Ryu Kaviar Erlangga, pria berusia 30 tahun yang saat ini menjabat sebagai CEO di perusahaan utama milik keluarga Erlangga sekaligus pria yang namanya masuk dalam daftar 10 pengusaha tersukses di dunia. Kesuksesan yang dia dapat dari jerih payah dan usahanya sendiri selama 10 tahun mengelola Erlangga Sejahtera, membuat namanya semakin melambung tinggi di dunia bisnis.
Pengusaha-pengusaha besar yang sebagian besar berada di luar negeri pun tidak segan dan ragu untuk mendatangi Ryu, guna mengajukan kerja sama. Terlebih Ryu mempunyai sikap tegas dan sangat bertanggung jawab. Tak ayal, mereka rela menunggu lama hanya untuk bisa menjalin kerja sama dengan Ryu.Namun, siapa sangka. Di balik kesuksesan yang kini mengelilingi pria bermata tajam itu, kisah asmaranya tidak sesukses bisnisnya. Dia mempunyai kekasih, seorang aktris yang saat ini tengah berada di puncak popularitasnya. Dan seperti pada umumnya, untuk melindungi karir yang sejak dulu di impikan, Hellena-kekasih Ryu, meminta untuk merahasiakan hubungan mereka.Dari permintaan Hellena tersebut, muncul sebuah artikel yang mengatakan jika Ryu merupakan penyuka sesama jenis. Yang mana artikel tersebut dengan cepat tersebar hingga sampai pada para pemegang saham dan keluarga besarnya. Membuat sebagian pemilik saham menarik investasinya.Untuk mengurangi kerugian dari ditariknya beberapa saham akibat rumor tersebut, keluarga besar Erlangga mengadakan pertemuan. Widuri yang saat ini menjadi anggota keluarga tertua dan paling di segani, mengatakan kepada Ryu agar dia datang ke acara keluarga tersebut dengan membawa pasangan. Yang tentu saja membuat Ryu harus memutar otaknya agar bisa membawa Hellena.Seperti saat ini, Ryu tengah membujuk Hellena agar mau datang bersamanya ke acara keluarga tersebut.“Sayang, untuk kali ini saja. Kamu ikut denganku ke acara keluarga nanti malam. Hanya kamu yang bisa bantu aku,” bujuk Ryu pada sosok wanita cantik bergaun elegan di depannya.Saat ini, mereka tengah berada di ruangan Ryu. Ruangan khusus yang hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk ke dalamnya.Hellena dengan mudah masuk ke ruangan tersebut, karena saat ini dia merupakan Brand Ambasador dari produk perusahaan Ryu. Terlebih dia tidak sendiri, melainkan bersama dengan Shaka, sang manager.“Aku tidak bisa, Ryu. Nanti malam aku ada jadwal pemotretan buat majalah terbaruku. Aku tidak mungkin membatalkannya begitu saja.” Hellena terus menerus menolak, bahkan dia sama sekali tidak menatap ke arah Ryu saat berbicara. Dia hanya fokus pada ponselnya dan berbalas pesan dengan rekan-rekan sesama aktrisnya.Mendengar jawaban serta reaksi yang diberikan oleh Hellena. Ryu hanya bisa menghela nafas kasar.Ryu mengusap wajahnya frustrasi. Sudah berulang kali dia membujuk dan mencoba memberi pengertian pada Hellena, tetap saja dia tidak mau menghargainya.“Sudahlah. Aku harus segera kembali. Shaka pasti sudah menungguku di luar,” ucap Hellena sembari meraih tasnya di atas meja dan beranjak pergi.“Hellena, tunggu!” cegah Ryu mencekal pergelangan tangan Hellena.Hellena menghentikan langkahnya dan menoleh, menatap malas ke arah Ryu yang kini menatapnya dalam.“Ada apa lagi?”Ryu menarik pelan tangan Hellena hingga keduanya saling berhadapan. “Aku akan bayar denda untuk jadwalmu kali ini. Tapi, aku mohon temani aku bertemu dengan oma,” pintanya dengan penuh harap.Hellena terdiam, dia tidak menjawab apapun untuk beberapa saat. Membuat perasaan Ryu sedikit lega karena mengira kali ini Hellena mau menuruti permintaannya.“Maaf, aku nggak bisa.”Setelah mengatakan itu, Hellena melepaskan tangannya dengan paksa dan berlalu pergi meninggalkan ruangan Ryu. Dia sama sekali tidak mendengar bahkan menoleh pun enggan saat Ryu memanggilnya. Hingga akhirnya, tinggallah Ryu yang tersisa di ruangan tersebut dengan segala kegundahannya.