"Mau apa kalian, memasuki kampung ini?" Tanya pendekar tersebut.
"Kami hanya mencari rumah makan, kerana sudah 3 minggu, kami tidak makan," jujur Banny.
"Cihhhh, melihat baju mu saja, membuat ku berfikir, dan terlihat sangat dirimu golongan hitam." hina pendekar tersebut.
Dengan matanya melihat Banny, dari atas ke bawah, seperti memandang rendah.
Hal tersebut membuat Fera, mengangam tangannya akibat menaham marah.
Tetapi Banny menahan Fera, dan menganggap seperti biasa saja.
Kerana memang bajunya, cuma itu saja bewarna hitam, itu pun warna kesukaannya.
"Apa memang, kami tidak bisa memasuki kampung ini?" Tanya Banny dengan sopan.
"Bisa tetapi ingat, kami akan mengawasi kalian, dan kami tidak segan-segan, membantai kalian." Amaran pendekar tersebut.
"Terima kasih, kerana kalian sudi, menerima kedatangan kami." tunduk Banny berterima kasih.
"Sudah kalian masuk saja, aku muak meliha
Setelah mereka selesai makan, Banny, Fera dan sosok harimau Banny. Berjalan menuju ke lantai 2, di mana ruang inap tersebut berada. Baru saja sampai di lantai tersebut, gila Banny kumat, dan mengoda Fera. "Fera, kita tidur 1 bilik yuk." Goda Banny dengan keningnya turun naik. Perkataan Banny, membuat Fera memerah, dan langsung mencubit pinggang Banny. ARKKKK! Teriak Banny kesakitan, dan tersenyum melihat muka malu Fera. Setelah itu mereka menunggu, lelaki yang tadi melayan mereka sampai. Bagi mengurus peginapan mereka, dan nanti membayar juga makanan mereka tadi.30 Minit berlalu akhrinya, mereka memasuki ruang masing-masing. Sebelum Banny memasuk ruangnya, Banny sempat mengoda Fera. "Fera ayuk," Goda Banny. Dengan keningnya turun naik. Membuat Fera langsung melaju, memasuki ruangnya, takut dan malu. Meli
"Sebentar, aku lupa memberikan gambaran, bagaimana menyerap energi itu." Jelita kembali muncul.Dan tersenyum kecut, dan mengaruk kepalanya, yang tidak gatal"Dirimu membuat ku terkejut, Jelita suatu saat nanti, jika mau muncul beritahu diriku dulu," mohon Banny.Jelita langsung mendekati Banny, dan mengirimkan energi berwarna biru.Hal tersebut, terkejut dan melihat gambaran, bagaimana menyerap inti energi itu."Ini bagaimana wahh, hebat sekali dirimu Jelita," puji Banny.membuat Jelita tertunduk malu, dan seketika Jelita memukul kepala Banny."Celaka mengerikan sekali wanita ini," batin Banny dalam hati.Takut jika Jelita mendengar, akan menerima kembali pukulan Jelita."Mengapa dirimu memukulku Jelita, awas saja jika suatu hari nanti," sambung Banny."Jumpa lagi suatu saat nanti." Terang Jelita, dan langsung menghilang kembali.Banny langsung mengibaskan tangannya, bag
Banny dan Fera langsung menuju ke hutan tersebut, dangan sosok Boyot.Selalu berada di samping Banny, dan tiba-tiba saja maju dengan.Kelajuan penuh, bersemangat ingin membantai perguruan tersebut.Setelah Boyot tiba di atas perguruan tersebut, dengan kekuatan penuh pula.Dan Boyot berubah bentuk menjadi 20 meter, dan mengeluarkan jurus dikuasainya."Jurus Cekaran Maut!" Teriak Boyot.WUSSS! DARRRR!Terjadi ledakan dari serangan Boyot, hal tersebut membuat Fera terkejut.Kebanyakan murid dari perguruan raja tanah, hancus menjadi debu.Di mana serangan Boyot mengandungi racun, yang sangat mematikan.Dulu saja masa kerajaan mereka di serang, oleh kawanan iblis.Sempat terpukul mundur, oleh kerajaan harimau lelembut.Fera coba melihat Banny, seakan mencari jawapan.Tetapi Banny malah tersenyum, seperti tiada apa-apa ter
Ternyata Banny seorang pendekar yang melarikan diri, dan ingin menyeksa pendekar itu."Hoiii! setan kecil, mau lari ke mana, aku ingin mengirimkan dirimu, ke alam baka!" teriak Banny.Tetapi melihat pendekar tersebut, malah mengunakan ilmu meringankan diri.Membuat Banny langsung mengeluarkan jurus Esnya, agar pendekar itu mati."Jurus pemecah Es!" teriak Banny.WUSSSS! DUARRR! ARKKKK!Terdengar teriak murid dari perguruan raja tanah, pendekar tersebut terpental.200 meter dan melanggar sebatang pokok, seketika murid itu memuntahkan darah segar.HURKKK! HURKKK!"Celaka apakah ini akhri dari hidupku, percaya atau tidak, suatu hari dirimu akan mati, di bunuh oleh aliansi, perguruan golongan hitam!" Teriak pendekar tersebut."Cihhh, mulut mu busuk binatang, jika memang bergitu aku nantikan," balas Banny makian pendekar tersebut.Setelah selesai berkata, Ban
