Home / Lainnya / Dendam Sang Bintang / 76. Bajingan Brengsek!

Share

76. Bajingan Brengsek!

Author: Yully Kawasa
last update Last Updated: 2023-12-11 19:02:47
'Tidak! Bagaimana pun caranya, perekrutan itu harus dibuka. Aku harus membawa Dirty Chill masuk ke dalam dunia hitam ini. Bukan hanya Dirty, tapi juga Richard Will,' batin Bintang, yakin.

"Dasar bajingan brengsek! Menggunakan cara licik untuk mengikat anggota Fierce Spider? Apa dia pikir bisa mengendalikan kehidupan dunia hitam ini sesuka hati? Tidak akan pernah bisa, kenapa? Karena menobatkan ku menjadi pemimpin adalah satu kesalahan fatal pimpinan sebelumnya! Bukan hanya itu, melepaskan Fierce Spider tanpa pengawasan, bukannya menghancurkan Fierce Spider justru sebaliknya. Fierce Spider akan berdiri sendiri!" umpat Bintang.

Walaupun pelan, tapi umpatan itu dapat didengar jelas oleh Diego Smith dan Stiven Gonsales. Kemarahan membuat Bintang tak peduli dengan semua kalimat umpatan yang keluar dari mulutnya.

"Kau benar, Bintang. Dia memang bajingan Brengsek! Sejujurnya keraguanku untuk membubarkan Fierce Spider, bukan karena masalah uang, tapi," Stiven menghempaskan tubuhnya di kursi,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dendam Sang Bintang    77. Pengumuman tak terduga

    "Selaku pimpinan Fierce Spider, aku Bintang Morales mengumumkan bahwa mulai tanggal 15 Desember 2023, akan diadakan seleksi penerimaan anggota baru untuk kurun waktu yang tak bisa ditentukan."Bukan hanya Stiven yang terkejut, ketika mendengarkan pengumuman Bintang Morales, tapi Diego Smith juga tak kalah terkejutnya.Ya! Karena tujuan dikumpulkannya anggota Fierce Spider di ruang pertandingan itu, bukan untuk pengumuman pembukaan seleksi anggota baru, tapi untuk meminta pendapat dan persetujuan berpalingnya kinerja Fierce Spider.Kalau semula Fierce Spider membunuh hanya berdasarkan permintaan klien, tapi sekarang sebaliknya. Klien bukan lagi yang diutamakan, tapi kebenaran lah yang diutamakan.Meskipun demikian, tapi Diego dan Stiven memilih bungkam. Walau bagaimanapun semua orang tahu, kalau pemimpin sesungguhnya adalah Bintang Morales. Hanya saja untuk tujuan tertentu, semua dilarang menyebutkan nama Bintang Morales. Apalagi menyebutnya sebagai pimpinan Fierce Spider."Oh ya, mulai

    Last Updated : 2023-12-12
  • Dendam Sang Bintang    78. Tawaran Bintang

    Mata Dirty membulat sempurna, ketika mendengar kalimat Bintang. Dia sama sekali tak menyangka, dibalik sikap Bintang yang terlihat santai dan dingin, ternyata menyimpan masa lalu suram."Apa kau bisa menceritakan sedikit saja tentang kematian orang tuamu?" tanya Dirty berhati-hati.Melihat raut wajah Bintang yang langsung berubah suram, membuat Dirty mengalikan pembicaraan. Dirty sadar, Bintang belum siap terbuka tentang masa lalunya. "Bintang, lupakan masa lalu mu dan mulailah hidup baru.""Apakah kau mau menerima tawaran ku?" tanya Bintang seakan tak mendengar ucapan Dirty barusan."Kalau untuk balas dendam, lebih baik lupakan. Karena aku tak akan pernah tertarik untuk itu! Lebih baik kau keluar dari dunia gelap itu, brengsek!" teriak Dirty emosi, ketika Bintang sama sekali tak mempedulikan nasehatnya.Bukannya menjawab, Bintang justru mengeluarkan ponsel dari saku celananya. "Mungkin hanya dengan melihat ini, kau akan berubah pikiran," ujar Bintang sambil menyerahkan ponselnya.

