Share

Bab 42 Kemarahaan Fera

Author: Fright Night
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

 Ternyata Banny seorang pendekar yang melarikan diri, dan ingin menyeksa pendekar itu.

"Hoiii! setan kecil, mau lari ke mana, aku ingin mengirimkan dirimu, ke alam baka!" teriak Banny.

 Tetapi melihat pendekar tersebut, malah mengunakan ilmu meringankan diri.

 Membuat Banny langsung mengeluarkan jurus Esnya, agar pendekar itu mati.

"Jurus pemecah Es!" teriak Banny.

 WUSSSS! DUARRR! ARKKKK!

 Terdengar teriak murid dari perguruan raja tanah, pendekar tersebut terpental.

 200 meter dan melanggar sebatang pokok, seketika murid itu memuntahkan darah segar.

 HURKKK! HURKKK!

"Celaka apakah ini akhri dari hidupku, percaya atau tidak, suatu hari dirimu akan mati, di bunuh oleh aliansi, perguruan golongan hitam!" Teriak pendekar tersebut. 

"Cihhh, mulut mu busuk binatang, jika memang bergitu aku nantikan," balas Banny makian pendekar tersebut.

 Setelah selesai berkata, Ban

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 43 Terbakar Amarah

    "Sialan, jika wanita marah bisa mati aku," Banny berkata dalam hatinya, kerana jika Fera mendengar mati benaran . Setelah hal tersebut, Fera kambali menyerang kumpulan tersebut, dengan aura membunuhnya menguap-guap. Meja yang ada di sekitar Fera, semuanya terpental terkena energi Fera, dan berterika mengeluarkan jurusnya. "Tebasan pemotong langit!" Teriak Fera mengeluarkan jurus pedangnya, yang pernah dia pelajari dulu. Akan tetapi ketua dari kumpulan tersebut, kanuragannya sama dengan Fera, sehingga serangan tersebut. "Kubah energi neraka!" Teriak ketua kumpulan itu. DARRR! BURMMM! Dengan senang di tahan oleh ketua lawannya, sehingga terjadi letupan, di antara kubah dan tebasan pedang Fera. Ketua lawannya terpental sejauh 30 meter, semantara Fera terpental 5 meter, dari tempat pertarungan tersebut. Kerana Banny telah menyambar Fera, jika Banny tidak menolongnya, bisa sa

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 44

    "Tebasan pedang dewa pemecah gunung!" Teriak Fera mengeluarkan serangan mematikan, yang dirinya pelajari dari perguruan tapak dewa.Dampak dari serangan Fera, akan menghancurkan sebahagian dari rumah makan itu, sehingga Banny tidak mengambil resiko dari dampak tersebut."Kubah energi api," bisik Banny mengeluarkan kubah dari energi apinya, seketika energi berwarna merah bara, menyelimuti dirinya.Tetapi jika kubah energinya, di gunakan masa pertarungan, bisa menjadi pelindung dan juga menjadi senjata, di mana kubah itu akan.Menyerang balik ke penyerang Banny, sehingga Banny mau mencobanya nanti, bila akan terjadi pertarungan untuk dirinya.DARRR! BURMMM! ARKKKK!Terjadi ledakan dari serangan Fera dan perisai lawannya, akan tetapi kekuatan Fera lebih besar, sehingga mereka kalah kekuatan.Benar saja tempat Fera bertarung, hancur dan asap hitam meninggi langit, sehingga banyak orang lari tunggang langgang.

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 45 Tertekan Aura Boyot

    Setelah beberapa minit, akhrinya mereka telah tiba, di depan rumah inap itu, dan serenta Banny dan Fera memasuki rumah tersebut.Dan di depan mereka pula, terlihat lelaki umuran 30an, menjaga ketenteraman dan keyamanan yang inap di sana, tetapi melihat Banny dan Fera.Mukanya berubah dengan penuh kebencian dan kemarahan, akan tetapi di depannya tersebut, datang sebagai tamu dengan terpaksa melayan."Mohon maaf, apa memang di sini masih ada kosong," tanya Banny dengan sopan di sertai membongkan badanya, kerana dia pendatang.Harus memiliki kesopanan, itu gaya hidup Banny, tetapi sebaliknya bila bertarung, Banny akan menjadi gila, dan teriakan musuh dan menerima luka.dari pertarungannya hiburan yang sulit di lukiskan dengan kata-kata, mendengar perkataan Banny, membuat lelaki penjaga tersebut berkata."Cihhh, pendekar golongan hitam ternyata, rupanya binatang seperti kalian memiliki sopan santun juga ya," m

