Beranda / Romansa / Dekapan Dingin Suami Panas / 40. Perempuan Stupid Milik Haiden

Share

40. Perempuan Stupid Milik Haiden

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-23 11:00:29
"Supaya bulan madu kita selama dua bulan di desa impianmu terlaksa," ucap Haiden lembut, mendaratkan kecupan khidmat pada kening istrinya. Kecupan tersebut cukup lama menempel di kening Lea, mengartikan sebuah perasaan yang mendalam.

Setelah Haiden melepas kecupan itu, Lea mendongak pada Haiden. Tatapannya sayu, dia lelah tetapi banyak pertanyaan dalam benaknya. Namun, meski begitu, keindahan maniknya sama sekali tak pudar, membuat Haiden betah menatap mata Lea.

"Apa aku bisa mempercayai Mas Haiden?" tanya Lea. Dia tersentuh dengan semua penjelasan Haiden. Akan tetapi dia takut ini semua hanya jebakan.

Dulu, Haiden sering melontarkan perkataan sarkas padanya kemudian tiba-tiba pria ini mendadak manis setelah melamar Lea. Sekarang Lea takut jika fase ini sama dengan fase dahulu. Bisa saja Haiden lelah menyakitinya dan ingin beralih ke fase baik.

Haiden mengusap penuh kasih sayang pucuk kepala istrinya. "Kesalahanku membuatmu meragukanku," ucapnya dengan nada serak dan berat, "te
CacaCici

Gimana, MyRe, ada yang sama nggak dengan Mak Lea? Lupa pada ungkapan Mas Deden saat di Paris? Kalaupun ada yang ingat, sebaiknya kita pura-pura lupa saja yah sebagai bentuk pertolongan pada Mak Lea yang sedang terancam amukan Godzilla. Dukung Mak Lea dengan cara #pura-pura lupa yah, MyRe. Vote gems, hadiah, komentar manis dan doa baiknya jangan lupa yah, MyRe. Semoga suka dengan Part ini. Sehat selalu untuk MyRe semua dan semangat ... IG:@deasta18

| 29
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (17)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Senang rasanya Kakak suka novel kita. Baik, Kakku. (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Huhuhu ... Mak Lea ketua partai Kang lawak, Kak. (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Hihihi ... Mak Lea mah kang lawak, Kak. (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dekapan Dingin Suami Panas   41. Cinta Besar Haiden yang Tersembunyi

    "Kau cinta pertamaku, Stupid!" Deg' Jantung Lea seketika berdebar kencang, air mukanya kaku dan matanya melebar. Dia cinta pertama Haiden? Lea memegang kepala dengan kedua tangan, berusaha mengingat apa yang Haiden katakan padanya ketika mereka di Paris dulu. Benarkah Haiden mengatakan jika Lea adalah cinta pertama Haiden? Sial! Hal sebesar itu-- kenapa Lea bisa melewatkannya? Ting' Handphone Lea kembali berbunyi. Lea menoleh ke arah nakas, di mana Haiden meletakkan handphonenya di sana. Lea langsung menyambar handphone tersebut dan membuka pesan–lagi-lagi dari nomor tak dikenal itu. [Kamu memang istrinya, tetapi akulah yang Kak Haiden cintai. Aku pacar pertama Kak Haiden, kisah kami membekas hingga sekarang.] Haiden merampas handphone, dia membaca pesan dari nomor tak di kenal tersebut. Haiden mendengkus kemudian memblokir nomor itu. "Pacar pertama bukan berarti cinta pertama," ucap Haiden tegas, supaya Lea tidak terpengaruh oleh pesan tersebut. "Biasanya pacar pertama

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Dekapan Dingin Suami Panas   42. Alasan Kenapa Mas Haiden Tidak Menyentuhku