    Last Updated : 2023-12-13
  • Dendam Sang Bintang    79. "Galaxy S4 itu adalah perusahaan ku," ujar Julio

    ***Dirty duduk termenung dibawah pohon mangga, matanya terpejam, pikirannya berkelana.Apa yang harus aku lakukan?Haruskah, aku ambil bagian dalam perekrutan anggota baru Fierce Spider? Video yang diperlihatkan Bintang, lebih dari cukup untuk membuktikan, kalau dunia hitam yang dipimpinnya, bukanlah dunia mafia biasa. Tapi sebaliknya, dunia itu sudah terbiasa dengan darah.Bukan itu saja, lelaki bertopeng itu jelas sekali bukanlah tandingan anggota Fierce Spider.Bintang sendiri, bukanlah tandingannya.Walaupun kemungkinan hanyalah kecil, tapi satu-satunya yang bisa menandingi kekuatan lelaki bertopeng itu, hanyalah aku seorang.Bintang menguasai delapan puluh persen tenaga dalam itu, tapi dengan emosi dan dendam yang membara di dalam dirinya, itu akan membuat tenaga dalam itu tak bisa bekerja dengan baik. Justru sebaliknya, tenaga dalam itu bisa menjadi Boomerang bagi dirinya sendiri.Memikirkan emosi Bintang yang belum stabil, memikirkan Bintang yang masih terobsesi dengan membal

    Last Updated : 2023-12-14
  • Dendam Sang Bintang    80. Richard menerima tawaran Bintang

    Suara ketukan pintu rumah, tak serta merta membuat Richard Will langsung membukanya. Dia sibuk dengan pekerjaannya. Melamun.Namun, suara ketukan itu bukannya berhenti tapi sebaliknya, justru semakin keras.Dengan malas Richard Will membuka pintu rumahnya, tanpa melihat siapa yang datang, dia langsung saja mengumpat kesal, "Kenapa harus mengganggu ku sepagi ini, Brengsek!"'Akhirnya kesempatan datang juga,' batin Bintang.Bintang langsung mendorong Richard Will masuk ke dalam rumah, kemudian mengambil alih kunci pintu rumah."Kau,"Bola mata Richard langsung membulat semua, ketika menyadari kalau yang datang itu Bintang Morales.Ternyata aku salah, dia sama sekali tak menyerah. Mungkinkah dia tak muncul selama ini, hanya untuk mencari celah agar bisa masuk ke dalam rumah?Ya! Semenjak pertengkaran diantara mereka beberapa pekan lalu, Richard Will sengaja berhati-hati. Lelaki yang biasanya menghabiskan waktu dengan mabuk-mabukan, bahkan tak pernah lagi mengunjungi tempat biasa dia min

    Last Updated : 2023-12-16
  • Dendam Sang Bintang    81. Bintang adalah suamiku

    ***Dua Minggu telah berlalu, tapi tak ada kabar dari Stiven Gonsales. Hal itu membuat Bintang semakin resah.Namun, tak ada yang dapat dilakukan Bintang untuk sementara waktu, karena sekarang dia berada di rumah keluarga Lee.Acara setahun meninggalnya almarhum Tuan Arkanza Lee, menjadi ajang perbandingan antar anggota keluarga Lee. Bukan hanya tamu undangan yang meremehkan Bintang, tapi keluarga Lee juga. Hanya Miran yang selalu setia berdiri di sampingnya."Bukankah kau hanya seorang security? Kenapa kau berada di sini? Sampah seperti mu sama sekali tak cocok berada di sini! Hanya merusak pemandangan saja!" cetus salah seorang wanita paruh baya terlihat kesal dan tak senang.Ya! Pernikahan Bintang dan Miran, hanya diketahui oleh segelintir kecil orang saja. Keluarga besar Lee dan para sahabat dekat almarhum Arkanza Lee. Mereka pun di tegaskan untuk tak membocorkan rahasia mengenai pernikahan tersebut."Harusnya kau tak bersikeras membawa sampah ini ke sini, Miran!" bisik Angga kes

    Last Updated : 2023-12-18
  • Dendam Sang Bintang    82. Jangan bertindak gegabah, Bintang!

