heran dan bertanya-tanya bagaimana itu bisa terjadi? Tolecnal mengira itu bukan Derrick tapi orang lain yang mirip dengan Derrick. Namun itu tidak mungkin, karena tidak ada yang masuk ke labirin selain tiga orang yaitu Fioren, Huangdi, dan Derrick yang dikira sudah mati. Tidak mau berpikir panjang dan rumit, Tolecnal melukis beberapa tombak yang berukuran sangat besar. Clap! Clap! Clap! Derrick yang mengawasi sekitar setelah membunuh tiga buaya terkejut dengan kemunculan tombak besar dari berbagai arah. Derrick yang berjalan diatas air memilih menyelam untuk menghindar, karena hanya di bawah air yang tidak ada tombaknya. Derrick yang menyelam melihat Fioren yang pingsan di dasar dan nafasnya sangat pelan. "Aku melupakan wanita ini, sial!" Pekik Derrick dan secara cepat menuju Fioren, lalu mencium mulutnya untuk memberi nafas buatan. Derrick juga
Tolecnal yang marah akhirnya memutuskan keluar dari desa elf hanya untuk membunuh Derrick, meskipun itu akan sangat memalukan mengingat dirinya yang sudah mendapatkan gelar dewa yang setara dengan dewa tertinggi dalam ranah kekuatan manusia."Manusia itu ancaman, aku pernah bertemu dengan orang yang sangat berbakat sepertinya di masa lalu dan dimasa depan orang itu adalah jenderal utama ras manusia dalam perang. Aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama." Batin Tolecnal mengeluarkan aura energi alam yang sangat pekat dan menjulang menembus langit, dan dalam sekejap Tolecnal menghilang menjadi abu. Reren mengobati Derrick dan Fioren yang terluka parah akibat sambaran petir dan terjebak dalam labirin, saat sedang mengobati dua orang itu tiba-tiba Tolecnal muncul dengan aura yang sangat kuat dan menekannya hingga menempel di tanah. "Apa yang terjadi?" Reren bertanya-tanya dan berusaha melawan tekanan aura tersebut. "Manusia kamu harus mati!" Pekik Tolecnal melepaskan pukulan energ
Kaisar iblis segera kembali untuk melihat situasi yang terjadi di benua Naga hitam. Betapa terkejutnya sang kaisar ketika melihat benua Naga hitam mengalami kehancuran yang sangat mengerikan, dan banyak manusia maupun iblis terbunuh. Tak ada satupun yang tersisa selain bongkahan dan juga mayat beberapa praktisi kuat, sang kaisar segera pergi ke kerajaan bajak laut dan melihat pasukannya mati mengenaskan. "Beelzebub..." Kaisar iblis melihat anak bungsunya dengan mata berkaca-kaca. Terlihat Beelzebub terbunuh dengan sebagian besar tubuhnya hilang akibat terkena hempasan energi pedang jenderal besar Derrick. Di samping Beelzebub terlihat Hanabi yang mati dengan tubuh terbelah dua, lalu dua putranya yang lain terlihat tidak ada disekitar, diperkirakan dua iblis itu menjadi abu akibat hempasan energi pedang jenderal besar Derrick. "Kalian memiliki regenerasi yang mengerikan, tapi kenapa kalian mati dengan sangat mudah?" Tanya kaisar iblis menahan tangisnya. "Ghaa hahaha." Tangis
Jenderal besar Derrick meraung marah dan merasa sangat sakit melihat kematian Lao Aidan. Energi Auranya terus keluar dan membuat orang tidak berani mendekat. Terlihat para prajurit dan beberapa petinggi militer menatap jenderal besar Derrick dengan sombong. "Dengan ini alam dewa tidak akan membunuh kita semua." Ucap salah satu prajurit. "Dasar bodoh, ini hanyalah tahap awal untuk membunuh bajingan ini, tahap kedua adalah membiarkan ras iblis membunuhnya. Tapi, kenapa ras iblis belum datang?" Tanya yang lainnya tanpa merasa iba kepada sang jenderal. "Kita telah melakukan kesalahan. Jenderal akan membunuh kita semua." Ucap seorang prajurit yang sedih dan takut melihat jenderal besar Derrick yang meraung marah. "Tidak perlu takut, tuan Rathm Siswanto sudah mempersiapkan segalanya untuk membunuh orang yang menyebabkan para dewa marah itu." Ucap prajurit lainnya. "Lao... putraku... hiks, hiks." Jenderal besar Derrick yang meraung marah dan menangis pada akhirnya berhenti dan mulai me