    "Mas hanya ingin punya anak dengan cinta pertama Mas Haiden," ucap Lea. Dia bukan berniat menghancurkan perasaan senang yang saat ini menyelimuti dirinya. Hanya saja dia ingin memastikan jika kebahagiaan ini bukan kebahagiaan semu. Haiden cukup terkejut mendengar ucapan istrinya. Dia tak menduga jika waktu itu Lea mendengar obrolannya dengan teman-temannya. Pantas saja setelah dari sana, Lea seperti menjaga darinya. "Cinta pertamaku adalah kau, dan itu benar-- aku hanya ingin memiliki anak darimu. Tapi …-" Haiden menjeda sejenak. Mungkin dia dan Lea akan memiliki pemikiran berbeda mengenai anak. Dari cara Lea berbicara tentang anak, mungkin istrinya menginginkan anak. Sedangkan Haiden, untuk sekarang tidak, "untuk sekarang aku tidak ingin siapapun ada diantara kita, termasuk anak, Azalea. Aku tidak ingin." "Kenapa?" tanya Lea pelan. Suasana hatinya seperti keadaan seseorang yang terbangun di hari petang–ada perasaan aneh dan tak nyaman. Haiden menjelaskan dia hanya ingin punya an

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Dekapan Dingin Suami Panas   43. Simpanan Lea di Walk In Closet

    "Ada apa, Mom, Dad?" tanya Haiden, sudah di lantai utama–ruang tamu. Di mana orangtuanya telah menunggunya di sana. Kenzie–daddy Haiden, melayangkan tatapan tajam pada Haiden. Dari wajahnya pria tua yang masih saja tampan tersebut terlihat sangat marah. "Di mana menantu Mommy dan Daddy?" tanya Kenzie dingin. Seseorang telah melaporkan padanya jika putra dan menantunya bertengkar. Pertengkaran tersebut membuat Lea pergi dari rumah dan meminta diceraikan juga oleh Haiden. Haiden mengalihkan tatapan dari orangtuanya menuju istrinya. Dia menatap Lea yang baru datang, perempuan cantik itu langsung tersenyum manis dan segera menyalam mertuanya secara bergantian. "Menantu Mommy semakin cantik saja," puji Moza pada menantunya. "Hehehe ...." Lea hanya cengengesan sebagai jawaban. Setelah menyalam kedua mertuanya, Lea duduk di sebelah suaminya. Tanpa dia sadari gerak-geriknya diperhatikan oleh mertuanya. Moza dan Kenzie khawatir pada Lea, dan mereka ingin memastikan apakah kondisi men

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Dekapan Dingin Suami Panas   44. Apa yang Ingin Mas Den Katakan?

    "Jelaskan!" tegas Haiden, bersedekap di dada sembari menatap istrinya dengan ekspresi yang terlihat flat. Lea menatap gugup pada guling yang menempel pada dinding, lalu tatapannya ia alihkan pada suaminya, di mana dia langsung memperlihatkan cengiran kaku pada sang suami. "Ini-- sengaja kupasang untuk mengusir roh jahat di sini, Mas. Wajah galak Mas Haiden Terlope-lope sangat efisien untuk menakut-nakuti makhluk halus dan roh jahat," jelas Lea, diakhiri cengiran konyol. Haiden tak mengatakan apa-apa, akan tetapi tatapnya tak lepas dari Lea. Sedangkan Lea, dia semakin kikuk karena ditatap oleh Haiden. Saat dia ingin kabur, Haiden menghadangnya. Lea semakin dibuat gugup. "Aku galak, Sweetheart?" tanya Haiden tiba-tiba, setelah mengungkung tubuh mungil Lea di antara tubuhnya dan dinding. Lea yang sudah tak bisa bergerak dan kabur, menyengir gugup. Jantungnya terasa akan copot karena pertanyaan sederhana suaminya. Yah, hanya pertanyaan singkat, akan tetapi rasanya sangat menakutka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Dekapan Dingin Suami Panas   45. Alasan Sentuhan Tersembunyi