“Kenapa sangat sulit membuatnya mengerti.” Ryu begitu frustrasi, dia menghempaskan tubuhnya kasar ke sandaran sofa. Memejamkan kedua matanya dengan kepala yang mendongak ke atas. Pusing, bingung dan kecewa, itulah yang kini menguasai diri dari pria bertubuh kekar itu.Pertemuan itu tinggal menghitung jam, namun dia masih saja belum bisa membujuk Hellena untuk mau ikut dengannya. Sedangkan pertemuan itu harus dia datangi dengan pasangan. Jika tidak, semua akan berakhir.Tok, tok, tok!Ketukan di pintu, membuat perhatian Ryu sedikit teralihkan. Dengan berat, Ryu menegakkan tubuhnya dan menyuruh orang di balik pintu tersebut untuk masuk.“Permisi, Pak.”Ryu menoleh ke sumber suara, terlihat sosok gadis cantik dengan lesung di pipi kirinya. Dia adalah Galuh, sekretaris yang sudah 2 tahun bekerja dengannya.“Ada apa?” tanya Ryu datar.Galuh mendekat, kemudian memberikan map merah yang dia bawa ke depan Ryu.“Ini berkas kerja sama dengan perusahaan King Corporation, Pak. Sesuai permintaan Anda, semua sudah lengkap,” jawab Galuh sopan.Ryu membuka map tersebut dan melihat sekilas lembar demi lembar yang ada di dalamnya. Tidak perlu di ragukan lagi, pekerjaan Galuh memang sudah sangat profesional. Hingga dia tidak perlu mengecek secara keseluruhan.“Ada lagi?” tanya Ryu sembari meletakkan map itu ke asalnya.“Maaf, Pak. Untuk jadwal pertemuan nanti malam bersama perusahaan Leon, sudah mendapatkan balasan. Pihak mereka meminta untuk di undur 2 hari saja,” jelas Galuh.Ryu mengangguk, setidaknya untuk masalah pengunduran jadwal itu tidak terlalu menimbulkan masalah. Mengingat perusahaan Leon merupakan perusahaan besar dan sangat sulit untuk menjalin kerja sama. Dan jika sekali saja melakukan kesalahan dan mengecewakan maka selanjutnya akan sangat sulit untuk mendapatkan investasi dari perusahaan lain.Ting!Terdengar notifikasi pesan masuk ke dalam ponsel Ryu. Tanpa buang waktu, dia segera membukanya. Namun, detik kemudian, raut wajah yang sebelumnya datar itu berubah tegang.‘Sial!’Ryu menahan kesalnya saat membaca pesan yang masuk ke ponselnya. Bagaimana tidak, pesan itu di kirim oleh sepupunya. Yang tidak lain adalah anak dari adik sang papa yang sejak dulu menjadi saingannya untuk menduduki kursi CEO di perusahaan utama milik keluarga Erlangga. JACKY : [Kuharap hari ini kau bekerja dengan sungguh-sungguh. Karena mulai besok pagi, kursi CEO Erlangga Sejahtera akan jatuh ke tanganku.] Genggaman tangan Ryu mengerat hingga terlihat otot-otot pergelengan tangannya yang menonjol dengan begitu besar dan kekar. Jelas jika dia sangat tidak suka dengan kiriman Jacky. Sudah sejak lama Jacky ikut campur masalah perusahaan itu. Padahal dia sendiri sudah mendapatkan bagian, yaitu mengelola cabang perusahaan yang ada di Amerika. Meskipun tidak sebesar Erlangga Sejahtera, tapi perusahaan itu juga perusahaan keluarga Erlangga yang cukup maju.‘Sampai kapanpun, aku tidak akan menyerahkan perusahaan ini pada orang serakah sepertimu,’ batin Ryu penuh tekad. Perusahaan itu
Galuh masih setia di meja kerjanya. Dengan tumpukan berkas yang akan tetap ada yang menumpuk meskipun sudah dia kerjakan. Memang berat dan harus telaten, tapi karena pekerjaan sebagai sekretaris merupakan cita-citanya sejak kecil, seberat apapun kesehariannya bersama tumbukan berkas itu, tidak membuat Galuh mengeluh. Seperti saat ini, jam pulang kantor tinggal setengah jam lagi. Tapi masih ada sekitar lima dokumen yang perlu dia teliti dan menyerahkannya kepada Ryu untuk di tanda tangani. Mata indah dengan bulu lentik yang menjadi ciri khas seorang gadis yang mempunyai nama lengkap Galuh Freyanita tersebut, terus bergerak mengamati huruf dan angka yang berjejer rapi di layar komputernya. Fokus, hingga tanpa dia sadari ada seseorang tengah berjalan mendekatinya. “Galuh,” panggil orang tersebut. Seketika perhatian Galuh teralihkan. Mengangkat pandangannya ke arah sosok pria di depannya. Yang tidak lain adalah orang kepercayaan Ryu. “Pak Hans?” Hans tersenyum tipis, kemudian menyer
