Home / Romansa / Dendam Membara Kekasih CEO / Sebentar, Kenapa Pria Ini Malah Tidur Di Sampingku?

Share

Sebentar, Kenapa Pria Ini Malah Tidur Di Sampingku?

Author: Gelukkid
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Angga membantu April untuk berdiri. Laki-laki tetap sama pikirannya ketika melihat hal itu. Angga langsung membuang muka setelah melihat apa yang sedang April pakai itu.

April menutupi dadanya, lalu berkata, “Dia yang memberikan aku pakai ini,” ungkapnya sambil mendesah.

Angga menoleh pada pakaian seksi itu. “Harusnya aku membeli baju yang pantas untukmu. Aku kesal, pria itu sepertinya sengaja membelikan kamu baju dengan model yang seperti itu. Untuk sementara, pakailah dulu. Besok pagi akan ada baju kerja untukmu. Setelah itu, aku akan membakar pakaian murahan itu,” ungkapanya.

Jujur, bukan berarti Angga juga tidak pernah membelikan pakaian seksi itu. Tapi karena yang memberikannya adalah Leo, Angga merasa marah. Dia tidak mau tubuh April terekspos bebas di depan Leo.

“Kita akan bekerja besok, ya?” tanya April sambil melihat jendela yang setengah tertutup oleh gorden putih itu.

“Kenapa? Kau tidak ingin bekerja?” tanya Angga. “Kamu bisa tinggal di rumah selama beberapa hari terle
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Sisi Lain Angga

    BUGH! “Jangan! Pergi ke kamarmu, sekarang! Aku tahu kamu punya kamar sendiri, jadi kenapa kamu malah tidur di sampingku?!” jerit April. Setelah gadis itu menendang milik Angga yang akan menjadi masa depan cerahnya, April juga memegang kanvas bunga. Dia hampir mengayunkan kanvas bunga itu dan berniat menakuti Angga dengan berpura-pura akan melemparnya. “Ugh, b-baiklah. Jangan menendangku seperti itu. Ini adalah teman yang akan membuat kita memiliki anak, April—” “Cukup! Jangan katakan itu lagi! Pergi ke kamarmu, sekarang!” teriak April dengan wajah yang ngeri. Ya, April jika sudah benar-benar marah maka manusia tidak bisa membedakannya bahwa April ini manusia atau Iblis. Dia sangat menakutkan, dan Angga menyadari itu. “B-baiklah. Tolong simpan kanvas bunga itu, ya. Aku akan pergi ke kamarmu sekarang. Ah! Ya, seperti itu. Tolong simpan itu,” ucap Angga. Angga menahan rasa sakitnya setelah di tendang April. Angga lupa, bahwa April pernah belajar bela diri, jadi April sangat ku

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Tendangan Gadis Penuh Dendam Yang Mematikan

    Keesokan harinya, Angga mengetuk pintu kamar April. Ini masih pagi, dan untuk mereka pergi bekerja hanya membutuhkan waktu selama empat jam lagi. Tapi Angga adalah orang yang terbiasa bangun pagi, bahkan jika dia memiliki waktu dua jam untuk tidur kemarin. TOK! TOK! “Aku Angga. Aku mengantarkan baju kerja untukmu,” ujar Angga kepada April yang sedang membuka pintunya. April terbangun karena suara ketukan pintu. Rambut gadis itu seperti singa, tapi April tetap cantik dengan wajah tanpa make up nya. CEKREK!April mengambil wajah April dengan kameranya. Angga puas tertawa, karena dia akhirnya memiliki koleksi foto April yang baru. Lebih unik dan lucu karena wajah April ini tanpa make up dan dengan rambut yang naik. “Hey, kenapa kamu malah bercanda pagi-pagi seperti ini? Ugh, harusnya aku menendangmu lebih keras kemarin. Milikmu, tidak apa-apa?” tanya April yang sedang mengambil pakaiannya itu. “Maksudmu ini?” Angga menunjukan benda yang tertutup celananya itu. BUGH! April melempa