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 46 Teman Baru

    "Boyot tarik kembali aura kehadiran mu itu." Perintah Banny dengan mengeluarkan energi hangat, membuat Donny Dan Fera sedikit terbebas."Ya ya aku tarik kembali, ini juga tuan memanggil ku kucing," balas Boyot dengan menarik kembali aura kehadirannya, membebaskan Donny dan Fera.Dan hal tersebut membuat mereka berfikir seratus kali, untuk membully Boyot atau Banny, dan setelah pertekaran kecil itu.Donny tersenyum dan terlihat di wajahnya sedikit ketakutan, akan misteri akan jati diri Banny, dan kembali berkata tentang ruang untuk mereka tidur."Ehhh, maaf sampai lupa, disini masih ada kosong 2 ruang," Jelas Donny dan berjalan menuju ruang, di mana nanti tempat Banny dan Fera tidur.Akan tetapi ruang Banny dan Fera berbeda, kerana Banny menghormati Fera, akan tetapi jika gila Banny kumat bisa saja Banny berbuat nekad.Setelah mereka masing-masing masuk ruang inap, Fera langsung tidur merehatkan dirinya, tetapi berbeza

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 47 Kumpulan kereta kencana

    Melihat hal tersebut, Donny hanya terdiam dan berfikir, kebenaran hubungan antara mereka berdua, di mana kegilaan pasangan itu. Ternyata mirip, gila akan pertarungan, gila akan minum arak, dan Donny berfikir berapa banyak arak Banny, sehingga seperti tidak habisnya. "Donny perguruan apa yang akan kita temukan?" Tanya Banny dengan tersenyum, seperti tiada apa-apa yang berlaku di antara dirinya dan Fera. "Jika kita mengunakan jalur utara, berdekatan dengan kampung ini, kita akan temukan perguruan kantalan darah," Balas Donny dengan santai, kerana dirinya pernah menjadi pendekar kelana. Sehingga dirinya sering bertemu atau terjumpa, sering juga dia terlibat dengan pertarungan, dan juga sering melarikan diri. "Memangnya sudah berapa perguruan yang telah kau bantai?" Tanya Donny penasaran, akan pertarungan yang telah Banny lalui. "Perguruan tongkorak hitam, Kekelawar iblis, dan juga perguruan raja tanah yang telah aku jadi

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 48 Bukan Alam Manusia

    Bukannya marah mendapat makian itu, tetapi Banny malah memetik daun dari batang pokok tersebut, dan mengalirkan energinya.Setelah selesai mengalirkan energinya, daun tersebut di selimuti energi berwarna hitam, memandangkan Banny mengunakan energi aslinya.Dan Banny langsung menyerang kembali kumpulan tersebut, memgunakan serangan angin dipandu dengan serangan daun energi.Akan tetapi lawannya telah mengatahui serangan Banny, terlihat berwaspada akan serangan mengejutkan tersebut.Wusss! Sring! Tring! Tring!Serangan Banny bisa di tahan oleh mereka, mengunakan pedang mereka sehingga serangan tersebut sia-sia, tanpa mengoreskan luka sedikit pun."Ahahaha, setan alas, serangan mu tidak meninggalkan jejak di wajah kami, jangan modal sembunyi binatang." Tawa ketua kumpulan tersebut, di sertai makian."Hihihi ternyata kalian kuat juga ya, tidak mengapa, aku hanya ingin bermain bersama kalian," kekekah Ba