Kamp militer Aliansi, Medan Perang Pulau Peluang, kerajaan Xenium. Jenderal besar Derrick didatangi tamu yang sangat tak terduga saat sedang mengawasi wilayah pulau peluang yang dijadikan kamp militer oleh ras iblis. Tamu itu adalah muridnya sendiri, seorang murid yang berkhianat kepadanya dan mendukung alam dewa yang ingin membunuh Lao Aidan. Seorang murid durhaka dan hampir mati ditangannya, seorang murid yang dia usir dari pasukan Aliansi. "Selamat pagi guruku yang perkasa dan tak terkalahkan. Bagaimana kabarmu guru? Kuharap kamu baik-baik saja." Ucap Rathm Siswanto dengan tersenyum ramah kepada gurunya, jenderal besar Derrick. "Rathm?" Jenderal Derrick menoleh ke belakang dan bertatapan langsung dengan muridnya tersebut. "Bagaimana bisa kamu sampai disini?" Tanya jenderal besar Derrick tenang, namun jauh di dalam hatinya sang jenderal masih marah kepada Rathm muridnya tersebut. "Haha, guru menurutmu orang yang bisa memberikan luka tebas di bahumu itu dapat dihentikan oleh beb
Iblis yang bernama Yudian itu merupakan salah satu dari beberapa iblis tingkat rendah yang mencapai ranah dewa iblis tertinggi. Yudian sendiri adalah iblis kambing tanduk hitam yang merupakan klan iblis kambing paling bawah dan paling rendah di antara klan-klan iblis kambing. Yudian yang berhasil menerobos ranah dewa iblis tertinggi berusaha keras untuk mengontrol energi iblis yang meluap-luap ditubuhnya. Yudian tampaknya benar-benar kesulitan mengontrol energi iblis dan membuat suasana di pulau iblis agung semakin mencekam karena energi iblis meluap-luap dan menciptakan fluktuasi energi yang sangat mengerikan. Sambaran petir yang sangat kuat terus menghantam istana kematian dan membuat istana kematian sedikit berguncang dan pada akhirnya atap menara tertinggi istana iblis hancur setelah di sambar petir beberapa kali. Jedarrr! Sambaran petir yang sangat kuat langsung menyambar Yudian yang tidak memiliki pelindung lagi setelah atap menara hancur dan menciptakan bolong besar. Yudian
Ketika malam hari tiba pasukan manusia yang berjumlah kurang lebih 10 ribu pasukan dan dikomandoi oleh Izra segera bergerak menuju hutan barat daya sesuai perintah. Derrick yang menyusup tentu ikut dalam pasukan untuk melihat apa yang terjadi di hutan barat daya. Mereka bergerak dari kamp militer ke hutan barat daya dengan menempuh perjalanan yang berliku-liku dan penuh rintangan, di kanan-kiri mereka dapat merasakan beberapa binatang yang mengawasi mereka dari kejauhan. Mereka juga merasakan bahwa ada iblis yang menatap mereka dengan tatapan haus darah dari balik bayangan malam. Salah satu iblis dari balik bayangan tidak tahan lagi dan langsung berlari bergerak mengincar salah satu prajurit manusia yang berada paling belakang untuk dimangsa. "Memakan satu manusia saja tidak akan ketahuan!" Ucap iblis ular racun api tersebut dengan lidah menjulur dan air liur tumpah. "Iblis ular kobra klan kobra racun api?" Pekik salah satu prajurit terkejut tiba-tiba muncul iblis dari samping kan