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Gelisah

    Beberapa ajam terlewat dengan sempurna. Rencana April yang meminta Angga untuk membuat April pergi dari rumahnya berhasil. Itu karena April tahu, bahwa Leo akan datang ke hotel. Dan akan bahaya jika dia melihat APril dan Angga di satu hotel. Di tempat kerja … “April, kau tidak apa-apa kemarin?” tanya Leo kepada gadis itu. Tapi April seolah-olah wanita tuli pemilih, yang tidak bisa mendengarkan ucapan yang tidak ingin dia dengar. April hanya fokus pada keyboard nya ngetik banyak tugasnya itu. “Ekhem! Apa pekerjaanmu sudah selesai?”Tiba-tiba, Angga lewat di ruang divisi April dengan sengaja hanya karena sedang ingin melihat wajah April. Tapi Angga tidak mengira jika April sedang diganggu oleh pria yang mereka berdua benci. “Eh? Be-belum, Pak,” jawabnya. Leo tidak mengira bahwa Bos nya itu akan datang ke ruang divisi ini setelah sekian lama. Selain itu, dia dan rekan lainnya bingung untuk apa Angga datang ke tempat kerja mereka. Biasanya, Angga cukup sibuk dengan pekerjaanya, jadi

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Setumpuk Dokumen Dari Bos Yang Licik

    Beberapa jam sudah berlalu. Kini, semua karyawan yang sudah selesai dengan pekerjaannya pulah ke rumah masing-masing. termasuk Hanum dan yang lainnya. “April, apa pekerjaanmu masih banyak?” tanya Sarah kepada gadis itu. Sarah sudah membantunya sedikit, tapi karena Sarah memiliki urusan di luar, jadi dia harus pulang lebih cepat. “Aih, lihatlah. Tentu saja sangat banyak. Dokumen itu belum menipis sejak pertama kali CEO Angga kita ini memberikannya pada gadis yang malang.” Hanum mengusap kepala April dengan lembut. “April, maaf, ya. Aku harus pergi lebih dulu. Kau tahu, anak-anakku sudah menunggu di rumah,” ujar Hanum kepada April. April mengangguk dengan kesedihan yang dicampur dengan bercanda. Ya, April tidak mungkin mengganggunya karena ini adalah pekerjaannya. Selain itu, mereka sama-sama sibuk karena ada yang sudah memiliki keluarga, dan ada yang sudah memiliki tunangan. “Hah!” Setelah mereka benar-benar pergi dan hanya tersisa April saja, April membenturkan kepalanya pada

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Berdua, Di Kantor Yang Gelap Dan Sepi

    Serangan tiba-tiba. Dari pria yang sering menyerang, dan wanita yang sering diserang. Tidak mengejutkan untuk Angga, tapi April selalu terkejut. “Hey! Aku tidak mengizinkanmu menciumku, ya!” April menunjuk wajah bibir Angga yang tidak bisa diam ketika April bersantai dengan bibirnya. Angga mengangguk setuju. Dia tidak mau membuat April marah kali ini. Jadi, dia memposisikan diri sebagai seorang pria yang menyukai seorang wanita. Angga ingin menunjukan kelebihan yang dia miliki, agar Leo tidak dapat mengalahkannya. “Aku akan mengerjakan bagian ini.” Angga mengambil dokumen yang lebih tebal dari yang April miliki. April bahkan tidak bisa mengedipkan matanya ketika Angga mengambil dokumen itu. Dia ternyata sudah mengambil laptopnya saat kemari. “Baiklah. Aku hanya akan memberikan sisanya kepadamu,” ujar Angga. Dia mulai memposisikan kacamata kotaknya itu. April menatapnya dari samping. “Sejak kapan dia sangat tampan? Kacamata itu cocok untuknya. Dia sangat menawan. Lebih sant

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Di Tempat Yang Gelap Itu, Mereka Belum Berhenti

    “April? Kau—” April juga membungkam mulut Angga yang tadinya ingin berbicara. Ini adalah keberanian April yang pertama. Dia dengan sukarela mencium bibir pria itu dengan bibirnya. April bergerak sendiri. Sebentar, April mengambil nafasnya. “Sebaiknya kamu diam saja. Aku ingin memimpin,” kata Angga. Angga pergi untuk menarik pinggang April. Sekarang tubuh April condong ke depan. Benda milik April lebih menonjol jika Angga menarik tubuh itu dengan cepat. Tentu saja, wanita ini tersentak kaget. “Tunggu, dadaku! Itu hampir mengenai kepalanya. Sial!” Angga kembali mencium bibir April dengan cepat. Dia mengecup dan melumat bibir April dengan brutal. Cukup kasar daripada tadi. April hampir tidak bisa menarik nafasnya walaupun satu kali. “Aku tidak membiarkan kesempatan ini melewatiku. Dia juga terlihat menginginkannya. Aku tidak memaksa dia jika begini,” batin Angga. Angga membuat April merasakan panas di sekujur tubuhnya. Suhu dingin malam ini dikalahkan oleh mereka yang saling

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Seorang Penjaga Menemukan Mereka