Kediaman utama keluarga Erlangga. Semua keluarga sudah berkumpul. Mereka saling berbincang hangat. Membahas berbagai hal tentang keluarga juga bisnis yang mereka kerjakan saat ini. Terlebih beberapa dari mereka mempunyai bisnis yang sama. "Chandra, di mana Ryu? Kenapa dia belum sampai?" tanya Widuri, yang tidak lain adalah ibu kandungnya. Wanita berusia lebih dari setengah abad tersebut masih terlihat segar dan cantik. Kulit putih khas negara asalnya, membuat kecantikan alami terus terpancar. Widuri berjalan mendekati anak dan menantunya. Gaun berwarna hitam dengan bordiran putih yang melekat di tubuhnya menambah kesan mewah dan berkelas. Tidak heran, karena memang sejak kecil sudah bergelimang harta dan kemewahan. Sedangkan, Chandra yang saat itu tengah mengobrol dengan sang istri seketika berhenti dan menoleh saat mendengar suara orang terpenting di keluarganya. Dia sedikit gelisah, saat melihat Widuri yang menatapnya penuh tanya. Apalagi dengan menanyakan keberadaan anaknya ya
Jacky yang awalnya mengejek dan berniat menjatuhkan Ryu, mendadak mati kutu saat melihat seorang gadis cantik berdiri di belakangnya. Dia berusaha tetap tenang dan tidak terpengaruh akan keberadaan gadis tersebut. Karena yakin, jika itu hanya akal-akalan Ryu. Berbeda dengan kedua orang tua Ryu, mereka berdua justru tersenyum lebar. Rasa cemas dan tegang yang sebelumnya menyelimuti hati keduanya kini sirna. Sedangkan keluarga yang lain, hanya diam dengan berbagai pertanyaan menghampiri benak mereka. "Kemarilah!" seru Ryu pada gadis yang menjadi pusat perhatian tersebut. Gadis itu mengangguk kemudian berjalan mendekati Ryu tanpa mengatakan apapun. Dia hanya tersenyum tipis, menahan kegugupan yang memenuhi dadanya. Terlebih saat ini semua mata mengarah kepadanya.Ryu menatap gadis tersebut sekilas setelah berdiri tepat di sampingnya. Kemudian beralih menatap Jacky yang juga tengah menatapnya kesal. "Bagaimana?" tanya Ryu dengan wajah datarnya. Kening Jacky berkerut. "Apanya?" balas
Jacky yang awalnya mengejek dan berniat menjatuhkan Ryu, mendadak mati kutu saat melihat seorang gadis cantik berdiri di belakangnya. Dia berusaha tetap tenang dan tidak terpengaruh akan keberadaan gadis tersebut. Karena yakin, jika itu hanya akal-akalan Ryu. Berbeda dengan kedua orang tua Ryu, mereka berdua justru tersenyum lebar. Rasa cemas dan tegang yang sebelumnya menyelimuti hati keduanya kini sirna. Sedangkan keluarga yang lain, hanya diam dengan berbagai pertanyaan menghampiri benak mereka. "Kemarilah!" seru Ryu pada gadis yang menjadi pusat perhatian tersebut. Gadis itu mengangguk kemudian berjalan mendekati Ryu tanpa mengatakan apapun. Dia hanya tersenyum tipis, menahan kegugupan yang memenuhi dadanya. Terlebih saat ini semua mata mengarah kepadanya.Ryu menatap gadis tersebut sekilas setelah berdiri tepat di sampingnya. Kemudian beralih menatap Jacky yang juga tengah menatapnya kesal. "Bagaimana?" tanya Ryu dengan wajah datarnya. Kening Jacky berkerut. "Apanya?" balas
