Share

55. Perhatian Sultan

Penulis: Amelina_ws
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-30 15:33:24

Bella saat ini sedang bersama dengan Alvin, ia sedang makan malam berdua. Namun, tiba-tiba saja Bella menyemprotkan minumannya ke arah Alvin dan membuat Alvin keheranan.

"Ada apa, Bell?" tanya Alvin sambil membersihkan pakaian yang dikenakan.

"Perusahaan Velopmant Group, meledak," ujar Bella yang saat ini sedang memegangi ponsel. Ia dari tadi tidak sengaja mengskroll media sosial dan akhirnya mendapatkan kabar ini.

Alvin tersenyum, "Syukurlah, itu adalah azab karena mereka telah mencoba untuk menghancurkan Perusahaanku."

Bella terdiam, ia bahagia jika di balik ledakan yang terjadi di Velopmant Group itu disebabkan oleh Diki. Ia pernah mendengar kalau Diki telah meminta bantuan ayahnya untuk menjalankan rencana. Semoga saja ini rencana Diki yang ingin merebut kembali haknya.

Bella manggut-manggut, ia berharap kalau Diki memang bisa mengambil kembali haknya.

Alvin memperhatikan, Bella. "Bell, kenapa kamu malah bengong?" tanya Alvin.

Bella yang memang sedang melamun memikirkan Diki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   56. Kebahagiaan

    Pagi ini semua saluran televisi dan media lainnya dihebohkan dengan berita tentang Sultan yang ternyata masih hidup dan menjadi pemilik perusahaan Velopmant Group. (Setelah lima belas tahun berlalu, publik tahu kalau pewaris perusahaan Velopment Group dan keluarga Mahesh sudah tiada. Namun, hal itu terbantahkan karena nyatanya pewaris perusahaan Velopment Group itu masih hidup dan tiba-tiba saja muncul di publik)(Sultan Mahesa, sosok yang tiba-tiba muncul setelah lima belas tahun berlalu. Kini sudah tumbuh menjadi pemuda yang tangguh dan luar biasa)(Hachiro yang selama ini kita kenal sebagai pemimpin Perusahaan Velopmant Group, dengan dalih tidak ada penerus Perusahaan itu nyatanya adalah dalang dibalik menghilangnya keluarga Mahesh)Bella pun yang memang seperti biasa menjalani rutinitas pagi, sebelum ia berangkat ke kantornya dengan menonton televisi. Betapa terkejut dan bahagianya dia melihat berita ini. Langsung saja Bella berteriak karena ingin memberikan kabar ini kepada ked

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-03
  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   57. Tinggalah disini

    Sultan menatap wanita itu yang terlihat tidak baik-baik saja. Ia tahu mungkin wanita ini sedang terluka karena telah ditinggal oleh orang yang ia sayang. Wanita itu melangkah mendekati Sutan dengan tatapan tajam dan memburu. "Aik–"Plak ….Sultan merasakan panas di area pipinya, karena Aiko telah menamparnya dengan kuat. Dihadapan semua orang dan pelayan yang berbaris menyambutnya. Tidak ada yang bisa menghalangi Aiko dan Sultan yang sekarang masih bertatap wajah, saling memancarkan tatapan dengan pemikiran mereka masing-masing. "Diki, gue tidak menyangka bahwa Lo ternyata Sultan dan Lo masih hidup," ucap Aiko. Anara dan Wisnu pun bertanya-tanya tentang siapa wanita muda yang berani menampar Sultan, dihadapan semua orang. Bahkan di hari pertama kali mereka kembali ingin menempati mansion ini. Namun, mereka sempat mendengar bahwa Sultan berkata dia Aiko, berarti dia Aiko putri dari Hachiro? Pikir Anara dan Wisnu. Sultan terdiam, ia tidak punya jawaban untuk itu. Masa iya ia harus

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05
  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   58. Hilang