    KLAK! KLAK! KLAK!Suara sepatu menari di lantai di ruangan yang berbeda. Terdengar sangat dekat dengan keberadaan dua manusia yang sedang menyalurkan cintanya itu. PRANG!Sebuah kotak berisi alat tulis jatuh berhamburan, karena Angga tidak sengaja menyenggolnya dengan siku. Mereka memejamkan matanya satu sama lain. April menahan mulutnya. Hanya suara lelah dari mereka berdua sekarang. “Siapa disana?!” Senter putih yang menyilaukan berhasil menyusup ke dalam. Beruntungnya, tubuh mereka tidak terlihat karena cahaya itu tidak langsung mengenainya. Penjaga itu membuka pintu yang sialnya tidak terkunci. Dia melangkah sedikit demi sedikit, dan Angga juga April yang menyadarinya, mereka juga pelan-pelan bersembunyi di bawah kolong meja. “Pak Angga?” ucap seorang penjaga itu dengan wajah yang terkejut karena melihat penampilan Angga yang berantakan penuh ambigu. Angga memberikan penjaga itu tatapan yang mematikan. Seperti biasa, pria dingin ini lebih menakutkan jika pandangannya mulai

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Hari Yang Baik Karena Kabar Musuh Memburuk

    Matahari terbit di tempat yang semestinya. Senyum dari gadis yang memakai pakaian kantor itu terlukis indah. Rambutnya yang bergelombang terbang mengikuti arah angin. Tidak peduli jika belaian rambut itu terasa menggelitik wajahnya, dia menyingkirkan itu dengan jarinya tanpa mengeluarkan amarah. Itu karena dia memiliki kabar yang baik. Tomi dikabarkan kecelakaan tunggal di sebuah jalan tol. “KYAA!” April berteriak di tengah kerumunan orang-orang yang tengah menunggu bus pagi ini. Gadis yang tengah berteriak sambil mengangkat kedua tangannya ke udara cukup terlihat gila bagi beberapa pasang mata yang melihatnya. “Apa dia tidak cukup tidur?” tanya seorang laki-laki berkacamata bulat kepada seorang wanita di sebelahnya. “Bodoh! Itu karena dia makan kacang semalam!” sanggah perempuan dengan rambut yang dikepang menjadi dua. “Eh? Bagaimana kamu tahu aku semalam makan kacang?” Tiba-tiba April menarik tangan perempuan itu dengan semangat. Anehnya, mereka bertiga jadi melipir ke sampi

Latest chapter

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Akhir Kisah Membanggakan

    “Jacob! Tunggu aku!” teriak seorang anak perempuan yang cantik dan imut. “Tidak mau! Pergi, kamu!” Jacob mendorong tubuh anak perempuan seusianya di sekolah.Tapi anak perempuan tersebut tidak menangis walaupun Jacob mendorongnya keras. Dia berusaha untuk bangkit dengan coklat yang terbungkus rapi di sebuah tupperware. “Aku tahu dia akan melemparnya. Jadi aku yang cantik ini memiliki ide untuk membungkus dengan rapat agar tak jatuh,” gumam anak perempuan itu. “Jacob!” panggilnya lagi. Jacob terus berlari ke arah Ibunya—April. “Mama!” rengeknya. Dua memeluk tubuh April yang sedang menggendong Hailey Endaru—Adik Jacob.“Kenapa, sayang? Itu temanmu, kan? Kenapa sikapmu seperti itu kepada teman?” tanya April. Jacob malah menggerakkan pundaknya enggan dengan mulut yang cemberut. “Hai, kamu menyukai anakku?” tanya Angga kepada anak perempuan itu. Anak perempuan itu mengangguk dengan semangat. “Aku menyukai Jacob, Om. Aku mau memberikan cokelat ini tapi Jacob malah berlari. Ini cokla

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Kembar?

    “April!” lirihnya. Bahkan seorang Angga yang tidak takut apapun memiliki ketakutan akan istrinya yang meninggalkannya selama ini. Bahkan Angga yang pernah menjadi relawan di suatu Negara yang terdapat genosida itu tidak bisa dipungkiri, jika matanya enggan terbuka untuk melihat mata istri yang tertutup. Dengan keberanian yang tersisa, Angga menandatangani dokumen itu. Dia tidak tahu harus berbuat apa setelah ini. Di tidak bisa berpikir jernih. Dia hancur, melebihi apapun. “Wanita yang kudapatkan dengan penuh perjuangan agar tidak pergi, tapi kenapa dia malah tetap pergi dengan cara yang lain?” batin Angga. April sudah merasakan firasatnya dari awal. Sejak April memaksa untuk mengantarnya ke makam orang tuanya ternyata saat itulah April tahu dirinya akan menyusul pergi orang tuanya. “Sabar, Nak. Jangan seperti ini. Kasihan anakmu,” ucap Haira. Haira tak bisa menahan air matanya. Pasalnya, dia tahu seberapa besar cinta Angga kepada April.Dia juga terkejut, jika April yang dikenal