    "Stiven, apa kau pikir aku hanya main-main, ketika menegaskan agar kalian mengeliminasi lelaki yang bernama Richard Will?" geram Bintang.Ya! Demi keselamatan Richard Will, Bintang memerintahkan untuk mengeliminasi sosok yang bernama Richard Will."Terlepas dari kehebatan Richard Will dalam bidang IT, tapi sesuai perintah mu, kami langsung mengeliminasinya setelah dia selesai menunjuk keahliannya. Tapi kamu tenang saja, dia sama sekali tak curiga," jelas Stiven.Ekspresi kesal Bintang, cukup membuat Diego Smith merasa ada yang tak beres dengan perekrutan kali ini."Reaksi mu cukup untuk menjelaskan, kalau lelaki yang merupakan anggota baru Fierce Spider itu adalah Richard Will. Apa aku salah, Bintang? Tapi kami telah memeriksa dengan jelas mengenai identitasnya, namanya adalah Arthur Indrawan, campuran Indonesia dan Belanda," bisik Diego."Apa kelebihannya? Sampai membuat kalian yakin untuk menerimanya sebagai anggota baru Fierce Spider?" tanya Bintang tanpa melepaskan tatapan matanya

    Last Updated : 2023-12-20
  • Dendam Sang Bintang    83. Aku mengenalnya!

    Stiven menatap Bintang dan Diego dari kejauhan.Kenapa sikap Bintang justru menjadi aneh, ketika bertemu dengan Arthur Indrawan? Apakah mereka saling kenal?Tidak seperti biasanya Bintang berbicara empat mata dengan orang lain, tapi dengan lelaki ini?Apa semua ini ada hubungan dengan lelaki yang bernama Richard Will? Sosok yang telah aku eliminasi?Tak mau terus penasaran, Stiven melangkah mendekati Bintang dan bertanya menyelidiki, "Kenapa kau terlihat kesal saat bertemu dengan Arthur Indrawan? Mungkinkah kalian saling mengenal? Apakah dia Arthur yang asli? Dan yang ku eliminasi adalah orang yang salah?""Aku mengatakan itu bukan tanpa alasan, Bintang. Karena tadi jelas-jelas kau mengatakan: 'Stiven, apa kau pikir aku hanya main-main, ketika menegaskan agar kalian mengeliminasi lelaki yang bernama Richard Will?' bukankah pertanyaan itu cukup menjadi pertanda kalau dia adalah Richard Will yang asli?" tanya Stiven menatap Bintang tanpa berkedip."Aku pikir telah menyerahkan perekrut k

    Last Updated : 2023-12-22
  • Dendam Sang Bintang    84. Siapa lelaki asing itu?

    ***Ekaputra berdiri tepat didepan pintu pesawat, dia menatap sekelilingnya, pemandangan yang tak asing baginya.Kalau Ekaputra terbang ke negeri seberang sendirian, tapi dia memilih kembali ke Jakarta dengan membawa seorang gadis. Gadis yang disodorkan Edy padanya.Biasanya, Ekaputra akan meninggalkan gadis pemberian Edy dan mencari yang baru, tapi kali ini berbeda. Cara bermain gadis itu yang sangat liar, membuat Ekaputra belum siap melepaskannya. Tentu saja itu tak akan bertahan lama, karena saat dia merasa bosan, maka dia akan membuang gadis itu jauh-jauh. Walaupun tak membunuhnya."Antar dia ke apartemen biasa," perintah Ekaputra kepada bawahannya, ketika tiba di tangga pesawat paling bawah."Baik, Bos."Tanpa satu katapun, gadis itu mengikuti langkah kaki bawahan Ekaputra..Sedangkan Ekaputra memilih menemui anak buahnya di kantor."Bagaimana? Apakah kalian sudah menemukan siapa yang menyebabkan Damian Marley sampai seperti sekarang?" tanya Ekaputra ketika tiba di tempat tujuan