    Haiden diam sejenak, meneguk saliva berat dan memalingkan wajah dari istrinya. Pertanyaan pertama– dia cukup sulit menjelaskannya. Karena dia bagai pencuri, dan itu kejahatan. Namun, jika dia tak menjelaskan hal itu, dia akan membiarkan Lea berpikiran jauh padanya. Yang dia takutkan jika dia memberitahu Lea, istrinya akan marah padanya atau menghindarinya setelah ini. "Aku … memang menyentuhmu hampir setiap malam," ucap Haiden, setelah terdiam beberapa menit. Lea melebarkan mata, dia kaget meskipun Haiden sebelumnya telah mengatakan hal demikian. Keningnya kemudian mengerut, sama dengan sebelumnya, dia tak mengerti kenapa Haiden mengatakan menyentuh Lea setiap malam. Hei-- sebatu-batunya Lea tidur, tidak mungkin dia tak sadar. 'Dia uh uh ah ah denganku saat aku tidur, tapi aku nggak sadar? Gimana bisa nggak kebangun?! Mas kan brutal abis kalau begituan. Anjirr!' Lea memegang kepala, shock ketika menyadari sesuatu. Lea meraih HP di atas nakas dengan cepat kemudian men-cek sesuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Dekapan Dingin Suami Panas   46. Sekarang Menjadi Jelas

    "Karena aku khawatir kau menghindariku, seperti setelah malam pertama kita. Dan aku tidak yakin kau menyukai sentuhanku," jawab Haiden jujur. Yang dia lakukan pada Lea memang jahat, tetapi dia tidak bisa menahan dirinya sehingga dia melakukan kecurangan pada tubuh istrinya. Azalea istrinya, tubuh Lea milihnya dan dia berhak menyentuh Lea kapanpun dia mau. Sudah lama dia menginginkan Lea. Ketika belum menikah, dia selalu menahan diri untuk tak menyentuh Lea. Bahkan pernah terlintas dalam pikirannya untuk menyentuh Lea sebelum perempuan itu ia miliki. Lea sering menggodanya, dan hasratnya tinggi pada Lea. Imajinasi dan fantasinya sangat liar pada Azalea-nya. Namun, dia berupaya menahan itu semua, dia meyakinkan dirinya jika setelah menikah dia akan mendapatkan Lea tanpa harus menjatuhkan ataupun merendahkan harga diri perempuan yang ia cintai ini. Benar! Ketika dia berhasil menikahi Lea, Haiden langsung menuntaskan imajinasinya selama ini pada Lea. Malam itu-- Haiden tidak peduli L

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Dekapan Dingin Suami Panas   47. Pertemuan Wanita

    "Kecelakaan Mama dan Papa, itu ulah orangtuamu." Deg' Novel di tangan Lea seketika terjatuh, terlalu kaget mendengar ucapan suaminya. Wajahnya mendadak kaku dan jantungnya berdebar sangat kencang. Orangtuanya yang telah merencanakan kecelakaan Mama dan Papa angkat Lea? Ingatan Lea seketika berputar ke hari kematian mama dan papanya. Semenjak masih di rumah sakit, otangtuanya tak menunjukan reaksi apapun. Lalu ketika telah di rumah duka, orangtua kandungnya bahkan masih bisa bercanda dengan temannya yang datang. Padahal itu hari kematian adik kandungnya. Meski sering berselisih, tetapi Denis selalu sigap membantu Yoga jika terkena masalah. Tubuh Lea mendadak lemas sehingga dia tak bisa berkata-kata. "Tapi-- Mama dan Papa masih hidup," lanjut Haiden. Lea yang sempat lemas dan rasanya ingin pingsan, seketika kembali bersemangat. Awalnya jantungnya berdebar kencang karena perasaan kecewa yang teramat dalam, tetapi kini debaran itu berubah karena perasaan gembira yang menggebu-geb

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Dekapan Dingin Suami Panas   48. Ingin Datang ke Rumah Tuan

    'Jadi dia istri Kak Haiden?' Perempuan yang tak lain adalah Jema tersebut menatap ke arah Lea, dari atas hingga bawah. 'Dia cukup cantik. Tetapi aku jauh lebih cantik, dan … entah kenapa dia tidak asing.' "Kak, aku dan temanku yang lebih dulu memilih gaun ini. Jadi gaun ini milik kami," ucap Ziea pada pelayan toko. Pelayan toko menganggukkan kepala, setuju jika gaun ini memang milik kedua perempuan muda tersebut. Pelayan tersenyum ramah pada Jema, menjelaskan secara sopan jika gaun tersebut memanglah milik Lea dan Ziea. "Mohon maaf, Nona. Gaun ini lebih dulu diambil oleh kedua Nona ini, jadi gaun ini milik kedua Nona ini." "Tidak!" Jema menjawab dengan arogan. "Aku butuh gaun ini untuk sebuah acara penting. Aku seorang model terkenal dan jauh lebih pantas mengenakan gaun mewah ini." "Mohon maaf, Nona. Akan tetapi gaun ini memang lebih dulu diambil oleh kedua Nona muda ini. Saya tidak bisa memberikannya padamu. Ah, atau … Nona bisa melihat gaun lain. Kami masih punya gaun yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26

