Share

Paviliun Centurion

“Lodra!”

Lelaki paruh baya memanggil Lodra. Dari penampakannya, Adhira tahu dia yang disebut-sebut Kuswan sebagai Teodro Refendra, pria pemilik 30 saham besar yang sering muncul di majalah-majalah bisnis itu. Beberapa kesempatan Adhira sering melihat batang hidungnya juga di poster bus. Tingginya semampai dengan bahu yang bidang itu tentu saja juga menghasilkan bibit sempurna bak pangeran-pangeran di depannya. Contoh nyatanya adalah Ingvar, dia berdiri samping pria itu seperti maskot yang selalu dibanggakan ke orang-orang. Adhira pernah meminjam akses ke Ruang Literal waktu di sekolah.

“Papa, ini Adhira.”

Teodro mengerling tak percaya.

Lodra menepuk bahu Adhira sambil berkata, “Limawan. Dia putra tunggal Arman Limawan, Pa. Salah satu anggota Aliansi yang sudah wafat dua belas tahun lalu.”

Ujung bibir Teodro sedikit tertarik ke kedua pipinya. Dia mengerling dan menatap Adhira begitu dalam. Mungkin masih mencoba mengingat-ingat sosok remaja lima

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status