    Last Updated : 2023-12-24

Latest chapter

  • Dendam Sang Bintang    121. Tamat

    "Maaf, kalau guru muncul terlambat." "Bagaimana guru tahu keberadaan kami?" tanya Mentari bingung. "Sebenarnya guru tidak akan pernah tahu keberadaan kalian. Hanya saja pas kemarin di bandara, kakek mendengar bisikan-bisik anak buah pria ini yang berencana menyerang kalian. Jadi kakek terpaksa mengikuti mereka diam-diam. Alhasil ketemu di sini deh,'" ujar sang kakek tersenyum. "Aku akan membunuh kalian semua. Tanpa terkecuali!" teriak Ekaputra murka. Dia langsung saja mengatur posisi. Bintang dapat menebak, kalau sekarang Ekaputra menggunakan tenaga anginnya secara penuh. "Semuanya minggir!" teriak Bintang memperingatkan. Dirty langsung saja menarik rekan lainnya ke pinggir. Dia tahu inilah pertarungan yang sebenarnya. Tubuh Ekaputra kini dikelilingi angin kencang. Hal yang sama juga terjadi pada Bintang. "Sepertinya mereka sama-sama menggunakan tenaga angin," ujar Kumbara khawatir. Kumbara memilih ikut serta dengan alasan, jika terjadi sesuatu maka dia bisa Langsung mengadak

  • Dendam Sang Bintang    120. Ternyata Mentari bisa beladiri

    Dibawah ancaman Eka, Kumbara mempercepat proses penyembuhannya. Dia tidak mau melakukan kesalahan yang sama, hingga membuat cucu kesayangannya kembali berada dalam bahaya. Bintang, aku yakin kau akan sembuh lebih cepat dari perkiraan ku. Sama cepatnya kau mengeluarkan racun dari dalam tubuhmu. Apa yang di yakini Kumbara memang tak salah, karena pada kenyataannya hanya butuh beberapa hari saja bagi Bintang untuk mengembalikan kondisinya seperti semula. --- Waktu terus berlalu. Kalau Ekaputra sembuh dibawah pengawasan Kumbara, berbanding terbalik dengan Dirty dan kawan-kawan. Mereka sembuh dibawah pengawasan Bintang. "Apa kakak sudah gila, ha? Kenapa kakak menyembunyikan kondisi kakak dariku dan istrimu sendiri? Aku hanya punya kakak, aku tak punya siapa-siapa lagi, Kak. Kenapa kau lakukan ini padaku?" tangis Mentari pecah ketika tiba di markas baru Fierce Spider dan melihat sang kakak. Bintang terkejut melihat kedatangan adik dan sang istri yang mendadak. "Dari mana ka

  • Dendam Sang Bintang    119. Di sinilah Devano Willow meninggal

    Ya! Edy membawa Kumbara ke hutan. Hutan di mana Devano Willow harus meregang nyawa, karena perbuatan murid kesayangannya sendiri. Di mana juga Devano Willow menolak keras untuk disembuhkan dan memilih mati. Edy menatap Kumbara dan tersenyum sinis, "Bagaimana? Apa kau suka kejutan ku? Bukankah kau tak menyangka kalau aku akan membawa mu ke sini? Kumbara ... Kumbara ... apa kau pikir aku tak bisa membaca pikiran mu? Tidak, Kumbara! Bukankah Kau ingin memperlambat proses kesembuhan bos ku, kan? Lebih baik pikirkan baik-baik setelah melihat ini." Setelah mengakhiri kalimatnya. Edy mengeluarkan ponsel dari saku jasnya dan melakukan panggilan video call. Melihat Austin yang terbaring di atas ranjang, membuat jantung Kumbara berdetak lebih cepat dari biasanya. Dia ketakutan. "Edy, aku mohon lepaskan cucuku," pinta Kumbara berlutut di kaki Edy. "Nyawa cucu mu, bergantung padamu. Kalau kau mau memperlambat proses pengobatan bos ku, maka ku pastikan Austin akan kehilangan fungsi organ

  • Dendam Sang Bintang    118. Hutan ini?

