Share

Part 42. Dia Menyebalkan

Selama ini, aku sama sekali tak tahu jika ada yang mendoakanku. Aku juga tak pernah berharap lebih banyak. Aku takut, jika harapanku itu hanya harap semu semata.

Aku tak pernah ingin berharap terlalu tinggi, jika pada akhirnya hanya kekecewaan yang kudapat. Berharap seadanya saja. Seperti selalu bersama paman, yang berakhir terpisah karena beliau bertemu pasangannya. Atau seperti aku yang ingin lolos ujian kala itu, yang berakhir dengan kekacauan yang buruk. Terkadang, aku meragukan keberuntunganku. Jangan-jangan, ibuku membuangku karena aku ini pembawa sial? Akan tetapi, aku membuang kembali pikiran itu.

Daphne pasti tidak tahu jika aku memikirkan hal itu. Tidak mungkin, kan, dia mengatakan jika ibu membicarakanku terus, sedangkan aku di-cap sebagai pembawa sial? Seharusnya jika kenyataan memang begitu, ibuku akan senang aku menghilang dari hidupnya. Pun dengan Daphne yang mencariku, dan senang karena kita telah bertemu.

 <

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status