    Sultan tercengang mendengar suara teriakan itu. Ia pun bergegas untuk pergi dan mengecek apa yang telah terjadi di luar sana. Ditambah ia mengkhawatirkan kondisi ibunya karena suara itu mirip sekali dengan suara Anara. "Ma … ada apa ini?" tanya Sultan, yang sedang melihat Anara terbentang di lantai, lalu di bantu oleh para maid untuk bangun. Anara menoleh ke arah Sultan, dengan tatapan kecemasan dan rasa sakit. "Mama terjatuh tadi, entah mengapa tiba-tiba saja lantai ini licin." Anara pun mencoba untuk berdiri, tapi nyatanya bokongnya masih sakit dan membuatnya terbungkuk-bungkuk. Sultan begitu cemasnya melihat kondisi wajah pucat dari Anara, "ya ampun, Ma. Biar Sultan gendong dan bawa Mama ke kamar." Sultan langsung saja meraih tubuh Anara yang terbungkuk menahan sakit, ia akan membawa tubuh Anara ke kamar dan akan menyuruhnya untuk beristirahat. "Sultan, putraku. Jangan-jangan ada yang sengaja menumpahkan cairan licin di lantai agar Mama cedera," ucap Anara mencoba untuk mene

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05
  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   59. Kenapa bisa terjadi

    Sultan pun membanting benda yang ada, ia kesal karena sudah hampir pagi pak Wisnu belum ditemukan juga. Saat ini Sultan sedang mengurut kepalanya di ruang bawah. Ia tidak bisa mengatakan bahwa ayahnya belum di temukan kepada Anara. "Awas saja, Duarto. Jika memang ini adalah perbuatanmu, maka aku tidak akan mengampuni. Aku akan potong bagian tubuhmu dan akan memisahkan mereka, aku akan buat kamu hancur, sehancur-hancurnya," gumam Sultan, lalu mengusap kasar wajahnya. Andai ia bisa menemukan Duarto, maka ia akan mencabik-cabik tubuh itu dan meremukkan tulangnya sampai patah. Ia geram, kesal dan emosi karena dia masih berani untuk membuat kekacauan ini."Kami sudah mencari ke semua tempat di daerah sini, Pak. Namun, tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan Pak Wisnu," ucap Radit. "Cari lagi, kita tidak boleh menyerah. Kita harus temukan keberadaan papa sebelum mama bangun," titah Sultan. "Coba kamu ingat-ingat, apakah ada tempat yang terlewat?" tanya Sultan. "Semua tempat sudah kami ca

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-06
  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   60. Hanya kesalahan?

    Sedang dilanda kepanikan dan keresahan karena kerinduan yang ia rasakan terhadap Mahira. Tiba-tiba saja ada suara lemah yang terdengar oleh Sultan, ia pun langsung menoleh dan melihat Wisnu yang ternyata sudah terbangun. "Papa …," ucap Sultan terkesiap dan langsung menghambur mendekati Wisnu. Danis pun tersenyum menatap Wisnu dan mencoba untuk mendekatinya. "Sultan, kenapa papa merasa pusing ya?" tanya Wisnu kepada Sultan dengan suara parau dan lemah.Sultan menatap Danish karena ia pun tidak tahu kenapa ayahnya sampai merasa pusing. "Itu karena Om yang lama sekali tertidur," jawab Danis. Wisnu langsung beranjak duduk. "Pa, apa yang sebenarnya telah terjadi kepada Papa? Kenapa Papa bisa sampai berada di ruang bawah tanah?" tanya Sultan, tidak sabar untuk mengintrogasi.Wisnu mengerutkan kening, "Hah? Memangnya Papa berada di ruang bawah tanah? Sungguh Papa tidak tahu, Nak."Wisnu terlihat kebingungan ketika mendengar penjelasan dari Sultan bahwa ia berada di ruang bawah tanah. Y

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   61. Kenapa tidak berefek?