    "Bagaimana Edy, apakah kau sudah mengirim orang untuk mengawasi Austin Maverick? Cucu kesayangannya?" tanya Ekaputra santai. Dan Kumbara tahu artinya. Itu ancaman tak langsung untuknya."Kau mau membunuh cucu ku? Silahkan! Maka kau tak akan pernah mendapatkan pengobatan apapun dariku. Kau hanya akan menemukan tubuhku mati kaku," ancam Kumbara. Ya! Selain Kumbara maka tak akan ada seorangpun yang dapat mengobati Ekaputra. Jadi Kumbara tahu persis, Ekaputra tak akan berani bertindak bodoh. Karena membunuh Austin Maverick, itu sama saja bunuh diri. "Apa bos memerintahkan untuk membunuh cucu mu? Bukankah tidak? Bos meminta ku mengawasinya. Itu artinya ...," Edy tak meneruskan kalimatnya, dia justru tersenyum menatap Kumbara."Artinya apa, Brengsek!" teriak Kumbara emosi."Itu artinya setiap kesalahan dalam pengobatan yang kau lakukan, maka cucu mu yang akan kena dampaknya. Tapi tenang saja, kami tak akan langsung membunuhnya. Kami akan menerornya terlebih dahulu. Kalau kau bisa memperce

  • Dendam Sang Bintang    117. Sejak kapan kau terluka, Eka?

    "Sejak kapan kau terluka, Ekaputra? Apa kau menggunakan tenaga angin?" tanya Kumbara memastikan kalau dugaannya tak meleset."Aku terluka sejak tujuh bulan lalu, tepatnya tanggal 3 Desember 2023. Btw dari mana kau tahu kalau aku menggunakan tenaga angin?" tanya Ekaputra curiga."Mengingat kau adalah murid Devano Willow, sangat mustahil ada orang mengalahkan mu. Apalagi membuat kondisi mu seperti ini. Jadi hanya ada satu kemungkinan, kau menggunakan tenaga angin. Apa kau menemukan seseorang yang kuat, hingga kau harus menggunakan tenaga dalam yang selama ini tak pernah kau publikasikan?" Kumbara menatap Ekaputra, seolah-olah tak tahu apa yang sedang terjadi.Ekaputra diam seribu bahasa. Dia tahu berbohong juga percuma. Kumbara tahu betul masa lalunya. Mulai dari Devano Willow yang memilihnya menjadi murid, bagaimana juga dia mengkhianati gurunya sendiri."Kenapa kau diam saja? Apakah tebakanku benar? Apa mungkin dia adik seperguruan mu yang menghilang?" tanya Kumbara pura-pura tak tahu

  • Dendam Sang Bintang    116. Kita bertemu lagi, Kumbara.

    [Bos Edy, seperti dugaan mu. Kumbara secara sukarela ikut bersama kami. Kami sedang dalam perjalanan. Sekitar lima belas menit lagi kami sampai markas.]Edy mengucek matanya sendiri, tak percaya dengan pesan yang baru saja dibacanya, "Ini bukan mimpi, kan, Bos? Ini nyata, kan? Mereka berhasil menemukan Kumbara, kan, Bos?"Ekaputra Lee tak menjawab, dia langsung saja menarik ponsel yang ada dalam genggaman Edy. Dia penasaran."Apakah benar Kumbara sedang dalam perjalanan ke sini?" tanya Ekaputra tak percaya."Sepertinya rencana ku berhasil, Bos," kata Edy penuh semangat.Benar saja tak sampai lima belas menit. Anak buah Edy telah sampai di markas."Kalau kau ingin membunuhku, silahkan! Tapi jangan pernah menyakiti cucuku, Brengsek!" cetus Kumbara dengan wajah merah padam. Berusaha mengendalikan amarahnya.Ya! Ketika mengetahui orang yang menghadang jalannya adalah anak buah Ekaputra, Kumbara berusaha melarikan diri.Namun, semua berubah ketika anak buah Ekaputra mengatakan kalau sampai

  • Dendam Sang Bintang    115. Siapa kau sebenarnya, Bintang?