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Kematian Setelah Melahirkan

    Kandungan April sudah menginjak sembilan bulan. Mungkin hanya menghitung hari April melahirkan. April memiliki permintaan sebelum dia melahirkan. Dia ingin pergi ke makam orang tuanya. Angga sudah meminta April untuk pergi saat sudah melahirkan beberapa bulan saja, tapi April bersikeras untuk pergi ke makam orang tuanya hari ini. Tak mau tahu, Angga pun menuruti keinginan April itu. Sekarang, April sudah berada di depan makam mereka. April cukup kuat melangkah dengan perut besarnya. Sementara Angga memayungi tubuh April yang terkena sengatan matahari. “Ayah, Ibu … Maaf karena telat datang kemari. Terakhir kali sebelum aku menikah, ya. Aku datang kemari bersama suamiku lagi. Lihatlah, dia rela memberikan payungnya padahal dia juga kepanasan seperti itu. Mirip sekali dengan Ayah. Aku tidak akan berlama-lama, Ayah. Aku hanya ingin memberikan bunga ini untuk kalian.”April menyimpan buket yang memiliki warna yang sama dengan buket di makam Ibunya. “Aku ingin mengatakan secara langsun

  • Dendam Membara Kekasih CEO    Melepas Trauma Masa Lalu, Membangun Kehidupan Baru

    Momen romantis setelah pernikahan. Angga dan April memiliki hari libur, jadi mereka fokus untuk menghabiskan waktu di rumah April. Mereka masih tinggal di kawasan yang masih memiliki hawa penuh dendam itu.“Angga, temani aku ke ruang bawah tanah, yu,” pintanya. “Dengan senang hati, Tuan Putri,” balas Angga sambil mengecup punggung tangan April. April dan Angga akhirnya masuk ke tempat yang buat itu. Tempat dimana hawa dendam lebih kuat. Tempat yang menyimpan memori kenangan yang buruk. “Apa yang ingin kau lakukan di tempat ini?” tanya Angga. “Aku merasa sesak dengan ruangan ini. Informasi penting tentang orang yang kubalas, lalu foto-foto yang tidak ingin aku lihat juga masih ada. Aku ingin mencabut semua foto tu dan membakarnya. Lalu aku tidak mau melihat satu barang ini di rumahku lagi. Bagaimana jika kita menyingkirkan semuanya?” tanya April. Angga mengerti karena sejak awal, April tidak menyukai tempat ini. Tempat ini memang sangat mendukung untuk misi April, tapi tempat ini

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Tomi Berhasil Mendapatkan Balasannya

    Air susu dibalas dengan air tuba. Perilaku tak terpuji Toni itu akhirnya mendapatkan balasan yang setimpal walau tak perlu merenggut nyawa. Tapi hukuman ini angkah pantas bagi Tomi. Perusahaan bangkurut seecpat mengedipkan magta. Meski begitu, perusahaan ini diambil alih oleh April. Meski dia harus memulainya lagi dari nol, tapi April tidak ragu untuk menarik banyak saham, karena sejak awal, perusahaan ini memanglah milik Ayahnya. “Bersama dokumen rahasia ini, akan membangun kembali perusahaan yang Ayah bangun dengan susah payah sampai meninggalkan nyawa pada Pria tua bengis sepryi dia,” gummanya smabik emlikhta Tomi yang sednag diseret oleh Petugas Kepolisian. Di luar Perusahaan yang bangkrut ini, terdapat banyak media TV Swasta maupun Negeri yang mengolok-olok Tomi dengan senjaya miliknya. Entah itu ponsel, mic, atau mulut para wartawan yang pedas. “Pak Tomi, apakah Anda menyesal telah membunuh banyak orang?”“Pak Tomi, apakah Anda tidak memiliki niatan untuk minta maaf?”“Untu

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Malam Pertama Yang Penuh Gairah