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 49 Murid Gagak Merah

    Setelah mencabut 1 jari, tidak lupa juga Banny mengalirkan energi regenasinya, agar luka bekas jari yang di cabutnya sembuh, tetapi tanpa jari baru. Dan seterusnya Banny berpindah ke pendekar lain, dan melakukan hal yang lain, tanpa mengunakan tenaga dalam yang banyak, Banny mencabut tangan lelaki itu. Ahhhhhh! Kembali terdengar teriak membuat mangsanya yang lain ketakutan, termasuk kumpulan pembawa kereta kencan, merasakan kengerian cara Banny membunuh. Banny kembali mengalirkan energinya, agar lelaki mangsanya tadi tidak mati, setelah beberapa minit, akhirnya pendekar yang sebanyak 46 itu. Telah habis Banny bantai tetapi tanpa mati, hanya saja terlihat tanpa kaki tanpa kedua tangan, pemandangan itu membuat rombongan kerera kencana. Memuntahkan isi perut dan merasakan mual, merasakan kesian akan penderitaan kesemua pendekar itu, ketua dari pengawal kereta kencana itu. Langs

  • Dendam Pendekar Peniru   Ban 50 kelakuan Banny dan Boyot

    "Ah! Alam siluman? Bagaimana bisa kau mengatahinya?" Tanya Fera dengan nada terkejut, sembari mengelak serangan murid gagak."Ahahahhma, aku dan bocah sialan itu telah melakukan janji darah, walaupun aku tidak bersamanya, aku bisa mengatahuinya," balas Boyot tanpa melihat Fera.Awalnya Boyot melawan 300 orang, malah kedatangan Fera dan Donny, lawannya menjadi 400 orang, awalnya Boyot yang ingin bermain.Tapi kerana merasakan aura kehadiran Banny masih jauh, dengan tidak rela pula, Boyot harus mengabisi mereka semua, dengan serangan mematikan."Auman Harimau Kelaparan!" Teriak Boyot mengeluarkan jurus dari gurunya dulu, jurus ama mematikan sehingga Fera dan Donny menjauh.Wusss! Krikkk! Ahhhhh!Terdengar teriak dari murid perguruan gagak merah, Boyot tersenyum seperti menikmati teriak itu, serangan tadi membunuh sekitar 100 murid. Yang sisanya terlihat takut dan mencoba melarikan diri, tetapi Boyot bukan

Latest chapter

  • Dendam Pendekar Peniru    Bab 62 persediaan perang

    Setelah beberapa minit mereka di atas bentang, akhrnya Banny terbang ke arah barat, bagi memulakan buat jebekan musuh-musuhnya nanti. Raja Seronon pun masiih mengikuti Banny, dia ingin melihat sendiri bagaimana Banny membuat jebakan, dan membantu Banny sedikit. Mereka terbang beriringan sepeti sepasang burung, kerana jarak dari istana ke barat tempat Banny membuat jebakan sangat jauh. Sehingga memakan waktu tidak sedikit, Soronsob sempat bertanya akan hal apa nanti berlaku, sebelum bermulanya peperangan. Dirinya takut akan kehidupan rakyatnya nanti, kerana sosok Soronsob sangat sayang akan rakyatnya, itu mengapa rakyatnya sangat sayang pada dirinya. "Banny apa yang nanti dirimu buat, dan bagaimana jebakan yang kau buat?" Tanya Soronsob dengan nada sopan, dan hormati akan sosok Banny. "Liat saja nanti Soronsob, bagaimana jebakan yang akan ku buat, Hahahah." Jelas Banny den

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 61 Musuh 3 Kilometer

    Setelah pertekaraan kecil itu berlalu, Akhirnya Banny lagi-lagi di selamatkan, di mana seharunya setelah Geleris membuka segel tingkat kependekaraannya. Giliran Banny pula membuka segel tingkatnya, akan tetapi Raja Soronsob datang tepat waktu, Banny seharusnya berterima kasih pada Raja Soronsob. Yang telah menyelamatkan dirinya, tetapi sebaliknya Banny malah memberikan sebuah pukulan, yang bersarang pada kepala Raja Soronsob. Sebenarnya setelah Banny memberikan tamparan itu, terlihat beberapa penjaga memasang posisi siaga, akan tetapi melihat Raja Soronsob terlihat santai. Mereka mengurungkan niat menyerang Banny, dan kembali pada posisi menjaga, setelah beberapa minit, akhirnya mereka berjalan beriringan menuju sebuah ruang. Dan terlihat ruang makan yang besar dan megah, Seperti kebiasaan Banny, langsung menghilang dari pandangan mata, kembali muncul bersebelah dengan meja makan. Tanpa memilik

