Share

Yang telah Hilang

Ervan belum menyingkir dari tempatnya berdiri, menunggu jawaban dari bibir Adhira yang masih enggan bergerak. Keduanya saling bertatapan beradu emosi tanpa suara.

Demi melepaskan prasangka yang terus menjerat percakapan mereka, Adhira pun menepuk bahu Ervan dengan pelan dan berucap, “Anggapanku tidak penting.”

Separuh tertatih Adhira melanjutkan langkahnya menuju ke selasar rumah sakit yang lebih senyap. Dia duduk selama beberapa menit sampai akhirnya tertidur. Ervan tetap duduk di depan ruang perawatan menunggui sang nenek tanpa bisa tertidur. Perawat hilir mudik di dalam sana menggantikan cairan infus yang menetes cepat itu. Belum ada tanda-tanda perbaikan dari wanita renta yang terkulai di dalam sana.

Ketika fajar hampir menyingsing, Adhira belum kunjung kembali ke ruang tunggu. Ervan berkeliling dan menemukannya di kamar jaga perawat yang ada di lantai atas. Mereka heran bagaimana orang tak dikenal itu tiba-tiba bisa muncul di tempat mereka. Erva

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status