Share

Menawarkan Tubumu Pada Saya?

[Pesan dari Pak Akhtara : Saya baru bisa datang jam delapan.]

Aku mengerutkan kening membaca sebaris kalimat pesan darinya. Jika sekarang saja pukul lima sore, bukankah aku masih harus menunggu beliau tiga jam lagi?

Dan keterlambatannya itu tidak disertai dengan kata 'maaf'.

"Kayaknya aku harus punya pabrik kesabaran untuk ngadepin Pak Akhtara." Gumamku.

Pesan itu terkirim sepuluh menit sebelum taksi yang kutumpangi tiba di restaurant ini. Entah beliau sengaja mengirim pesannya terlambat atau memang memiliki urusan yang tidak bisa ditinggalkan.

Aku tidak mau memikirkannya dan hanya mau fokus pada tujuan awalku, yaitu meminta maaf.

Lalu tanpa membalas pesan darinya, aku berjalan ke arah Papa yang sudah duduk dengan khidmat di pojok restaurant.

"Kenapa, Han?"

"Pak Akhtara baru bisa datang jam delapan, Pa."

Papa mengangkat kedua alisnya mendengar ucapanku.

"Kok mbeleset dari janji?"

Aku mengendikkan kedua bahu lalu kembali berkata ...

"Mending kita nyari masjid aja, Pa. Kita tunggu s
Juniarth

;-0 Tenang Jihan, ini masih gerimis. Badainya belum datang.

| 5
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Arbainah
soalnya balas dendam nya pak aktara ga ketulungan dan ini kata autor cuma gerimis apa lgi hujan badainya bisa2 tamat riwyat jihan ngadepin nya hehehehe
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
walau banyak petir dan gerimis hujan,belum tentu akan ada badai,semangat jihan.Andai ada badai besarpun tetaplah tegak,dan terobos badainya,pasti akan indah akhirnya
goodnovel comment avatar
Alee
yang begini grimis, terus badainya kayak apa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status