Bab terbaru

  • Dekapan Dingin Suami Panas   187. Ketahuan yang Memalukan

    "Kamu dari mana sih, Alana sayang?" tanya Lea ketika putrinya telah kembali. Dia langsung menghampiri sang putri, menatap Alana lekat dan penuh perhatian. Lea tentu khawatir pada Alana. Tadi malam putrinya hampir terkena masalah yang luar biasa mengerikan. Pagi ini, ada berita buruk tentang seseorang yang membenci putrinya. Lea khawatir orang tersebut melakukan aksi kejahatan pada Alana; menyerang Alana secara fisik. Lea sangat panik tetapi dia tidak berani memberitahu suaminya karena dia takut jika Haiden mengamuk. Meski sekarang suaminya jauh lebih lembut dan hangat, tetapi Haiden tetaplah Haiden. Sumbu pendek, nuklir ataupun gunung berapi. Jadi Lea tak ingin mengambil resiko. Dia memilih menghubungi Ethan, pria yang sudah ia dan suaminya setujui untuk menjadi menantu. Sebenarnya ada opsi menghubungi putranya, tetapi sifat Ebrahim tak jauh dari dadanya–sangat mudah marah. Takutnya, Ebrahim memarahi adiknya yang pergi tanpa pamit. "Aku habis jalan-jalan, Mommy," jawab Lea, t

  • Dekapan Dingin Suami Panas   186. Pura-pura tidak Tahu

    "Aku calon suami Alana."Deg deg deg Alana reflek mendongak pada Ethan, menatap pria itu dengan mimik muka campuran tegang dan malu-malu. Namun, Alana tak seperti biasanya, di mana dia akan kesal serta tak terima ketika Ethan menyebutnya pasangan. Alana hanya … merasa gugup.Satria menatap Ethan dengan senyuman remeh, pria ini pasti orang yang mengaku-ngaku sebagai calon suami Alana. Atau jangan-jangan dia fans fanatik dari Alana? "Kau ini--" Satria menatap Ethan dari atas hingga bawah. 'Pakaiannya sangat berkelas, dia penuh wibawa dan karisma. Orang sepertinya seharusnya jarang menonton televisi. Ah, bisa saja dia berpenampilan seperti ini untuk memikat perempuan. Tapi tak bisa ku pungkiri, dia memiliki aura yang mahal.' batin Satria, dia memperhatikan penampilan Ethan untuk menghina pria ini. Akan tetapi, dia tidak memiliki bahan untuk menghina pria ini. Bahkan semua yang pria ini pakai harganya hampir setara dengan harga mobil miliknya yang biasa ia pakai ke lokasi shooting. "

  • Dekapan Dingin Suami Panas   185. Hadiah Manis

    "Angkat kamera kalian dan kalau berani, menghadap padaku!" dingin Haiden, nada menggeram marah dan tatapan sangat tajam–penuh emosi. Alih-alih mengangkat kamera, para wartawan tersebut bergerak mundur. Mereka menunduk dalam, menutupi wajah agar tidak dilihat oleh sang legendaris Mahendra. Rurom menyebut, apabila dalam keadaan marah Haiden menatap seseorang, maka orang tersebut akan menghilang. Tak ada yang bisa membenarkan rumor tersebut, akan tetapi banyak yang menyebutnya nyata. "Kalian berani mengganggu putriku, Hah?!" bentar Haiden dengan suara menggelegar–para wartawan tersentak kaget, tubuh bgemetar hebat dan jantung berdebar kencang. "Ma-maafkan kami, Tuan Haiden," ucap salah satu dari wartawan tersebut. "Kalian semua pantas mati!" dingin Haiden. Lea melepas pelukannya pada putrinya lalu buru-buru menghampiri suaminya. "Mas Deden Terlope-lope, tenangkan diri kamu," peringat Lea, memeluk suaminya sembari satu tangan mengusap dada bidang sang suami. "Sebaiknya kita pulang.

