Share

Terbuka Setelah Bertunangan

Di lantai dua stand, aku dan Mas Hadza duduk bersisian sambil memegang secangkir cappucino dingin. Kedua mata kami menatap keluar jendela kaca besar yang menampilkan pemandangan malam di sekitar stand.

"Mas, aku ... udah bilang ke orang tuaku."

Kepalanya lantas menoleh padaku.

"Bilang apa?"

Dengan tersenyum malu-malu aku berkata ...

"Soal mempercepat lamaranmu ke aku."

Mas Hadza tersenyum lebar hingga menampilkan gigi putih rapi dan secuil lesung pipitnya yang begitu menawan.

"Gimana jawaban orang tuamu?"

"Papa bilang ... lamarannya nggak apa-apa dilakukan di bulan ini. Tapi akad nikahnya tetap nunggu bulan baik itu."

Sebenarnya bukan alasan mencari bulan baik, melainkan menunggu habis masa iddahku. Bagaimanapun, Papa dan Mama tidak akan mengizinkan aku melanggar masa iddah.

Baiklah ... dari pada aku makin berdosa usai mengkhianati Pak Akhtara, lebih baik patuh pada orang tua.

"Benarkah? Boleh tunangan bulan ini?" Tanya Mas Hadza penuh binar bahagia.

Kepalaku mengangguk dan sejurus
Juniarth

:-D

| 3
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status