    Setelah mengadakan pernikahan, pasangan pengantin baru biasanya akan melakukan malam pertama. Walaupun ini bukan pertama kalinya, tapi ini akan menjadi waktu mereka menghabiskan malam pertama dengan keadaan sadar.April memakai pakaian yang menampilkan lekuk tubuh langsingnya. Paha yang mulus sangat terekspos. Dadanya yang terbelah menjadi bagian yang indah juga pasti tidak akan berhenti ditatap oleh Angga. “Hah, tenanglah. Aku tidak boleh gugup seperti ini. Aku yakin bisa melakukannya dengan baik dan cepat,” gumamnya sambil menganggukan kepalanya dengan percaya diri. “Eh, cepat? T-tapi dia selalu melakukan pemanasan dengan lama sekali. Tidak tidak! Jangan takut. Setidaknya, dia hanya akan melakukannya satu sekali.”KLEK!Angga membuka pintu kamar itu tanpa mengetuk dulu. Dia datang dengan handuk kimononya. Belahan dadanya sangat terekspos di tempat yang memiliki cahaya yang terang ini.“Pakaian itu sangat cocok untukmu,” kata Angga dengan tengil. Dia bahkan memberikan satu kedipan m

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Pernikahan Angga dan April

    Langit yang membiru berubah menjadi gelap. Dia menunjukan kemeriah bintang yang mati jutaan tahun yang lalu dan bersinar di waktu yang tepat. Sinar bulan menerangi alam semesta ini. Alam pun mendukung kemeriahan pernikahan April dan Angga. Sorak sorai suara ratusan manusia yang berbahagia di pernikahan dua insan ini. Mereka bernyanyi di atas alunan piano yang menyejukan. Siang tadi, mereka sudah melakukan akad nikahnya dan sekarang sudah sah menjadi suami istri. Sedangkan malam ini merupakan acara jamuan penting bersama keluarga, kerabat dan sahabat terdekat. April dan Angga beberapa kali melangkah pada tamu yang menghadiri acaranya. “Se-selamat atas pernikahan kalian, ya. Aku turun bersukacita,” kata Sekretaris Zayn kepada dua insan itu. “Terima kasih. Kau carilah jodoh supaya hidupmu tidak melulu monokrom seperti itu,” balas Angga dengan candaanya.Orang yang mendengarnya antara harus tertawa atau terkejut. Pasalnya, Angga bukanlah orang yang bisa bercanda seperti itu di depan

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Mengunjungi Leo Di Panti Asuhan

    Pernikahannya semakin dekat dan April ingin memberitahu orang-orang terdekatnya mengenai hari bahagianya. Termasuk Leo. Dia pergi sendirian untuk menemui leo di daerah pegunungan yang terdapat panti asuhan. Akses menuju ke tempat itu cukup mudah. Suasananya yang masih asri dan hawa dingin di pagi hari. Ya, April sengaja datang lebih pagi untuk menemui Leo. Setidaknya, dia ingin berlama-lama bersama orang yang cukup berjasa untuk hidupnya. Saat kaki menapak tanah yang lembab. April menemukan pria dengan bentuk tubuh yang dikenainya. Pria itu mengenakan pakaian yang tipis dengan wara yang sudah pudar. “Leo!” panggilnya dengan suara yang lantang. Semnetara Leon yang sedang mengaikan paaian anak-anak itu tampak mengenali suara yang tidak bisa dia lupakan. “Suara itu …” Leo membalikan badannya dengan wajah yang pucat dan lingkar hitam di bawah matanya. “Leo!” April berlari ke arahnya. Dia memeluk tubuh yang kehilangan banyak otot itu. Pelukan yang erat, dan inilah yang paling Leo rin

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Mengumumkan Pernikahan

    “Sayang, apakah kamu siap?” tanya Angga yang dibalas dengan anggukan gadis cantik ini. Mereka sudah berada di depan rumah orang tua Angga. Walaupun Angga sering tampil rapi dengan jas hitamnya, tapi kini dia ingin tampil lebih bebas untuk menyesuaikan pakaian April. Sedangkan April terlihat anggun dengan gaun merah mudanya. Riasan tipis yang memuat wajahnya fresh juga membuat Apri lebih cantik. Angga memberikan tangannya agar tanga April dapat menggandengnya. “Aku siap,” jawabnya sambil melempar senyum yang lebih lebar. Inilah, senyum yang tidak pernah April tunjukan pada siapapun setelah kematian orang tuanya. Akhirnya, pria pembernai ini dapat membangunka senyumyang sudah lama tidur itu. “Ayah, Ibu. Kami datang,” ucap mereka dengan kompak. Mereka memeluk satu sama lain. Apalagi kehadiran April sudah sangat ditunggu-tunggu. “Ibu rindu sekali kepada kalian. Apakah kalian sangat sibuk sampai sudah lama tidak menemui Ibu? Bercanda hahaha. Meski begitu, Ibu sudah membuatkan masak

DMCA.com Protection Status