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 60 Menjadi Orang Tengah

    "Apa guna kau bertanya padaku?" tanya Wanita itu kembali, dengan tetapi berwaspada siapa tahu lelaki di depannya, akan kembali menyerang dirinya."Aku bertanya kerana aku tidak merasakan tingkatnya bodoh." maki Banny tidak ingin mengalah, dari seorang wanita kerana dia merasakan dirinya paling kuat."Lelaki tidak berperikemanusian, seorang wanita cantik seperti ku, di katakan bodoh, apa kurangnya dirimu lelaki sialan." Balas Wanita cantik itu dengan makiannya."Ahahahaha wanita gila, jika aku menyebut tingkat kependekaran ku, aku merasakan dirimu akan muntah darah mendengarnya," ungkap Banny dengan nada makian masih belum berkurang."Cihhh! sombang kali kau lelaki gila, apa dirimu fikir di daratan ini, hanya dirimu yang terkuat, di atas langit masih ada langit," nasihat wanita itu pada keburukan Banny."Pesetan dengan langit, aku yang terkuat di daratan ini bodoh," balas Banny seperti tidak ingin kalah, tetapi dengan pendiriannya, yang merasakan di

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 59 Panas vs Es

    Pengakuhan Banny tadi yang seperti menutupi sesuatu, membuat Raja Soronsob mengerut keningnya, dan mencoba mencari sesuatu yang Banny sorokkan dari dirinya dan Donny."Aduhhh! maaf Soronsob apakah di istana ini ada makanan, aku merasakan lapar," Ungkap Banny tanpa merasakan malu, dan memegang perutnya.Seperti kesakitan perut kerana kelaparan, akan tetapi itu hanya mengalabuhi mata mereka, bagi menyorokkan tangan kirinya.Agar Soronsob dan Donny tidak mengatahui tangan Esnya tersebut, kerana musuh paling bahaya teman sendiri, bisa jadi bila mereka mengatahui keistimewa tangannya.Mereka akan saling berebut untuk memiliki, kabar tentang mustika es abadi yang telah di buka dari segelnya, telah cepat beredar sehingga banyak yang mencari.Keberadaan mustik es abadi, dan keyakinan mereka mustik es abadi di pakai orang, kebanyakan dari mereka telah mendengar cerita tentang perguruan raja tanah,Yang telah

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 58 Tiga Lelaki Pemabuk

    "A-a—apa pendekar Banny, maafkan kelancangan kami pendekar," balas ketua mereka dengan nada terbata, kerana terkejut dengan kehadiran seorang pendekar kuat.Dengan lutut bergegar ketakutan, mereka dengan serentak menunduk memberikan hormat, pada Banny dan teman-temannya sehingga Banny tersenyum gembira.Kerana karakter dirinya yang sombong, sehingga melihat para pendekar menunduk hormat, Banny tidak merasakan sungkam akan pekara itu, tetapi bagi Boyot, Donny, dan Fera merasa malu,Setelah gerbang di buka, mereka serentak memasuki istana di raja, terlihat megah menawan di penuhi dayang-dayang dan pengawal."Oii! orang tua di mana raja kalian?" Tanya Banny dengan gaya bicaranya yang sembarangan tanpa merasakan takut, Boyot telah Banny masukan di dunia demensinya.Yang bersama Banny sekarang hanya Fera, dan Donny, dan hanya beberapa pendekar yang tadi mengadang mereka."Raja kami sedang menunggu kalian di singgahsana," B