  • Dekapan Dingin Suami Panas   184. Liputan Kematian

    "Putriku. Di-dimana putriku?" Haiden dan yang lainnya datang ke sana. Ebrahim yang memberitahu supaya daddynya datang ke tempat ini. Awalnya Ebrahim dan Ethan sepakat ingin menutup-nutupi masalah ini dari Haiden dan Lea. Akan tetapi, daddynya terus menghubunginya–menyuruh Ebrahim untuk mencari Alana ada di mana. Pada akhirnya Ebrahim mengatakan yang sejujurnya. "Daddy …." Alana langsung berdiri, menangis sembari menatap ke arah daddynya. Haiden merentangkan tangan supaya putrinya datang dan memeluknya. Alana langsung berlari dan …-Bug' Memeluk sosok perempuan di sebelah daddynya–mommynya. Haiden yang masih merentangkan tangan–berharap dipeluk oleh putrinya, terlihat memasang muka kaku dan dengan mata berkedut-kedut. Hell! Dia hanya mendapat angin untuk dipeluk. Semua orang yang melihat itu, berusaha menahan tawa. Lucu akan tetapi salah waktu saja. "Su-sudah, Den. Tak ada yang ingin memelukmu," ucap Reigha, menurunkan tangan Haiden yang masih direntangkan. "Nanti kita berpel

  • Dekapan Dingin Suami Panas   183. Kemarahan Kakakku

    "Sudah?" tanya Ethan, melirik sekilas pada Alana yang masih berendam dalam bath up. Sebenarnya Ethan ingin sekali melirik Alana lebih dari satu detik, tetapi … damn! Dia takut dia mencelakai gadis ini. Alana menekuk kaki lalu memeluk diri sendiri. Dia sudah sadar dan tubuhnya tidak lagi merasa terbakar. "Sudah, Kak," jawabnya pelan, malu karena keadaannya hampir telanjang. "Humm." Ethan berdehem singkat, meraih handuk lalu memberikannya pada Alana. "Aku keluar," ucapnya setelah itu."Kak Ethan, bajuku basah dan aku tidak punya baju lagi," cicit Alana ketika Ethan berniat keluar dari kamar mandi. "Humm." Ethan hanya berdehem, dia keluar dari kamar mandi lalu menghubungi seseorang untuk mengantar pakaian pada Alana. Orang yang dia hubungi adalah Zana, perempuan itu dekat dengan Alana dan tentunya tahu selera berpakaian Alana. Satu lagi. Zana sepupunya dan mereka lumayan dekat. Tak lama Zana datang dengan Ebrahim, di mana raut muka Ebrahim sangat tak bersahabat–khawatir dan marah

  • Dekapan Dingin Suami Panas   182. Tubuh Seksi yang Menggoda

    Alana menjauhkan pandangan, meraih handphonenya dan pura-pura sibuk dengan ponsel. Jantung Alana berdebar kencang, padahal dia hanya bersitatap dengan Ethan tetapi kenapa dia gugup? Ada getaran yang tak ia pahami di dalam hati. Di sisi lain, Ethan menghela napas, Alana tidak suka padanya dan dia tidak ingin memaksa. Acara berlanjut dan begitu meriah. Di depan sana, orangtuanya membanggakan Ethan, granddad dan grandma-nya juga memuji Ethan. Di tempatnya Alana ikut senang melihatnya. Dia masih ingat waktu Ethan termenung di ruangannya karena masalah yang iklan. Masih teringat jelas wajah murung Ethan ketika kakaknya menyalahkannya di depan banyak orang, karena masalah tersebut. Namun, di sini Ethan terlihat bersinar. Dia bisa membuktikan dirinya sendiri dan akhirnya dia diakui. Tanpa sadar Alana tersenyum dan bertepuk tangan kecil. Akan tetapi senyumannya langsung lenyap ketika Ethan menatapnya. Lagi-lagi jantungnya berdebar kencang dan Alana tidak nyaman dengan tatapan Ethan. Semua

