Share

Tembakanmu Meleset

Ervan dan Adhira berlari menembus kebun ceri yang mengelilingi sebagian halaman depan kediaman Sadana.

Adhira tersengal, “Ervan… tunggu….”

Ervan berhenti. Dia melepas genggamannya, sadar sudah menarik tangan Adhira terlalu kencang. Bekas kemerahan tak terlihat dalam remang, tapi Adhira pasti tak akan menghiraukannya kalaupun ada.

Karena takut Kuswan mengejar mereka, Ervan pun membawanya bersembunyi di salah satu pohon yang agak besar. Adhira bersandar meraup udara sebanyak yang dia bisa ambil.

“Ervan, Kuswan sudah mengetahui penyamaranku.”

“Hm.” Ervan mengangguk.

Dia menunggu sampai tenaga Adhira terkumpul. Teman yang dulu pernah memikulnya berkeliling lapangan enam puluh putaran itu sekarang bahkan tidak lagi sanggup berlari meninggalkan kediaman rumahnya. Ervan akan membopongnya jika dalam beberapa waktu Adhira masih terlihat belum kuat berlari.

Belum sempat keduanya melangkahi pagar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status