    Sultan saat ini hendak pergi ke kantor. Jadi, setelah ia menghabiskan jus yang ia minum dari tangan Aiko. Ia pun langsung saja menaiki mobil yang sudah disiapkan oleh sopir pribadi. Bahkan Sultan selalu dikawal oleh para bodyguard dan selalu menggunakan supir jika ingin kemanapun. Sultan selalu mengutamakan keamanan yang sangat ketat untuk menjaga dirinya dari incaran para musuh, karena Duarto dan anak buahnya sampai saat ini masih belum terlacak keberadaannya. Aiko tersenyum di depan mansion sambil menatap Sultan dengan mobil McLaren termewah. "Sultan, akhirnya kamu akan mampus. Setelah sekian lama gue ingin menghabisi Lo, akhirnya sekarang terwujud juga. Hanya tinggal menunggu waktu saja," gumam Aiko menyeringai dengan senyum jahat. Entah mengapa dan apa alasan Aiko yang ingin menghabisi Sultan. Ia sudah berusaha untuk memasukan sebuah racun di dalam jus yang barusan diberikan, dengan harapan bahwa Sultan akan tiada. Mungkinkah karena Aiko kehilangan ayahnya? Jadi, ia pun berus

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09
  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   62. Perdebatan

    Keadaan di mansion sudah damai, Sultan sangat bahagia karena semua sudah normal. Keadaan di perusahaan Velopmant Group juga sudah normal. Ia hanya bisa bersyukur dan terus berdoa agar keadaannya selalu lebih baik. Ia baru pulang dari kantor dan langsung merebahkan tubuhnya di sofa. Tiba-tiba saja ibunya Bella duduk di dekatnya dan langsung meraih tangan Sultan, untuk memijat. Sultan pun terkasiap dan refleks kembali menarik tangannya. "Ada apa, Bi?" tanya Sultan. "Eh, Tuan Sultan, ini Bibi mau pijat tangan Tuan. Kayaknya Tuan sedang kelelahan," ucap ibunya Bella atau istri dari Harianto. "Oh tidak perlu, Bi. Sultan tidak butuh pijatan," tolak Sultan. Di tempat lain ada Aiko yang terus mengawasi, ia kesal karena Sultan masih baik-baik saja. Sudah dua hari dari terakhir kali dia memberikan jus beracun itu, tapi tidak ada efek apapun. "Apakah gue harus buat jus baru lagi ya? Kayaknya jus kemarin itu memang tidak berefek. Lebih baik gue buat lagi dengan dosis yang tinggi," gumam Ai

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09
  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   63. Meminta Izin

    Anara dan Wisnu sedang bersantai di ruangannya. Mereka sedang menikmati teh manis sore ini.Sultan melangkah dan menatap mereka berdua, ia ingin meminta izin untuk pergi ke desa dan menjemput sang pujaan hati. "Hallo, Ma, Pa," sapa Sultan, langsung duduk di sebelah ayahnya."Iya, Nak, kamu mau teh hangat?" tanya Wisnu. "Tidak Pa, Sultan ingin berbicara kepada kalian tentang hal yang serius," ujar Sultan dan membuat Anara langsung fokus menatapnya. "Ada apa, Nak? Apakah ada masalah lagi?" tanya Anara cemas, takut kalau sampai ada hal buruk yang kembali terjadi. Maklum saja selama ini ia sudah menerima berbagai macam hal buruk, jadi pikirannya terus saja paranoid.Sultan tersenyum, "Tidak ada hal yang perlu dicemaskan, Ma. Namun, Sultan ingin meminta izin kepada kalian untuk pergi ke desa. Sultan akan mengajak Bi Ina untuk tinggal di sini dan memperkenalkan seseorang kepada kalian."Sultan mengkhayalkan wajah Mahira yang ingin ia kenalkan kepada kedua orang tuanya. Sehingga Sultan pu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-11