"Sialan, jika wanita marah bisa mati aku," Banny berkata dalam hatinya, kerana jika Fera mendengar mati benaran . Setelah hal tersebut, Fera kambali menyerang kumpulan tersebut, dengan aura membunuhnya menguap-guap. Meja yang ada di sekitar Fera, semuanya terpental terkena energi Fera, dan berterika mengeluarkan jurusnya. "Tebasan pemotong langit!" Teriak Fera mengeluarkan jurus pedangnya, yang pernah dia pelajari dulu. Akan tetapi ketua dari kumpulan tersebut, kanuragannya sama dengan Fera, sehingga serangan tersebut. "Kubah energi neraka!" Teriak ketua kumpulan itu. DARRR! BURMMM! Dengan senang di tahan oleh ketua lawannya, sehingga terjadi letupan, di antara kubah dan tebasan pedang Fera. Ketua lawannya terpental sejauh 30 meter, semantara Fera terpental 5 meter, dari tempat pertarungan tersebut. Kerana Banny telah menyambar Fera, jika Banny tidak menolongnya, bisa sa
"Tebasan pedang dewa pemecah gunung!" Teriak Fera mengeluarkan serangan mematikan, yang dirinya pelajari dari perguruan tapak dewa.Dampak dari serangan Fera, akan menghancurkan sebahagian dari rumah makan itu, sehingga Banny tidak mengambil resiko dari dampak tersebut."Kubah energi api," bisik Banny mengeluarkan kubah dari energi apinya, seketika energi berwarna merah bara, menyelimuti dirinya.Tetapi jika kubah energinya, di gunakan masa pertarungan, bisa menjadi pelindung dan juga menjadi senjata, di mana kubah itu akan.Menyerang balik ke penyerang Banny, sehingga Banny mau mencobanya nanti, bila akan terjadi pertarungan untuk dirinya.DARRR! BURMMM! ARKKKK!Terjadi ledakan dari serangan Fera dan perisai lawannya, akan tetapi kekuatan Fera lebih besar, sehingga mereka kalah kekuatan.Benar saja tempat Fera bertarung, hancur dan asap hitam meninggi langit, sehingga banyak orang lari tunggang langgang.
Setelah beberapa minit, akhrinya mereka telah tiba, di depan rumah inap itu, dan serenta Banny dan Fera memasuki rumah tersebut.Dan di depan mereka pula, terlihat lelaki umuran 30an, menjaga ketenteraman dan keyamanan yang inap di sana, tetapi melihat Banny dan Fera.Mukanya berubah dengan penuh kebencian dan kemarahan, akan tetapi di depannya tersebut, datang sebagai tamu dengan terpaksa melayan."Mohon maaf, apa memang di sini masih ada kosong," tanya Banny dengan sopan di sertai membongkan badanya, kerana dia pendatang.Harus memiliki kesopanan, itu gaya hidup Banny, tetapi sebaliknya bila bertarung, Banny akan menjadi gila, dan teriakan musuh dan menerima luka.dari pertarungannya hiburan yang sulit di lukiskan dengan kata-kata, mendengar perkataan Banny, membuat lelaki penjaga tersebut berkata."Cihhh, pendekar golongan hitam ternyata, rupanya binatang seperti kalian memiliki sopan santun juga ya," m
"Boyot tarik kembali aura kehadiran mu itu." Perintah Banny dengan mengeluarkan energi hangat, membuat Donny Dan Fera sedikit terbebas."Ya ya aku tarik kembali, ini juga tuan memanggil ku kucing," balas Boyot dengan menarik kembali aura kehadirannya, membebaskan Donny dan Fera.Dan hal tersebut membuat mereka berfikir seratus kali, untuk membully Boyot atau Banny, dan setelah pertekaran kecil itu.Donny tersenyum dan terlihat di wajahnya sedikit ketakutan, akan misteri akan jati diri Banny, dan kembali berkata tentang ruang untuk mereka tidur."Ehhh, maaf sampai lupa, disini masih ada kosong 2 ruang," Jelas Donny dan berjalan menuju ruang, di mana nanti tempat Banny dan Fera tidur.Akan tetapi ruang Banny dan Fera berbeda, kerana Banny menghormati Fera, akan tetapi jika gila Banny kumat bisa saja Banny berbuat nekad.Setelah mereka masing-masing masuk ruang inap, Fera langsung tidur merehatkan dirinya, tetapi berbeza