Share

Bab 24

Seminggu berlalu, dan hidup Alya berasa tenang. Tak ada lagi Risma, yang datang mengganggu. Mungkin, wanita itu memang takut atau apa. Yang jelas, Alya sangat menikmati hari-harinya.

Ia dan anak tirinya juga makin dekat. Perempuan kecil, dengan wajah menggemaskan seakan lupa dengan Risma. Terbukti, ia tak lagi menanyakan Kakak Almarhum sang Mama.

"Masak apa?" tanya Jimmy, melingkarkan tangan pada tubuh ramping Alya. Menghirup aroma wangi, yang menguar.

"Nasi goreng spesial," sahut Alya. Menyunggingkan senyum, selaras dengan keadaan hatinya.

"Pasti enak." Jimmy tahu, selain istrinya cantik. Ia juga pandai memasak, maka tak salah ia memilih istri.

Bolak-balik antara dapur dan meja makan. Alya merasa kerepotan, dengan Jimmy yang terus menempel. Layaknya anak kecil, yang tak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status