Bab terbaru

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   118. Kebahagiaan yang lengkap

    Sultan menjelaskan semuanya tentang bagaimana dia bisa mempunyai anak dari Mahira."Mama sungguh tidak menyangka dengan apa yang telah kalian lalui. Kalau memang begitu baiklah. Mama justru bahagia karena rupanya Mama sudah mempunyai cucu sekarang ini," ucap Anara, lalu mencoba untuk membujuk Dirly agar mau untuk dia gendong. Dirly pun yang memang dibujuk oleh Anara langsung tertawa dan tersenyum. "Dirly anak Papa, itu Nenek sayang. Kamu digendong ya sama Nenek," ucap Sultan. Anara begitu terharu karena Dirly mau untuk dia gendong. Walaupun sebenarnya dia merasa cemas akan publik kalau sampai mengetahui tentang semua ini. "Mama, tolong jangan banyak pikiran. Mama bahagialah karena urusan publik biar Sultan yang atur."Sultan tahu apa yang membuat mamanya cemas, dan bisa melihat dari raut wajah sang mama tadi, pasti dia bahagia akan adanya Dirly. Namun, cemas bagaimana cara memberitahukannya kepada publik."Kamu selalu bisa mengatasi masalah. Mama tahu kamu bisa mengatasi semua ini

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   117. Syok

    Apa ini, gadis ini ingin memeluk calon suaminya? Mahira dibuat geram dengan apa yang diminta oleh Dewi. Namun, Sultan pun malah mewujudkan permintaan Dewi dan langsung memeluk gadis itu dengan lekat dan senyuman mengambang. "Jadilah anak yang baik, Dewi. Turuti perintah ayahmu," ucap Sultan berbisik di telinga gadis itu. Lalu, Sultan pun melepaskan pelukannya. "Makasih, Aa Sultan sudah mau memeluk Dewi. Kalau begitu, sekarang kalian boleh pergi. Semoga kalian selamat dalam perjalanan." Bi Ina pun langsung tersenyum ke arah Dewi dan mengusap pucuk kepalanya. "Semoga segera mendapatkan seorang jodoh." Do'a Bi Ina kepada Dewi. Lalu, Sultan, Bi Ina, Robbie dan Mahira pun memasuki mobil dan mereka pun berangkat pergi.Saat berada di dalam Mobil, Dirly yang sedang berada di pangkuan Mahira itu pun menangis. "Cup … cup … cup, kenapa anak papa ini?" tanya Sultan kepada Dirly yang terus merengek, mungkin karena ingin mendapatkan Asi. Sedangkan Mahira ia yang duduk di kursi belakang, be

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   116. Pamit

    Melihat wajah itu … wajah mungil dan polos yang semua merah merona membuat hatinya terhenyak. Sultan begitu bahagia ketika mengetahui kalau dia sudah menjadi seorang ayah. "Mahira …," ucap Sultan. Lalu, dia mendekatkan wajah Mahira untuk dikecupnya. Cup …."Aku sangat bersyukur karena kamu telah memberikan buah hati yang begitu tampan untukku," ucap Sultan."Tadinya aku tidak akan membiarkan kamu tahu kalau putra kita ini adalah putramu," ucap Mahira tersenyum pahit. Sultan tercengang kenapa Mahira sampai berniat seperti itu?"Apa maksudnya? Kenapa kamu mengatakan itu?" tanya Sultan. "Karena aku kesel kamu sudah menikah dan aku kecewa saat kamu tidak mau mendengar penjelasan dariku," terang Mahira. Ayah Mahira bertepuk tangan dan mengejutkan semua orang yang ada disana. "Sudahlah … ayo kita bergembira dengan apa yang sudah terbongkar ini," sambung Joko. Sultan pun tersenyum, dia bahagia karena Joko sudah mulai bersikap ramah terhadap dia. 'Bapak senang akhirnya kamu bisa bersa