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 57 Raja Soronsob

    "Iya itu benar Banny," Balas Fera ikut senang kerana Banny telah kembali, akan tetapi keningnya kembali mengerut, kerana bagaimana Banny bisa mendapatkan energi kegalapan itu."Bisa jadi dia mendapatkan energi kegalapan itu dari batu bintang," Jelas Boyot seperti mengetahui isi otak Fera, hal tersebut membuat Fera melihat Boyot."Sudah-sudah jangan kau melihat aku seperti itu tolong," Sambung Boyot sembari mengerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, bagi mengelak sorot mata Fera."Ahahahaha! sudah kita liat bagaimana Banny membantai musuh-musuhnya," Fera tertawa santai, dan kembali fokus melihat Banny yang gagah membantai musuhnya.Jauh sedikit dari mereka sekitar 800 meter, terlihat Banny dengan senyuman mengerikannya tersebut, tanpa beban membantai murid perguruan darah kematian.Pembantainya tersebut memakan masa sampai 3 jam, pada akhirnya Banny selesai dengan mood membantainya, matanya kembali pada hitam penuh.Dengan

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 56 Tuan dan Hewan sama-sama gila

    Kerana ingin mengusahi energi kegalapan, banyak berlaku peperangan di semesti ini, banyak juga korban jiwa. Setelah memasang kuda-kuda, ruh kegalapan langsung mengeluarkan jurusnya, yang terkenal mengerikan. "Jurus Kematian Energi Kegalapan!" Teriak ruh itu. seketika dari kedua kakinya mengeluarkan energi kelabu, dan tangannya juga mengeluarkan energi yang sama. Di mana jurusnya kali ini, mengharuskan dirinya membantai mereka mengunakan tendengan dan pukulan, yang di selimuti energi kegalapan. WUSSS! KRIKK! AHHH? Dengan kecapatan cahaya, ruh kegalapan bergerak dan membantai, satu persatu dari murid perguruan darah kematian. Sehingga tanpa terasa hampir setengah sisa murid perguruan darah kematian telah dia bantai, jika tanpa suara Banny yany mengingatkan dirinya. Mungkin telah habis dia bantai, hal tersebut membuatnya memaki Banny, menutupi kesalahan akan kenakalan dirinya. "Woi

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 55 Kisah Ruh Kegalapan

    Tanpa merasakan iba, Banny membantai jasad Lantuk yang telah mati, terlihat jasad Lantuk berlobang-lobang, di mana Banny ingin mengambil inti energi Lantuk.Banny berbuat demikin bukan kerana ingin terlihat kejam, akan tetapi jika di biarkan inti energinya utuh, bisa jadi pendekar lain akan membangkitkan dirinya.Setelah selesi dengan kerjaannya, Banny lantas menghilang kembali, dan muncul di sebelah para murid perguruan darah kematian."Ahahahah! apa kalian siap para manusia hina? semoga ini hadiah terindah kalian, sebelum menuju alam baka.". Ungkap Banny yang seketika menusuk tangan kirinya.AHHHHH!Tepat pada jantung pendekar yang di sebelahnya, melihat tangan kiri Banny berwarna putih kebiruan, hal tersebut membuat Boyot mengerutkan keningnya."Apakah itu mustika Es abadi? yang beberapa minggu lalu terjadi fenomena?" tanya Boyot pada Fera, yang terlihat ketakutan akan keganasan Banny."Mengapa dirimu

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 54 Ruh keganasan

    "Ahahahah, terimalah kematian kalian sialan!" maki Boyot kerana cuma dia yang tahu, Banny menyerap energi batu bintang."Sial kita kecolongan, semua yang tersisa, gunakan kesemua energi iblis, bantai dia dan lebut inti energinya!" Teriak Lantuk, mengumpulkan sisa-sisa muridnya.Setelah mendengar teriakan ketua mereka, seketika 2 juta murid berkumpul, termasuk juga dengan tertua, di mana 2.5 juta murid telah gugur.Tidak tahu siapa yang memulakannya, terdengar teriakan menyeru nama perguruan, dan juga menyeru akan kehidupan semangat iblis."Hidup Darah kematian!""Hidup Darah Kematian!""Hidup Darah Kematian!""Hidup Semangat Iblis!""Hidup semangat Iblis!""Hidup semangat Iblis!"Suara teriakan bergema, memenuhi kawasan berdekatan dengan perguruan Darah kematian, hal tersebut membuat Fera, Donny, dan Boyot menyerah. DARKKKK! BURMMMM!Perguruan me

DMCA.com Protection Status