  • Dekapan Dingin Suami Panas   181. Berakhir Asing

    "Dia memang Azam, tetapi dia berdiri diatas kakinya sendiri. Dia tidak pernah mengandalkan nama belakangnya. Dan Kakak perhatikan Kak Ethan sangat memperhatikanmu, kau sangat beruntung jika mendapatkannya. Karena Kak Ethan tidak peduli pada sekitarnya, dan kau satu-satunya yang akan dia perhatikan.""Kak! Tolong jangan paksa aku. Aku nggak suka Kak Ethan," pekik Alana. Ebrahim menghela napas, berdiri dari sebelah adiknya lalu mengusap pucuk kepala Alana. "Terserah. Tapi-- gengsinya jangan lama-lama. Yang suka pada Kak Ethan itu bukan hanya kau.""Ih apaan sih?!" ketus Alana, langsung menutup pintu dengan kasar–setelah Ebrahim keluar dari kamarnya. Semua orang gila! Sudah Alana bilang kalau dia tidak suka pada Ethan, tetapi orang-orang terus keukeuh menganggap Alana suka pada Ethan. Hell! Bukan hanya Ethan laki-laki di dunia ini, dan … big no untuk pria Azam. Sekalipun Ebrahim sudah menasehati, itu tak mempan pada Alana. Tidak tetap tidak suka! Tok tok tok'Alana membuka pintu deng

  • Dekapan Dingin Suami Panas   180. Memilih Diam dalam Kamar

    Alana kembali mengurung diri di dalam kamar karena tidak tahan di goda oleh para sepupunya. Dia bahkan bahkan berniat menghubungi daddynya supaya menjemputnya pulang, saking tidak tahannya dia dicie-ciekan dengan Ethan. Namun, dia takut itu akan mendatangkan masalah sehingga Alana memilih mengurungkan diri. Lagi pulang hanya satu hati lagi, setelah itu mereka akan pulang dari pulau ini. Hah, Ethan. Alih-alih suka, Alana malah semakin tak Sudi menikah dengan pria itu. Dia benar-benar tidak suka dicie-ciekan. Dia sangat benci!Ceklek'Alana menoleh ke arah pintu, mendapati kakaknya di sana. Ebrahim masuk ke dalam kamar dan berjalan mendekat ke arah adiknya yang duduk di sofa. "Kenapa kau terus mengurung diri, Alana?" tanya Ebrahim, duduk di sebelah adiknya. Alana menatap sejenak pada Ebrahim kemudian lanjut membaca novel di tangan, "aku tidak nyaman dengan kalian. Dikit dikit cie cie cie. Aku tidak suka Kak Ethan dan aku tidak punya hubungan dengan Kak Ethan. Kalian begitu, aku ma

  • Dekapan Dingin Suami Panas   179. Kelapa Muda yang Meresahkan

    Alana langsung menarik tangannya, meringsut ke lemari kabinet bawah sembari menatap Ethan dengan muka konyol–malu bercampur panik secara bersamaan. Ethan bangkit, melayangkan tatapan dingin ke arah Alana. Setelah itu, dia beranjak dari sana–tanpa mengatakan apa-apa pada Alana. "Eih." Kanza menatap Ethan dengan tampang muka bingung. Pria itu pergi begitu saja dengan muka dingin dan terlihat seperti marah. Mengingat sesuatu, Kanza buru-buru melangkah ke dapur, bersama dengan Anne. "Kamu kenapa, Al?" tanya Kanza dengan nada perhatian, mendekati Alana lalu membantu perempuan itu untuk berdiri. "I-itu … kecoa," jawab Alana, terpaksa berbohong karena dia tak mungkin jujur kalau dia habis …-Haisss! Tangannya! "Trus Kak Ethan …-" Anne bertanya tetapi cukup ragu karena melihat wajah adik iparnya yang terlihat kaku–seperti sedang marah. Sebenarnya Ethan dan Anne seumuran, akan tetapi karena dia berbicara dengan Alana, dia menyebut Ethan dengan embel-embel kakak. Alasannya karena Ethan ja

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status