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   115. Semua di dapatkan

    Meraih tubuh itu dan mendekapnya dengan erat. Sultan berhasil mengejar Mahira dan memeluknya. "Tolong jangan pergi, aku sangat tersiksa hidup tanpamu," ucap Sultan. Memeluk tubuh wanitanya dari belakang. Mahira terisak pilu, "rasanya aku tidak mau kalau harus menerimamu lagi. Aku kesal karena kamu tidak mau mendengarkan penjelasan dariku," balas Mahira dan berusaha untuk berontak. "Apa yang bisa aku lakukan agar kamu mau menerimaku?" tanya Sultan serius. "Aku tidak tahu! Pokoknya kamu pergi dari sini sekarang juga," bentak Mahira, dan langsung melepaskan tangan Sultan yang berada di perutnya. "Apalagi kamu sudah menikah! Untuk apa datang lagi kemari," ucap Mahira dan langsung berlari begitu saja membuat Sultan kecewa dan terluka hati. ***Sultan menghubungi Bi Ina dan memintanya untuk pergi ke desa Kemuning. Sultan ingin agar Bi Ina membantu dia mendapatkan Mahira. "Bi, tolong bantu yakinkan dia bahwa aku tidak menikah dan semua yang telah aku lakukan itu adalah pura-pura," ucap

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   114. Menemuinya

    Semua terkesiap melihat Rapika yang sampai membanting sebuah gelas sampai pecah di bawah lantai. "Ada apa, Rapika?" tanya semua orang menatap Rapika yang tubuhnya terlihat sedikit gemetaran. "Ah … Ma-maaf. Rupanya saya tidak sengaja karena tubuh saya tiba-tiba saja menggigil seperti ini," ucap Rapika. Rupanya Rapika ada niat untuk berpura-pura sakit, agar Sultan dilarang pergi oleh Anara karena harus menemaninya yang tidak sehat. "Apakah kamu sakit, Rapika?" tanya Anara terlihat cemas. Sultan menatap Rapika dan langsung saja berdiri dari tempatnya kini. "Ma, waktunya sudah mulai mepet. Sultan akan pergi sekarang," potong Sultan. Tanpa mau lama-lama lagi, Sultan ingin segera pergi. "Kamu ini kenapa? Lihat dulu kondisi istri kamu, tolong jangan pergi–""Ma, ini penting. Sultan harus segera pergi. Lagian disini banyak yang akan menjaga Rapika. Ada Bi Ina dan Maid yang lain, juga ada Mama kan." "Kamu benar juga, Nak. Yasudah kalau begitu, jaga dirimu baik-baik ya." Anara pun mengi

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   113. Aku akan menemuimu

    Begitu mengejutkan, Sultan tidak menyangka kalau Bi Ina ada di dalam kamar dan mungkin mendengar apa yang sudah dia katakan kepada Rapika. Bi Ina terdiam, sungguh tidak menyangka kalau Sultan masih belum bisa melupakan Mahira dan melakukan pernikahan pura-pura. Rapika hanya bisa menunduk ketika Sultan mengetahui keberadaan Bi Ina. "Jadi, kalian pura-pura menikah?" ucap Bi Ina. Sultan langsung saja menghampiri Bi Ina dan memegangi kedua pundaknya. "Bi, tolong jangan bocorkan rahasia ini," mohon Sultan. Entah sampai kapan dia tidak ingin semuanya terbongkar. Namun, tidak sekarang karena Sultan takut membuat Anara kecewa. "Kamu ini kenapa? Selama ini Bibi tidak pernah mengajarkan kamu berbohong!" kesal Bi Ina. Apa yang dilakukan oleh Sultan ini sepenuhnya salah dan pasti akan menjadi bumerang untuk semua orang. "Sultan tahu kalau ini salah, tapi Sultan melakukan ini karena ingin membuat Mama bahagia," terang Sultan. "Memangnya kamu pikir Nyonya Anara akan bahagia, dibohongi ole