Kediaman utama keluarga Erlangga. Semua keluarga sudah berkumpul. Mereka saling berbincang hangat. Membahas berbagai hal tentang keluarga juga bisnis yang mereka kerjakan saat ini. Terlebih beberapa dari mereka mempunyai bisnis yang sama. "Chandra, di mana Ryu? Kenapa dia belum sampai?" tanya Widuri, yang tidak lain adalah ibu kandungnya. Wanita berusia lebih dari setengah abad tersebut masih terlihat segar dan cantik. Kulit putih khas negara asalnya, membuat kecantikan alami terus terpancar. Widuri berjalan mendekati anak dan menantunya. Gaun berwarna hitam dengan bordiran putih yang melekat di tubuhnya menambah kesan mewah dan berkelas. Tidak heran, karena memang sejak kecil sudah bergelimang harta dan kemewahan. Sedangkan, Chandra yang saat itu tengah mengobrol dengan sang istri seketika berhenti dan menoleh saat mendengar suara orang terpenting di keluarganya. Dia sedikit gelisah, saat melihat Widuri yang menatapnya penuh tanya. Apalagi dengan menanyakan keberadaan anaknya ya
Galuh masih setia di meja kerjanya. Dengan tumpukan berkas yang akan tetap ada yang menumpuk meskipun sudah dia kerjakan. Memang berat dan harus telaten, tapi karena pekerjaan sebagai sekretaris merupakan cita-citanya sejak kecil, seberat apapun kesehariannya bersama tumbukan berkas itu, tidak membuat Galuh mengeluh. Seperti saat ini, jam pulang kantor tinggal setengah jam lagi. Tapi masih ada sekitar lima dokumen yang perlu dia teliti dan menyerahkannya kepada Ryu untuk di tanda tangani. Mata indah dengan bulu lentik yang menjadi ciri khas seorang gadis yang mempunyai nama lengkap Galuh Freyanita tersebut, terus bergerak mengamati huruf dan angka yang berjejer rapi di layar komputernya. Fokus, hingga tanpa dia sadari ada seseorang tengah berjalan mendekatinya. “Galuh,” panggil orang tersebut. Seketika perhatian Galuh teralihkan. Mengangkat pandangannya ke arah sosok pria di depannya. Yang tidak lain adalah orang kepercayaan Ryu. “Pak Hans?” Hans tersenyum tipis, kemudian menyer
Ryu menahan kesalnya saat membaca pesan yang masuk ke ponselnya. Bagaimana tidak, pesan itu di kirim oleh sepupunya. Yang tidak lain adalah anak dari adik sang papa yang sejak dulu menjadi saingannya untuk menduduki kursi CEO di perusahaan utama milik keluarga Erlangga. JACKY : [Kuharap hari ini kau bekerja dengan sungguh-sungguh. Karena mulai besok pagi, kursi CEO Erlangga Sejahtera akan jatuh ke tanganku.] Genggaman tangan Ryu mengerat hingga terlihat otot-otot pergelengan tangannya yang menonjol dengan begitu besar dan kekar. Jelas jika dia sangat tidak suka dengan kiriman Jacky. Sudah sejak lama Jacky ikut campur masalah perusahaan itu. Padahal dia sendiri sudah mendapatkan bagian, yaitu mengelola cabang perusahaan yang ada di Amerika. Meskipun tidak sebesar Erlangga Sejahtera, tapi perusahaan itu juga perusahaan keluarga Erlangga yang cukup maju.‘Sampai kapanpun, aku tidak akan menyerahkan perusahaan ini pada orang serakah sepertimu,’ batin Ryu penuh tekad. Perusahaan itu
Ryu Kaviar Erlangga, pria berusia 30 tahun yang saat ini menjabat sebagai CEO di perusahaan utama milik keluarga Erlangga sekaligus pria yang namanya masuk dalam daftar 10 pengusaha tersukses di dunia. Kesuksesan yang dia dapat dari jerih payah dan usahanya sendiri selama 10 tahun mengelola Erlangga Sejahtera, membuat namanya semakin melambung tinggi di dunia bisnis. Pengusaha-pengusaha besar yang sebagian besar berada di luar negeri pun tidak segan dan ragu untuk mendatangi Ryu, guna mengajukan kerja sama. Terlebih Ryu mempunyai sikap tegas dan sangat bertanggung jawab. Tak ayal, mereka rela menunggu lama hanya untuk bisa menjalin kerja sama dengan Ryu. Namun, siapa sangka. Di balik kesuksesan yang kini mengelilingi pria bermata tajam itu, kisah asmaranya tidak sesukses bisnisnya. Dia mempunyai kekasih, seorang aktris yang saat ini tengah berada di puncak popularitasnya. Dan seperti pada umumnya, untuk melindungi karir yang sejak dulu di impikan, Hellena-kekasih Ryu, meminta untuk