    ***Sementara itu di negeri seberang, Ekaputra Lee sedang beristirahat di dalam ruangannya. Dia di temani oleh orang kepercayaannya, Edy."Bagaimana? Apakah kau telah menemukan orang yang tepat untuk menyembuhkan ku?" tanya Ekaputra terlihat pasrah.Edy menatap Ekaputra dengan perasaan iba, "Aku sudah menugaskan semua anak buah untuk mencari keberadaan kakek Kumbara. Sepertinya hanya dia yang bisa mengobati mu, Bos.""Berapa lama kemungkinan Kumbara bisa ditemukan? Bukankah membawa Kumbara ke sini itu mustahil? Apalagi kalau dia tahu akulah orang yang ingin bertemu dengannya. Yang aku tahu dia tidak suka dipaksa. Dia bahkan tak tergiur dengan uang," ujar Ekaputra menatap Edy lemas."Menemukannya memang sulit. Karena Yang aku tahu, dia telah lama pensiun dari profesinya. Dia selalu berkelana dari satu kota ke kota lain, bahkan dari satu negara ke negara lainnya. Tapi untuk sementara, aku yakin dia berada di Indonesia. Karena tak ada nama Kumbara Osal dalam penerbangan apapun selama sat

  • Dendam Sang Bintang    114. Kami hanya ingin kebebasan

    "Sebenarnya apa yang terjadi, Bintang? Apa mungkin Dirty dan Richard terluka?" tanya Anggun Maharani menatap Bintang, menyelidiki.Bintang menganggukkan kepalanya pelan sebagai jawaban."Kenapa kau menyembunyikan ini dari kami? Apa bagi mu, kami hanyalah orang asing?" cetus Anggun kecewa.Tubuh Bintang terasa lemas, dia langsung saja duduk di sofa tak jauh darinya berdiri. "A-a-apa kau juga terluka?" selidik Anggun merasa ada yang tak beres.Bintang menganggukkan kepalanya dan berkata pelan, "Andai saja aku tak bergabung dan menjadi pimpinan Fierce Spider. Mungkin tak akan berakhir seperti ini. Diego Smith tak akan terluka parah, tak akan ada namanya pertumpahan darah yang merenggut banyak nyawa anggota Fierce Spider. Dirty dan Richard juga tak akan pernah bergabung dengan Fierce Spider.""Hanya karena aku terluka, mereka bertiga menyembunyikan kondisi sesungguhnya. Kau tahu apa alasan mereka? Mereka hanya tidak ingin aku kepikiran dan membuat kondisiku memburuk.""Sejak awal harusny

  • Dendam Sang Bintang    113. Diego Smith terluka

    ***Kaki Bintang terasa lemas, matanya berkaca-kaca, hatinya terasa sakit. Lelaki yang dulunya merupakan orang terkuat di Fierce Spider dan sangat ditakuti, kini terbaring tak berdaya. "Sejak kapan dia seperti ini?" tanya Bintang dengan suara berat."Bos Diego sudah seperti ini setelah beberapa hari kembali ke sini. Namun, tak ada seorangpun yang tahu akan kondisinya. Dia bahkan memintaku untuk tak pernah menemui siapapun yang merupakan mantan anggota Fierce Spider," ujar lelaki itu menatap Diego yang masih terpejam.Bintang melangkah mendekati Diego dan berkata pelan, "Apa karena ini kau memilih meninggalkan kami? Kenapa kau tak memberitahuku, kalau kau juga terluka sama seperti ku? Apa kau tak pernah menganggap ku sahabat?"Berlahan mata Diego Smith terbuka. Dia menatap Bintang dan berusaha tersenyum."Kenapa kau berada di sini?" tanya Diego hampir tak terdengar."Aku ke sini untuk mengobati mu, Diego," jelas Bintang dan langsung mengeluarkan satu botol minuman pemberian lelaki tu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status