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   112. Mulai ada yang tahu

    Sultan emosi ketika ia hendak pergi ke dapur untuk menghampiri Bi Ina. Tiba-tiba saja dia melihat Rapika yang sedang berduaan di taman belakang Mansion. "Kamu itu berani-beraninya ya?" ucap Sultan yang sedang mengangkat tangan kepada Rapika. Rapika mendongak sambil menyembunyikan pacarnya di belakang dia. "Perjanjian kita ini berakhir sampai kapan, Pak? Saya butuh belaian. Jadi, kalau memang Bapak tidak ingin menyentuh saya, Ya Sudah, biarkan saya bersenang-senang dengan pacar saya," ucap Rapika mulai berani. Sebenarnya Rapika sangat menginginkan Sultan, tapi sayangnya Sultan sama sekali tidak pernah melirik dirinya. Hanya menjadikan dia sebagai istri pura-pura dihadapan orang. Jadi, Rapika pun berniat untuk membuat Sultan cemburu, sehingga sampai menyewa pacar pura-pura dan ia sengaja berduaan di saat ada pesta seperti ini. Karena ingin tahu seberapa besar rasa cemburu Sultan terhadap dirinya. "Kamu ini Rapika! Terserah saja jika kamu ingin dibelai siapapun. Tapi tolong jangan s

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   111. Perayaan kesuksesan

    Mahira dengan seksama melihat acara berita tersebut. Sungguh ia menanti akan sorot wajah Sultan yang ingin ia lihat. "Hanya Pak Wisnu yang disorot. Kapan Sultan ya?" gumam Mahira tidak sabar. Setelah beberapa saat ….(Setelah perusahaan Velopmant Group sukses, Sultan Mahesa pun menjalankan bisnis pertambangan terbesar di negeri Plrvo.)Terlihat wajah tampan dengan hidung mancung dan mata hazel sedang berdiri di dekat perusahaan Velopmant Group. Dia berdiri dan menyambut para wartawan yang ada di depan perusahaan itu. Mahira pun yang melihat tampang sempurna itu langsung menelan salivanya sendiri, rupanya wajah Sultan terlihat begitu sempurna. Balutan jas formal kelas atas yang mengkilap menempel pada tubuh maskulin miliknya. Tiba-tiba saja Plep …."Apa-apa ini, Mahira? Aku tidak boleh jatuh cinta lagi kepada pria itu. Pria yang tidak mau mendengarkan penjelasan dariku."Mahira mensugesti dirinya sendiri dan langsung mematikan televisinya. Dia ingat pada saat terakhir kali berte

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   110. Dirly yang mirip Sultan

    Senyuman indah mengambang dengan sempurna karena melihat sang putra yang sudah mulai berjalan. "Kamu tumbuh dengan baik, Nak," ucap Mahira yang sedang membantu sang putra belajar berjalan. Begitu bahagianya Mahira melihat pertumbuhan Dirly putranya dengan cepat. Walaupun tanpa dampingan suami dalam hidupnya. Mahira tetap bisa membesarkan sang putra sendirian. Juga, saat ini Mahira menjalani bisnis ekspor ikan patin yang diternak oleh juragan Joko ayahnya. Mahira langsung merangkul tubuh Dirly dan menjulangkannya ke atas. Sehingga bayangan bayi mungil itu berada di atas wajahnya, bahkan Dirly pun tertawa dengan begitu riangnya."Dirly, putraku. Bunda yakin kalau kamu akan menjadi hebat seperti ayahmu," ucap Mahira yakin. Lalu, ia pun menggendong Dirly yang masih tersenyum menunjukan kedua giginya yang baru tumbuh. Usia Dirly saat ini adalah satu tahun lebih. Dan satu tahun ini Mahira masih menyembunyikan kebenaran tentang Dirly. Namun, ada beberapa orang yang terheran-heran den

DMCA.com Protection Status