Derrick yang berkeliaran di istana Kaisar iblis akhirnya beristirahat di sebuah taman yang sangat luas di dalam istana. Derrick cukup kesal karena mendapatkan beberapa informasi yang sangat tidak berguna, seperti informasi pasokan logistik, informasi porsi makan para jenderal, informasi latihan prajurit iblis, informasi letak kamar para jenderal dan dua pangeran, serta kamar putri kaisar, hingga informasi-informasi sepele yang tidak berguna sama sekali. Derrick yang memang ingin menggali informasi lebih dalam akhirnya tetap bertahan di istana Kaisar iblis selama 11 hari lamanya. Dalam kurun waktu 11 hari Derrick tidak pernah mendapatkan informasi yang sangat berguna, begitu juga Izra dan bawahannya yang ikut membantunya. Taman, Istana Kaisar Iblis. Derrick kembali duduk di dahan pohon besar yang ada di taman istana Kaisar iblis, tempat ini menjadi tempat favorit Derrick selama melakukan penyelidikan di istana Kaisar iblis. "Sudah sejauh ini, tapi tidak ada informasi yang sangat be
Derrick berhasil menyusup ke istana Kaisar iblis yang berada di kamp militer pasukan iblis pulau tikus dengan menyamar menjadi prajurit manusia yang dipimpin oleh Izra. Derrick segera memisahkan diri dari pasukan manusia saat berada di dalam istana, lalu bergerak untuk menggali informasi yang mungkin berguna. Derrick pergi ke berbagai tempat di istana iblis, mulai dari ruang aula, singgasana kaisar, ruangan dapur, pos penjaga, kamar-kamar kosong, hingga sampai di sebuah ruangan yang sangat suram. Karena penasaran Derrick mendekat dan langsung terdiam dengan mata melotot, karena melihat sang Kaisar iblis yang tertidur pulas di ruangan itu. Dihadapan Kaisar iblis terlihat 10 orang manusia yang terbaring kaku dengan leher yang disayat, lalu terlihat gelas kosong yang masih memiliki sisa-sisa darah yang mulai mengering. Tampaknya darah 10 orang itu sudah mengering diambil secara paksa. "Kaisar iblis..." Geram Derrick dengan langkah berat mendekati Kaisar iblis yang tertidur pulas dan b
Tiga bulan pun berlalu dengan cepat, jenderal besar Derrick segera menyadari bahwa pasukan iblis semakin berkurang di pulau peluang, bahkan belasan formasi portal teleportasi menghilang dari pulau Peluang tanpa jejak. Kondisi itu tentu membuat jenderal besar Derrick merasa sangat aneh dan kebingungan. Sang jenderal segera mengadakan rapat darurat dengan para petinggi aliansi untuk membahas keanehan tersebut. Rapat diselenggarakan dengan memanfaatkan item sihir ilusi langsung, dimana item ini menampilkan semua peserta rapat dalam bentuk ilusi dengan suasana tempat yang sudah diatur oleh pembuat item sihir. Para peserta dapat masuk dalam item dengan menggunakan kartu akses yang dimiliki semua raja dan jenderal kerajaan-kerajaan yang tergabung dalam aliansi. Tempat rapat sudah disetting seperti sebuah aula gedung dengan meja melingkar dengan puluhan kursi yang dapat diduduki. "Jenderal besar Derrick yang terhormat, pasukan iblis di medan perang taring putih menarik pasukannya dan teru
Derrick membawa Maino yang terluka parah menuju wilayah manusia, saat sampai di medan perang yang dalam keadaan kosong dan damai, tiba-tiba pasukan iblis yang mengejar Derrick melepaskan panah. Derrick menciptakan dinding tanah untuk menahan anak panah tersebut, lalu berlari ke gerbang benteng wilayah manusia. Melihat pasukan iblis mulai menyerang, pasukan manusia bersiap menyerang balik dan hanya menunggu perintah panglima perang yang juga berada di benteng. "Panglima sepertinya ras iblis akan memulai serangan mereka lagi. Apa yang harus kita lakukan?" Tanya prajurit kepada sang panglima perang. Derrick yang berlari sembari membawa Maino berhasil berada di depan gerbang. "Ini bahkan baru dua minggu setelah perang sebelumnya berakhir." Keluh panglima perang. Tiba-tiba seorang prajurit berlari dan melaporkan kondisi Derrick dan Maino yang ingin masuk ke dalam benteng. "Buka gerbangnya." Pekik panglima perang memberi perintah agar prajurit membuka gerbang benteng pertahanan. Praju